Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Syok

A 2018 2

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
• Kelompok 4
Adinda Nia Oktaviani (1811113751)
Arni Febrianti (1811125318) Naimi Syifa Urrahma (1811125268)
Dina Amanda Ramadhani (1811113599) Nur Annisa (1811113551)
Doni Imam Sari (1811125252) Safira Nur Hasikin (1811125347)
Hayyum Al Bayhaqqi (1811125263) Shasa Mirdana (1811125316)
Ivan Dzaki Rif’at (1811125273) Siska Afrilya Diartin (1811125091)
Khofifah Dwi Safirah (1811125269) Tasya Syahfa Islamic (1811113733)
Miftahul Jannah (1811125315) Tarikah Amalia (1811113615)
Mirna Nuralita Sari (1811113725) Yosheilla Nur Ishmah (1811125317)
Yurike Afriani (1811125312)
SKENARIO
Perawat kritis vs Pasien kritis?
Seorang laki-laki berusia 65 tahun diantar oleh anak laki-
lakinya yang serumah dengannya ke Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Tipe A dengan keluhan nyeri dada
sejak 3 hari yang lalu dan memberat 6 jam sebelum masuk
rumah sakit dan pusing. Dari anamnesis, didapatkan pasien
tampak gelisah, pucat, keringat berlebihan, bibir dan kuku
tangan tampak kebiruan, kulit lembab dan dingin. Beberapa
saat sampai di rumah sakit, kesadaran pasien menurun.
Telah diberikan bantuan oksigen, dari bedside monitor
diketahui tekanan darah 60/40 mmHg, nadi 124 ×/menit
lemah, pernafasan 34 ×/menit dangkal.
Syok adalah sindrom klinis akibat kegagalan sirkulasi
dalam mencukupi kebutuhan oksigen jaringan tubuh.
Syok terjadi akibat penurunan perfusi jaringan vital
atau menurunnya volume darah secara bermakna
(Leksana, 2015).
Syok adalah kondisi di mana tekanan darah turun
secara drastis, sehingga terjadi gangguan aliran darah
dalam tubuh. Aliran darah yang terganggu membuat
pasokan nutrisi dan oksigen yang berperan pada sel
dan organ tubuh agar berfungsi secara normal
menjadi terhambat.
1. Definisi
2. Etiologi
Syok Obtruktif
Syok Hipovolemik Syok Kardiogenik ketidakmampuan pasien Syok Distributif
dalam menghasilkan curah disebabkan oleh
Penyebab utama syok Disfungsi miokardium, jantung yang cukup, maldistribusi volume
hipovolemik adalah Pengisian diastolik walaupun volume sirkulasi darah pada
perdarahan, ventrikel yang tidak intravascular dan tubuh.
Penyebab lainnya kuat, Curah jantung kontraktilitas miokardium
dehidrasi berat. yang tidak adekuat, normal.

Ada tiga jenis syok distributif yaitu:


1. Syok Anafilaksis
Syok anafilaksis adalah kejadian akut yang berpotensi fatal dimana terjadi reaksi sindrom multiorgan yang disebabkan
oleh perilisan mediator kimia dari sel mast dan basofil.
2. Syok Sepsis
Syok sepsis disebabkan oleh beberapa hal yaitu bakteri gram positif, bakteri gram negatif, parasit dan jamur. Penyebab
paling sering adalah bakteri.
3. Syok Neurogenik
Syok neurogenik disebabkan oleh disfungsi sistem saraf otonom dengan disfungsi ganglia simpatis paravertebral, adanya
cedera tulang belakang, anastesi umum atau spinal, luka dan kecemasan
3. Klasifikasi

kardiogenik hipovolemik obstruktif distributif


Terjadi ketika Terjadi ketika Syok obstruktif Ditandai dengan
jantung gagal untuk volume cairan digambarkan hilangnya fungsi
memompa darah ekstraseluler pada sirkulasi tonus pada
yang cukup untuk berkurang syok yang pembuluh darah,
memenuhi secara terdapat pembesaran
kebutuhan tubuh signifikan, sumbatan pada pembuluh darah,
atau kontraksi terutama karena aliran darah serta volume
jantung yang tidak darah atau yang melewati darah yang
efektif sehingga cairan plasma pusat sirkulasi berpindah jauh
akan menurunkan yang berkurang. (vena, jantung, dari jantung dan
curah jantung. paru-paru). pusat sirkulasi.
4. Patofisiologi

1 2 3 4
Fase Awal Fase Kompensasi Fase Progresif Fase Refrakter

Timbul tanda dan Tubuh akan berusaha Mekanisme Irreversible,


gejala penurunan melakukan kompensasi tubuh mengindikasikan
perfusi jaringan kompensasi dengan tidak mampu kematian sel,
mengembalikan CO mempertahankan jaringan, organ
dan mempertahankan perfusi jaringan yang secara progresif.
fungsi organ-organ adekuat.
vital.
Secara umum manifestasi klinis syok yang muncul
antara lain: pucat, bingung, koma, takikardia, sianosis,
aritmia, gagal jantung kongestif, berkeringat, takipnea,
perubahan suhu, edema paru, gelisah, disorientasi.
Sedangkan manifestasi lain yang data muncul yaitu
menurunnya filtrasi glomelurus, menurunnya output
urin, meningkatnya keping darah, asidosis metabolik
dan hiperglikemia.
Pada syok neurogenik, beberapa tanda gejalanya
antara lain: tekanan darah menurun, nadi tidak
5. Manifestasi bertambah cepat, bradikardi, dan sesudah pasien
tidak sadar, barulah nadi bertambah cepat.
Klinis
6. Derajat Syok
1. Ringan
Penurunan perfusi
hanya pada jaringan
dan organ non-vital
seperti kulit, lemak, otot 2. Sedang
rangka, dan tulang. Perfusi ke organ
vital selain jantung
dan otak menurun
(hati, usus, ginjal, 3. berat
dan lainnya).
Perfusi ke jantung
dan otak tidak
adekuat.
• 7. penatalaksanaan
a. Melakukan survey primer ABCDE. terdiri dari airway
breathing, circulation, exposure.
b. Fase resusitasi, kelanjutan upaya intervensi dan pemantauan
yang di mulai dari survei primer (memasang pulse oxymetri).
c. Pemantauan Lanjutan dari pemantauan tekanan vena sentral,
pemantauan kateter pulmonal, pemantauan kateter intra-arteria,
pemantauan non-invasif, penempatan kateter urin dan nasogastrik.
d. Fase perawatan definitif
Persiapan untuk pemindahan pasien, pemindahan pada kamar
operasi atau unit perawatan intensif khusus penanganan syok.
e. Monitoring
Pemantauan tekanan darah, denyut jantung, irama jantung, serta
frekuensi dan kedalaman pernapasan.
8. Komplikasi
a. Gagal Jantung
b. Gagal Ginjal
c. Disritmia
d. SIRS (systemic inflammatory response syndrome)
e. Gagal hati
f. Stroke
g. Ulserasi akibat stress
h. MODS (multiple organ dysfunction syndrome)
i. Henti jantung paru
9. Pemeriksaan Diagnostik da
n penunjang
a. Analisis Gas Darah
b. Pemeriksaan Hematologi
c. Elektrokardiogram
d. Ekokardiografi
e. Kateterisasi Jantung
f. Foto Rontgen
g. CT Scan
h. Angiografi
i. Pemeriksaan Kimia Klinik
j. Scan Jantung
10. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) Pengkajian Primer
Airway : Pasien diberikan oksigen
Breathing : RR 34 ×/menit, dangkal
Circulation : terlihat sianosis, tampak pucat, kulit lembab dan dingin, TD 60/40 mmHg, HR
124 ×/menit lemah, output urin < 50 mL
Disability : Pasien mengalami penurunan kesadaran
2) Pengkajian Sekunder
a) Identitas pasien
Pasien mungkin tidak bisa diwawancara sehingga riwayat sakit mungkin hanya didapatkan
dari keluarga, atau orang yang mengetahui kejadiannya.
Lanjutan
b) Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri dada selama 3 hari dan memberat sebelum 6 jam ke rumah sakit, pasien mengeluh
pusing.
c) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengalami nyeri dada
d) Riwayat kesehatan dahulu
e) Riwayat kesehatan keluarga
f) Pemeriksaan fisik
Kulit: teraba dingin, pucat, sianosis
Tekanan darah: 60/40 mmHg
Status jantung: 124 ×/menit, lemah
Status respirasi: RR 34 ×/menit, dangkal
Lanjutan
Status mental: gelisah, kesadaran dan orientasi menurun
Fungsi ginjal: output urin < 50 mL
Fungsi metabolik: asidosis akibat timbunan asam laktat di jaringan
Sirkulasi: tekanan vena sentral menurun pada syok hipovolemik, meninggi pada syok
kardiogenik
g) Pemeriksaan penunjang: Hasil rontgen menunjukkan terjadi Acute Lung Oedema (ALO).

b. Diagnosis Keperawatan
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan irama jantung, frekuensi
jantung, preload dan afterload, kontraktilitas jantung.
2) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hb,
hipovolemia, peningkatan tekanan darah, penurunan aliran arteri dan/atau vena.
3) Defisien volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme pengaturan
Thank you
KUDU WAJIB SEMANGAT!!!

Anda mungkin juga menyukai