Anda di halaman 1dari 3

Afra Nafiul Ilma Q

015.06.0002

TUGAS ESSAY KULIAH BBLR DAN PREMATURITAS

dr Ade Malikul Alim Nasiruddin, SpA

Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih rendah
dari berat badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika beratnya kurang dari
2,5 kilogram, sedangkan berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram. Sementara
pada bayi yang lahir dengan berat kurang dari 1,5 kilogram, dinyatakan memiliki berat badan
lahir sangat rendah.

BBLR dapat terjadi ketika bayi lahir secara prematur dengan masa kehamilan kurang dari
37 minggu (belum cukup bulan), atau bayi mengalami gangguan perkembangan dalam
kandungan.

Persalinan prematur adalah persalinan yang dimulai setiap saat setelah awal minggu
gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37. Persalinan Preterm adalah persalinan yang
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (20-37 minggu) atau dengan berat janin
kurang dari 2500 gram. Masalah utama dari persalinan prematur adalah perawatan bayinya,
semakin muda usia kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitasnya.
Persalinan prematur adalah penyebab utama terjadinya morbiditas dan mortalitas neonatal
di seluruh dunia, yaitu sebesar 60-80%. Di Indonesia angka morbitas pada prematur
mencapai 19% dan merupakan penyebab utama kematian perinatal. Apabila kelahiran di
Indonesia diperkirakan sebanyak 5.000.000 orang pertahun, maka dapat diperhitungkan
kematian bayi sebanyak 56/1000 KH, menjadi sebesar 280.000 per tahun. Dimana artinya
sekitar 2,2-2,6 menit satu bayi meninggal. Penyebab kematian bayi prematur antara lain
Asfiksia (49-60%), infeksi (24-34%), BBLR (15-20%), trauma persalinan (2-7%), dan cacat
bawaan (1-3%).

Bayi dengan berat badan lahir rendah ini rentan sakit atau mengalami infeksi, Sedangkan
dalam jangka panjang, bayi tersebut berisiko mengalami keterlambatan perkembangan
motorik atau kemampuan dalam belajar. Semakin rendah berat badan lahir bayi, maka
semakin banyak masalah medis yang akan dihadapi, apalagi jika bayi tersebut terlahir
prematur.

Banyak kondisi yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Penyebab
utama dan yang paling banyak terjadi adalah kelahiran prematur, yaitu persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur tidak sempat mengalami pertumbuhan
pesat yang terjadi pada trimester akhir kehamilan. Maka dari itu, bayi tersebut cenderung
memiliki berat badan rendah dan bertubuh kecil.

Di samping kelahiran prematur, kondisi lain yang dapat membuat bayi berisiko lahir
dengan barat badan rendah adalah:

 Intrauterine growth restriction. Pada kondisi ini, bayi tidak tumbuh dengan baik saat
berada dalam kandungan. Masalah ini dapat dipicu oleh gangguan pada plasenta yang
menghambat pertumbuhan bayi akibat tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi
yang cukup.
 Komplikasi selama kehamilan, misalnya ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi.
 Janin menderita kondisi medis bawaan.
 Bayi kembar. Bayi kembar sering lahir dengan berat badan rendah dan prematur,
karena tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin.
 Usia ibu hamil masih muda. Ibu hamil dengan usia kurang dari 15 tahun berisiko
tinggi memiliki bayi
 Ibu hamil mengalami malnutrisi.
 Ibu hamil menggunakan NAPZA atau minum minuman beralkohol.
 Ibu hamil memiliki masalah emosi selama kehamilan.

Masalah yang paling utama pada bayi BBLR/prematur adalah mempertahankan daya
dan kualitas hidupnya sampai kondisi kesehatannya dianggap stabil. Mereka yang
lahir prematur, belum sempat mendapatkan antibodi karena antibodi baru ditransfer dari ibu
di trimester ketiga. Pembentukan lemak tubuh juga belum sepenuhnya selesai di usia
prematur. Sehingga dari dua kondisi ini, infeksi dan hipotermia (penurunan suhu tubuh)
merupakan musuh utama dari BBLR/prematur.
ASI sangat membantu daya tahan bayi melawan infeksi. Sebisa mungkin semakin
cepat bayi diberi ASI, semakin kecil pula kemungkinan terkena infeksi. Pada bayi
BBLR/prematur, kadang diperlukan tambahan HMF (human milk fortifier) untuk membantu
pertambahan berat badan bayi. Pada kasus hipotermia, pencegahannya adalah penggunaan
inkubator. Selain inkubator, ada cara yang lebih sederhana tapi efektif yaitu KMC (kangaroo
mother care). KMC adalah skin-to-skin contact antara ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai