Anda di halaman 1dari 5

DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.161.

08
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM


MENCEGAH PENYIMPANGAN SEKSUAL

Husnin Nahry Yarza, Maesaroh, Eka Kartikawati


Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.Hamka
Email corespondensi: husnin.rahry@uhamka.ac.id

Abstract
This community service aims to direct the community to a healthy lifestyle related to reproductive health.
The subjects of service are high school adolescents who are vulnerable to the negative influence of social
and environmental media. Reproductive health is very important for both men and women. Reproductive
health is defined as a whole physical, mental and social well-being not free from disease or disability in
all matters relating to the reproductive system, its functions and processes. This service at the high school
level is very necessary to be carried out by using location search methods, approaches to the school and
providing workshops to students. With this service can provide students with knowledge and insight into
reproductive health and sexual deviations that they must avoid. Adolescent reproductive health is an
inseparable part of mental health, mental health and social health. Teenagers must understand and know
their sexual reproductive health so as not to produce sexual deviations that will harm themselves and their
families.
Keywords: healthy reproduction, sexual aberation, teenager, prevention
Abstrak
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengarahkan masyarakat pada pola hidup sehat terkait
dengan kesehatan reproduksi. Subjek pengabdian yaitu remaja tingkat SMA yang rentan terhadap
pengaruh negatif media sosial dan lingkungan. Kesehatan reproduksi hal yang sangat penting untuk pria
maupun wanita. Kesehatan reproduksi didefenisikan sebagai suatu kesejahteraan fisik, mental dan sosial
secara utuh tidak bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, fungsi dan prosesnya. Pengabdian di tingkat sekolah menengah atas ini sangat perlu untuk
dilaksanakan dengan menggunakan metode pencarian lokasi, pendekatan kepada pihak sekolah dan
pemberian workshop kepada peserta didik.. Dengan adanya pengabdian ini dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan siswa dalam kesehatan reproduksi dan penyimpangan seksual yang harus
mereka hindari. Kesehatan reproduksi remaja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan yakni
kesehatan psikis, mental dan kesehatan social. Remaja harus memahami dan mengetahui kesehatan
reproduksi seksual mereka agar tidak menghasilkan penyimpangan-penyimpangan seksual yang akan
merugikan diri sendiri dan keluarga.
Kata kunci: kesehatan reproduksi, penyimpangan seksual, remaja, pencegahan

1. PENDAHULUAN yang berkaitan dengan sistem


Kesehatan reproduksi merupakan reproduksi, fungsi dan prosesnya
hal yang sangat penting untuk pria (Aisyaroh, Noveri). Sedangkan remaja
maupun wanita. Kesehatan reproduksi atau adolescene adalah yang berarti
didefinisikan sebagai suatu tumbuh ke arah kematangan.
kesejahteraan fisik, mental dan sosial Kematangan yang dimaksud disini
secara utuh tidak semata-mata bebas adalah kematangan secara fisik, sosial
dari penyakit atau kecacatan dalam dan psikologis. Masa remaja merupakan
semua hal

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 16 No. 1 Tahun 2019 | 1


DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.161.08
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

masa transisi yang ditandai oleh adanya


kesehatan reproduksinya, kurang
perubahan fisik, emosi dan psikis.
paparan tentang menjaga kesehatan
Perkembangan masa remaja
reproduksinya dan berbagai
merupakan menuju kedewasaan. Proses
penyimpangan yang terkadang meraka
ini merupakan proses untuk mencapai
lebih banyak ketahui dari media sosial.
kemasakan dalam berbagai aspekfisik,
Maka diperlukannlah kegiatan
psikis dan emosi. Dari sudut pandang
pengabdian ini dilaksanakan. Karena
kesehatan, tindakan menyimpang yang
dengan adanya pengabdian ini
akan menghawatirkan yakni
diharapkan dapat mengkomunikasikan
penyimpangan seksual yang berupa seks
seputar kesehatan reproduksi dan
bebas, penyebaran penyakit kelamin,
mengurangi mencegah adanya prilaku
kehamilan di luar nikah atau kehamilan
penyimpangan seksual.
tidak dikehendaki di kalangan remaja
(Pertiwi, Ratna Kartika). 2. METODE PELAKSANAAN
Penyimpangan seksual adalah
Metode yang digunakan pada
aktivitas seksual yang ditempuh
pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
seseorang untuk mendapatkan
adalah:
kenikmatan seksual dengan tidak
sewajarnya. Biasanya, cara yang a. Mencari lokasi yang membutuhkan,
digunakan oleh orang tersebut adalah Kegiatan diawali dengan melakukan
menggunakan obyek seks yang tidak pencarian sekolah melalui penelitian
wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini pendahuluan untuk mengidentifikasi
bersifat psikologis atau kejiwaan, kebutuhan masyarakat yang ada di
seperti pengalaman sewaktu kecil, dari daerah yang akan direncanakan.
lingkungan pergaulan, dan faktor Anggota pelaksana tinggal tidak
genetik. Pada umumnya orang-orang jauh dari daerah yang akan
yang mengalami penyimpangan seksual dilaksanakan pengabdian jadi
menyembunyikan perilaku mereka dan kondisi daerah sudah cukup
tidak mau mengakuinya. Mereka diketahui serta kebutuhan daerah
menolak mengakui perilaku seksual setempat sudah dipahami dengan
yang menyimpang dari norma sosial, baik.
moral dan agama karena kekhawatiran b. Pendekatan pada pihak sekolah
akan munculnya penolakan dan
Tahapan selanjutnya adalah melakukan
diskriminasi dari lingkungan. Masalah
pendekatan ketua pelaksana dengan
seksual sangat sensitif, baik secara
pihak sekolah setempat. Minta
moral maupun normative, akan
pernyataan perjanjian kerjasama terkait
berpengaruh terhadap nama baik
diadakannya kegiatan pengabdian
seseorang (Abidin, Anwar Achmad;
masyarakat di daerah tersebut.
2008).
Permasalahan yakni masih c. Pihak Sekolah mengumpulkan
kurangnya pengetahuan remaja atau siswa/siswi yang dirasa perlu
peserta didik dalam mengetahui tentang

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 16 No. 1 Tahun 2019 | 2


DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.161.08
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Setelah proposal di ACC maka diadakan


maupun tentang penyimpangan seksual.
komunikasi lebih lanjut dengan pihak
Dan terakhir diadakan games untuk
sekolah guna sosialisasi kepada pihak
mengetahui pengetahuan yang sudah
sekolah khususnya siswa untuk kegiatan
didapatkan selama kegiatan
workshop kesehatan reproduksi ini yang
berlangsung.
telah dihadiri oleh 45 orang siswa.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
d. Pemberian workshop kepada peserta
didik Dari hasil pengabdian masyarakat
ini didapatkan bahwa masih banyak
Setelah diadakan kesepakatan dengan siswa SMA Negeri 1 Sukakarya yang
pihak sekolah, selanjutnya kegiatan masih bingung dan malu dalam
awal diadakan. Kegiatan awal membicarakan kesehatan reproduksi.
merupakan kegiatan workshop kegiatan Dikarenakan mereka merasakan bahwa
yang akan dilaksanakan oleh ketua tim topik yang dibicarakan ini masih tabu
dan anggota. Selanjutnya peserta dan takut untuk mempertanyakannya.
dibimbing untuk dapat menyampaikan Mereka lebih banyak menggunakan
bagi yang memiliki keluhan maupun internet, bertanya pada teman dan sosial
kerisauan terkait dengan kesehatan media untuk mengetahui seputar
reproduksi kesehatan reproduksi.

Gambar 1. Narasumber sedang menyampaikan materi


kesehatan reproduksi remaja.

Pada pengabdian ini siswa


untuk melihat penguasan dan
diberikan materi dan diberikan angket
pemahaman materi mereka. Dari

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 16 No. 1 Tahun 2019 | 3


DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.161.08
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

pengisian angket kegiatan ini


setaraan gender yang menyulitkan
didapatkan informasi bahwa sebanyak
remaja putri menghindari hubungan
93.3% siswa sudah mengetahui tentang
seks yang dipaksakan atau seks
apa itu istilah kesehatan reproduksi,
komersial (UNFPA, 2016).
sedangkan 6,7% siswa belum pernah
mendengar istilah kesehatan reproduksi. Dalam melakukakan hubungan
Ini menunjukkan bahwa mereka sudah seks secara bebas ada namanya penyakit
mengetahui apa itu kesehatan PMS/ Penyakit Menular Seksual.
reproduksi. Menurut Nasution (2012) Penyakit Menular Seksual merupakan
pengetahuan remaja tentang kesehatan penyakit yang ditularkan melalui
reproduksi dan cara-cara melindungi hubungan seksual. Penyakit Menular
dirinya terhadap resiko kesehatan masih Seksual ini lebih beresiko bila
sangat rendah dan menjadi perhatian melakukan hubungan seksual dengan
kita semua. Pengetahuan dan berganti-ganti pasangan baik melalui
pemahaman mereka seputar kesehatan vagina, anal maupun oral.. banyak
reproduksi masih rendah dan hal ini jenisnya penyakit menular seksual yaitu
membuat remaja masih sangat rentan gonore, sifilis, herpes, dan HIV (Human
dan beresiko terhadap kesehatan. Orang Immunideficiency Virus). Penyakit
tua merupakan sumber informasi lainnya yakni LGBT (Lesbian, Guy,
terbaik yang dapat mempengaruhi Biseksual dan Transgender).
pengetahuan remaja (Ernawati, Hery.,
Banyak cara untuk mencegah
2018).
penyimpangan seksual diantara nya
Kesehatan reproduksi merupakan yaitu jauhi lingkungan yang mengajak
suatu keadaan, kondisi dimana remaja melakukan penyimpangan seksual,
sehat secara sosial, fisik, mental, yang bersikap tegas, katakan tidak pada
berkaitan dengan sistem reproduksi, perbuatan maksiat, pengendalian diri,
fungsi reproduksi dan peran reproduksi jangan minum alkohol dan obat
yang dimiliki oleh remaja. Masa remaja terlarang, membentengi diri dengan
yakni masa antara anak-anak menuju pengetahuan agama.
masa dewasa (Miswanto, 2014). Remaja
4. PENUTUP
haruslah memiliki sikap serta tingkah
laku yang bertanggung jawab mengenai Kesimpulan yang didapatkan dari
proses reproduksi agar memiliki kegiatan pengabdian masyarakat ini
informasi yang benar. Kesehatan adalah: Siswa lebih mengetahui apakah
reproduksi menurut ahli adalah suatu itu kesehatan reproduksi mereka, dan
kondisi ketika proses reproduksi cara mereka untuk menjaga diri; Siswa
tercapai dalam situasi kesehatan juga menjadi lebih berani dalam
fisik,mental dan sosial yang sempurna menanyakan informasi seputar
(Darwin, Muhadjir, 1996). Kesehatan kesehatan seksual mereka; Masih
reproduksi juga dipengaruhi oleh gizi, banyak siswa yang belum paham dan
kesehatan psikologis, ekonomi dan mengangap membicarakan kesehatan
ketidak-

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 16 No. 1 Tahun 2019 | 4


DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.161.08
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

reproduksi sebagai suatu hal yang


Journal for Health Sciences. Vol.
ditakuti; Diperlukan pendidikan seks
02 No. 01. P. 58-64.
sejak usia dini untuk mencegah dan
menjauhi dari prilaku seks yang tidak Maesaroh, . 2017. Laporan Penelitian
diinginkan dan menghindari Perspektif remaja tentang
penyimpangan seksual. Dan diperlukan kesehatan reproduksi sebagai
pengbdian masyarakat selanjutnya upaya pencegahan dini
untuk penyampaian materi kegiatan penyimpangan seksual di Bekasi.
pada SMA-SMA di berbagai daerah. Jakarta: UHAMKA.

5. DAFTAR PUSTAKA Miswanto, 2014. Pentingnya


Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Abidin, Anwar Ahmad. 2008. Prilaku dan Seksualitas Remaja. Jurnal
Penyimpangan Seksual dan Upaya Studi Pemuda. Vol 3 no. 2. P.
Pencegahannya di Kabupaten 111-121.
Jombang. Prosiding Seminar
Nasional dan Temu ILMIAH Nasution, Sri Lilestina. 2012. Pengaruh
Jaringan Peneliti IAI Darussalam Pengetahuan Tentang Kesehatan
Blokagung Banyuwangi. ISBN: Reproduksi Remaja Terhadap
978-602-50015-0-5 Perilaku Seksual Pranikah Remaja
di Indonesia. Widyariset. Vol 15.
Aisyaroh, Noveri. Kesehatan No. 1 p.75-84.
Reproduksi Remaja. FIK
Unissula. Pertiwi,Kartika Ratna. Kesehatan
Reproduksi Remaja dan
Darwin, Muhadjir. 1996.Kesehatan Permasalahannya. FMIPA UNY.
Reproduksi: Ruang Lingkup dan
Kompleksitas Masalah. Populasi. Tim LPPM UHAMKA. 2018. Buku
Vol. 7 No. 2. Panduan Pengabdian Mayarakat
UHAMKA. Jakarta: UHAMKA.
Ernawati, hery. 2018. Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Remaja di UNFPA. 2016. Outlook. Kesehatan
Reproduksi Remaja: Membangun
Daerah Pedesaan. Indonesian
Perubahan yang Bermakna.
Volume 16.

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 16 No. 1 Tahun 2019 | 5

Anda mungkin juga menyukai