Anda di halaman 1dari 58

KELOMPOK 2 :

1. Putri Nuva Aulia


02.19.004
2. Rizka Nur Fitriani
02.19.007
3. Vindy Khumairoh
02.19.009
4. Yuliyati Wahyuh Ningtyas
LAPORAN HASIL WAWANCARA
KOHORT IBU DAN BALITA
DI POLINDES DESA TROWULAN
KECAMATAN TROWULAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
PENGERTIAN

Kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses pengamatan


prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek maupun objek yang
mempelajari dinamika korelasi antara suatu subjek dengan objek melalui
pendekatan longitudinal ke depan atau propektif. Sifat kohort sendiri adalah
unggul karena dapat menilai komparabilitas antara proses pre dan post,
continue atau menilai dari waktu ke waktu, tidak terputus, ada keseragaman
observasi dari waktu ke waktu dengan batasan perlu waktu, cermat, sarana
dan ketelitian pengelolaan, jika ada subjek DO bisa dilihat serta kohort diisi
oleh tenaga kesehatan (bidan), SIPP; diisi oleh kader (Sumarah, 2007).
Sedangkan pada pemantauan pelayanan kebidanan register kohort
adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan
persalinan (Syafrudin, 2007).
Dalam salah satu upaya untuk kesehatan ibu dan anak maka setiap ibu
hamil di suatu daerah dicatat agar resiko – resiko yang dapat terjadi dapat
dideteksi lebih dini lagi yang disebut register kohort yang merupakan sumber
data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita (Safrudin &
Hamidah (2007).
TUJUAN

1. Umum
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang
terdeteksi rumah tangga yang teridentifikasi dari data bidan.
 
2. Khusus
a. Pemberdayaan masyarakat di bidang KIA yang merupakan kegiatan
untuk memfasilitasi masyarakat membangun situasi gawat darurat.
b. Upaya untuk kesehatan anak.
BATASAN
BATASAN DALAM
DALAM REGISTER
REGISTER KOHORT
KOHORT IBU
IBU DAN
DAN BALITA
BALITA

Dalam penerapan register kohort ibu dan balita, batasan ini dipakai
sebagai batasan operasional dan indikator pemantauan seperti diuraikan
berikut ini.
1. Pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kessehatan
oleh tenaga profesional untuk ibu selama masa kehamilannya, yang
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang di
tetapkan.
2. Penjaringan (deteksi) dini kehaamilan beresiko. Kegiatan ini bertujuan
menemukan ibu hamil berisiko, yang dapat dilakukan oleh kader, dukun
bayi, dan tenaga kesehatan.
3. Kunjungan ibu hamil, maksudnya adalah kontak ibu hamildengan tenaga
profesional untuk mendapatkan pelayanana antenatal sesuai standar yang
diterapkan.
4. Kunjungan baru ibu hamil (K1), maksudnya adalah kunjungan pertama
kaliibu hamil pada masa kehamilan
5. Kunjungan ulang, maksudnya adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
profesional yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar selama satu periode kehamilan berlangsung.
6. K4, maksudnya adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional yang
keempat atau lebih. Untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar yang
diterapkan, syaratnya minimal melakukan satu kali kontak pada triwulan I,
minimal satu kali kontak pada triwulan II, dan minimal dua kali pada
triwulan ke III.
7. Cakupan KI, maksudnya adalah persentaseibu hamil disuatu wilayah,
dalam kurun waktu tertentu, yang pernah mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit satu kali selama kehamilan.
8. Cakupan ibu kehamilan (cakupan K4), maksudnya adalah persentase ibu
hamil di suatu wilayah, dalam kurun waktu tertentu, yang mendapatkan
pelayanan antenatalsesuai dengan standar paling sedikit emapat kali,
dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan ke dua, dua kali pada triwulan ke tiga.
9. Sasaran ibu hamil. Sasaran ibu hamil adalah semua ibu hamil di suatu
wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
10. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maksudnya
adalah persentase ibu bersalin di suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu yang di tolong persalinannya oleh tenaga profesional.
11. Cakupan penjaringan ibu hamil beresiko oleh masyarakat, maksudnya
adalah persentase ibu hamil beresiko yng di temukan oleh kader dan
dukun bayi, yang kemudian dirujuk ke puskesmas/tenaga profesional
dalam kurun waktu tertentu.
12. Cakupan penjaringan ibu hamil berersiko oleh tenaga
kesehatan, maksudnya adalah persentase ibu yamil yang beresiko yang
ditemukan oleh tenaga profesional, yang di tindaklanjuti (dipantau secara
intensif dan di tangani sesuai dengan kewenangan dan /dirujuk ketingkat
pelayanan yang lebbih tinggi) dalam kurun waktu tertentu.
13. Ibu hamil beresiko, maksudnya adalah ibu hamil yang mempunyaifaktor
resiko dan resiko tinggi kecuali ibu hamil normal.
14. Cakupan pelayanan neonatus (cakupan K1 neonatus), maksudnya adalah
persenatse bayi pada usia neonatus (kurang dari satu bulan) yang
memperoleh pelayanan kesehatan minimal satu kali dari tenaga
profesional dalam kurun waktu tertentu.
JENIS REGISTER KOHORT

1. Register Kohort Ibu


Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta
keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang
pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang
mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi baru lahir
tanpa adanya duplikasi informasi.
2. Register Kohort Bayi
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
3. Register Kohort Balita
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5
tahun.
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh
komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan,
karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari
masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun
bayi serta Tokoh masyarakat.
CARA MENGISI REGISTER KOHORT

Cara Pengisian Pada Kohort Ibu


Kolom :
1) Diisi nomer urut
2) Diisi nomer indeks dari famili folder
3) Diisi nama ibu hamil
4) Diisi nama suami ibu hamil
5) Diisi alamat ibu hamil
6) , 7), 8)  Diisi umur ibu hamil yang sebenarnya dengan angka, misalnya
umur 23 tahun diisikan dikolom 7.
CARA MENGISI REGISTER KOHORT

9) , 10), 11) Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dengan angka
misalnya 20mg diisi pada kolom 10
12) , 13), 14) diisi jumlah kehamilan yang pernah dialami
13) Ibu yang bersangkutan misalnya kehamilan
14) Ke 4 diisikan angka 4 pada kolom 13
15) Diisi tanda (V) bila jarak kehamilan kurang 2 thn
16) atau lebih 2 thn
17) Diisikan tgl ditemukan dengan BB £45kg pd trimester III
18) Diisi tanda (V) bila TB ibu kurang 145cm
19) Diisi tgl ditemukan ibu hamil dengan Hb kurang 8gr%
CARA MENGISI REGISTER KOHORT

20) Diisi tgl ditemukan ibu hamil dgn tensi lebih 160/95mmhg
21) 21) , 22) Diisi tgl ditemukan ibu hamil dgn resiko oleh :
22) NK = non kesehatan, K = Kesehatan
23) , - 45)
Diisi kode pengisian sbb :
0 = diisi K1
# = untuk K4
* = untuk PN
+ = untuk kematian ibu
F1, F2, F3 = untuk pemberian tablet Fe
CARA MENGISI REGISTER KOHORT

I = untuk pemberian lodium


A = untuk pemberian Vit.A
T1, T2, TU = untuk pemberian TT
46) Diisi tanda (V) sesuai penolong persalinan :
TK        - tenaga kesehatan
DT        - dukun terlatih
DTT      - dukun tidak terlatih
47) LM      - lahir mati
48) LH       - lahir hidup bila BB < 2500 gr
49) LH       - lahir hidup bila BB > 2500 gr
CARA MENGISI REGISTER KOHORT

50) Diisi tanda lidi setiap kali kunjungan, selama masa nifas (diharapkan 2x
kunjungan)
51) Diisi tanda lidi setiap kali kunjungan, selama periode pasca – nifas sampai
2thn (diharapkan min 4x kunjungan selama 1 tahun)
52) Diisi hal lain yg dianggap penting untuk ibu hamil yg bersangkutan Ditulis
kode I untuk pemberian lodium pada ibu nifas didaerah endemis.
53) Keterangan lainnya
CARA PENGISIAN PADA KOHORT BAYI

Kolom
1) Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor
urut ibu pada register kohort ibu.
2) Disi nomor indeks dari Family Folder
3) sd 7) jelas
8) Diisi angka berat bayi lahir dalam gram
9) ,-10) Diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan
11) Diisi A-E1 apabila sampai umur 1 bulan bayi hanya diberi ASI saja
CARA PENGISIAN PADA KOHORT BAYI

(ASI Ekslusif pada bulan pertama).


 A-E2 apabila sampai umur 2 bulan bayi hanya diberi ASI saja
 A-E3 apabila sampai umur 3 bulan bayi hanya diberi ASI saja
 A-E4 apabila sampai umur 4 bulan bayi hanya diberi ASI saja
 A-E5 apabila sampai umur 5 bulan bayi hanya diberi ASI saja
 A-E6 apabila sampai umur 6 bulan bayi hanya diberi ASI saja
12) ,-23)  Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu :  N
= naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT), BGM = Bawah garis
merah
24) ,-25)  Diisi vitamin A 6 bulan – Vitamin A 12 bulan
CARA PENGISIAN PADA KOHORT BAYI

26) ,-41) Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi


42) Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal.
43) ,-46) Diisi penyebab kematian bayi tersebut
47) Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan.
CARA PENGISIAN PADA KOHORT BALITA

Kolom
1) Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuiaikan dengan nomor
urut ibu pada register kohort ibu
2) Disi nomor indeks dari Family Folder
3) sd 7) jelas
8) sd 31) Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu:  N =
naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT), BGM = Bawah garis
merah
32) sd 35) Diisi tanggal pemberian vitamin A pada bulan bulan februari dan
Agustus
CARA PENGISIAN PADA KOHORT BALITA

36) Diisi tanggal bila ditemukan sakit


37) Diisi penyebab sakit
38) Diisi tanngal meninggal
39) Diisi sebab meninggal
40) Diisi jenis kelainan tumbuh kembang
41) Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang
42) Diisi bila ada keterangan penting tentang balita tersebut.
BAB III
ISI WAWANCARA
Profil Bidan
Nama : Sulfia Ulfa, Amd. keb
Pendidikan Terakhir : DIII Kebidanan
Alamat : Desa Trowulan Kecamatan Trowulan
Daftar Pertanyaan dan Jawaban Hasil Wawancara Tugas Utama Bidan dan
Tugas Tambahan Bidan di Komunitas
1. Apa itu kohort ibu dan balita?
Jawab : Kohort Ibu dan Balita adalah sumber data yang mempermudah
bidan dalam pengumpulan data sebagai informasi untuk ibu hamil, bayi,
dan balita.
2. Apa tujuan dari kohort ibu dan balita itu sendiri?
Jawab : Untuk mempermudah pekerjaan bidan itu sendiri, selain itu juga
untuk mengetahui baik secara nama, jumlah, hasil pemeriksaan, pemberian
obat atau vitamin dan sebagainya pada ibu hamil, bayi, dan balita, untuk
mencatat resiko dalam persalinan pada ibu hamil, kurang gizi dan kelainan
pada bayi dan balita sehingga dapat mencegah kejadian yang tidak
diinginkan.
3. Apakah ada contoh mengenai kohort ibu dan balita itu sendiri?
Jawab : Contoh ada di lampiran.
4. Bagaimana cara melakukan pengisian register kohort ibu?
Jawab : Cara pengisian sama saja dengan teori namun untuk pemberian
symbol ada sedikit perbedaan.
5. Bagaimana cara melakukan pengisian register kohort balita?
Jawab : Cara pengisian sama saja dengan teori namun untuk pemberian
symbol ada sedikit perbedaan.
6. Apakah ada kode-kode khusus dalam pengisian kohort ibu dan apa
maknanya?
Jawab : Contoh : 77 = K1 akses dilakukan pada umur kehamilan 7 bulan, 8
= Telah diberikan tablet Fe pada umur kehamilan 8 bulan.
a. = Sudah diberikan tablet Fe.
Setiap diberikan sejumlah 30 tablet diberikan symbol bintang. Namun, untuk
pemberian tablet Fe di tempat praktek bidan ada beberapa perbedaan yaitu
tablet Fe baru diberikan ketika usia 3 bulan dan seterusnya atau ketika ibu
sudah tidak mengalami mual muntah. Sedangkan pemberian tablet Fe dibidan
hanya 10 tablet/bulan. Dalam hal ini tablet yang di konsumsi hanya 60 tablet
terhitung sejak usia kehamilan 3 bulan-8 bulan, sehingga teknik pemberiannya
berbeda misal bulan 3, 4, dan 8 masing-masing diberikan 10 tablet sedangkan
pada bulan 5, 6, dan 7 20 tablet. Pemberian ini tergantung pihak terkait yang
penting ibu mendapatkan 90 tablet Fe selama kehamilan tersebut.
b. = K1 Murni
Kunjungan K1 Murni adalah jumlah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan pada umur kehamilan kurang dari 12 minggu, baik di dalam maupun
di luar gedung Puskesmas (Posyandu, Polindes, Kunjungan rumah, Rumah
Sakit
dan praktek swasta di wilayah kerja puskesmas) untuk mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai dengan standar yang ditetapkan minimal (5T),
yaitu:
1. Timbang Berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur Tekanan Darah
3. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
5. Pemberian Tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan

Rumus perhitungan Cakupan K1 Murni adalah :

Jumlah kunjungan baru ibu hamil (K1) Murni X 100%


Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun
c. = K1 Akses
Kunjungan Baru Ibu Hamil (K1) Akses adalah jumlah kontak pertama ibu
hamil dengan tenaga kesehatan tanpa melihat umur kehamilan, baik di dalam
maupun di luar gedung sarana kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal.

Rumus perhitungan Cakupan K1 akses adalah :

Jumlah kunjungan baru ibu hamil (K1) akses X 100%


Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun
d. = K4
Kunjungan ibu hamil (K4) adalah jumlah kontak ibu hamil dengan tenaga
kesehatan ke-4 (atau lebih)  baik di dalam maupun di luar gedung
Puskesmas (Posyandu, Polindes, Kunjungan rumah, Rumah Sakit dan
praktek swasta di wilayah kerja puskesmas) untuk mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai dengan standar yang ditetapkan minimal (5T) dengan
syarat :
1. Minimal satu kali kontak pada triwulan I,
2. Minimal satu kali kontak pada triwulan II,
3. Minimal 2 kali kontak pada triwulan III.

Rumus perhitungan Cakupan K4 adalah :


Jumlah kunjungan ibu hamil keempat (K4) X 100%
Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun
7. Apakah ada kode-kode khusus dalam pengisian kohort balita dan apa maknanya?
Jawab : Ada beberapa singkatan dan symbol tertentu yang digunakan untuk
pengisian register kohort pada status gizi dan rambu gizi balita, yaitu:
N = Naik
T = Turun/Tetap
O = Sekarang menimbang bulan kemaren tidak menimbang
B = Baru
B = Baik
R = Bawah Garis Titik-Titik
= Bawah Garis Merah
8. Peran apa saja yang dilakukan bidan dalam pengisian register kohort ibu dan
balita?
Jawab : Menjalin kerjasama dengan perangkat desa, tokoh agama, dan
masyarakat sekitar, memberikan sedikit pengetahuan kepada kader, melakukan
pemeriksaan dan pengisian register kohort.
9. Apakah kader juga memiliki peran dalam pengisian register kohort ibu dan balita?
Jawab : Untuk pengisian kohort ibu hamil, kader tidak bertugas untuk melakukan
pengisian. Tugas kader disini hanya memberitahukan informasi tentang jumlah ibu
yang sedang hamil dan sebagainya. Berbeda halnya dengan pengisian kohort ibu
dan balita yang dibuat sendiri formatnya oleh petugas puskesmas untuk
mempermudah pengisian sehingga kader juga dapat membantu pengisian register.
Contoh :
Ny. Siti dengan tanggal lahir 17 Juli 2014 berjenis kelamin perempuan nama ibu
Ny.Siti dan nama bapak Tn.Rahmat RT 1/3 Kedaleman Wetan memiliki umur 12
bulan, berat badan 10 kg, tinggi badan 90 cm, status gizi naik dan rambu gizi baik.
10.Bagaimana cara mengelola data dan mengevaluasi data pada register
kohort ibu dan balita?
Jawab : Data dikelola berdasarkan hasil pemeriksaan dicatat dan nanti
dilakukan rekapitulasi yang selanjutnya dilaporkan ke sektor kesehatan
yang lebih tinggi.
11.Setelah dievaluasi ternyata menunjukan hasil yang kurang baik, lalu
tindakan apa yang selanjutnya dilakukan oleh seorang bidan?
Jawab : Maka akan dicarikan solusi agar mengurangi angka kesakitan dan
kematian. Misal, ditemukan faktor resiko pada ibu hamil karena sudah
ditemukan sejak dini maka akan mendapat tindakan lanjut mungkin dengan
dirujuk ke RS.
BAB IV
ANALISA
1. Pengertian Kohort Ibu dan Balita

Teori Praktek Pembahasan


Kohort berasal dari kata cohort yang Kohort Ibu dan Balita Kesimpulannya : Pada pemaparan
artinya suatu proses pengamatan adalah sumber data yang telah diberikan dapat
prospektif, survey prospektif yang mempermudah disimplukan bahwa PWS KIA
terhadap suatu subjek maupun objek bidan dalam adalah alat manajemen program
yang mempelajari dinamika korelasi pengumpulan data KIA untuk melakukan pendataan
antara suatu subjek dgn objek sebagai informasi dan penggerakan sasaran dan
melalui pendekatan longitudinal ke untuk ibu hamil, bayi, membantu memecahkan
depan atau propektif. dan balita. permasalahan.
2. Tujuan kohort ibu dan balita
Teori Praktek Pembahasan
Untuk Untuk mempermudah pekerjaan Kesimpulannya :
mengidentifikasi bidan itu sendiri, selain itu juga Tujuannya itu adala sama
masalah kesehatan untuk deteksi dini resiko dalam untuk meminimalisir
ibu dan neonatal persalinan pada ibu hamil, kurang angka kejadian tidak
yang terdeteksi gizi dan kelainan pada bayi dan diinginkan sehingga
rumah tangga yang balita sehingga dapat mencegah terwujud Indonesia sehat
teridentifikasi dari kejadian yang tidak diinginkan. 2015.
data bidan.  
2. Tujuan kohort ibu dan balita
Teori Praktek Pembahasan
Untuk Untuk mempermudah pekerjaan Kesimpulannya :
mengidentifikasi bidan itu sendiri, selain itu juga Tujuannya itu adala sama
masalah kesehatan untuk deteksi dini resiko dalam untuk meminimalisir
ibu dan neonatal persalinan pada ibu hamil, kurang angka kejadian tidak
yang terdeteksi gizi dan kelainan pada bayi dan diinginkan sehingga
rumah tangga yang balita sehingga dapat mencegah terwujud Indonesia sehat
teridentifikasi dari kejadian yang tidak diinginkan. 2015.
data bidan.  
3. Contoh Kohort
Contoh terlampir
4. Cara Pengisian Kohort Ibu
Cara pengisian sama saja dengan teori namun untuk pemberian symbol ada sedikit
perbedaan.
5. Cara Pengisian Kohort Balita
Cara pengisian sama saja dengan teori namun untuk pemberian symbol ada sedikit
perbedaan.
6. Kode atau symbol dalam pengisian kohort ibu
Teori Praktek Pembahasan

a. = Sudah diberikan tablet Fe.


0 = diisi K1 Kesimpulan:
# = untuk K4 b. = K1 Murni Penggunaan symbol di
* = untuk PN c. = K1 Akses lahan dapat berbeda-
+ = untuk kematian ibu d. = K4 beda sesuai kebijakan
  masing-masing tempat.
7. Kode atau symbol dalam pengisian kohort balita

Teori Praktek Pembahasan


N = naik, T = turun, R N = Naik, T = Turun/Tetap, O = Sekarang Kesimpulan:
= Bawah garis titik¬ – menimbang bulan kemaren tidak Symbol maupun
titik (BGT), BGM = menimbang, B = Baru, B = Baik, R = singkatan
Bawah garis merah. Bawah Garis Titik-Titik, = Bawah berdasarkan
Garis Merah kebijakan masing-

  masing tempat.

 
8. Peran bidan dalam pengisian register kohort ibu

Teori Praktek Pembahasan


Tidak dijelaskan. Menjalin kerjasama dengan perangkat Kesimpulan : Pada teori
desa, tokoh agama, dan masyarakat tidak dijelaskan
sekitar, memberikan sedikit bagaimna peran bidan
pengetahuan kepada kader, berbeda pada
melakukan pemeriksaan dan pengisian prakteknya.
register kohort.
9. Peran bidan dalam pengisian register kohort balita
Teori Praktek Pembahasan
Tidak Untuk pengisian kohort ibu hamil, kader tidak bertugas untuk Kesimpulan:
dijelaskan. melakukan pengisian karena mungkin ada resiko kehamilan Pada teori tidak
dan symbol-symbol yang tidak diketahui oleh kader. Tugas dijelaskan
kader disini hanya memberitahukan informasi tentang jumlah bagaimna peran
ibu yang sedang hamil dan sebagainya. Berbeda halnya kader berbeda
dengan pengisian kohort ibu dan balita yang dibuat sendiri pada prakteknya.
formatnya oleh petugas puskesmas untuk mempermudah
pengisian sehingga kader juga dapat membantu pengisian
register.
10. Cara mengelola dan evaluasi kohort

Teori Praktek Pembahasan

Tidak Data dikelola berdasarkan hasil pemeriksaan Kesimpulan :


dijelaskan. dicatat dan nanti dilakukan rekapitulasi yang Pada teori tidak
selanjutnya dilaporkan ke sektor kesehatan dijelaskan bagaimana
yang lebih tinggi. peran bidan berbeda
pada prakteknya.
11. Tindakan paska evaluasi
Teori Praktek Pembahasan
Tidak Apabila dari hasil evaluasi ada kelainan atau hal-hal yang harus Kesimpulan: Pada
dijelaskan diperhatikan pada ibu atau anak tersebut maka akan dicarikan teori tidak
. solusi agar mengurangi angka kesakitan dan kematian. Misal, dijelaskan
ditemukan faktor resiko pada ibu hamil karena sudah ditemukan bagaimna peran
sejak dini maka akan mendapat tindakan lanjut mungkin dengan bidan berbeda
dirujuk ke RS atau ditemukan bayi dengan bawah garis merah atau pada prakteknya.
dengan symbol maka ada perhatian khusus untuk pemberian
informasi pemenuhan gizi anak dan sebagainya.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Lampiran Dokumentasi
LAMPIRAN - LAMPIRAN
2. Lampiran Register Kohort
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai