PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan pembangunan
kesehatan harus dari semua sektor, baik swasta maupun rakyat. Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat, kemauan hidup
sehat, agar tercipta derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Maka dari itu
diperlukan sebuah pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Salah satu penyakit yang dapat mengancam kesehatan setiap sumber daya
manusia adalah penyakit kronis. Penyakit kronis merupakan penyakit menahun yang
angka kejadiannya masih terus menerus meningkat setiap tahunnya. Salah satu
contoh dari penyakit kronis yang sering terjadi pada masyarakat adalah Diabetes
Melitus. Penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), penduduk dunia yang menderita
diabetes mellitus sudah mencakupi sekitar 197 juta jiwa, dan dengan angka
kematian sekitar 3,2 juta orang.
WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar 366
juta orang pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan
negara-negara berkembang, yang mengalami kenaikan penderita diabetes mellitus
150 % yaitu negara penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India (35,5 juta
orang), Cina (23,8 juta orang), Amerika Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta
orang), dan Jepang (6,7 juta orang).
WHO menyatakan, penderita diabetes mellitus di Indonesia diperkirakan
akan mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun 2000,menjadi 21,3 juta jiwa pada
tahun 2030. Tingginya angka kematian tersebut menjadikan Indonesia menduduki
ranking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India dan Cina (Depkes RI, 2004).
Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), terjadi
pengukuran prevalensi Diabetes mellitus (DM) dari tahun 2001 sebesar 7,5 %
menjadi 10,4 % pada tahun 2004, sementara hasil survey BPS tahun 2003
menyatakan bahwa prevalensi diabetes mellitus mencapai 14,7 % di perkotaan dan
7,2 % di pedesaan.
Dalam rangka memajukan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan
sebuah strategi promosi kesehatan, khususnya ditujukan kepada masyarakat guna
dapat mengurangi prevalensi dari penyakit kronis Diabetes Melitus ini agar
terciptanya Sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat meningkatkan status
kesehatan untuk setiap masyarakat. Maka dari itu penulis tertarik untuk memberikan
Promosi Kesehatan melalui strategi-strategi tepat sasaran kepada masyarakat luas
maupun pembuat kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggitingginya.
1.2 Rumusan masalah
Bedasarkan hal di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
memberikan pengertian tentang promosi kesehatan dan melakukan promosi
kesehatan sesuai dengan sasaran promosi kesehatan primer, skunder maupun tersier
tentang penyakit kronis diabetes melitus.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana konsep promosi kesehatan yang ada dalam
masyarakat serta hal hal yang berkaitan dengan promosi kesehatan dan
memberikan promosi kesehatan tentang Diabetes Melitus berasarkan strategistrategi promosi kesehatan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1.
2.
Diabetes Melitus
Memberikan penjelasan yang tepat dan benar guna meningkatkan kesehatan
masyarakat luas dan para pembuat kebijakan tentang penyakit kronis Diabetes
Melitus.
BAB II
KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN
2.1
Pertama, Sebagai
b.
c.
Early Diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
d.
e.
Rehabilitation (pemulihan)
Dari pengertian promosi kesehatan yang kedua ini, maka sebenarnya sama
2. Upaya intervensi
meningkatkan
Paksaan atau tekanan (Coercion), dilakukan kepada masyarakat agar mereka
melakukan tindakan - tindakan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendiri.
2.3
Menjembatani (Mediate)
Dalam melaksanakn program program kesehatan perlu kerja sama dengan program
lain di lingkungan kesehatan. Oleh sebab itu dalam mewujudkan kerja sama, peran
promosi kesehatan di perlukan.
3.
Memampukan (Enable)
mengeluarkan
kebikakan
antara
lain
dalam
bentuk
uu,peraturan,dll.
b. Dukungan Sosial (Social support)
Kegiatan iniditujukan kepada tokoh masyarakat,baik formal maupun
informal. Dan tujuan dari kegiatan di atas adalah agar memperoleh
dukungan dari tokoh masyarakt,dan tokoh agama.
c. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)
Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat langsung sebagai sasaran primer
atauutama promosi kesehatan.dan tujuanya adalah agar masyarakat
memiliki kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri. Dapat diwujudkan dengan berbagai macam kegiatan
misalnya penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pembangunan
masyarakat dalam bentuk, misalnya : koperasi, dan pelatihan keterampilan
dalam rangka peningkatkan pendapatan keluaraga (menjahit, beternak dan
sebagainya).
