Anda di halaman 1dari 21

SYOK

WINDA PERMATA
RIZKYKA PUTRI ANANDA
KARTIKA
GILANG PUTRA SUMBARI
Latar Belakang
Syok merujuk kepada suatu keadaan di mana terjadi kehilangan cairan tubuh
dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ failure akibat perfusi yang
tidak adekuat. Syok paling sering timbul setelah terjadi perdarahan hebat (syok
hemoragik). Perdarahan eksternal akut akibat trauma tembus dan perdarahan
hebat akibat kelianan gastrointestinal merupakan 2 penyebab syok hemoragik
yang paling sering ditemukan.
Syok yaitu hambatan di dalam peredaran
darah perifer yang
menyebabkan perfusi jaringan tak cukup
untuk memenuhi kebutuhan sel akan zat
Pengertian Syok makanan dan membuang sisa metabolisme
(Theodore, 93 ), atau suatu perfusi
jaringan yang kurang sempurna.
Stadium Syock

Kompensasi Dekompensasi Irreversibel


Komposisi tubuh dengan meningkatkan Mekanisme komposisi mulai Gagal kompensasi terlanjut
reflek syarpatis yaitu meningkatnya gagal, cadiac sulfat made dengan kematian sel dan
resistensi sistemik dimana hanya kuat perfusi jaringan disfungsi sistem multiorgan,
terjadi detruksi selektif pada organ memburuk, terjadilah cadangan ATP di keper dan
penting. TD sistokis normal, dioshalik metabolisme anaerob. jantung habis (sintesa baru 2
meningkat akibat resistensi arterial karena asam laktat jam). terakhir kematian
sistemik disamping TN terjadi menumpuk terjadilah asidisif walau sirkulasi dapat pulih
peningkatan skresi vaseprsin dan yang bertambah berat manifestasi klinis : TD
aktivasi sistem RAA. menitestasi dengan terbentuknya asan taktenkur, nadi tak teraba,
khusus talekicad, gaduh gelisah, kulit karbonat intrasel. kesadaran (koma), anuria.
pucat, kapir retil > 2 dok.
Tanda Dan Gejala
1. Sistem Kardiovaskuler
• Gangguan sirkulasi perifer - pucat, ekstremitas dingin. Kurangnya pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan
penurunan tekanan darah.
• Nadi cepat dan halus.
• Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena adanya mekanisme kompensasi sampai terjadi
kehilangan 1/3 dari volume sirkulasi darah.
• Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik
• CVP rendah.
2. Sistem Respirasi
Pernapasan cepat dan dangkal.
3. Sistem saraf pusat
Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah rendah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien
menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya pasien
memang karena kesakitan.
4. Sistem Saluran Cerna
Bisa terjadi mual dan muntah.
5. Sistem Saluran Kencing
Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin pasien dewasa
adalah 60 ml/jam (1/5–1 ml/kg/jam).
Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinis syock Sedang manifestasi klinis lain yang
yang muncul antara lain : dapat muncul
pucat,bingung, coma tachicardy,
Sianosis, Arithnia gagal jantung 1. Menurunnya filtrasi glomerulus
kongestif,Berkeringat, takipneu,
Perubahan suhu, Oedem paru, 2. menurunnya urin out put
Gelisah,Disorientasi.
3. meningkatnya keeping darah

4. asidosis metabolic

5. hyperglikemi
Jenis Syok
1. SYOK HYPOVOLEMIK

Syok hipovolemik merujuk keada suatu keadaan di mana terjadi


kehilangan cairan tubuh dengan cepat sehingga terjadinya multiple
organ failure akibat perfusi yang tidak adekuat.
Tahap Syok Hipovolemik
Tahap I :

● terjadi bika kehilangan darah 0-10% (kira-kira 500ml)

● terjadi kompensasi dimana biasanya Cardiak output dan tekanan darah masih dapat dipertahankan

Tahap II :

● terjadi apabila kehilanagan darah 15-20%

● tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi, takipneu, diaforetik, gelisah, pucat.

Tahap III

● bila terjadi kehilengan darah lebih dari 25%

● terjadi penurunan : tekanan darah, Cardiak output,PO2, perfusi jaringan secara cepat

● terjadi iskemik pada organ

● terjadi ekstravasasi cairan


Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik merupakan stadium akhir
disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung
kongestif, terjadi bila ventrikel kiri
mengalami kerusakan yang luas. Otot jantung
kehilangan kekuatan
kontraktilitasnya,menimbulkan penurunan curah
jantung dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat
ke organ vital (jantung,otak, ginjal).
Etiologi

Penyebab syok kardiogenik


mempunyai etiologi koroner
dan non koroner. Koroner, disebabkan Lab/SMF Anestesiologi FKUA/RSUP
oleh infark miokardium,Sedangkan Dr. M. Djamil,
Non-koroner disebabkan oleh Padang mengklasifikasikan penyebab
kardiomiopati, kerusakan katup, syok kardiogenik sebagai
tamponade jantung, dan disritmia. berikut :
-Penyakit jantung iskemik (IHD)
-Obat-obatan yang mendepresi jantung
-Gangguan Irama Jantung
Pemeriksaan Diagnostik

• Electrocardiogram (ECG)
• Sonogram
• Scan jantung
• Kateterisasi jantung
• Roentgen dada
• Enzim hepar
• Elektrolit oksimetri nadi
• AGD
• Kreatinin
• Albumin / transforin serum
• HSD
Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri yang mengakibatkan
gangguan mengakibatkan gangguan fungsi ventrikel kiri yaitu mengakibatkan gangguan
berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan yang khas pada syok
kardiogenik yang disebabkan oleh infark miokardium akut adalah hilangnya 40% atau lebih
jaringan otot pada ventrikel kiri dan nekrosis vocal di seluruh ventrikel karena
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen miokardium.

—Manifestasi Klinis
Syock Distributif

Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah


secara abnormal berpindah tempat dalam vaskulatur seperti
ketika darah berkumpul dalam pembuluh darah perifer.
Etiologi

Syok distributif dapat disebabkan baik oleh kehilangan tonus simpatis atau oleh
pelepasan mediator kimia ke dari sel-sel. Kondosi-kondisi yang menempatkan pasien
pada resiko syok distributif yaitu (1) syok neurogenik seperti cedera medulla spinalis,
anastesi spinal, (2) syok anafilaktik seperti sensitivitas terhadap penisilin, reaksi
transfusi, alergi sengatan lebah (3) syok septik seperti imunosupresif, usia yang
ekstrim yaitu > 1 thn dan >65 tahun, malnutrisi
Penatalaksanaan Syock

Target utama, pengelolaan syock adalah mencukupi penyediaan oksigen oleh


darah, untuk jantung (oksigen deliverip)
• Oksigenasi adekuat, hindari hyroksemia.
• Suport cadiovaskuler sistem
Diagnosa keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan (serebral,
kardiopulmonal, perifer) berhubungan dengan
penurunan curah jantung.
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
faktor mekanis (preload, afterload dan kontraktilitas
miokard)
c. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas kapiler pulmonal
d. Asietas / takut berhubungan dengan ancaman
biologis yang aktual
atau potensial
Intervensi Keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan (serebral, kardiopulmonal, perifer) berhubungan dengan penurunan curah jantung
1) Tujuan :
Perfusi jaringan dipertahankan dengan kriteria :
• Tekanan darah dalam batas normal
• Haluaran urine normal
• Kulit hangat dan kering
• Nadi perifer > 2 kali suhu tubuh
2) Rencana tindakan
• Kaji tanda dan gejala yang menunjukkan gangguan perfusi jaringan
• Pertahankan tirah baring penuh (bedrest total) dengan posisi ekstremitas memudahkan sirkulasi
• Pertahankan terapi parenteral sesuai dengan program terapi, seperti darah lengkap, plasmanat, tambahan
volume
• Ukur intake dan output setiap jam
• Hubungkan kateter pada sistem drainase gravitasi tertutup dan lapor dokter bila haluaran urine kurang dari 30
ml/jam
• Berikan obat-obatan sesuai dengan program terapi dan kaji efek obat serta tanda toksisitas
• Pertahankan klien hangat dan kering
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan faktor mekanis
(preload, afterload dan kontraktilitas miokard)
1) Tujuan
Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung dengan kriteria :
• Tanda-tanda vital dalam batas normal
• Curah jantung dalam batas normal
• Perbaikan mental
2) Rencana tindakan
• Pertahankan posisiterbaikuntukmeningkatkanventilasioptimal dengan meninggikan kepala
tempat tidur 30 – 60 derajat
• Pertahankan tirah baring penuh (bedrest total)
• Pantau EKG secara kontinu
• Pertahankan cairan parenteral sesuai dengan program terapi
• Pantau vital sign setiap jam dan laporkan bila ada perubahan yang drastis
• Berikan oksigen sesuai dengan terapi
• Berikan obat-obatan sesuai dengan terapi
• Pertahankan klien hangat dan kering
• Auskultasi bunyi jantung setiap 2 sampai 4 jam sekali
• Batasi dan rencanakan aktifitas ; berikan waktu istirahat antar prosedur
• Hindari konstipasi, mengedan atau perangsangan rektal
c. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler
pulmonal
1) Tujuan
Klien memperlihatkan peningkatan ventilasi dengan kriteria :
• Klien bernafas tanpa kesulitan
• Paru-paru bersih
• Kadar PO2 dan PCO2 dalam batas normal
2) Rencana tindakan
• Kaji pola pernafasan, perhatikan frekwensi dan kedalaman pernafasan
• Auskultasi paru-paru setiap 1 – 2 jam sekali
• Pantau seri AGDA
• Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan klien
• Lakukan penghisapan bila ada indikasi
• Bantu dan ajarkan klien batuk efektif dan nafas dalam
d. Asietas / takut berhubungan dengan ancaman biologis yang aktual
atau potensial
1) Tujuan
Ansietas / rasa takut klien terkontrol dengan kriteria :
• Klien mengungkapkan penurunan ansietas
• Klien tenang dan relaks
• Klien dapat beristirahat dengan tenang
2) Rencana tindakan
• Tentukan sumber-sumber kecemasan atau ketakutan klien
• Jelaskan seluruh prosedur dan pengobatan serta berikan penjelasan yang ringkas
bila klien tidak memahaminya
• Bila ansietas sedang berlangsung, temani klien
• Antisipasi kebutuhan klien
Patient care

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai