Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA SISWA/I


SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

1
Lipinwati 2Maria Estela Karolina 3Resty Hardiaty Lestari
1,2,3 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Email: drlipinwati@gmail.co.id

ABSTRAK
Pendahuluan : seksualitas merupakan sesuatu yang berkaitan dengan reproduksi serta semua aspek
yang berkaitan dari sisi fisik, biologis, psikis serta sosial yang berhubungan dengan proses reproduksi
pada manusia. Masa remaja adalah masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari masa
kanak- kanak ke masa dewasa disertai dengan perubahan baik fisik, psikis maupun perilaku secara
radikal, sehingga remaja mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka.
Metode : kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan, yaitu dengan memberikan edukasi secara
langsung pada Siswa dan Siswi SMA Negeri 5 Kota Jambi mengenai materi Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Infeksi Menular Seksual
Hasil : Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan
setelah diberikan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Menular Seksual pada
Siswa/I SMA Negeri 5 Kota Jambi.
Kesimpulan : Penyuluhan kesehatan adalah salah satu bentuk promosi kesehatan yang sederhana
dan dapat mencakup sasaran yang luas. Dari hasil penyuluhan tentang Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Penyakit Infeksi Menular Seksual yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Infeksi Menular Seksual.

Keywords: Kesehatan Reproduksi, Penyakit Menular Seksual

PENDAHULUAN masa dewasa disertai dengan


Seksualitas merupakan perubahan baik fisik, psikis maupun
sesuatu yang berkaitan dengan perilaku secara radikal, sehingga
reproduksi serta semua aspek yang remaja mulai bertanya-tanya
berkaitan dari sisi fisik, biologis, psikis mengenai berbagai fenomena yang
serta sosial yang berhubungan terjadi di lingkungan sekitarnya
dengan proses reproduksi pada sebagai dasar bagi pembentukan
manusia. Masa remaja adalah masa nilai diri mereka. Masa remaja diawali
dimana seorang individu mengalami oleh masa pubertas, yaitu masa
peralihan dari masa kanak- kanak ke terjadinya perubahanperubahan fisik
ME DIC, Volume 1, Nomor 1, April 2018, Hal: 50 – 57 Lipinwati, dk k . Peningk atan Pengetahuan...

(meliputi penampilan fisik seperti Kekurang pahaman ini akan


bentuk tubuh dan proporsi tubuh) memunculkan perilaku seksual remaja
dan fungsi fisiologis (kematangan yang tidak bertanggung jawab,
organ-organ seksual). seperti melakukan eksperimen ke
Perubahan tubuh ini disertai lokasi pekerja seks komersial,
dengan perkembangan bertahap dari melakukan seks pranikah, melakukan
karakteristik seksual primer dan oral seks dan sebagainya, tanpa
karakteristik seksual sekunder. pertimbangan kemungkinan masa
Remaja mulai ingin tahu tentang depan yang kurang cerah pada dirinya.
kehidupan seksual manusia. Untuk itu, Keadaan ini tampak sudah meluas
mereka mencari informasi tentang pula di kalangan remaja indonesia.
seks, baik melalui buku, film, atau Hal ini dapat menimbulkan masalah
gambar- gambar lain yang dilakukan besar pada diri remaja, tentu saja
dengan sembunyi- sembunyi. Hal ini Informasi yang tepat sangat dibutuhkan
dilakukan remaja karena kurang dalam perkembangan remaja,
terjalinnya komunikasi yang bersifat perkembangan yang sangat pesat
dialogis antara remaja dengan orang pada remaja baik mental maupun
dewasa, baik orang tua ataupun guru fisik membutuhkan pengetahuan
mengenai masalah seksual, di mana tentang psikologi dan biologi agar
kebanyakan masyarakat masih kebutuhanya dapat tercapai dengan
mengangap tabu untuk membicarakan optimal. maka dari itu perlu adanya
maslah seksual dalam kehidupan pendidikan mengenai seksual pada
sehari-hari. Sejalan meningkatnya remaja terutama mengenai kesehatan
minat terhadap kehidupan seksual, reproduksi remaja (KRR) sehingga
remaja selalu berusaha mencari remaja mengetahui informasi tentang
informasi obyektif mengenai seks. perkembangan reproduksi seksual
Oleh karena itu hal yang paling yang benar dan tidak terjerumus
membahayakan adalah bila informasi pada persepsi yang salah mengenai
yang diterima remaja berasal dari seksualitas remaja.
sumber yang kurang tepat sehingga Persepsi siswa mengenai
akhirnya remaja mempersepsikanya seksualitas haruslah positif agar
dengan salah. Hal ini merupakan remaja dapat bertingkah laku positif,
akibat kekurang pahaman remaja sehingga remaja dapat berkembang
terhadap masalah seputar menjadi individu dewasa yang
seksualitas. matang secara fisik maupun mental.

51
ME DIC, Volume 1, Nomor 1, April 2018, Hal: 50 – 57 Lipinwati, dk k . Peningk atan Pengetahuan...

Tingkah laku yang menunjukan sikap Globalisasi dan informasi


positif terhadap seksualitas adalah yang bebas menyebabkan terjadinya
sebagai berikut : 1) menempatakan perubahan perilaku seksual yang
seks sesuai fungsi dan tujuan, 2) tidak tidak sehat yang berdampak pada
menganggap seks itu jijik, tabu, dan masalah kesehatan reproduksi
jorok, 3) tidak dijadiakan candaan seperti perkawinan pada usia remaja,
dan bahan obrolan murahan 4) kehamilan remaja, kehamilan yang
mengikuti norma dan aturan dalam tidak di inginkan, aborsi, penyakit
menggunakanya, 5) Membicarakan menular seksual, HIV/AIDS, infertilitas
seks dalam konteks ilmiah atau dan kanker alat reproduksi.
belajar untuk memahami diri dan Tentu saja penjelasan di atas
orang lain, serta pemanfaatan secara jangan sampai terjadi pada siswa dan
baik dan benar sesuai dengan fungsi siswi SMA Negeri 5 Kota Jambi,
dan tujuan sakralnya. fenomena yang ditemukan adalah
Persepsi yang salah mengenai sebagian siswa SMA yang tidak
seksualitas diantaranya disebabkan paham mengenai kesehatan
pengetahuan seksnya yang sangat reproduksi, di samping itu mereka
kurang, misalnya remaja menganggap sama sekali belum pernah
alat kelamin merupakan bagian tubuh mendapatkan pelajaran maupun
yang kotor dan tidak boleh disentuh, informasi khusus mengenai
alat kelamin merupakan organ tubuh kesehatan reproduksi remaja. Di
sama seperti yang lain jika tidak samping itu sudah banyak siswa
boleh disentuh atau dibersihkan, yang sudah berpacaran dan tentu saja
maka dalam waktu yang lama akan masa-masa remaja seperti itu rentan
menyebabkan infeksi dan terjerumus pada hal-hal yang dapat
mempengaruhi kesehatan. Contoh merugikan siswa sendiri
lain adalah minum minuman bersoda
akan mempercepat selesainya TUJUAN
menstruasi dan berhubungan seksual Diharapkan dari kegiatan ini
dengan pacara merupakan bukti cinta adalah agar Siswa dan Siswi memiliki
dankasih sayang. Hal-hal tersebut pengetahuan mengenai kesehatan
bisa terjadi di kalangan remaja reproduksi dan infeksi menular
karena ketidaktahuan dan informasi seksual sehingga mereka
yang setengah- setengah serta dari mengetahui, menerapkan
sumber yang tidak jelas. pengetahuan tentang kesehatan

52
ME DIC, Volume 1, Nomor 1, April 2018, Hal: 50 – 57 Lipinwati, dk k . Peningk atan Pengetahuan...

reproduksi dan menghindari 2. Dosen yang dibantu oleh


penularan infeksi meluar seksual. Pakar Spesialis Obstetri dan
Dengan adanya peningkatan Gynekologi untuk
pengetahuan dari para Siswa dan mempersiapkan materi
Siswi SMA Negeri 5 Kota Jambi mengenai Kesehatan
akan meningkatkan pengetahuan Reproduksi dan Infeksi
tentang kesehatan reproduksi serta Menular Seksual dalambentuk
meningkatkan kewaspadaan mereka Power Point
mengenai cara penularan dan gejala 3. Mempersiapkan dan
penyakit tersebut sehingga mereka memperbanyak leaflet dan
terbebas dari penyakit tersebut kuesioner Kesehatan
Reproduksi dan Infeksi Menular
METODE Seksual
Kegiatan ini dilakukan dengan 4. Memberikan kuesioner pre tes
metode penyuluhan, yaitu dengan mengenai Kesehatan
memberikan edukasi secara langsung Reproduksi dan Infeksi
pada Siswa dan Siswi SMA Negeri Menular Seksual dan tenaga
5 Kota Jambi mengenai materi harian mempersiapkan sarana
Kesehatan Reproduksi Remaja dan dan prasarana penyuluhan
Infeksi Menular Seksual agar 5. Melakukan sesi Tanya jawab
terdapat peningkatan pengetahuan mengenai Kesehatan
mengenai Kesehatan Reproduksi Reproduksi dan Infeksi
Remaja dan Infeksi Menular Seksual Menular Seksual
pada Siswa dan Siswi SMA Negeri 6. Melakukan penyuluhan pada
5 Kota Jambi sehingga mereka dapat Siswa dan Siswi SMA Negeri 5
mengetahui cara-cara menerapkan Kota Jambi
kesehatan reproduksi remaja dan 7. Memberikan pos test untuk
mengenal gejala - gejalanya serta materi tersebut
dapat mencegah penyakit Infeksi
Menular Seksual. HASIL PENELITIAN
Kegiatan ini direncanakan Responden pada pengabdian
akan dilakkan sebagai berikut: Masyarakat ini adalah Siswa/Siswi
1. Mendapatkan perijinan dari SMA Negeri 5 Kota Jambi.yang
pihak-pihak yang terkait berasal dari perwakilan masing-
masing kelas dari Kelas X-XII,

53
ME DIC, Volume 1, Nomor 1, April 2018, Hal: 50 – 57 Lipinwati, dk k . Peningk atan Pengetahuan...

dimana jumlah responden pada


pengabdian ini sebanyak 150 orang
(Tabel 3).

Berdasarkan Tabel 3. diketahui bahwa yaitu Siswa/Siswi SMA Negeri 5 Kota


lebih banyak responden berjenis Jambi, kemudian mereka dibekali
kelamin perempuan dari pada penyuluhan dari Pakar yaitu dr.
responden berjenis kelamin laki-laki Damayanti Eka Sp.OG. Setelah
yaitu responden berjenis kelamin dibekali penyuluhan dan diberikan
perempuan sebanyak 68 orang beberapa leaflet pada Responden,
(56,7%) sedangkan responden Terakhir mereka diberi Postest yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak52 sama dengan Pretest sebelumnya.
orang (43,3%). Pengabdian Untuk hasilnya lebih jelas tertera pada
Masyarakat ini awalnya dilakukannya tabel berikut. (Tabel 4).
Pretest pada responden Pengabdian

Berdasarkan Tabel 4. rata Pretest dan Posttest setelah


diketahui bahwa Pada saat Pretest diberikan penyuluhan tentang
didapatkan Nilai Minimum yang Kesehatan Reproduksi dan Penyakit
didapat oleh Responden adalah 70 Menular Seksual, berturut-turut
dan Nilai Maksimum adalah 90, adalah 80,00 dan 92,3.
sedangkan pada saat Posttest Nilai Ada perbedaan antara skor
Minimum yang didapat oleh rata-rata pengetahuan sebelum dan
Responden adalah 80 dan Nilai setelah diberikan penyuluhan tentang
Maksimum adalah 100. Berdasarkan Kesehatan Reproduksi dan Penyakit
Tabel 4. diketahui bahwa nilai rata- Menular Seksual, dimana terlihat

54
ME DIC, Volume 1, Nomor 1, April 2018, Hal: 50 – 57 Lipinwati, dk k . Peningk atan Pengetahuan...

pada nilai Pretest dan Posttest. Untuk terjadi di lingkungan sekitarnya


lebih memastikan apakah ada sebagai dasar bagi pembentukan
perbedaan antara skor rata-rata nilai diri mereka. Remaja mulai ingin
pengetahuan sebelum dan setelah tahu tentang kehidupan seksual
diberikan penyuluhan, maka dilakukan manusia. Untuk itu, mereka mencari
analisis dengan menggunakan uji informasi tentang seks, baik melalui
statistik wilcoxon, diperoleh nilai P = buku, film, atau gambar-gambar lain
0,000 (p < 0,05) dengan demikian yang dilakukan dengan sembunyi-
disimpulkan “Terdapat perbedaan sembunyi.
pengetahuan yang bermakna antara Hal ini dilakukan remaja
sebelum penyuluhan dengan karena kurang terjalinnya komunikasi
sesudah diberikan penyuluhan.” yang bersifat dialogis antara remaja
Berdasarkan analisis data dengan orang dewasa, baik orang tua
tersebut dapat disimpulkan bahwa ataupun guru mengenai masalah
terdapat peningkatan pengetahuan seksual, di mana kebanyakan
setelah diberikan penyuluhan tentang masyarakat masih mengangap tabu
Kesehatan Reproduksi dan Penyakit untuk membicarakan maslah seksual
Menular Seksual pada Siswa/I SMA dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan
Negeri 5 Kota Jambi. meningkatnya minat terhadap
kehidupan seksual, remaja selalu
PEMBAHASAN berusaha mencari informasi obyektif
Seksualitas merupakan mengenai seks. Oleh karena itu hal
sesuatu yang berkaitan dengan yang paling membahayakan adalah
reproduksi serta semua aspek yang bila informasi yang diterima remaja
berkaitan dari sisi fisik, biologis, psikis berasal dari sumber yang kurang
serta sosial yang berhubungan tepat sehingga akhirnya remaja
dengan proses reproduksi pada mempersepsikanya dengan salah.
manusia. Masa remaja adalah masa Hal ini merupakan akibat
dimana seorang individu mengalami kekurang pahaman remaja terhadap
peralihan dari masa kanak- kanak ke masalah seputar seksualitas.
masa dewasa disertai dengan Kekurang pahaman ini akan
perubahan baik fisik, psikis maupun memunculkan perilaku seksual
perilaku secara radikal, sehingga remaja yang tidak bertanggung
remaja mulai bertanya-tanya jawab, seperti melakukan eksperimen
mengenai berbagai fenomena yang ke lokasi pekerja seks komersial,

55
ME DIC, Volume 1, Nomor 1, April 2018, Hal: 50 – 57 Lipinwati, dk k . Peningk atan Pengetahuan...

melakukan seks pranikah, melakukan sebagainya, melalui kegiatan yang


oral seks dan sebagainya, tanpa disebut pendidikan atau promosi
pertimbangan kemungkinan masa kesehatan. Hal ini terbukti pada
depan yang kurang cerah pada PPM, pengetahuan responden setelah
dirinya. Keadaan ini tampak sudah diberikan penyuluhan tentang
meluas pula di kalangan remaja Kesehatan Reproduksi dan Penyakit
indonesia. Menular Seksual menunjukkan
Hasil kegiatan PPM perubahan yang berarti yaitu terjadi
menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pengetahuan dari
yang signifikan antara nilai rata-rata responden sebelum dan sesudah
antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang
diberikan penyuluhan dilihat dari hasil Kesehatan Reproduksi dan Penyakit
Pretest dan Posttest. Hal itu Menular Seksual.
mmenunjukkan adanya pengaruh Dari pembahasan diatas
penyuluhan terhadap peningkatan menunjukkan bahwa telah terjadi
pengetahuan. Penyuluhan adalah perubahan pengetahuan seperti yang
salah satu bentuk promosi kesehatan diharapkan dari penyuluhan
yang sederhana dan dapat mencakup kesehatan. Dalam hal ini, penyuluhan
sasaran yang luas. Salah satu luaran yang dilakukan berupa ceramah
awal dari kegiatan penyuluhan adalah dengan alat bantu audio visual serta
peningkatan pengetahuan. pelaksanaan umpan balik atau
Pengetahuan merupakan hasil feedback berupa pertanyaan dari
dari tahu, dan ini terjadi setelah Siswa/I SMA Negeri 5 Kota Jambi. Hal
orang melakukan pengindraan ini sejalan dengan tujuan dilakukannya
terhadap suatu objek tertentu. penyuluhan kesehatan, yakni
Pengindraan terjadi melalui panca peningkatan pengetahuan
indra manusia, yaitu indra masyarakat dibidang kesehatan,
penglihatan, pendengaran, tercapainya perubahan perilaku,
penciuman, rasa, dan raba. individu, keluarga, dan masyarakat
Pendidikan kesehatan adalah upaya sebagai sasaran utama penyuluhan
agar masyarakat berperilaku atau kesehatan dalam membina perilaku
mengadopsi perilaku kesehatan sehat dan lingkungan sehat serta
dengan cara persuasi, bujukan, berperan aktif dalm upaya
imbauan, ajakan, memberikan meningkatkan derajat kesehatan yang
informasi, memberikan kesadaran, dan optimal sesuai dengan konsep sehat

56
ME DIC, Volume 1, Nomor 1, April 2018, Hal: 50 – 57 Lipinwati, dk k . Peningk atan Pengetahuan...

sehingga dapat menurunkan angka menambah pengetahuan kelompok


kesakitan dan kematian. maupun masyarakat.
Peningkatan pengetahuan
tentang Kesehatan Reproduksi dan KESIMPULAN
Penyakit Menular Seksual oleh setiap Penyuluhan kesehatan adalah
Siswa/I SMA Negeri 5 Kota Jambi salah satu bentuk promosi kesehatan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sederhana dan dapat mencakup
umur, pengalaman, pendidikan, sasaran yang luas. Dari hasil
lingkungan dan informasi yang penyuluhan tentang Pengetahuan
didapatkan responden, seperti Kesehatan Reproduksi Remaja dan
penyuluhan kesehatan tentang Penyakit Infeksi Menular Seksual yang
Kesehatan Reproduksi dan Penyakit telah dilakukan, dapat diambil
Menular Seksual ini. Adapun kesimpulan bahwa terdapat
intervensi yang digunakan dalam hal perbedaan nilai rata-rata sebelum
ini adalah penyuluhan kesehatan dan setelah dilakukan penyuluhan
yang menggunakan media Slide kesehatan tentang Kesehatan
Projector dan flyer. Penyuluhan Reproduksi dan Penyakit Infeksi
kesehatan tersebut merupakan salah Menular Seksual.
satu cara yang digunakan utk

REFERENSI
1. Dyah Kuntthi Nugraheni dan Triane Indah Fajari.2009.Pengaruh Konseling Kesehatan
Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Seksual Remaja (studi di sman 1
margahayu bandung).Bandung : Stikes A. Yani Cimahi
2. Intan Kumalasari Dan Iwan Anhyantoro.2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Salemba
Medika Marmi.2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :Pustaka Pelajar
3. Michelle J. Hindin and Adesegun O. Fatusi.2013.Adolescent Sexual and Reproductive Health
in Developing Countries:An Over view of Trends and Interventions .New York : International
Perspectives on Sexual and Reproductive Health
4. Depkes, 2010. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika
5. Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: Jurusan Bimbingan dan
Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
6. Wändi Bruine de Bruin And Julie S. Downs.2012. Adolescents’ Thinking about the Risks
of Sexual Behaviors. Pittsburgh : Carnegie Mellon University
7. Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : Remaja
Rosdakarya

57

Anda mungkin juga menyukai