2. Startegi Promosi Kesehatan berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter)
Adanya beberapa strategi yang dikelompokan menjadi 5 butir :
a. Kebijakan berwawasan kesehatan (Healty public policy)
Kegiatan ini ditunjukan kepada para pembuat keputusan sehingga
dikeluarkan kebijakan yang berwawasan kesehatan,berarti bahwa setiap
kebijakan pembangunan harus di pertimbangkan baik dan buruknya.
b. Lingkungan yang mendukung (Reorient health service)
Kegiatan yang berfungsi dalam jaringan kemitraan dan suasana yang
mendukung,dan
ditunjukan
kepada
pemimpin
organisasi
umum
Promotif
b.
Preventif
c.
Kuratif
d.
Rehabilitatif
Ruang lingkup pendidikan /promosi kesehatan juga dikelompokkan jadi dua,
yaitu :
a. Promosi kesehatan pada aspek promotif
Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok orang sehat.
Selama ini kelompok orang sehat kurang mendapat perhatian dalam upaya
kesehatan masyarakat. Orang sehat di suatu komunitas sekitar 80-85% dari
populasi. Dalam hal ini pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan. Oleh
sebab itu, meskipun sudah dalam kondisi sehat perlu peningkatan kesehatan.
b. Promosi kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan
1) Pencegahan tingkat pertama (Primary prevention)
Sasaran promosi kesehatan ini adalah kelompok masyarakat berisiko
tinggi
(high
risk).
Misalnya,
kelompok
ibu
hamil
dan
umum.
Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan telefisi dalam
BAB III
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELITUS PADA
KECAMATAN TELANAIPURA JAMBI
3.1 Sasaran Tersier
Perencanaan terhadap promosi kesehatan yang dilakukan berdasarkan
sasaran tersier terhadap penyuluhan kesehatan Diabetes Melitus di Kecamatan
Telanaipura dilakukan dengan melakukan pendekatan secara advokasi kepada
Camat Telanaipura selaku Pimpinan di Kecamatan Telanaipura dan sebagai pemberi
kebijakan serta pembuat keputusan agar bersedia memberikan izin terhadap
tindakan yang akan dilakukan kepada masyarakat mengenai penyuluhan tentang
Diabetes Melitus.
Adapun Kegiatan yang dilakukan yaitu :
Lobby
Negosiasi
Hasil yang diharapkan :
-
Metode :
-
Media Elektronik
Spanduk
Banner
Peralatan rollplay dan workshop
dan
pemerintah,
untuk
melakukan
penyuluhan
kepada
masyarakat
Pencegahan Sekunder
- Ditujukan pada pendeteksian dini DM serta penanganan segera dan
efektif, sehingga komplikasi dapat dicegah.
olah raga.
Pencegahan Tersier
- Upaya dilakukan untuk semua penderita DM untuk mencegah
-
komplikasi.
Mencegah progresi dari komplikasi supaya tidak terjadi kegagalan
organ.
Mencegah kecacatan akibat komplikasi yang ditimbulkan.
Jenis olahraga
Jenis olah raga yang baik untuk pengidap DM adalah olah raga yang
memperbaiki kesegaran jasmani. Oleh karena itu harus dipilih jenis olah
raga yang memperbaiki semua komponen kesegaran jasmani yaitu yang
memenuhi
ketahanan,
kekuatan,
kelenturan
tubuh,
keseimbangan,
Jogging
Senam aerobic
Bersepeda
Berenang
Jalan santai
Senam kesehatan jasmani (SKJ)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan mempunyai dua pengertian, yaitu
Pertama, Sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Bahan ajar Ayubi Dian( 2010 ).Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI.
Efendi, F & Makhfudli.( 2009 ). Keperawataan kesehatan Komunitas teoti dan praktik
dalam keperawatan. Jakarta; Salemba Medika
Evans, dkk.( 2011 ). Health Promotion and Public Health for Nursing Students. Exeter
Great Britain; Learning Matters Ltd.
http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadi
didownload pada tanggal 05 November 2015
Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka
Cipta.
http://kesmas-ode.blogspot.co.id/2012/10/makalah-diabetes-melitus.html
Di askes pada : 05 November 2015