Anda di halaman 1dari 18

Bahaya Seks Pranikah

pada Kesehatan Fisik


dan Psikologis Remaja
Olvia Prihandini, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Remaja
Remaja disebut sebagai masa penghubung atau masa
peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar dan
esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi Rohaniah dan
jasmaniah, terutama fungsi seksual.
Masa remaja terdiri dari 3 fase, yaitu:
a. Remaja awal yaitu mulai dari 12 hingga 15 tahun;
b. Remaja pertengahan usia 15 hingga 18 tahun;
c. Remaja akhir mulai dari 18 tahun hingga 21 tahun.
Perubahan
Di Masa Remaja
1. Perubahan fisik
Perubahan fisik pada remaja terjadi karena pertumbuhan
fisik termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi
(organ seksual) menuju kematangan. Perubahan ini dapat
dilihat dari tanda-randa seks primer dan seks sekunder.
a. Tanda-tanda seks primer, yakni berhubungan
langsung dengan organ seks seperti haid dan mimpi
basah.
b. Tanda-tanda seks sekunder, pada remaja laki-laki
terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, badan
berotot, tumbuhnya kumis, jambang dan rambut di
sekitar kemaluan dan ketiak. Pada remaja putri
ditandai dengan payudara membesar, pinggul
melebar, dan tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar
kemaluan.
2. Perubahan psikis
Perubahan psikis pada remaja meliputi 2 hal, di antaranya adalah:
a. Secara emosi
- Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas,
frustasi, dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang
jelas.
- Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau
rangsangan luar yang mempengaruhinya.
- Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih
senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di
rumah.
b. Secara kognitif
- Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka
memberikan kritik.
- Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul
perilaku ingin mencoba-coba.
01 Faktor Biologis
Meliputi perkembangan fisik (organ
reproduksi) dan perubahan hormon.
REMAJA
Fafe pubertas
Santrock, 2003
02 Faktor Psikologis
Meliputi munculnya perasaan tertarik
dengan lawan jenis dan mengungkapkannya Remaja diawali atau
melalui perasaan, sikap, dan pemikiran ditandai dengan fase
tentang seksualitas. pubertas dimana pada fase
ini terjadi perkembangan
seksual pada remaja.
03 Faktor Sosial-Ekonomi
Perwujudan seksualitas ke dalam berbagai
perilaku, seperti pacaran atau melakukan
aktivitas bersama dengan lawan jenis
Masalah yang muncul
di masa remaja
Tahap perkembangan seksual akan memberikan andil besar
bagi remaja untuk menyalurkan dorongan seksual yang terjadi Perilaku Seks Pranikah oleh Remaja

pada dirinya. Dorongan seksual pada remaja inilah yang

2010
Pekanbaru 56%

meyebabkan berbagai masalah serius, seperti hubungan seks

2007
Medan 52%
pranikah hingga berujung kehamilan pada remaja putri.

2007
Surabaya 54%

Kehamilan remaja

2007
Jabodetabek 51%
perempuan sebelum
menikah termasuk
kenakalan remaja yang
dikategorikan dalam
perilaku menyimpang
Apa itu
Seks pranikah?
Seks pranikah merupakan perilaku seks yang
dilakukan antara laki-laki dan perempuan tanpa
ikatan pernikahan yang sah, yang dianggap
sebagai perilaku negatif dan menyimpang karena
bertentangan dengan aturan norma maupun
harapan lingkungan sosial yang bersangkutan.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks
Pranikah pada Remaja

Eksternal Internal
Faktor yang berasal dari luar Faktor yang berasal dari dalam diri
diri individu individu
Faktor
Eksternal
Peran orangtua
Kurangnya perhatian, kepedulian, dan kasih sayang
dari orangtua, sehingga remaja kehilangan kontrol.

Pengaruh lingkungan
Perilaku seksual teman sebaya menimbulkan dorongan
langsung maupun tidak langsung untuk melakukan
hubungan seks pranikah.

Perkembang teknologi modern


Kemajuan teknologi semakin memudahkan remaja
untuk mengakses segala informasi dengan cepat,
termasuk pornografi dan meniru gaya hidup budaya
Barat yang dipertontonkan di internet.
Faktor
Internal
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
Tidak mengetahui definisi dan risiko seks pranikah
dengan baik

Religusitas
Remaja belajar mengenai perilaku bermoral yang
menuntun mereka menjadi anggota masyarakat yang
baik

Sikap terhadap seksualitas


Sikap permisif terhadap perilaku seks. Menganggap
bahwa seks pranikah tidak boleh dilakukan, namun
tetap memutuskan untuk melakukan.
APA SAJA AKIBAT SEKS PRANIKAH?
Kehamilan tidak diinginkan
(KTD)
Kematian ibu dan anak
Kelahiran dengan BB rendah
hingga kematian bayi Terjangkit penyakit
menular seksual (PMS)
Pernikahan dini
Stunting pada balita Perceraian
Gangguan psikologis
Masalah sosial
Kehamilan tidak dinginkan (KTD)
Kehamilan yang tidak diinginkan membawa anak muda pada dua pilihan, melanjutkan kehamilan atau
menggugurkannya.

Pernikahan dini
Pernikahan dini terjadi sebagai akibat dari KTD yang harus dipertanggungjawabkan. Pernikahan dini
cenderung berujung pada ketidakbahagiaan.

Perceraian
Pernikahan yang dilakukan atas dasar desakan perwujudan pertanggungjawaban KTD cenderung akan
berujung pada KDRT hingga perceraian.

Kematian ibu dan anak


Hamil dan melahirkan dalam usia muda dapat berisiko terjadinya perdarahan pada trisemester pertama
dan ketiga, anemia dan persalinan kasip yang dapat berakibat kematian pada ibu.

Kelahiran dengan BB rendah hingga kematian bayi


Kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal sering dialami oleh bayi-bayi yang lahir
dari ibu usia muda.
Kejadian stunting
Kehamilan saat muda berdampak pada perilaku ibu saat mengasuh bayi, dimana ibu kurang
memperhatikan kebutuhan nutrisi bayi yang mana ini berisiko pada pertumbuhan anak dan barakibat
stunting.

Gangguan psikologis
Secara kognitif: Penurunan kemampuan penyelesaian masalah, merasa rendah diri, merasa bersalah, dan
pikiran bunuh diri. Secara emosi: Depresif, malu, bingung, takut, frustrasi, tidak berdaya.

Masalah sosial
Mendapat stigma negatif dari lingkungan sekitar yang berujung pada perasaan malu dan akhirnya
menarik diri dari lingkungan.

Terjangkit penyakit menular seksual (PMS)


Perilaku seks berisiko seperti berganti-ganti pasangan dan tanpa pengaman, serta tidak menjaga
kebersihan alat reproduksi akan berisiko terjangkit PMS, seperti HIV/AIDS.
Cara menghidari Perilaku
Seks Pranikah
a. Mencari pengetahuan tentang seks, seperti
akibat yang ditimbulkan dari perilaku seks
pranikah

b. Memiliki persepsi tentang ”kebebasan”,


namun juga harus mengetahui dan
memahami tanggungjawab, menghormati
hak orang lain, nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat dan hukum.

c. Mempelajari hukum-hukum agama terkait


dengan perilaku seks pranikah

d. Pembuatan jadwal kegiatan sehari-hari dan


melaksanakan secara disiplin untuk
menghidari kegiatan yang tidak bermanfaat

e. Menjalani kegiatan positif sesuai dengan


minat
f. Membentuk hubungan harmonis dengan
keluarga
- Dekat dengan keluarga dengan sering
beraktivitas secara rutin bersama:
makan malam, jalan jalan di akhir
pekan, membereskan rumah, masak
bersama, dll.
- Menjalin komunikasi terbuka dengan
orang tua
g. Memilih pergaulan yang positif
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai