Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

KEGAWAT-DARURATAN
SYOK
OLEH
ISTIQORI
Pendahuluan
 Syok bukan merupakan suatu penyakit
 Syok merupakan sindrom klinis kompleks
dengan manivestasi hemodinamik yang
kompleks
 Merupakan lingkaran setan yang harus
diputus: hipoperfusi, penghantaran oksigen
dan zat- zat gizi kurang, pembuangan sisa
metabolisme dari tingkat jaringan terganggu.
Syok

Hipoperfusi Hipoksia
jaringan
Kerusakan/ Perlu
kematian sel penanganan
dini
Met. Aerob mjd
Asam laktat anaerob
Tahap syok
 Tahap I (non progresif): tubuh melakukan
respon kompensasi untuk menstabilkan sirkulasi
terhadap kemunduran sirkulasi
 Tahap II (progresif): muncul manifestasi
sistemik terhadap hipoperfusi dan kemunduran
fungsi organ
 Tahap III (irreversibel): terjadi kerusakan sel,
organ….. kematian
Perawatan komprehensif, cepat,
dan kerjasama team yang baik
Pengertian
 Perfusi jaringan tidak adekuat
 Pasokan O2 dan zat- zat gizi ke jaringan tidak adekuat

KENALI GEJALA AWALNYA

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN TEPAT


Pathofisiologi
 Mekanisme pertahanan perfusi jaringan tubuh:
1. Kecukupan volume darah
Ketiga
2. Pompa jantung efektif
sistem
3. Pembuluh darah efektif
bekerja
sinergis
Mekanisme kompensasi terganggu dan perfusi
jaringan tidak adekuat

Syok
Perubahan metabolisme dan
hemodinamik
 Tekanan darah turun, tubuh mengaktifkan SNS
nor/epeneprin CO
 Epineprin, cortisol, glukagon meningkatkan
kadar glukosa darah sehingga kebutuhan sel
tercukupi
 RAAS vasokonstriksi dan retensi Na serta
air
 Respirasi meningkat
 Jika syok berlangsung terus, terjadi perubahan
metabolisme dari jalur oksidatif ke anaerob
Efek syok terhadap organ dan sistem organ
Organs Effect of shock
Lungs ARDS
Renal Renal failure
Heart Dysrhytmias, myocardial ischemia,
myocardial depression
Liver Abnormal clotting; decreased
production of plasma protein;
elevated serum levels of
ammonia, bilirubin and liver
enzymes
Immune system Depletion of defense components
GIT Mucosal injury, paralityc ileus,
pancreatitis, absorbsion of
endotoxins and bacteria
CNS Ischemic damage, necrosis, brain
death
Tanda dan gejala
Signs and Phases
symptoms Mild/compensating Moderate/progrssive Severe/irreversible

Heart Rate Tachycardia Tachycardia Slowing


Pulses Bounding Weaker, thready Absent
Blood pressure
Systolic Normal Below 90 mmHg in Below 60 mmHg
hypertensive 25%
below baseline
Diastolic Normal Decreased Decreased to 0
Respirations Elevated Tachypnea Slowing
Depth Deep Shallow Irreguler, shallow
Temperature Varies Decreased, may Decreasing
elevate in septic shock
Confused, lethargy
Levels of Anxious,restless,irrit Unconscious,
conciousness able,alert,oriented comatose
Skin and mucous Cool,clammy,pale Cold,moist,clammy,pal Cyanosis,mottled
membranes e cold,clammy
Urine output Normal Decreasing less than 15 ml/h decreaseing
20 Ml/h to anuria
Klasifikasi
1. Syok hipovolemik
2. Syok kardiogenik
3. Syok obstruksi ekstrakardiak
4. Syok distributif
Syok hipovolemik
 Diakibatkan oleh kehilangan cairan yang hebat
 Penyebab: dehidrasi, perdarahan, kehilangan
cairan lewat organ pencernaan, kehilangan
cairan intravaskuler ke interstitial
 Tanda dan gejala: pucat, dingin, kulit lembab,
takikardi, takipnoe, kolaps vena perifer dan
jugularis, urine output menurun, perubahan
status mental
Syok kardiogenik
 Terjadi akibat jantung mengalami
kegagalan dalam fungsi pompanya
 Penyebab: AMI (5-10%), ruptur katup
jantung, myokarditis akut, gagal jantung
tahap akhir, disritmia berat, injury jantung
 Tanda dan gejala: hampir sama dengan
hipovolemik syok vena jugularis
dan perifer mengalami distensi
Obstructive shock
 Terjadi akibat adanya hambatan aliran
darah di luar jantung
 Penyebab: tamponade kordis, tension
pneumothoraks, hipertensi pulmonal akut,
tumor/ emboli yang besar
 Tanda dan gejala hampir sama dengan
syok hipovolemik kecuali vena jugularis
mengalami distensi
Syok distributif
 Terjadi ketika tahanan pembuluh darah
perifer hilang oleh karena vasodilatasi
massive dari sirkulasi perifer.
 Jenis:
1. Syok anafilaktik
2. Syok septik
3. Syok neurogenik
Syok anaphilaktik
 Terjadi ketika tubuh mengalami reaksi
hipersensitifitas ekstrim
 Penyebab: sengatan serangga, antibiotik
(penicillin), anesthesia, produk- produk
darah
 Tanda dan gejala: urtikaria, wheezing,
edema laring, spasme bronkus hebat +
tanda gejala syok hipovolemik
Syok septik
 Diakibatkan oleh peradangan dan infeksi sistemik, terjadi
pelepasan mediator- mediator kimia tubuh dan endotoksin
 Merupakan penyebab kematian terbanyak dari penderita
dengan perawatan kritis
 Faktor predisposisi: trauma, DM, penurunan daya tahan
tubuh, penderita yang terpasang DC lama
 Gejala awal: kulit teraba panas; TD, urine output, dan
ukuran vena jugularis dbn.
 Gejala lanjut hipotensi, oliguria, takikardia, takhipnoe, kulit
dingin dan basah, suhu tubuh normal sampai sub febril
Syok neurogenik
 Terjadi ketika sistem syaraf mengalami
kegagalan fungsi atau trauma, sehingga PD
perifer mengalami dilatasi
 Penyebab: trauma spinal cord, anestasia
dengan GA, demam, gangguan metabolisme,
kontusio/ komotio cerebri
 Tanda dan gejala: hipotensi, perubahan status
mental, bradikardia, kulit taraba panas dan
kering
Komplikasi
 ARDS
 DIC
 MULTY SISTEM
ORGAN FAILURE
Penatalaksaan
 Support jalan nafas dan pernafasan penderita
 Support kardiovaskuler
 Pertahankan volume sirkulasi darah
 Kontrol perdarahan jika terjadi perdarahan
 Kaji status imunologi
 Segera atasi trauma yang mengancam jiwa
 Kenali dan atasi penyebab syok
NCP (Nursing Care Proccess)
 Assessment
 Nursing diagnosis
 Nursing intervension
 Implementasion
 Evaluasion
Assessment
 Lakukan dengan cepat dan seksama, AWALI DENGAN ABCDs
!!!
 Pengkajian jalan nafas: bebaskan jalan nafas (head-tilt/ chin-
lift), oral-nasal/ intubasi
 Pengkajian pernafasan: kaji kecepatan, kedalaman, gerakan
dind dada simetris/ tdk, otot bantu pernafasan, auskultasi bunyi
paru- paru
 Pengkajian sirkulasi: ukur TD, palpasi DN perifer, kapilery refill,
status sirkulasi, observasi thd tanda perdarahan dalam
 Pengkajian disability: LOC (levels of conciousness), kaji
keempat anggota gerak
 Pengkajian head-to-toe dilakukan setelah pengkajian primer
(ABCD)
Nursing diagnosis
 Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan
dengan hipovolemia, kardiak output tidak
adekuat, penurunan tekanan pembuluh darah
vena/ arteri
 Ketakutan berhubungan dengan kondisi
penyakit dan diagnosis yang tidak pasti
 Defisit knowledge berhubungan dengan kurang
familier terhadap sumber informasi
 PK: Hipovolemia
Intervensi Keperawatan
 Monitor status kardiovaskuler secara seksama, pertahankan
supaya tetap stabil
 Pemberian cairan intra vena, pengobatan, dan oksigen sesuai
order
 Hindari posisi trendelenburg, kecuali modifikasi (naikkan kaki)
 Letakan penderita pada posisi supine, dengan tempat tidur
datar dan kaki ditinggikan 20-45 derajat, jika tidak ada trauma
leher dan vertebra
 Kurangi tingkat kecemasan penderita
 Libatkan keluarga untuk memberi support
 Beri health educations pada penderita dan keluarga
Implementasi

Disesuaikan
dengan
intervensi/
modifikasi sesuai
kondisi penderita
Evaluasi
 Goal evaluation kembalinya perfusi jaringan
secara normal dengan waktu yang cepat tanpa
komplikasi
 Goal jangka pendek:
1. Meminimalkan kehilangan darah dan cairan
2. Menjaga kardiak output tetap adekuat
3. Memperbaiki volume sirkulasi tetap adekuat
4. Meminimalkan ketakutan
5. Menjaga suhu tubuh tetap optimal
6. Menjaga LOC dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai