Anda di halaman 1dari 24

LEUKEMIA

Leukemia

• Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum


tulang. Pada keadaan akut, proliferasi sel leukemia
menyebabkan tidak adanya ruang untuk proliferasi
sel normal

• Extramedulary hematopoesis: terjadi proliferasi


sel abnormal ke hati & limpa, dan pada keadaan
akut dapat terjadi infiltrasi ke organ lain:
meningen, nodus limfe, kulit, gusi
ETIOLOGI

 Penyebab pasti tidak diketahui, dapat


terjadi karena pengaruh genetik atau
virus serta kerusakan sumsum tulang
dari radiasi dan zat kimia spt benzene,
alkilating agent
Akut Myeloid Leukemia (AML)

 Terjadi kerusakan/ggn pada


stem sel hematopoetik yang
berdiferensiasi menjadi semua
sel myeliod: monosit, granulosit
(basofil, neutrofil, eosinofil)
eritrosit, platelet
Akut Myeloid Leukemia (AML)

• Menyerang semua kelompok umur


• Insiden meningkat sejalan dengan umur,
terbanyak pada umur 60 thn
• Merupakan bentuk yang paling sering dari
leukemia non limfositik
• Prognosis bervariasi, tergantung dari variabel
pasien dan penyakit
• Penyebab kematian: infeksi, pendarahan
Manifestasi Klinis

• Demam dan infeksi karena neutropenia


• Lemah dan fatigue karena anemia
• Cenderung pendarahan karena trombositopenia
• Gejala tambahan karena proliferasi sel leukemia
didalam organ: pembesaran hati dan limpa,
hiperplasia gusi, nyeri tulang
Pengkajian dan
Pemeriksaan Diagnostik

• Tidak diketahui penyebab dan tanda2


• Gejala terjadi dalam hitungan minggu atau bulan
• Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan platelet
• Total leukosit dapat ↓/n/↑, tapi % dari sel normal ↓
• Bone marrow analysis: kelebihan sel tdk matang (>30 %)
Komplikasi

• Pendarahan karena trombositopenia, terutama bila <


10.000/mm3
• Pendarahan GI, paru, intrakranial
• Infeksi karena kurangnya granulosit normal dan matang.
Neutrofil < 100/mm3  resiko infeksi sistemik
Penatalaksanaan Medis

Terapi Induksi dan Terapi konsolidasi


• Terapi Induksi (kemoterapi)  untuk membunuh sel leukemia
• Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin (Daunomycin,
cerubidine) atau mitoxantrone atau idarubicin
• Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid normal 
neutropenia, anemia, trombositopenia
• Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi, pendarahan,
mukosistis, diare
• Granulocyte growth factor
• Terapi konsolidasi/post remisi  untuk menghilangkan sisa sel
leukemia yang tidak terdeteksi secara klinis
• Cytarabine
Penatalaksanaan Medis

Transplantasi Sumsum Tulang


• Kemoterapi dan radiasi untuk
menghancurkan sumsum tulang pasien
• Donor sumsum tulang menggantikan
produksi sel darah
• Resiko penolakan dan infeksi

Suportive terapi + transfusi darah


Prioritas Keperawatan

 Mencegah infeksi selama fase akut dan pengobatan


 Mempertahankan volume darah sirkulasi
 Menghilangkan nyeri
 Memberikan dukungan psikologis
 Memberikan informasi mengenai proses penyakit,
prognosis dan pengobatan
Tujuan Perawatan

• Komplikasi dapat dicegah/diminimalkan


• Nyeri dapat dihilangkan/dikontrol
• ADL dapat dilakukan secara mandiri/dibantu
• Menerima penyakit secara realistis
• Memahami proses penyakit, prognosis dan
penatalaksanaan terapeutik
Masalah Keperawatan

• Penurunan Curah jantung


• Resiko Infeksi
• Kerusakan Integritas kulit
• Nyeri Akut
• Perfusi jaringan perifer tidak efektif
• Kerusakan Pertukaran gas
• Pola Nafas tidak efektif
• Kekurangan Volume cairan
PENURUNAN CURAH JANTUNG

Definisi : Darah tidak secara adekuat dipompa Perubahan afterload


jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh.
 Kulit dingin / lembab
 Nafas pendek/dispnea
 Oliguria
Batasan karakteristik:
 Pengisian kapiler melambat
Perubahan denyut / irama jantung
 Penurunan denyut perifer
 Aritmia (takikardi, bradikardi)  Pengukuran tekanan darah bervariasi
 Palpitasi  Peningkatan/penurunan tahanan vaskular
 Perubahan EKG sistemik
 Peningkatan/penurunan tahanan vaskular paru
 Perubahan preload
 Perubahan warna kulit
 Distensi vena jugularis
Penurunan kontraktilitas
 Kelemahan
 Krakles
 Edema  Batuk
 Murmur  Orthopnea / paroksismal nocturnal dispnea
 Penurunan CVP (central venous pressure)  Curah jantung < 4 l/menit
 Penurunan
Faktor tekanan pasak
yang berhubungan : paru (pulmonary  Kardiak indeks <2,5 l/menit
artery wedge pressure/PAWP)
Gangguan frekwensi jantung  Penurunan fraksi ejeksi, stroke volume indeks
 Distensi
Gangguan venajantung
irama jugularis (SVI), LVSWI ( left ventricular stroke work index )
Gangguan
 sekuncup
Peningkatan jantung
berat badan  Perilaku / emosi
Gangguan preload  Cemas
Gangguan afterload  Gelisah
Gangguan kontraktilitas
RESIKO INFEKSI

Definisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme patogen

Faktor Resiko:
 Penyakit kronis
 Imunitas yang tidak adekuat
 Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret, gangguan
peristaltik)
 Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb, leukopenia,
penekanan respon inflamasi)
 Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
 Prosedur invasif
 Malnutrisi
 Trauma
 Destruksi jaringan
 Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
 Imunosupresif
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Definisi: Perubahan epidermis dan/atau
dermis

Batasan karakteristik:
 Pengurangan lapisan-lapisan kulit
(dermis)
 Gangguan struktur tubuh
 Gangguan permukaan kulit

Faktor-faktor yang berhubungan: Internal


Eksternal  Perubahan metabolik
 Hipertermia/hipotermia  Perubahan sensasi
 Zat kimia
 Perubahan nutrisi
 Faktor-faktor mekanik
 Perubahan pigmentasi
 Immobilisasi fisik
 Perubahan sirkulasi
 Radiasi
 Perubahan turgor
 Perubahan keseimbangan cairan
 Usia ekstrem
 Defisiensi imunologi
 Kelembaban
 Faktor-faktor perkembangan
 Pengobatan
NYERI AKUT
Definisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara
aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Assosiation for Study of Pain) : serangan mendadak
atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.

Batasan Karakteristik:
 Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal
 Menunjukkan kerusakan
 Posisi untuk mengurangi nyeri
 Gerakan untuk melindungi
 Tingkah laku berhati-hati
 Muka topeng
 Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
 Fokus pada diri sendiri
 Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan
lingkungan )
 Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas berulang)
 Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
 Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku)
 Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh)
 Perubahan dalam nafsu makan

Faktor yang berhubungan :


 Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, fisika)
PERFUSI JARINGAN PERIFER TIDAK EFEKTIF
Definisi : Penurunan sirkulasi darah menuju perifer yang dapat mengganggu kesehatan.

Batasan Karakteristik :
 Pulsasi arteri mulai menghilang
 Gangguan fungsi motorik
 Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku, sensasi, suhu)
 Perubahan tekanan darah di ekstremitas
 Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah
 Penyembuhan luka terlambat
 Lemah atau tidak ada nadi
 Edema
 Nyeri ekstremitas
 Parestesia

Faktor yang berhubungan :


 Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab (spt: merokok, gaya hidup santai, kegemukan,
intake garam, immobilitas)
 Kurang pengetahuan tentang proses penyakit
 Diabetes mellitus
 Hipertensi
KERUSAKAN PERTUKARAN GAS
Definisi : kelebihan atau kekurangan dalam
oksigenasi dan atau eliminasi
karbondioksida di membran kapiler –
alveolar

Batasan karakteristik :
 Gangguan visual  AGD abnormal
 Penurunan karbondioksida  Sianosis (pada neonatus)
 Takikardi  Warna kulit : abnormal (pucat,
 Hiperkapnea kehitam -hitaman)
 Gelisah  Hipoksemia
 Somnolen  Hiperkabia
 Iritabilitas  Sakit kepala ketika bangun
 Hipoksia  Abnormal frekuensi, irama,
 Kebingungan kedalaman napas
 Dispnea  Abnormal ph arteri
 Nasal flaring (napas cuping hidung)
Faktor yang berhubungan:
 Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
 Perubahan membran kapiler – alveoli
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang
tidak adekuat
Batasan karakteristik :
Faktor yang berhubungan:
 Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
 Hiperventilasi
 Penurunan ventilasi permenit
 Hipoventilasi
 Penggunaan otot nafas tambahan untuk bernafas
 Deformitas tulang
 Pernafasan nasal flaring
 Dispnea
 Nyeri
 Orthopnea  Deformitas dinding dada
 Penyimpangan pengembangan dada  Cemas
 Nafas pendek  Penurunan energi/ kelelahan
 Pernafasan posisi tripod  Disfungsi neuromuskular
 Nafas dengan bibir  Kerusakan muskuloskletal
 Masa ekspirasi memanjang  Kerusakan kognitif/persepsi
 Peningkatan diameter anterior-posterior
 Obesitas
 Frekuensi nafas : < 11 atau > 24
 Cedera tulang belakang
 Kedalaman pernafasan :
 Posisi tubuh
 volume tidal dewasa saat istirahat 500 cc
 volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB
 Imaturitas neurologis
 Penurunan kapasitas vital  Kelelahan otot pernafasan
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan atau
intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan
dalam natrium.

Batasan karakteristik :
 Kelemahan
 Haus
 Penurunan turgor kulit/lidah
 Kulit dan membran mukosa kering
 Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi
 Penurunan pengisian vena
 Perubahan status mental
 Penurunan urin output
 Peningkatan konsentrasi urin
 Peningkatan suhu tubuh
 Peningkatan hematokrit
 Penurunan berat badan mendadak

Faktor yang berhubungan


 Kehilangan volume cairan aktif
 Kegagalan dalam mekanisme pengaturan
SEMOGA SUKSES ….

Anda mungkin juga menyukai