Anda di halaman 1dari 26

Pemeriksaan

Leopold
Nidya Ikha Putri
Pengertianpemeriksaan)
• Pemeriksaan
(Manuver) Leopold
merupakan teknik
pemeriksaan pada
perut ibu bayi untuk
menentukan posisi dan
letak janin dengan
melakukan plalasi
abdomen
• Teori ini dikembangkan
oleh Christian Gerhard
Leopold
Leopold I
 Tujuan:
1) Menentukan
usia kehamilan
2) Mengetahui
bagian janin
apa yang
terdapat di
fundus uteri
teknik
 Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki
ditekuk 450 atau lutut bagian dalam diganjal
bantal) dan pemeriksa menghadap ke arah
ibu
 Menengahkan uterus dengan menggunakan
kedua tangan dari arah samping umbilical
 Kedua tangan meraba fundus kemudian
menentukan TFU dengan menggunakan
ujung kedua tangan, tentukan bagian janin
Membaca Hasil
 Apabila kepala janin teraba di bagian
fundus, cirinya : keras,bundar dan
melenting (seperti mudah digerakkan)
 Apabila bokong janin teraba di bagian
fundus, cirinya : lunak, kurang bundar,
dan kurang melenting
 Apabila posisi janin melintang pada
rahim, maka pada Fundus teraba kosong.
Menghitung tinggi
fundus Uteri
 UK 12 minggu : 1-2 jari di atas
simpisis
 UK 16 minggu : antara simpisis dan
pusat
 UK 20 minggu : 3 jari di bawah
pusat
 UK 24 minggu : tepat di pusat
 UK 28 minggu : 3 jari di atas pusat
 UK 32 minggu : pertengahan antara
Prosesus Xipoideus dan pusat
 UK 36 minggu : 3 jari di bawah
Prosesus Xipoideus
 UK 40 minggu : pertengahan antara
Prosesus Xipoideus dan pusat.
(Lakukan konfirmasi dengan
wawancara dengan pasien untuk
membedakan dengan usia
kehamilan 32 minggu).
Pemeriksaan Leopold II
Tujuan:
 Menentukan
bagian janin yang
berada pada
kedua sisi uterus,
pada letak lintang
tentukan di mana
kepala janin
Teknik
 Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk)
dan pemeriksa menghadap ibu
 Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateral kanan dan telapak tangan kanan
pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar
dan pada ketinggian yang sama
 Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian
atau bersamaan (simultan) telapak tangan
tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah
bawah dan rasakan adanya bagian yang rata
dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstremitas).
Membaca Hasil
 Bagian punggung: akan teraba jelas,
rata, cembung, kaku/tidak dapat
digerakkan
 Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki):
akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak
jelas dan menonjol, kemungkinan teraba
gerakan kaki janin secara aktif maupun
pasif
Pemeriksaan leopold III
 Tujuan:
Menentukan bagian
janin apa (kepala
atau bokong) yang
terdapat di bagian
bawah perut ibu,
serta apakah bagian
janin tersebut sudah
memasuki pintu atas
panggul (PAP)
Teknik
 Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki
ditekuk) dan pemeriksa menghadap ibu
 Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada
dinding lateral kiri bawah, telapak tangan
kanan bawah perut ibu
 Menekan secara lembut dan
bersamaan/bergantian untuk mentukan
bagian terbawah bayi
 Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan
keempat jari lainnya kemudian goyang
bagian terbawah janin
Membaca Hasil
 Bagian keras,bulat dan hampir homogen
adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong
 Apabila bagian terbawah janin sudah
memasuki PAP, maka saat bagian bawah
digoyang, sudah tidak bisa (seperti ada
tahanan).
Leopold IV
 Tujuan:
Untuk mengkonfirmasi
ulang bagian janin apa
yang terdapat di
bagian bawah perut
ibu, serta untuk
mengetahui seberapa
jauh bagian bawah
janin telah memasuki
pintu atas panggul
teknik
 Pemeriksa menghadap ke  Setelah itu memindahkan ibu
arah kaki ibu, dengan posisi jari dan telunjuk tangan kiri
kaki ibu lurus pada bagian terbawah bayi
 Meletakkan ujung telapak (bila presentasi kepala
tangan kiri dan kanan pada upayakan memegang bagian
lateral kiri dan kanan uterus kepala di dekat leher dan bila
bawah, ujung-ujung jari presentasi bokong upayakan
tangan kiri dan kanan berada untuk memegang pinggang
pada tepi atas simfisis bayi)
 Menemukan kedua ibu jari kiri  Memfiksasi bagian tersebut ke
dan kanan kemudian arah pintu atas panggul
rapatkan semua jari-jari kemudian meletakkan jari-jari
tangan yang meraba dinding tangan kanan diantara
bawah uterus. tangan kiri dan simfisis untuk
 Perhatikan sudut yang menilai seberapa jauh bagian
terbentuk oleh jari-jari: bertemu terbawah telah memasuki
(konvergen) atau tidak pintu atas panggul
bertemu (divergen)
Membaca Hasil
 Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu
(konvergen) berarti bagian terendah janin belum
memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila
kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau
tidak bertemu (divergen) maka bagian terendah
janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
 Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh
bagian jari masih meraba kepala, kepala belum
masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari,
bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan
seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah
masuk PAP)
Menghitung Taksiran
Persalinan
 Rumus:
HPHT +7+9+0
HPHT +7-3+1

Catatan :
- Ditambah 9 jika bulan HPHT jan – maret
- Dikurangi 3 jika bulan HPHT april- des
Latihan
 Seorang ibu datang ke Poli Kebidanan Rumah
Sakit Soreang dengan keluhan tidak datang bulan
dan setelah melakukan pemeriksaan Urine
diketahui bahwa ibu tersebut positif hamil. ibu
mengatakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT)
tangal 01 April 2020.
 Tanggal berapakah taksiran persalinan ibu
tersebut?
a. 08 Januari 2021
b. 13 Januari 2021
c. 18 Januari 2021
d. 13 Januari 2021
Menghitung Usia Kehamilan
 Rumus Mc. Donald

TFU x 2/7 = usia kehamilan dalam bulan

TFU x 8/7 = usia kehamilan dalam minggu


Latihan
 Jika
a. TFU 26 cm hitung usia kehamilan
dalam bulan
b. TFU 33 cm hitung usia kehamilan
dalam minggu..
Rumus mc. Donald
Pengertian denyut jantung
janin (DJJ)
 Denyutjantung janin normal adalah
frekuensi denyut rata-rata wanita tidak
sedang bersalin, atau diukur diantara dua
kontraksi. Rentang normal adalah 120
sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut
jantung janin,seperti bunyi detik jam
dibawah bantal.
Hal yang dapat diketahui dalam
pemeriksaan Denyut jantung janin
 Dari adanya denyut jantung janin:
- Tanda pasti kehamilan
- Anak hidup
 Dari tempat denyut jantung janin terdengar
- Presentasi janin
- Posisi janin (kedudukan punggung)
- Sikap janin
- Adanya janin kembar
 Dari sifat denyut jantung janin
- Keadaan janin
Cara pemeriksaan denyut
jantung janin
Dengan menggunakan stetoskop Pinard
1. Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak
mendapat gangguan dari suara lain.
2. Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kakinya lurus,
bagian yang tidak perlu diperiksa ditutup, pintu atau
jendela ditutup.
3. Alat disediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari
pemeriksaan palpasi.
4. Mencari daerah atau tempat dimana kita akan
mendengarkan. Setelah daerah ditemukan, stetoskop
pinard di pakai bagian yang berlubang luas ditempatkan
ke atas tempat atau daerah dimana kita akan
mendengarkan. Sedangkan bagian yang luasnya sempit
ditempatkan pada telinga kita, letakkan tegak lurus.
Lanjutann
5. Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian
dipusatkan pada denyut jantung janin. Bila
terdengar suatu detak, maka untuk memastikan
apakah yang terdengar itu denyut jantung janin,
detak ini harus disesuai dengan detak nadi ibu.
Bila detakkan itu sama dengan nadi ibu, yang
terdengar bukan jantunt janin, tetapi detak aorta
abdominalis dari ibu.
6. Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-
betul denyut jantung janin maka dihitung untuk
mengetahui teraturnya dan frekuensinya denyut
jantung janin itu

Anda mungkin juga menyukai