Anda di halaman 1dari 13

SYOK SEPSIS

Disusun Oleh :

Devia Putri Ratna Sari (16142014256022)


Dita Ayu Aulita (16142014645115)
Intan Nofika C.S (16142014281047)
Texa Ferdian S (16142014334100)
DEFINISI
 Sepsis adalah suatu keadaan ketika mikroorganisme menginvasi
tubuh dan menyebabkan respon inflamasi sitemik. Respon yang
ditimbulkan sering menyebabkan penurunan perfusi organ dan
disfungsi organ. Jika disertai dengan hipotensi maka dinamakan
syok sepsis.
 Sepsis adalah sindrom inflamasi respon sistemik dengan bukti
infeksi. Sindrome inflamasi respons sistemik adalah bila ditemukan
dua dari kondisi :
 Demam ( Suhu oral >38ºc) atau hipotermia (< 36ºc)
 Takipneu (>24x/menit)
 Takikardia (denyut jantung >90x/menit)
 Leukositosis (>12.000/L), Leukopenia (<4000) atau >10%
neutrofil batang.
PREDISPOSISI

Hampir semua mikroorganisme dapat menyebabkan


sepsis atau syok septik. Meskipun bakteri gram-negatif
dan gram positif merupakan penyebab sebagian besar
kasus, namun sepsis dapat terjadi pada penyakit yang
disebabkan oleh jamur, mikobakterium, riketsia, virus
atau protozoa. Penyebab dari sepsis terbesar adalah
bakteri gram (-) dengan presentase 60% - 70% kasus
yang menghasilkan berbagai produk dapat menstimulasi
sel imun.
TANDA GEJALA
Fase pertama disebut sebagai Fase lanjut disebut fase dingin
fase hangat (Hiperdinamik) (hipodinamik)

 Takikardi  Hipotensi’
 Takipnea
 Takikardia
 Alkalosis respiratorik
 Takipnea
 Curah jantung (CJ) tinggi
dengan TVS (Tahanan  Asidosis metabolic
Vaskuler Vistemik) rendah.  Kulit hangat, kemerahan
 Kulit dingin, pucat  Hipotermia
 Hipertermia/hipotermia  Status mental memburuk
 Perubahan status mental  Disfungsi organ dan selular (spt,
 Poliuria ARDS, KIT, oliguria)
 SDP meningkat  SDP menurun, dan Hipoglisemia
 Hiperglikemia
 Hipotensi
KLASIFIKASI

Sepsis onset dini Sepsis onset lambat

 Merupakan sepsis yang  Terjadi setelah minggu pertama


berhubungan dengan komplikasi sampai minggu ketiga kelahiran
obstertik.  Ditemukan pada bayi cukup
 Terjadi mulai dalam uterus dan bulan
muncul pada hari-hari pertama  Infeksi bersifat lambat, ringan
kehidupan (20 dan cenderung bersifat local
 jam pertama kehidupan)
 Sering terjadi pada bayi
prematur, lahir ketuban pecah
dini, demam impratu
 maternal dan coricomnionitis.
KOMPLIKASI

 Meningitis
 Hipoglikemi
 Asidosis
 Gagal ginjal
 Disfungsi miokard
 Perdarahan intra cranial
 Icterus
 Gagal hati
 Disfungsi system saraf pusat
 Kematian
 Sindrom distress pernapasan dewasa (ARDS)
PATOFISIOLOGI
Infeksi sistemik yang terjadi biasanya karena kuman Gram
negatif yang menyebabkan kolaps kardiovaskuler.
Endotoksin basil Gram negatif ini menyebabkan
vasodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas
arteriovena perifer. Selain itu, terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler. Peningkatan kapasitas vaskuler
karena vasodilatasi perifer menyebabkan terjadinya
hipovolemia relatif, sedangkan peningkatan peningkatan
permeabilitas kapiler menyebabkan kehilangan cairan
intravaskuler ke intertisial yang terlihat sebagai udem
PATHWAY
Infasi Kuman

Pelepasan Indotoksin

Disfungsi dan kerusakan endotel dan disfungsi organ multiple

SEPSIS

Perubahan Perubahan ambilan Terhambatnya Terganggunya


fungsi miokarium dan penyerapan O2 fungsi mitokondria sistem
pencernaan

Kontraksi jantung Suplai 02 terganggu Kerja sel Reflek ingin


menurun menurun muntah

Curah jantung Sesak Penurunan Nafsu makan


turun sistem imun menurun

Reduksi darah
terganggu
Gangguan pemenuhan Gangguan pemenuhan
Resti infeksi
oksigen kebutuhan nutrisi

Gangguan perfusi
jaringan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Kultur (luka, sputum, urin, darah) yaitu untuk mengidentifikasi organismE


penyebab sepsis.
 SDP (Sel Darah Putih)
 Elektrolit serum
 Trombosit
 PT/PTT ( Protrombin Time )
 Laktat serum
 Glukosa Serum
 BUN/Kreatinin
 GDA
 EKG
PENGKAJIAN 6B
1. Breathing
 Gejala yang signifikan biasanya terjadi pada jumlah pernafasan
yang lebih dari 24 kali per menit dengan mengkaji saturasi oksigen
dilakukannya pemeriksaan gas darah arteri untuk mengkaji status
oksigenasi dan kemungkinanya terjadi asidosis dengan auskultasi
dada bisa diketahui adanya infeksi di dada atau tidak.
2. Blood
 Status mental pasien fase awal masih baik perlahan terjadi
penurunan status mental seiring dengan gangguan sirkulasi yang
semakin berat. Perubahan tekanan darah (rendah atau tinggi),
takikardi, asidosis metabolic, biasanya disertai dengan alkalosis
respiratorik terkompensasi dan takipneu dan peningkatan atau
penurunan jumlah sel darah putih.bunyi jantung (S3 / gallop, S4),
murmur sistolik dandiastolic, perubahan denyutan nadi perifer dan
nadi sentral kemungkinan menjadikuat, warna kulit dan punggung
kuku sianotik atau pucat dan CRT >2 detik.
3. Brain
 Terjadinya perubahan status mental, letargi, disorientasi, dan perubahan
perilaku.
4. Bladder
 Pada pengkajian blader biasanya terjadinya penurunan berkemih, urine
berwarna gelap dan bisa bercampur darah, berkemih pada saat malam hari
(nocturia).
5. Bowel
 Terjadi penurunan fungsi pencernaan, bising usus lemah, mual, muntah
kembung dan mengalami perubahan selera, perubahan berat badan yang
signifikan dan distensi abdomen (asites). Perubahan berat badan,
hilang/melemahnya bowel sounds.
6. Bone
 Klien biasanya mengalami kelemahan, merasa kelelahan saat melakukan
aktivitas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2,
edema paru
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan afterload dan preload
3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan cardiac output yang tidak mencukupi
5. Intoleransi aktivitas berhubungan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
6. Ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai