NY ” E ” DENGAN BERAT
BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PONEK
RSUD DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO
KOTA MOJOKERTO
Disusun Oleh
YULIYATI WAHYUH NINGTYAS
NIM : 02.19.010
1.3 Tujuan
Diharapkan setelah melihat studi kasus yang ada di lapangan
mahasiswa mampu:
1. Umum
Mampu melakukan manajemen asuhan kebidanan pada kasus BBLR
2. Khusus
a. Mengetahui pengertian, etiologi, dan tanda dari BBLR
b. Mengetahui penatalaksanaan BBLR pada neonatus sesuai 7 langkah
Varney, yaitu:
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data bayi dengan BBLR
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data, mangkaji masalah,
serta menentukan kebutuhan pada bayi dengan BBLR
3. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa potensial pada bayi
dengan BBLR
4. Mahasiswa mampu melakukan antisipasi tindakan segera pada bayi
BBLR
5. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan yang akan diberikan
pada bayi BBLR
6. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
asuhan yang telah direncanakan
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sesuai dengan asuhan yang
telah diberikan
2 Manfaat
1. Bagi Tempat Praktek
Menambah suasana belajar dengan melakukan asuhan secara langsung
pada pesien dengan tetap memperhatikan Standart Operasional Prosedur
2. Bagi Institusi
Untuk menambah referensi bacaan mahasiswa dan evaluasi pembelajaran
pratikum di lapangan
3. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan untuk membandingkan teori dengan
praktik lapangan
b. Dapat mengetahui asuhan yang dilakukan pada bayi dengan BBLR
c. Dapat menjadikan ilmu pengetahuan sebagai dasar pengalaman
praktik di lapangan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.3 Etiologi
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur.
Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas dan lain-lain. Faktor plasenta
seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga
merupakan penyebab terjadinya BBLR (IDAI, 2004). Beberapa penyebab
dari bayi dengan berat badan lahir rendah (Proverawati dan Ismawati, 2010).
a. Faktor ibu
1) Penyakit
a) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan
antepartum, preekelamsi berat, eklamsia, infeksi kandung kemih.
b) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual,
hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung.
c) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
2) Ibu
a) Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah kehamilan pada usia
<20 tahun atau >35 tahun.
b) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1
tahun).
c) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
3) Keadaan sosial ekonomi
a) Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini
dikarenakan keadaan gizi dan pengawasan antenatal yang kurang.
b) Aktivitas fisik yang berlebihan
c) Perkawinan yang tidak sah
b. Faktor janin
Faktor janin meliputi : kelainan kromosom, infeksi janin kronik
(inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat janin, dan kehamilan kembar.
c. Faktor plasenta
Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta previa,
solusio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik),
ketuban pecah dini.
d. Faktor lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal di dataran
tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.
b. Nutrisi
Bayi BBLR reflek hisap, telan, dan batuk bellum sempurna, kapasitas
lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih
kurang. Disamping kebutuhan protein 3-5 gram per hari dan tinggi kalori
(110 kal/kg/hari), agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Pemberian
minuman pada umur 3 jam agar bayi tidak hipoglikemia dan
hiperbillirubinemia (Winkjosastro, 2008). Apabila bayi mendapatkan ASI,
pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan cara:
- Perikasa apakah bayi puas setelah menysu
- Catat jumlah urine setiap bayi kencing untuk menilai kecukupan
minum (minimal 6x sehari)
- Periksa pada saat ibu meneteki, apabila satu payudara dihisap, Asi
menetes dari payudara yang lain.
Apabila bayi memerlukan cairan IV, maka:
- Berikan cairan IV selama 24 jam pertama,
- Mulai berikan minum peroral pada hari ke-2 atau segera setelah bayi
stabil. Anjurkan pemberian ASI apabila ibu dan bayi menunjukkan
tanda-tanda siap untuk menyusu,
- Apabila bayi mengalami masalah lain, maka perikan ASI peras
melalui pipa lambung atau dengan pipet,
- Berikan cairan IV dan ASI sesuai dengan umur bayi,
- Berikan minum 8x dalam 24 jam (misal 3 jam sekali), apabila bayi
telah mendapat minum 160ml/kg berat badan per hari tetapi masih
tampak lapar berikan tambahan ASI setiap kali minum,
- Biarkan bayi menyusu apabila keadaan bay sudah stabil dan bayi
menunjukkan keinginan untuk menyusu dan dapat menyusu dengan
baik (Depkes RI, 2005).
Tabel rekomendasi kebutuhan cairan untuk BBLR (Yushananta, 2007) :
Tipe tempat Berat Badan (gram)
tidur 600-800 801-1000 1001-1500 1501-2000
Radiant 120 cc 90 cc 15 cc 65 cc
Incubator 90 cc 75 cc 65 cc 55 cc
Lain-lain 70 cc 55 cc 50 c
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. E
Umur : 6 Jam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : Secara SC Tanggal 16 Juni 2022 jam 11.04 WIB
2. Identitas Penaggungjawab
Nama : Tn. H
Umur : 40th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Cakarayam Baru RT. 02 RW. 03 Mentikan
Hubungan : Ayah
3. Riwayat ANC
a. Umur kehamilan : 35 – 36 minggu
b. Frekuensi ANC : TM I : 2 kali
TM II : 2 kali
TM III : 2 kali
c. Komplikasi kehamilan : kehamilan preterm
d. Kebiasaan merugikan saat hamil
1) Makanan
Tidak memakan makanan alergi/ yang tidak menyehatkan
janin
2) Obat-obatan
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat dari bidan kalk,
promafit, hufaboion, SF
3) Merokok
a) Ibu sebelum dan selama hamil tidak pernah merokok
atau mengkonsumsi minuman beralkohol
b) Ibu pernah mengalami keguguran 3 kali
B. Data Obyektif
Jenis persalinan : SC
Tgl-jam lahir : 16 Juni 2022 – 11.04 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Komplikasi bayi : BBLR, asfiksia sedang
1. Komplikasi Persalinan
Perdarahan :-
Pre eklamsi :-
Eklamsi :-
Lain-lain : KPD 6 jam
2. Keadaan BBL
APGAR Score
No Kriteria 0-1 menit 1-5 menit 5-10 menit
1. Denyut jantung 2 2 2
2. Usaha nafas 1 2 2
3. Tonus otot 1 1 1
4. Reflek 1 1 2
5. Warna kulit 1 1 1
Score 6 7 8
3. Pemeriksaan umum
KU : lemah
Kesadaran :
BB lahir : 1800 gram
VS :N : 138x/menit S : 35,10C
RR : 50x/menit
4. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
UUB : Normal
UUK : Normal
Moulage :0
Caput Succudenum : Tidak ada
Bentuk : Bulat, Normal
2) Mata
Bentuk Mata : Simetris, Normal
Pupil : Normal
Keadaan : Bersih
Strabismus : Tidak ada
Hidung
Bentuk : Normal
3) Mulut
Bentuk : Normal
Palatum : ada
Gusi : Normal
Bibir : Normal
4) Telinga
Posisi : Sejajar
Keadaan : Normal
5) Dada
Posisi : Simetris
Suara Nafas : Wheezing
6) Perut
Keadaan : Normal tidak ada perdarahan tali pusat
7) Punggung : Normal
8) Bokong : Normal
9) Ekstremitas
Jari tangan : Lengkap
Jari kaki : Lengkap
Bentuk : Normal
Gerak : Aktif
10) Genetlia
Jenis Kelamin : Laki - laki
BAK Pertama : 30 menit
BAB Pertama :-
11) Reflek
Menghisap : positif
Menggenggam : positif
Reflek kaki : positif
Reflek moro : positif
12) Ukuran Antropomentri
Berat Badan : 1800 gram
Panjang Badan : 45 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar Dada : 24 cm
LILA : 9 cm
C. Analisa Data
Bayi Ny. E Usia 6 Jam lahir prematur Berat Badan Lahir Rendah dengan
Asfiksia Berat + Respiratory Problem
D. Penatalaksanaan
Di RSI Hasanah
1. Injeksi Vit. K
2. Salep Mata
3. Injeksi HB0
4. Ca. Glukonas 2 cc / 24 jam
5. Aminosteril 45 cc/24 jam
6. Injeksi bactesyn 2 x 90 mg
7. Amidophilin loading dose 10 mg IV, Selanjutnya 2x3 mg
Di Ruang PONEK
1. Lapor ke dokter Sp.A
2. Ventilator Mode PCMV FiO2 100%
3. Puasa
4. Visc 2 x 90 mg
5. Injeksi Gentamicin 1 x 9 Mg
6. Aminofilin 2 x 4,5
7. Thermoregulasi
8. KIE kondisi pasien jelek
9. Cairan Ca Glukonas, amirosteril tetap.
BAB 4
PEMBAHASAN
Dan dari pemeriksaan fisik Score ballard bayi Ny. Y1 adalah 31, sesuai
dengan teori Ballard JL, Khoury JC, Wedig K apabila score ballard bayi 30-
34 maka usia kematangan bayi adalah 36-37 minggu.
4.3 Analisa
Berdasarkan hasil dari data subjektif maupun data objektif yang
didapatkan pada saat pengkajian, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang pada bayi Ny.E maka dapat di tegakkan analisa yaitu Bayi Ny. E
dengan prematur, BBLR + Asfiksia Berat + Respiratory Problem.
4.4 Penatalaksanaan
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diperoleh pada saat
dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang
dan analisa yang telah ditegakkan langkah selanjutnya adalah
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan
yang diberikan pada bayi Ny. E dengan prematur, BBLR + Asfiksia Berat
+ Respiratory Problem :
1. Lapor ke dokter Sp.A
2. Ventilator Mode PCMV FiO2 100%
3. Puasa
4. Visc 2 x 90 mg
5. Injeksi Gentamicin 1 x 9 Mg
6. Aminofilin 2 x 4,5
7. Thermoregulasi
8. KIE kondisi pasien jelek
9. Cairan Ca Glukonas, amirosteril tetap.
10. Dibawa ke Ruang NICU
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan urain pembahasan asuhan kebidanan pada pada bayi Ny. E
umur 6 jam dengan BBLR, dapat disimpulkan bahwa:
1. Data Subjektif Pengkajian secara menyeluruh telah dilakukan pada Bayi
ny. E dengan hasil bayi NY. E umur 6 jam dengan BBLR dikarenakan
usia kehamilan < 37minggu (premature). Berat badan lahir 1800gr.
2. Data Objektif telah ditentukan, yaitu Bayi ny. N umur 6 jam dengan
BBLR menyusu belum adekuat. Kebutuhan yang diberikan yaitu cukupi
kebutuhan bayi dengan ASI, latihan menyusu, dan kaji reflek sucking,
serta lanjutkan terapi sesuai dengan advice dr. Sp.A
Tindakan segera yang dilakukan pada Bayi ny. E umur 3 hari adalah
kolaborasi dengan dokter Sp.A untuk dilakukan fototerapy
3. Perencanaan asuhan secara menyeluruh dan tepat sudah dilakukan
kepada Bayi ny. E mulai dari megobservasi KU dan TTV setiap 10
menit, mengkaji reflek sucking, pemenuhan nutrisi, mengajarkan KMC,
sampai melaksanakan advice dokter untuk dilakukan fototerapy
4. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Bayi Ny. E umur 6 jam telah
dilakukan dengan hasil bayi telah di obesrvasi KU dan TTV,hingga
melakukan fototerapy di RSI Hasanah
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pemberian
asuhan kebidanan pada Bayi 3 hari dengan BBLR beserta komplikasinya
1. Bagi Institusi
Diharapkan mampu membekali pengetahuan yang lebih kompleks lagi
mengenai asuhan kebidanan patologi, khususnya pada bayi beserta
komplikasi yang menyertainya
1. Bagi Tempat Praktek
Diharapkan semakin meningkat pelayanan kesehatan terhadap bayi baik
yang beresiko mengalami komplikasi maupun yang tidak beresiko.
DAFTAR PUSTAKA