Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

Disusun oleh:

Maya Dwi Kumalasari

Putri Nur Annisa

Dosen Fasilitator:

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt.  atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Saya
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah yang
berjudul “Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)” dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak. Saya berharap makalah tentang ini dapat
menjadi referensi bagi pembaca. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah neonatus dengan berat < 2500 gram. Sangat
penting untuk memantau status kesehatan anak sejak lahir untuk menentukan apakah itu sangat
baik atau buruk karena BBLR adalah salah satu indikasi untuk menentukan tingkat status
kesehatan anak. Karena perannya sebagai faktor penyebab tingginya angka kematian bayi,
BBLR menjadi kepedulian kesehatan masyarakat (AKB). Berdasarkan WHO (2010), prevalansi
bayi berat lahir rendah di perkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% -
38% dan lebih sering terjadi di negara - negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Angka
kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar
antara 9% - 30%, hasil studi di 7 daerah multicenter di peroleh angka BBLR dengan rentang
2,1% - 17,2%. Saat ini BBLR memang masih menjadi faktor penyabab paling banyak angka
kematian bayi (AKB).
Wanita yang melahirkan sebelum mencapai usia remajalah yang paling berpeluang
melahirkan BBLR. Salah satu variabel yang berkontribusi terhadap terjadinya bayi baru lahir
dengan berat badan lahir rendah adalah usia ibu; pada situasi multigravida ketika jarak antar
kelahiran terlalu dekat, insiden terendah terjadi pada wanita hamil berusia antara 26 dan 30
tahun. Faktor ibu, faktor janin, dan variabel lingkungan semuanya berkontribusi terhadap
BBLR. Penyakit (seperti malaria, anemia, sifilis, infeksi TORCH, dan lainnya), perdarahan
antepartum, persalinan prematur, eklampsia, usia ibu, paritas, usia kehamilan, merokok,
minum-minuman keras, dan penggunaan obat-obatan terlarang oleh ibu merupakan contoh
pengaruh ibu. Prematuritas, hidramnion, kehamilan ganda (gemeli), dan kelainan kromosom
adalah pengaruh janin. Hidup di dataran tinggi, radiasi, sosioekonomi, dan paparan senyawa
berbahaya adalah masalah lingkungan.
Seorang bayai dengan berat lahir rendah memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi.
Tubuh mungil bayi BBLR tidak sekuat bayi normal dan mereka sangat mungkin mengalami
gangguan makan, kesulitan pertumbuhan fisik, dan mudahterkena infeksi. Selain itu bayi,
dengan berat lahir rendah juga kesulitan untuk menjagasuhu tubunya pada temperature noral
Karen mereka hanya memiliki sedikit lemak tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bayi berat lahir rendah (BBLR)?
2. Bagaimana etiologi bayi berat lahir rendah (BBLR)?
3. Bagaimana manifestasi klinis bayi berat lahir rendah (BBLR)?
4. Bagaimana penatalaksanaan bayi berat lahir rendah (BBLR)?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan anak pada penyakit resiko tinggi bayi
berat lahir rendah(BBLR) serta mampu mengaplikasikanya.
1.3.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dalam penulian asuhan keperawatan, yaitu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian bayi berat lahir rendah (BBLR).
2. Mengetahui dan memahami etiologi bayi berat lahir rendah (BBLR).
3. Mengetahui dan manifestasi klinis bayi berat lahir rendah (BBLR).
4. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan bayi berat lahir rendah (BBLR).
5.
1.4 Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahui konsep dasar Bayi Berat Lahir Rendah(BBLR) dan menerapkan
asuhan keperawatan anak pada bayi berat lahir rendah serta mampu mengaplikasikanya.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar BBLR


2.1.1 Definisi

Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan
kurang dari 2.500 gram. Karena BBLR merupakan salah satu indikasi untuk menentukan
tingkat atau kondisi kesehatan anak, maka sangat penting untuk melacak indikator ini saat
menentukan apakah seorang anak dalam kondisi sehat atau tidak. Bayi Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) prematuritas murni, yaitu BBLR yang mengalami masa gestasi kurang dari 37
minggu. Bayi yang lahir premature tidak memiliki cukup waktu dalam rahim ibu untuk tumbuh
dn menmbah berat badan. Berat badan pada masa gestasi itu pada umumnya biasa disebut
neonatus kurang bulan untuk masa kehamilan. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dismatur,
yaitu BBLR yang memiliki berat badan yang kurang dari seharusnya pada masa kehamilan.
BBLR dismatur dapat lahir pada masa kehamilan preterm atau kurang bulan-kecil masa
kehamilan, masa kehamilan term atau cukup bulan-kecil masa kehamilan, dan masa kehamilan
post-term atau lebih bulan-kecil masa kehamilan.

2.1.2 Etiologi
Beberapa Penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah:
1. Faktor Ibu
A. Penyakit
1) Mengalami komplikasi kehamilan,spereti anemia, perdarahan antepartum,PEB,
eklamsia, infeksi saluran kemih.
2) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi penyakit menular seksual, hipertensi,
HIV/AIDS, TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytom egalovirus (CMV) dan
herpessimplex virus ) dan penyakit jantung
3) Penyalahgunaan obat,merokok,konsumsi alcohol
B. Ibu
1) Angka kejadian prematuritas tinggi adalah kehamilan pada usia <20 tahun atau lebih
dari 35 tahun.
2) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1
tahun)
Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya
C. Keadaan sosial ekonomi
1) Keadaan tertinggi pad golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini dikarenakan keadaan
gizi dan pengawasan antenatal yang kurang
2) Aktivitas fisik yang berlebihan.
3) Pernikahan di bawah usia minimal.
5. Faktor janin beresiko meliputi : kelainan kromosom,infeksi janinkronik (inklusi
sitomegali,rubella bawaan), gawat janin dan kehamilan kembar.
6. Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion,plasenta previa,solution plasenta,sindrom
tranfusi bayi kembar (Sindrom parabiotik), ketuban pecah dini.
7. Faktor lingkungan,lingkungan yang berpengaruh adalah : tempat tinggal di dataran
tinggi, terkena radiasi, serta paparan zat beracun.
2.1.3 Manifestasi klinis
Secara umum, gambaran klinis dari bayi berat lahir rendah(BBLR):
1. Kelahiran prematur atau kelahiran saat usia kehamilan ≤ 37 minggu
2. IUGR yang biasa disebut terganggunya pertumbuhan janin.
3. Hipertensi pada saat kehamilan
4. Faktor makanan ibu yang kurang mengkonsumsimakanan yang bergizi
5. Kelahiran premature
6. Kepala lebih besar
7. Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea
8. Pernapasan 40-50 kali/menit
9. Otot hipotonik lemah
10. Kepala tidak mampu tegak
2.1.4 Patofisiologi
2.1.5 Pathway
2.1.6 Pemeriksaan diagnostic
2.1.7 Penatalaksanaan
2.2 Teori Asuhan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai