Anda di halaman 1dari 5

1.

Alasan dan motivasi menjadi pengurus Forum Anak Jawa Timur


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa forum anak merupakan salah satu media
pemenuhan partisipasi anak sehingga didasarkan pada hal tersebut saya memiliki alasan
dan motivasi yang kuat, adapun alasan dan motivasi saya menjadi pengurus forum anak
jawa timur yaitu yang pertama adalah untuk dapat mengembangkan diri dengan cara
mengikuti suatu organisasi, dimana seperti yang diketahui bahwa mengikuti forum anak
khususnya di daerah jawa timur akan bertemu banyak anak-anak di daerah Jawa Timur,
dengan semakin banyak bertemu orang-orang baru tentunya saya dapat mengembangkan
diri saya baik secara relasi, komunikasi ataupun minat dan bakat saya pada organisasi
yang tepat.
Kedua adalah mengingat banyaknya isu terkait tentang anak-anak yang ada di
Indonesia khususnya Jawa Timur menjadikan motivasi untuk dapat mengemukakan
pendapat terkait dengan solusi dan resolusi yang dapat kita sampaikan bersama guna
mewujudkan pemenuhan hak partisipasi yang terdapat pada anak-anak.
Yang terakhir adalah pembentukan pribadi, ada pepatah yang mengatakan bahwa
“pribadi seseorang akan terbentuk sesuai dengan lingkungan pembentuknya” sehingga
alasan dan motivasi saya yang terakhir adalah keinginan saya untuk menjadi seseorang
dengan pribadi yang dapat memimpin dan bisa dipimpin sehingga saya mampu menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.
2. Bentuk komitmen jika terpilih menjadi pengurus Forum Anak Jawa Timur
a. Mematuhi dan mengikuti segala ketentuan yang ada pada forum anak Jawa Timur
b. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas segalah hal terkait dengan hak dan
kewajiban yang ada pada diri saya
c. Akan menjadi agen pelopor dan pelapor terhadap segala hal untuk mewujudkan
pemenuhan hak-hak dan partisipasi anak jawa timur
d. Akan ikut serta berpartisipasi untuk mewujudkan proses pembangunan Indonesia
melalui forum anak Jawa Timur
e. Akan memaksimalkan fungsi dan tujuan dari forum anak melalui kepartisipasian saya
sebagai pengurus
PERNIKAHAN ANAK USIA DINI
Menurut WHO, pernikahan dini (early married) adalah pernikahan yang dilakukan oleh
pasangan atau salah satu pasangan masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia
dibawah usia 19 tahun. Menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan bahwa
pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilaksanakan secara resmi atau tidak resmi yang
dilakukan sebelum usia 18 tahun. Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 pasal 7 ayat 1
menyatakan bahwa pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun
dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Apabila masih di bawah umur tersebut, maka
dinamakan pernikahan dini. Pernikahan anak usia dini merupakan salah satu isu atau
permasalahan yang masih sangat marak terjadi di Indonesia khususnya di daerah-daerah
pedesaan di pelosok Indonesia.
Pernikahan usia dini acap kali terjadi disebabkan oleh beberapat factor yaitu dari
ekonomi, juga pendidikan, dan kepercayaan terhadap adat istiadat yang berlaku, dan pernikahan
tersebut tentunya sudah melanggar hak-hak anak yaitu hak hidupnya dan tidak bisa meneruskan
pendidikannya uatau melanjutkan sekolahnya lagi pernikahan dini juga mengakibatkan seorang
anak perempuan akan memiliki resiko kematian akan memiliki resiko kematian saat melahirkan
dibandingkan dengan perempuan yang sudah cukup umur. Dampak yang lain akibat menikah
dini bagi anak perempuan adalah akan menimbulkan banyak persoalan seperti dampak
psikologis (cemas, depresi, bahkan ingin bunuh diri). Dampak terakhir yaitu mengenai masih
rendahnya pengetahuannya tentang seksualitas seperti tentang penyakit menular HIV, AIDS.
Anak sebagai generasi dan penerusakan cita-cita perjuangan bangsa harus dilindungi dari
segala ancaman, hambatan yang ada, karena perlindungan tersebut juga menyangkut akan hak-
hak anak, hak anak untuk memperoleh pendidikan terhambat karena adanya pernikahan dini,
hak-haknya terabaikan dan semakin buruk padahal seorang anak harus dilindungi dalam kondisi
apapun dan perlun diberikan perlakuan yang khusus dan manusiawi. Sehingga terdapat beberapa
cara sebagai pencegahan dan perlindungan anak-anak dari pernikaha usia dini yaitu yang
pertama adalah pembekalan terhadap orang tua terkait wawasan kepada para orang tua untuk
menciptakan lingkungan yang baik, meningkatkan kualitas pendidikan formal bagi anak,
mengedukasi anak terkait kesehatan dan reproduksi, dan menawarkan dukungan ekonomi kepada
anak dan keluarganya. Selain melalui orang tua, kedua adalah membekali anak-anak tentang
keterampilan, kreatifitas dan pendidikan yang baik sehingga anak-anak memiliki fondasi mental
yang baik. Dan yang terakhir adalah memberikan bekal berupa wawasan terkait dengan
kesehatan reproduksi dan bahaya yang dialami oleh perempuan jika melalukan pernikahan usia
dini baik secara fisik maupun mental.

Referensi :
https://kabarbangka.com/mencegah-meningkatnya-pernikahan-dini-di-masa-
pandemi/#:~:text=Terdapat%20beberapa%20cara%20yang%20dapat,mengedukasi%20anak
%20terkait%20kesehatan%20dan
Djamilah, Reni Kartikawati, Dampak Perkawinan Anak di Indonesia, Jurnal Studi Pemuda,
Yogyakarta, Universitas Gajah Mada, Vol. 3 No. 1, 2014
Nurjannah Siti, Yohannis Franz La Kahija, “Pengalaman Wanita Menikah Dini Yang Berakhir
Dengan Perceraian”, Jurnal Empati, Semarang, Fakultas Hukum Univesitas Diponegoro,
Vol. 7, No. 2, 2018
Prasetyo, Budi, “Perspektif Undang-Undang Perkawinan Terhadap Perkawinan di Bawah
Umur”, Serat Acitya (Jurnal Ilmiah), Semarang, Universitas 17 Agustus 1945, Vol 6, No.
1, 2017
1. Harapan untuk FAJ periode 2021-2022
Harapan saya terhadap FAJ periode 2021-2022 yaitu :
a. Dapat menjadi suatu lembaga organisasi yang mampu menjebatani aspirasi anak Jawa
Timur yang belum tentu dapat tersentuh oleh orang dewasa
b. Mampu menyalurkan aspirasi terkait dengan hak dan kewajiban anak yang
seharusnya diperoleh oleh anak-anak Jawa Timur
c. Menjadi lembaga yang mampu mengayomi seluruh kalangan baik anak-anak maupun
orang dewasa
d. Dapat menjadi lembawa organsisasi yang mampu membentuk lingkungan positif bagi
anak-anak di Jawa Timur
e. Menjadi lembaga resmi yang mampu mencetak kader-kader pemimpin dengan mental
pelapor dan pelopor
2. 3 rencana kegiatan terbaik
No Jenis Kegiatan Gambaran Kegiatan Isu yang Didasar
1 Sosialisasi Kespro Sosialisasi berupa talkshow yang Pernikahan anak usia dini
dapat diikuti oleh seluruh anak merupakan hal yang
daerah Jawa Timur dengan harus dicegah sebagai
mengundang narasumber yang ahli upaya perlindungan pada
di bidangnya anak sehingga
menjelaskan hal terkait
dengan kesehatan
reproduksi merupakan
hal yang penting untuk
dilakukan karena
terjadinya pernikahan diri
salah satu faktornya
adalah kurangnya
pengetahuan terkait
kesehatan reproduksi
baik wanita maupun pria.
2 Gerakan Anti Sosialisasi kepada kluster Pernikahan dini
Pernikahan Dini lingkungan keluarga dan sekolah merupakan hal yang
(Gerandi) harus dicegah sebagai
upaya perlindungan anak,
sehingga gerakan anti
pernikahan dini akan
dilakukan dengan
berbagai cara yang
inovatif
3 Anak Anti Bullying Sosialisasi dengan media sosial Cyber bullying
(Anabul) merupakan hal yang acap
kali terjadi dan dilakukan
oleh anak-anak sebaya
terhadap anak lainnya
sehingga
mensosialisasikan
gerakan anti bullying
merupakan hal yang
penting.

Anda mungkin juga menyukai