NAMA : NAHARIA
NIM : 052022126
KELAS :
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
1. Kehamilan Pranikah didefinisikan sebagai kehamilan yang terjadi pada
wanita yang belum menikah oleh karena suatu sebab maka kehadirannya
tidak diinginkan.
2. Kehamilan Pranikah adalah kehamilan yang tidak dikehendaki atau pada
remaja akibat hubungan yang terlampau bebas.
Jadi kesimpulannya Kehamilan Pranikah adalah penolakan atas kehamilan
yang terjadi pada wanita yang belum menikah, kemudian memberikan
penolakan secara psikologis maupun fisik.
B. Etiologi kehamilan pra nikah
Faktor penyebab kehamilan Pranikah pada remaja antara lain karena
kurangnya pendidikan remaja tentang kesehatan reproduksi, tidak memakai alat
kontrasepsi pada saat berhubungan intim atau seks, kurangnya pemahaman
tentang arti dan fungsi seks, pengaruh media informasi, semakin longgarnya
norma-norma dan nilai budaya agama serta kurangnya pengawasan orang tua
baik di rumah maupun di sekolah
1. Perilaku Seksual Aktif
Sebagian remaja sudah mengalami pematangan organ reproduksi dan
bisa berfungsi atau bereproduksi. Namun secara sosial, mental dan emosi
mereka belum dewasa. Mereka akan mengalami banyak masalah apabila
pendidikan dan pengasuhan seksualnya dan reproduksi mereka terabaikan.
Banyak diantara mereka sudah seksual aktif bahkan berganti-ganti pasangan
seks.Akibatnya banyak terjadi kehamilan pranikah.
Perilaku seks adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual baik dengan lawan sejenisnya maupun dengan sesama jenisnya.
Bentuk perilaku seksual dapat bermacam-macam mulai dari pasangan
tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Objek
seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam bayangan atau dirinya
sendiri.
Perilaku seks merupakan perilaku yang bertujuan untuk menarik
perhatian lawan jenis. Perilaku seks ini sangat luas sifatnya antara lain mulai
berdandan, melirik, merayu, menggoda, bersiul, sekaligus juga terkait
dengan aktifitas dan hubungan seksual misalnya berpegangan tangan, cium
pipi, cium bibir, petting, hubungan intim.
Kebanyakan remaja pada umumnya berpendidikan (formal)
rendah,sebagian tidak mempunyai pekerjaan tetap, berpenghasilan relative
rendah, dan harus bekerja keras. Analisis lebih lanjut terlihat bahwa seks
merupakan sebuah pelepasan dan rasa “stress” karena beban hidup berat. Ini
terjadi karena sebagian remaja melakukan hubungan seks secara aktif
Karena hiburan dan rekreasi dalam bentuk seks yang terjangkau.
Perilaku seks aktif merupakan masalah karena tidak dilakukan dengan
aman bahkan dapat dikatakan sangat beresiko.Mereka tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi.Selain itu, hubungan seks dilakukan dengan
banyak pasangan secara bergantian. Kadang ini dilakukan dengan pacar,
sesaat dengan pekerja seks, kadang mereka tidak peduli akan penyakit, yang
sekalipun disebut AIDS.
2. Minimnya Pengetahuan
Informasi yang tepat tentang masalah seksual dan reproduksi bagi
remaja sangat kurang dan akses pelayanan yang bersifat youth friendly juga
tidak memadai bahkan hampir tidak ada.Pelayanan konseling juga
diperlukan memberikan pelayanan kepada remaja agar mereka
mendapatkan informasi dan pelayanan dapat terpenuhi.Yang pada akhirnya
remaja terhindar dan kehamilan tidak diinginkan.
Hal ini terjadi akibat minimnya pengetahuan remaja mengenai
kesehatan reproduksi dan akibat serta penyakit menular dan perolehan seks
bebas tersebut. Terkadang seks dianggap sesuatu yang tabu untuk
dibicarakan, sehingga para remaja mencoba mencari tahu sendiri bahkan
melalukannya, tanpa mengetahui konsekuensi yang haru mereka tanggung
di masa depan.
Akibat gaya hidup perinissive (serba boleh) dan kecenderungan
pergaulan di kalangan remaja maupun mahasiswa, kini banyak diantara
mereka melakukan hubungan seks di luar nikah, dan mereka malu, mereka
nekat ambil jalan pintas, yaitu aborsi, jadi bukan alasan media.
Remaja tanpa pengetahuan yang memadai mengenai resiko-resiko,
mudah terjebak dalam penggunaan Narkoba atau melakukan hubungan seks
dengan pasangan yang berganti-ganti dan hubungan seks tanpa
perlindungan, resiko dan perilaku tersebut sangat luas, tidak hanya
mengancam mereka secara fisik tetapi juga psikologi sosial.
Ketidaktahuan akan seks dan reproduksi juga telah meningkatkan
angka kasus HIV/AIDS di Indonesia. “Meningkatkan kasus HIV/AIDS di
Indonesia pun karena kita belum diberikan pendidikan seks yang cukup.
Sementara, remaja Iebih banyak mengetahui soal seks dan tayangan-
tayangan televisi dan VCD porno.Padahal, itu bukan pendidikan seks tapi
informasi tentang seks”.
Masalah seksual para remaja adalah hal yang memprihatinkan dan
sering terjadi salah satu masalah seksual sebagai konsekuensi dan
meningkatnya penyebaran pornografi adalah kehamilan di luar nikah pada
remaja. Banyak efek negatif dan kehamilan para remaja diantaranya
penyakit fisik seperti anemia, kesulitan persalinan karena tulang pinggul
belum sempurna, persalinan premature, kematian bayi dalam kandungan,
berat bayi lahir rendah, dan sebagainya
Pengetahuan seksual yang minim mendorong gairah seksual sehingga
tidak bisa dikendalikan.Hal ini dapat meningkatkan resiko dampak negative
seksual. Dalam keadaan orang tua yang tidak terbuka mengenai masalah
seksual, remaja akan mencari informasi tersebut dan berbagai sumber yang
lain, teman-teman sebayanya, buku, majalah, internet, atau video porno.
C. Dampak Kehamilan Pranikah
1. Aborsi
Ada bermacam-macam cara perempuan untuk menghentikan
kehamilannya, dan mulai melakukan upaya sendiri hingga minta bantuan
tenaga lain. Minum jamu peluntur atau jamu telat bulan merupakan salah
satu upaya sendiri yang umum dilakukan oleh perempuan yang mengalami
Kehamilan Pranikah dan telah dikenal sejak lama.
Cara lainnya termasuk mengkonsumsi makanan/minuman Iainnya
yang dipercaya dapat memancing keluarnya janin dan kandungannya
(seperti nenas muda, bir hitam, dan sebagainya) atau melakukan aktifitas
tertentu (misalnya loncat-loncat).
Bila upaya ini tidak berhasil, barulah mereka mencari pertolongan
kepada tenaga terlatih (misalnya dukun) atau ke tenaga medis terlatih
(misalnya dokter ahli kandungan). Cara yang dilakukan dukun untuk
menolong pasiennya antara lain dengan cara mengurut, memasukkan
tangkai daun ke dalam rahim dan/atau menggunakan ramuan yang
diminumkan kepada pasiennya.
Menurut WHO setiap tahunnya diperkirakan 600.000 perempuan
meninggal dunia karena sebab-sebab yang berhubungan dengan kehamilan
dan persalinan.
Aborsi banyak terjadi, pelaku aborsi sifatnya tertutup karena sadar
bahwa pekerjaannya ilegal.Dukun aborsi yang berpraktek umumnya
menerima remaja perempuan dan luar daerah. Remaja tidak meminta
pelayanan aborsi pada dukun aborsi di kampung sendiri karena akan
terbongkar rahasianya.
Dampak aborsi tidak hanya fisik karena pelaku dapat mengalami
infeksi, komplikasi dan sebagainya.Tetapi juga psikis dalam bentuk
Bau : Khas
Konsistensi : Baik
6. Pola kebiasaan lain : Tidak ada
G. Riwayat Psikologis dan Spiritual
Psikologis yang di rasakan : Klien mengatakan sudah siap lahir batin
melaksanakan perkawinan 2 minggu lagi.
Spiritual : Klien beragama islam dan rajin beribadah.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tingkat kesadaran : Composmentis
3. Keadaan emosional : Baik
4. Tanda-tanda vital
Lila : 24 cm
Berat Badan : 48 kg
5. Kepala : Warna hitam, bersih, kulit kepala : tidak ada lesi
6. Muka : Tidak ada oedema dan simteris kiri dan kanan
7. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada
secret atau kotoran
8. Mulut : Mukosa bersih, gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
9. Hidung : Bersih, tidak ada polip, simetris
10. Telinga : bersih,tidak ada serumen dan pendengaran baik
11. Leher :
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar Limfe : Tidak ada pembengkakan
Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada kelainan
12. Dada
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Diagnosa : Wanita Usia Subur Masalah
Aktual : WUS dengan imunisasi TT
Masalah Potensial : Terjadi DO TT2
Tujuan : Masalah actual teratasi
Kriteria : Tidak terjadi DO TT2
Tanggal : 19 Desember 2022 pukul 10.10 wita
1. Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan di lakukan
2. Memberikan konseling kepada klien tentang manfaat pemberian imunisasi
TT pra nikah
3. Menganjurkan klien untuk melakukan TT2 sesuai dengan jadwal yang di
tentukan
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 19 Desember 2022, pukul 10.20 wita
1. Klien sudah mengerti dan paham dengan tindakan yang diberikan
2. Klien memahami manfaat imunisasi TT pra nikah
3. Klien bersedia untuk datang TT berikutnya sesuai jadwal yang ditentukan
yaitu 4 minggu kemudian.
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama : Nn’I”
Umur : 20 Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa: Bugis/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Jalan Ahmad Dahlan
B. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama : Klien mengatakan sudah mengikuti konseling pra nikah
2. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi, eliminasi dan aktifitas sehari-hari
Diet/ pola nutrisi :
Jenis makanan : Nasi, Lauk, dan Ikan
Frekuensi : 3 kali sehari
Jenis minuman : Air putih
Frekuensi : Setiap haus
Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Khas
Konsistensi : Lunak
BAK
Frekuensi :4-5 kali sehari
Warna : kuning jernih
Bau : Khas
Konsistensi : Baik
Aktivitasi Sehari-hari
- Istirahat tidur
Siang : 4-5 jam/hari
Malam : 7-8 jam/hari
Gangguan pola tidur : Baik
Personal Hygiene
Mandi : 2x sehari
Mengganti pakaian dalam : Setiap kali basah
3. Riwayat Penyakit Sistemik
Kelainan jantung : Tidak ada
Kelainan ginjal : Tidak ada
Asma/TB paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
4. Riwayat penyakit Keluarga
Kelainan jantung : Tidak ada
Kelainan ginjal : Tidak ada
Asma/TB paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
C. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tingkat kesadaran : Composmentis
c. Keadaan emosional : Baik
d. Tanda-tanda vital
Lila : 24 cm
Berat Badan : 48 kg
l. Dada
Payudara : Bentuk simetris
Benjolan : Tidak ada massa
Putting susu : menonjol
Areola : Kecoklatan
Nyeri tekan : Tidak ada
m. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran perut : Tidak ada kelainan
Bentuk perut : Datar
n. Pemeriksaan genetalia
Anus : Tidak di lakukan
o. Ektremitas
Oedema tangan dan jari : Tidak ada
Pucat telapak tangan dan ujung jari : Tidak pucat
Oedema tibia dan kaki : Tidak ada odema
Betis merah/keras, : Tidak ada kelainan
Varices Tungkai : Tidak ada varises
Reflex patella kanan/kiri :+
p. Uji Dignostik : Tidak di lakukan
D. ASSESMENT
E. PLANNING
Tanggal 19 Desember 2022, pukul 10.10 wita
1. Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan di lakukan
2. Memberikan konseling kepada klien tentang manfaat pemberian imunisasi
TT pra nikah
3. Menganjurkan klien untuk melakukan TT2 sesuai dengan jadwal yang di
tentukan
F. EVALUASI
1. Klien sudah mengerti dan paham dengan tindakan yang diberikan
2. Klien memahami manfaat imunisasi TT pra nikah
3. Klien bersedia untuk datang TT berikutnya sesuai jadwal yang
ditentukan yaitu 4 minggu kemudian.