Kep Ilmu Dasar Keperawatan 2 PSIK FIK Univ. Gresik Berkurang atau hilangnya pasokan darah pada bagian tubuh tertentu
Akibatnya organ/ daerah yang terganggu
mengalami : # Kekurangan zat makanan, terutama oksigen dan energi berkurang # Penimbunan hasil-hasil metabolisme # Degenerasi # Atrofi # Ulserasi nekrosis akut Adanya aterosklerosis Trombosis atau embolisme Tekanan eksternal arteri Penyempitan arteri Tergantung dari laju iskemia yang terjadi secara mendadak atau perlahan, sumbatan partial atau total, jenis yang terkena iskemia, dan ada tidaknya sistem kolateral. Apabila iskemia berlangsung perlahan, ringan dan terdapat kolateral perubahan yang degeneratif dan hilangnya sel-sel parenkim, yang digantikan oleh jar. Fibrosa atau lemak atau keduanya Apabila iskemia terjadi mendadak dan waktu yang lama, tanpa kolateral nekrosis, jika kolateral baik maka sumbatan tidak akan mengganggu jaringan Iskemia jantung, disebabkan oleh sumbatan parsial pembuluh darah ke jantung, kebiasaan merokok, penyakit diabetes mellitus, kadar kolesterol yang tinggi Iskemia usus, disebabkan gumpalan beku pada arteri atau penyumbatan pembuluh darah oleh zat sisa spt kolesterol. Faktor resiko memperbesar iskemia usus yaitu penumpukan zat sisa, masalah tekanan darah, penggunaan obat terlarang, masalah jantung, penggunaan obat terlarang, dan penggumpalan darah Terdapat 2 jenis iskemia usus. Iskemia usus akut dan kronis. Iskemia usus akut adalah nyeri perut bagian bawah, keinginan mendadak untuk BAB, perut terasa lembek, mual, muntah dan demam. Sedangkan iskemia usus kronis gejalanya: perut kram, nyeri perut semakin parah, diare, mual dan perut kembung Daerah nekrosis iskemik yang disebabkan oleh oklusi (penyumbatan) pada pasokan darah arteri (97% kasus) atau drainase darah vena dalam suatu jaringan tertentu (Mitchell dkk, 2006) Kematian sel-sel yang diperdarahi (Tambayong, 1999). Infark kelanjutan dari iskemia Thrombosis yaitu proses pembentukan trombus (suatu benda yang tersusun dari unsur-unsur darah di dalam pembuluh darah atau jantung)
Emboli adalah benda asing yang tersangkut
pada suatu tempat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah Vasospasme lokal = peristiwa penyempitan pembuluh darah dan kontraksi dinding pembuluh darah. Vasospasme umumnya terjadi pada arteri dan arteriole dan jarang pada kapiler atau vena.
Kompresi ekstrinsik pembuluh darah oleh
tumor, edema/ penjepitan dalam kantong hernia, dan penekanan pembuluh darah Infark dinamakan sesuai tempat terjadinya Contoh: infark miokard (terjadi di pembuluh darah jantung, infark serebal (terjadi di jaringan arteri otak), infark plasenta (terjadi di arteri plasenta), infark ginjal (emboli pada arteri ginjal) Terbagi menjadi 3, yaitu: Infark merah (hemoragik), terjadi pada oklusi vena dalam jaringan ikat Infark putih (anemik), terjadi di dalam rongga padat (jantung, limpa dan ginjal) yang kepadatan jaringan membatasi jumlah perdarahan yang menyusup ke nekrosis iskemik Infark septic, bila ditemukan infeksi atau mikroba di daerah nekrosis Syok adalah suatu keadaan disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai; syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan kematian sel maupun jaringan Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ- organ vital Menurunnya tekanan darah Meningkatnya denyut jantung Tanda gangguan perfusi pada organ akhir Dekompensasi seperti: penurunan output urin, kesadaran menurun, dll Syok Hipovolemik (Kehilangan cairan/ darah) Syok Neurogenik (Kerusakan sistem saraf) Syok Kardiogenik (Masalah pada jantung) Syok Septic/ Endotoksik (Infeksi) Syok Anafilaktik (Reaksi alergi) Disebabkan menurunnya volume darah di sirkulasi diikuti dengan menurunnya Cardiac Output (Curah Jantung) Penyebab : Pendarahan baik eksternal maupun internal Luka bakar Diare yang berat Muntah hebat Peritonitis dll Digolongkan intrakardia atau ekstrakardia Intrakardia disebabkan kematian otot jantung ataupun sumbatan di dalam jantung yang membuat curah jantung menurun. Contoh: aritmia, AMI, VSD, CHF yang berat, hipertrofik kardiomiopati Syok ini terjadi ketika ventrikel gagal menjadi pompa disertai menurunnya tekanan darah sistolik < 90 mmHg minimal selama 30 menit, dan terjadi peningkatan tekanan kapiler pulmo karena kongesti paru atau edema pulmo Ekstrakardiak kardiogenik adalah adanya obstruksi aliran sirkuit kardiovaskuler dengan karakteristik gangguan pada pengisian diastolik ataupun afterload yang berlebihan. Penyebab : pulmonary embolism, cardiac tamponade, tension pneumothorax, dll Disebabkan oleh cidera medulla spinalis terutama segment thoracolumbal sehingga menyebabkan hilangnya tonus simpatis. Hal ini menyebabkan hilangnya tonus vasomotor, bradikardia, hipotensi. Biasanya pasien tampak sadar namun hangat dan kering akibat hipotensi. Diawali dengan infeksi pada darah yang menyebar ke seluruh tubuh. Penyebab yang sering: peritonitis, pyelonefritis Respon tubuh dengan melepaskan mediator inflamasi seperti: IL 1, TNF, PGE2, NO, dan leukotriene yang menyebabkan sbg berikut: # relaksasi vaskuler # meningkatnya permeabilitas endotel defisit volume intravaskuler # Menurunnya kontraktilitas jantung Tanda dan gejala : demam tinggi, vasodilatasi, meningkatnya/ Cardiac output tetap normal akibat vasodilatasi dan laju metabolisme yang meningkat, adanya DIC yang menyebabkan perdarahan terutama di saluran cerna. Akibat reaksi alergi yang dimediasi oleh IgE pada sel mast dan basofil yang diakibatkan oleh antigen tertentu yang menyebabkan terjadinya pelepasan mediator-mediator sebagai respon imun. Hal ini mengakibatkan vasodilatasi perifer, konstriksi bronkus, ataupun dilatasi pembuluh darah lokal. Mediator primer: histamin, serotonin, eosinofil, enzim proteolitik. Mediator sekunder: bradikinin, prostaglandin, dan leukotriene, PAD. Syok merupakan kondisi terganggunya perfusi jaringan Beberapa faktor yang mempengaruhi perfusi jaringan: Cardiac Output : volume darah yang dipompakan oleh jantung baik ventrikel kiri maupun ventrikel kanan dlm interval 1 menit CO = SV x HR Vascular merupakan perubahan resistensi vaskular. Tonus vaskular diregulasi oleh : aktivitas tonus simpatis, katekolamin sistemik, miogenic factor, substansi vasodilator, endotelial NO Humoral : renin, vasopressin, prostaglandin, kinin. Faktor yang mempengaruhi mikrosirkulasi yaitu koagulasi intravaskuler, hipoksia vasodilatasi arteriol venokonstriksi kehilangan cairan intravaskuler, meningkatnya permeabilitas intrakapiler edema jaringan. 1. Inisial Terjadi hipoperfusi kurang/ tidak cukup oksigen untuk suplai metabolisme seluler. Hipoksi seluler fermentasi asam laktat pada sel. Karena tdk ada oksigen ↓ piruvat masuk pada siklus kreb penimbunan piruvat. Piruvat diubah menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase penimbunan laktat asidosis laktat Tubuh menjalani mekanisme fisiologis untuk mengembalikan kondisi normal, meliputi neural, humoral, dan biokimia. Asidosis dikompensasi dengan hiperventilasi, sehingga CO2 keluar dari dalam tubuh sehingga pH darah kembali normal. Tubuh jg mengalami hipotensi, pada ambang tertentu dikenal baroreseptor tubuh berespons mengeluarkan norepinefrin (vasokontriksi pemb.darah) dan epinefrin (meningkatkan denyut jantung). Selain itu RAA dan ADH (mempertahankan cairan dlm tubuh) Mekanisme kompensasi mengalami kegagalan, sehingga mengalami tahap progresif. Asidosis metabolik semakin parah, otot polos relaksasi peningkatan tekanan hidrostatik dan pelepasan histamin bocornya cairan ke jaringan sekitar konsentrasi dan viscositas darah meningkat penyumbatan aliran darah kematian jaringan. Jika organ pencernaan jg mengalami nekrosis bakteri masuk syok endotoxic. Kegagalan organ untuk berfungsi dan shock menjadi irreversibel. Terjadi kemation otak dan seluler. Shock irreversibel karena ATP didegradasi menjadi adenosin ketika kekurangan oksigen dalam sel. Adenosin mudah keluar sel vasodilatasi kapiler. Adenosin transformasi menjadi asam urat diekskresi ginjal. Fase ini pemberian oksigen sia-sia karena tidak ada adenosin yang difosforilasi menjadi ATP.