Anda di halaman 1dari 2

Afra Nafiul Ilma Q

015.06.0002

TUGAS ESSAY KULIAH KEHAMILAN PADA REMAJA

Bu Aena Mardah, MpH

Kelompok remaja adalah segmen yang besar dan berkembang sebagai bagian dan
populasi. Lebih dari separuh populasi dunia adalah penduduk yang berumur kurang dari 25
tahun dan empat dari lima remaja tinggal di negara berkembang. Selama masa remaja,
orang-orang muda ini mengembangkan identitas sebagai seorang dewasa, mereka bergerak
ke arah fisik dan kedewasaan psikologis, dan mandiri secara ekonomis.

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja yang merupakan akibat
perilaku seksual baik disengaja atau tidak disengaja. Kehamilan remaja disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu kurangnya penanaman nilai-nilai agama sejak dini dan tipisnya iman
remaja, akan berdampak pada terjerumusnya remaja pada pergaulan bebas. Pergaulan seks
bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini memang sangatlah memprihatinkan. Berdasarkan
beberapa data, di antaranya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan
sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta,
Surabaya, dan Bandung) pernah berhubungan seks.

Dengan adanya kemajuan di bidang IPTEK, memudahkan remaja untuk mengakses


informasi tentang seks. Apabila hal ini tidak didasari dengan perkembangan mental yang
kuat, maka dapat membuat para remaja terjerumus dalam pergaulan yang salah, yang dapat
mengarah pada pergaulan bebas.

Pengetahuan tentang seksualitas yang minim atau setengah-setengah, dapat


menyebabkan meningkatnya rasa keingintahuan pada remaja. Sehingga hal ini mendorong
remaja untuk mencari informasi tentang seksualitas dari sumber-sumber yang mudah mereka
dapatkan, seperti : teman sebaya, buku, majalah, internet, video, dll. Rasa keingintahuan yang
besar juga dapat menjadi stimulus remaja untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Pengetahuan yang minim tentang kehamilan pada remaja dan infeksi menular seksual,
mengakibatkan seks yang tidak aman serta terjadinya kehamilan remaja.

Sistem nilai dan moralitas dapat berubah seiring dengan perubahan zaman. Hal ini
juga berdampak pada persepsi remaja tentang pergaulan. Sebagian remaja menganggap
bahwa pergaulan bebas merupakan suatu hal wajar, karena sesuai dengan perkembangan
zaman. Sebagian remaja menganggap bahwa trend berpacaran adalah suatu hal yang normal,
seks di luar nikah bukan suatu hal yang tabu untuk dilakukan. Persepsi yang salah tentang
seks inilah yang akhirnya menjadikan kehamilan pada remaja semakin tahun jumlahnya
semakin meningkat.

Pubertas mengakibatkan perubahan kadar hormone, dan mengakibatkan


meninggatnya kadar hormone seksual. Peningkatan usia pubertas apabila tidak diimbangi
dengan penyaluran seksual yang tepat, mka akan berakibat pada seks dini dan kehamilan usia
dini.

Kehamilan pada remaja, terutama pada kasus hehamilan yang tidak disengaja, akan
menimbulkan beberapa dampak, yaitu psikologis seperti perasaan tertekan karena mendapat
cercaan dari teman, keluarga atau lingkungan masyarakat, tersisih dari pergaulan, karena
dianggap belum mampu membawa diri, remaja yang masih sekolah akan putus sekolah, dan
yang sudah bekerja terancam kehilangan pekerjaannya kemudian putus asa kerena
kehamilannya mengancam masa depannya.

Selain itu juga menimbulkan dampak dari segi fisik seperti kehamilan remaja berisiko
kematian ibu, preeklamsi-eklamsi, anemia, BBLR, abortus, kelahiran preterm dan kematian
bayi, kehamilan disertai infeksi menular seksual, saat persalinan sering memerlukan tindakan
medis, janin dapat mengalami kelainan congenital

Komunikasi yang lebih terbuka antara anak dan orang tua, dapat berperan penting
dalam pemantauan perilaku anak di masyarakat. Informasi yang cukup tentang seksualitas
yang anak dapatkan dari orang tua, dapat meminimalisasi keingintahuan anak untuk
mengakses informasi di luar rumah (internet, media cetak, teman sebaya, maupun pacar).

Anda mungkin juga menyukai