Anda di halaman 1dari 24

LEUKEMIA

Lulu Afriyanti
Leukemia
 Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum
tulang. Pada keadaan akut, proliferasi sel
leukemia menyebabkan tidak adanya ruang
untuk proliferasi sel normal

 Extramedulary hematopoesis: terjadi proliferasi


sel abnormal ke hati & limpa, dan pada
keadaan akut dapat terjadi infiltrasi ke organ
lain: meningen, nodus limfe, kulit, gusi
ETIOLOGI

 Penyebab pasti tidak diketahui, dapat terjadi


karena pengaruh genetik atau virus serta
kerusakan sumsum tulang dari radiasi dan
zat kimia spt benzene, alkilating agent
Akut Myeloid Leukemia
(AML)
 Terjadi kerusakan/ggn
pada stem sel
hematopoetik yang
berdiferensiasi menjadi
semua sel myeliod:
monosit, granulosit
(basofil, neutrofil,
eosinofil) eritrosit, platelet
Akut Myeloid Leukemia (AML)
 Menyerang semua kelompok umur
 Insiden meningkat sejalan dengan umur,
terbanyak pada umur 60 thn
 Merupakan bentuk yang paling sering dari
leukemia non limfositik
 Prognosis bervariasi, tergantung dari variabel
pasien dan penyakit
 Penyebab kematian: infeksi, pendarahan
Manifestasi Klinis
 Demam dan infeksi karena neutropenia
 Lemah dan fatigue karena anemia
 Cenderung pendarahan karena
trombositopenia
 Gejala tambahan karena proliferasi sel
leukemia didalam organ: pembesaran hati
dan limpa, hiperplasia gusi, nyeri tulang
Pengkajian dan
Pemeriksaan Diagnostik
 Tidak diketahui penyebab dan tanda2
 Gejala terjadi dalam hitungan minggu atau
bulan
 Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan
platelet
 Total leukosit dapat ↓/n/↑, tapi % dari sel normal

 Bone marrow analysis: kelebihan sel tdk
matang (>30 %)
Komplikasi

 Pendarahan karena trombositopenia, terutama


bila < 10.000/mm3
 Pendarahan GI, paru, intrakranial
 Infeksi karena kurangnya granulosit normal
dan matang. Neutrofil < 100/mm3  resiko
infeksi sistemik
Penatalaksanaan Medis
Terapi Induksi dan Terapi konsolidasi
 Terapi Induksi (kemoterapi)  untuk membunuh sel
leukemia
› Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin
(Daunomycin, cerubidine) atau mitoxantrone atau
idarubicin
› Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid
normal  neutropenia, anemia, trombositopenia
› Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi,
pendarahan, mukosistis, diare
› Granulocyte growth factor
 Terapi konsolidasi/post remisi  untuk
menghilangkan sisa sel leukemia yang tidak terdeteksi
secara klinis
› Cytarabine
Penatalaksanaan Medis

Transplantasi Sumsum Tulang


 Kemoterapi dan radiasi untuk menghancurkan
sumsum tulang pasien
 Donor sumsum tulang menggantikan produksi
sel darah
 Resiko penolakan dan infeksi

Suportive terapi + transfusi darah


Prioritas Keperawatan
 Mencegah infeksi selama fase akut dan
pengobatan
 Mempertahankan volume darah sirkulasi
 Menghilangkan nyeri
 Memberikan dukungan psikologis
 Memberikan informasi mengenai proses
penyakit, prognosis dan pengobatan
Tujuan Perawatan

 Komplikasi dapat dicegah/diminimalkan


 Nyeri dapat dihilangkan/dikontrol
 ADL dapat dilakukan secara mandiri/dibantu
 Menerima penyakit secara realistis
 Memahami proses penyakit, prognosis dan
penatalaksanaan terapeutik
Masalah Keperawatan
 Penurunan Curah jantung
 Resiko Infeksi
 Kerusakan Integritas kulit
 Nyeri Akut
 Perfusi jaringan perifer tidak efektif
 Kerusakan Pertukaran gas
 Pola Nafas tidak efektif
 Kekurangan Volume cairan
PENURUNAN CURAH JANTUNG
Definisi : Darah tidak secara adekuat Perubahan afterload
dipompa jantung untuk memenuhi  Kulit dingin / lembab
kebutuhan metabolisme tubuh.  Nafas pendek/dispnea
 Oliguria
Batasan karakteristik:  Pengisian kapiler melambat
Perubahan denyut / irama jantung  Penurunan denyut perifer
 Aritmia (takikardi, bradikardi)  Pengukuran tekanan darah bervariasi
 Palpitasi  Peningkatan/penurunan tahanan vaskular
 Perubahan EKG sistemik
 Perubahan preload  Peningkatan/penurunan tahanan vaskular
 Distensi vena jugularis paru
 Kelemahan  Perubahan warna kulit
 Edema Penurunan kontraktilitas
 Murmur  Krakles
 Penurunan CVP (central venous pressure)  Batuk
 Penurunan tekanan pasak paru  Orthopnea / paroksismal nocturnal dispnea
(pulmonary artery wedge pressure/PAWP)  Curah jantung < 4 l/menit
 Distensi vena jugularis  Kardiak indeks <2,5 l/menit
 Peningkatan berat badan  Penurunan fraksi ejeksi, stroke volume
indeks (SVI), LVSWI ( left ventricular
stroke work index )
Faktor yang berhubungan :  Perilaku / emosi
Gangguan frekwensi jantung  Cemas
Gangguan irama jantung  Gelisah
Gangguan sekuncup jantung
Gangguan preload
Gangguan afterload
Gangguan kontraktilitas
RESIKO INFEKSI
Definisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme patogen

Faktor Resiko:
 Penyakit kronis
 Imunitas yang tidak adekuat
 Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret,
gangguan peristaltik)
 Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb,
leukopenia, penekanan respon inflamasi)
 Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
 Prosedur invasif
 Malnutrisi
 Trauma
 Destruksi jaringan
 Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
 Imunosupresif
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Definisi: Perubahan epidermis
dan/atau dermis

Batasan karakteristik:
 Pengurangan lapisan-lapisan
kulit (dermis)
 Gangguan struktur tubuh
 Gangguan permukaan kulit

Faktor-faktor yang berhubungan:


Internal
Eksternal  Perubahan metabolik
 Hipertermia/hipotermia  Perubahan sensasi
 Zat kimia  Perubahan nutrisi
 Faktor-faktor mekanik  Perubahan pigmentasi
 Immobilisasi fisik  Perubahan sirkulasi
 Radiasi  Perubahan turgor
 Usia ekstrem  Perubahan keseimbangan cairan
 Kelembaban  Defisiensi imunologi
 Pengobatan  Faktor-faktor perkembangan
NYERI AKUT
Definisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari
kerusakan jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan
(Assosiation for Study of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan
sampai berat yang diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.

Batasan Karakteristik:
 Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal
 Menunjukkan kerusakan
 Posisi untuk mengurangi nyeri
 Gerakan untuk melindungi
 Tingkah laku berhati-hati
 Muka topeng
 Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
 Fokus pada diri sendiri
 Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan )
 Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas berulang)
 Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
 Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku)
 Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang,
mengeluh)
 Perubahan dalam nafsu makan

Faktor yang berhubungan :


 Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, fisika)
PERFUSI JARINGAN PERIFER TIDAK EFEKTIF
Definisi : Penurunan sirkulasi darah menuju perifer yang dapat mengganggu kesehatan.

Batasan Karakteristik :
 Pulsasi arteri mulai menghilang
 Gangguan fungsi motorik
 Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku, sensasi, suhu)
 Perubahan tekanan darah di ekstremitas
 Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah
 Penyembuhan luka terlambat
 Lemah atau tidak ada nadi
 Edema
 Nyeri ekstremitas
 Parestesia

Faktor yang berhubungan :


 Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab (spt: merokok, gaya hidup santai,
kegemukan, intake garam, immobilitas)
 Kurang pengetahuan tentang proses penyakit
 Diabetes mellitus
 Hipertensi
KERUSAKAN PERTUKARAN GAS
Definisi : kelebihan atau kekurangan
dalam oksigenasi dan atau eliminasi
karbondioksida di membran kapiler –
alveolar

Batasan karakteristik :
 Gangguan visual
 Penurunan karbondioksida  AGD abnormal
 Takikardi  Sianosis (pada neonatus)
 Hiperkapnea  Warna kulit : abnormal (pucat,
 Gelisah kehitam -hitaman)
 Somnolen  Hipoksemia
 Iritabilitas  Hiperkabia
 Hipoksia  Sakit kepala ketika bangun
 Kebingungan  Abnormal frekuensi, irama,
 Dispnea kedalaman napas
 Abnormal ph arteri
Faktor yang berhubungan:  Nasal flaring (napas cuping
hidung)
 Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
 Perubahan membran kapiler – alveoli
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang
tidak adekuat
Batasan karakteristik : Faktor yang berhubungan:
 Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi  Hiperventilasi
 Penurunan ventilasi permenit  Hipoventilasi
 Penggunaan otot nafas tambahan untuk  Deformitas tulang
bernafas  Nyeri
 Pernafasan nasal flaring  Deformitas dinding dada
 Dispnea  Cemas
 Orthopnea  Penurunan energi/ kelelahan
 Penyimpangan pengembangan dada  Disfungsi neuromuskular
 Nafas pendek  Kerusakan muskuloskletal
 Pernafasan posisi tripod  Kerusakan kognitif/persepsi
 Nafas dengan bibir  Obesitas
 Masa ekspirasi memanjang  Cedera tulang belakang
 Peningkatan diameter anterior-posterior  Posisi tubuh
 Frekuensi nafas : < 11 atau > 24  Imaturitas neurologis
 Kedalaman pernafasan :  Kelelahan otot pernafasan
 volume tidal dewasa saat istirahat 500 cc
 volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB
 Penurunan kapasitas vital
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial,
dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan
cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.

Batasan karakteristik :
 Kelemahan
 Haus
 Penurunan turgor kulit/lidah
 Kulit dan membran mukosa kering
 Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan
nadi
 Penurunan pengisian vena
 Perubahan status mental
 Penurunan urin output
 Peningkatan konsentrasi urin
 Peningkatan suhu tubuh
 Peningkatan hematokrit
 Penurunan berat badan mendadak

Faktor yang berhubungan


 Kehilangan volume cairan aktif
 Kegagalan dalam mekanisme pengaturan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai