Makalah
Kelompok 2 :
1.3 Tujuan
1.3.1. Memahami konsep teori mengenai BBLR
1.3.2. Memahami konsep asuhan keperawatan pada pasien BBLR
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.7 Patofisiologi
BBLR disebabkan oleh dua faktor utama yaitu kelahiran prematur (usia
gestasi < 37 minggu), intrauterine growth restriction (IUGR), atau kombinasi
keduanya. Sehingga patofisiologi BBLR berkaitan dengan kedua kondisi tersebut.
Kelahiran prematur disebabkan oleh banyak faktor yang berkaitan erat dengan
hubungan yang kompleks antara fetus, plasenta, uterus, dan faktor maternal.
Apabila terjadi suatu gangguan atau kelainan pada salah satu faktor diatas, maka
akan timbul akibat ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan fetus,
terganggunya jalan lahir, dan kontraksi uterus sebelum waktunya, sehingga
terjadilah kelahiran prematur. Faktor yang dapat menyebabkan kelahiran prematur
meliputi fetus yaitu gawat janin dan kehamilan ganda, faktor plasenta yaitu
disfungsi plasenta, plasenta previa, dan solusio plasenta. Faktor maternal yaitu 10
preeklampsia, penyakit kronis (ginjal, jantung) dan infeksi. Faktor lain seperti
ketuban pecah dini (KPD). Faktor penyebab IUGR yakni adanya gangguan pada
faktor ibu, janin, dan plasenta yang menyebabkan gangguan perfusi uterus –
plasenta dan nutrisi janin. Perfusi yang tidak baik, letak plasenta yang abnormal,
hipertensi dalam kehamilan, merokok, kehamilan ganda, infeksi intrauterin
(termasuk HIV dan malaria), karakteristik dari maternal, malnutrisi pada ibu,
indeks masa tubuh ibu rendah dapat menyebabkan BBLR.
Semakin kecil dan semakin premature bayi itu maka akan semakin tinggi
resiko gizinya. Beberapa faktor yang memberikan efek pada masalah gizi.
1. Menurunnya simpanan zat gizi padahal cadangan makanan di dalam tubuh
sedikit, hampir semua lemak, glikogen dan mineral seperti zat besi, kalsium,
fosfor dan seng di deposit selama 8 minggu terakhir kehamilan. Dengan
demikian bayi preterm mempunyai potensi terhadap peningkatan
hipoglikemia, anemia dan lain-lain. Hipoglikemia menyebabkan bayi kejang
terutama pada bayi BBLR Prematur.
2. Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan. Bayi preterm mempunyai
lebih sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan
mengabsorpsi lemak dibandingkan dengan bayi aterm.
3. Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pencernaan, koordinasi antara
refleks hisap dan menelan belum berkembang dengan baik sampai kehamilan
32-34 minggu, padahal bayi BBLR kebutuhan nutrisinya lebih tinggi karena
target pencapaian BB nya lebih besar. Penundaan pengosongan lambung dan
buruknya motilitas usus terjadi pada bayi preterm.
4. Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja napas dan kebutuhan
kalori yang meningkat. Potensial untuk kehilangan panas akibat luas
permukaan tubuh tidak sebanding dengan BB dan sedikitnya lemak pada
jaringan di bawah kulit. Kehilangan panas ini akan meningkatkan kebutuhan
kalori
Faktor Risiko :
1. Penyakit kronis (mis. diabetes mellitus)
2. Efek prosedur invasiv
3. Malnutrisi
4. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :
a Gangguan peristaltik
b Kerusakan integritas kulit
c Perubahan sekresi pH
d Penurunan kerja siliaris
e Ketuban pecah lama
f Ketuban pecah sebelum waktunya
g Merokok
h Status cairan tubuh
6. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder :
a. Penurunan hemoglobin
b. Imunonosupresi
c. Leukopenia
d. Supresi respon inflamasi
e. Vaksinasi tidak adekuat (PPNI, 2016)
4.2.4 Implementasi
Implementasi atau tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas
spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan.
4.2.5 Evaluasi
merupakan interpretasi makna data subjektif dan objektif untuk menilai sejauh
Bayi berat lahir rendah adalah keadaan ketika bayi dilahirkan memiliki
berat badannya kurang dari 2500 gram. Keadaan BBLR ini akan berdampak buruk
untuk tumbuh kembang bayi ke depannya.
Pengelompokkan bayi BBLR ada beberapa cara yaitu:
3. Berdasarkan berat badan bayi:
a. Bayi dengan berat lahir 2500 – 1500 gram adalah bayi berat lahir rendah
(BBLR).
b. Bayi dengan berat lahir 1500 – 1000 gram adalah bayi berat lahir sangat
rendah (BBLSR).
c. Bayi dengan berat lahir < 1000 gram adalah bayi berat lahir ekstrim
rendah (BBLR).
4. Berdasarkan masa gestasinya:
a. Prematuritas Murni Bayi dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu
atau biasa disebut neonatus dengan berat normal ketika lahir. Dapat
disebut BBLR jika berat lahirnya antara 1500 – 2500 gram.
b. Dismaturitas Bayi dengan berat badan lahir tidak normal atau kecil ketika
dalam masa kehamilan.
Faktor resiko yang menyebabkan BBLR antara lain :
a Faktor ibu seperti usia, parietas, gizi, jarak kehamilan dan pola hidup
b Faktor kehamilan seperti : Eklampsia / Pre-eklampsia, Ketuban pecah
dini., Perdarahan Antepartum, Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
c Faktor janin seperti Cacat bawaan (kelainan kongenital) dan Infeksi dalam
rahim.
Bayi BBLR dapat terlihat dari gambaran klinisnya yang menyebabkan
komplikasi yaitu : hipotermi, hipoglikemia, gangguan imunologi, sindroma
gangguan pernafasan, masalah eliminasi, gangguan pencernaan. Penatlaksanaan
pasien BBLR yaitu : mempertahankan suhu tubuh bayi, pengaturan dan
pengawasan intake nutrisi, pencegahan infeksi, penimbangan berat badan,
pemberian oksigen, kenaikan berat badan pada bayi, dan pengawasan jalan nafas.