Anda di halaman 1dari 139

43

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.K DENGAN
APENDISITIS AKUT DI WARD 10 MEDIKAL BEDAH

A. Pengkajian

1. Identitas

Nama : An.K

Umur / tanggal lahir : 12 Thn, 8 Bln, 2 Hari / 27/11/2005

Jenis kelamin : Laki-laki

Status perkawinan : Belum Kawin

Agama : Hindu

Suku : India

Pendidikan : Tingkat 1 SMP

Alamat : J-7006 Kesang Jaya 77000 Jasin Melaka 77000

No. Rekam medis : 221463

Ruang rawat : Ward 10 Ruang Pembedahan laki-laki

Tgl/ jam masuk : 31 Juli 2018 Pukul 13.50

Tgl/ jam pengkajian : 31 Juli 2018 Pukul 15.00

Diagnosa Medis : Apendisitis Akut

Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi :

Nama : Ny. S

Umur : 38 tahun

Alamat : J-7006 Kesang Jaya 77000 Jasin Melaka 77000

Hubungan : Ibu
44

2. Riwayat Kesehatan

a. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama

An.K masuk ke Putra Spesialist Hospital Melaka pada tanggal

31 Juli 2018 dengan melalui anjuran dari dokter seteleh dilakukan

pemeriksaan yang dilakukan pada pukul 11.00. pasien masuk pada

hari Selasa 31 Juli 2018 Pukul 13.50. Pasien masuk langsung melalui

ruang Ward 10 yaitu ruang pembedahan laki-laki. Ibu An.K

mengatakan bahwa anaknya mengeluh sakit perut pada bagian kanan

bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit disertai dengan demam,

muntah sebanyak 2 kali, dan diarea sebanyak 2 kali.

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya merasa sakit perut hebat pada

bagian kanan bawah sejak hari Senin, 30 Juli 2018 dan mengalami muntah

(+) sebanyak 2 kali setelah makan, dan mengalami diare sebanyak 2 kali.

batuk tidak ada. Sejak 1 bulan yang lalu, An. K mengeluh sakit biasa di

perut hilang timbul. Ibu An.K juga mengatakan bahwa anaknya mengalami

demam dengan suhu naik turun sejak 1 bulan terakhir sebelum masuk rumah

sakit dan jarang BAB, BAB dengan konsistensi keras. Ibu An.K mengatakan

bahwa anaknya sering makan makanan yang pedas, dan sering

mengkonsumsi mie instan. Setelah dilakukan pemeriksaan Ibu An.K

mengatakan bahwa dokter mendiagnosis anaknya mengalami apendisitis dan

akan dilakukan pemedahan apendiktomi pada tanggal 01 Agustus 2018

untuk pengangkatan apendik. Dari Hasil pengkajian yang telah dilakukan

pada Hari Selasa tanggal 31 Juli 2018 pukul 15.00 WIB di dapatkan bahwa

An.K mengeluh nyeri pada bagian perut yang dirasakan hilang timbul,

keadaan anak tampak lemah, dari hasil observasi An.K berjalan dengan
45

membungkuk menghindari nyeri. Ibu klien mengatakan anaknya mengeluh

takut akan prosedur pembedahan yang akan dilakukan. An.K tampak cemas

dan lebih sering diam. Hasil pemeriksaan vital sign yaitu Suhu 37,6oC, Nadi

107 kali/menit, respirasi : 25 kali/menit, berat badan 38 kg, Tinggi 151 cm.

SPO2 : 99%. Hasil pemeriksaan hematologi pada tanggal 31 Juli 2018 di

dapatkan Hb : 132 g/L, RBC 4.98 x 1012/L, WBC 6,7 x 106/L, Platelet :

300x109/L.

c. Riwayat Kesehatan yang Lalu

1) Penyakit yang pernah dialami dan pengobatan

Ibu An.K mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat penyakit

berbaya. Ibu An.K juga mengatakan bahwa anaknya belum pernah

di rawat di rumah sakit sebelumnya, hanya saja keluarga An.K

sering untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin tiap

bulannya. An.K hanya pernah mengalami diare, dan demam biasa.

Riwayat penyakit jantung, paru-paru, hipertensi, gagal ginjal,

hepatitis, diabetes melitus dan gastritis disangkal.

2) Riwayat alergi

Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan.

3) Kebiasaan merokok/ kopi/ obat-obatan/ alkohol/ lain-lain

Pasien berusia 12 tahun dan tidak pernah merokok, pasien tidak

mengkonsumsi kopi dan tidak pernah memakan obat-obatan

terlarang dan konsumsi alkohol.

4) Rawatan sebelumnya

Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Pasien

hanya melakukan rawat jalan jika demam saja.


46

d. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram :

Tn. V Ny. M
(52 th) (46 th)

An. K
Tn. S Nn. M
(12 th)
(25 th) (19 th)

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Menikah

: Tinggal serumah

: Meninggal

Ibu An. K mengatakan saudara laki-lakinya mengalami penyakit

yang sama dengannya yaitu apendisitis. Sementara riwayat hipertensi,

diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit hati, penyakit ginjal,

paru ataupun penyakit keturunan pada anggota keluarga lainnya

disangkal oleh Ny. M.


47

3. Pengkajian Fisiologis

a. Oksigenasi dan Sirkulasi

An.K mengatakan ia tidak mengalami sesak nafas/dyspnea, dan

juga batuk. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma maupun

penyakit paru obstruktif lainnya. Pasien tampak sedikit sesak akibat

nyeri yang diderita. Respirasi 25 kali/ menit. An.K tidak mengalami

hipertensi, penyakit jantung, demam rematik, maupun nyeri dada. Ibu

An. K hanya mengatakan anaknya sering demam naik turun dalam 1

bulan terakhir.

Berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada sistem

pernapasan didapatkan hasil pengembangan paru pasien simetris kiri

dan kanan, kedalaman nafas dalam, tidak ada napas cuping hidung,

ada penggunaan otot bantu napas. Frekuensi napas 25 x/ menit,

fremitus simetris kiri dan kanan, bunyi napas vesikuler, tidak terdapat

wheezing, ronkhi tidak ada. Pasien tampak sedikit gelisah. Pada

pemeriksaan sistem kardiovaskuler didapatkan hasil bunyi jantung

normal (S1 dan S2), frekuensi denyut jantung 107 x/menit, irama

teratur dan kualitas baik. Tidak ada peningkatan JVP. Tidak teraba

adanya getaran dan dorongan pada jantung. Tekanan darah 102/67

mmHg, suhu 37,60 C. Pasien tidak sianosis, namun ekstremitas teraba

sedikit dingin. Bentuk kuku normal, tidak ada clubbing finger.

Capillary refill time (CRT) < 2 detik, warna kuku agak pucat, tidak

ada varises pada ektremitas pasien. Penyebaran rambut merata, tidak

ada alopesia. Warna mukosa bibir sedikit pucat, mukosa kering dan
48

tampak mengelupas, Konjungtiva an anemis, sklera ikterik, dan pasien

tidak mengalami diaphoresis.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 31 Juli

2018, nilai Hb 132 g/dL, RBC (Red Blood Cell) 4.98 x 1012/L, HCT

(Hematocrit) 35,1%, WBC (White Blood Cell) 6,7 x 106/L, (PLT)

Platelet 281 x 103/ uL.

Berdasarkan pengkajian dan data penujang diatas, maka masalah

keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

b. Makanan dan Cairan

Pasien biasanya makan 2-3 x sehari dengan porsi sedang. Pasien

mengatakan kurang suka makan sayur, namun suka makan buah.

An.K lebih menyukai makanan mie instan dan jajanan-jajanan, An.K

suka mengkonsumsi wade yaitu makanan khas india. Saat ini An.K

mendapatkan diet yang sudah diatur oleh ahli Gizi rumah sakit.

Makanan terakhir yang dimakan adalah nasi lunak dengan lauk ayam.

Ibu An.K mengatakan ada perubahan pola makannya saat ini dengan

saat sebelum sakit. Saat ini pasien mengatakan mual dan nafsu

makannya berkurang. Ibu An.K mengatakan pasien tidak pernah

mampu menghabiskan porsi makan yang diberikan. Diet yang

diberikan hanya habis 3-4 sendok makan. Pasien mengatakan perutnya

terasa penuh dan terasa mual. Ibu An.K mengatakan anaknya tidak

memiliki riwayat peyakit gastritis dan tidak memiliki riwayat alergi

terhadap makanan ataupun obat-obatan. An.K mengatakan giginya

lengkap dan tidak ada yang berlubang. Berat badan An.K saat ini
49

adalah 28 Kg, dengan tinggi badan 151 cm. An.K tidak mengalami

penurunan berat badan selama sakit. Pasien mengkonsumsi air putih

2-3 gelas perhari. Pasien merasa lemah dan tidak memiliki semangat

beraktivitas.

Tabel 3.1

Perbandingan frekuensi makan dan minum

Sebelum sakit Saat sakit


Makan
Ibu An.K mengatakan sebelum Pasien mengatakan saat ini

sakit ia makan 3 x sehari dengan nafsu makannya berkurang,

porsi sedang dan pasien selalu merasa mual. Diet makanan

menghabiskan porsi makannya. lunak yang diberikan oleh pihak

RS hanya dihabiskan sebanyak

3-4 sendok saja.

Minum
Pasien mengatakan sebelum Pasien mengatakan saat ini

sakit ia minum 2-3 gelas sehari ( minumnya 6-7 gelas perhari

+ 2500 cc). karena anjuran dari rumah sakit

sebelum puasa untuk dilakukan

tindakan operasi.

Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil bentuk tubuh

normal, pasien tidak terpasang NGT, berat badan 38 kg, tinggi badan

151 cm, Indeks Massa Tubuh 16.6 (IMT = kurang ), lingkar perut 24

cm, lingkar lengan atas 19 cm, turgor kulit baik, tidak terdapat asites
50

pada abdomen pasien, perkusi abdomen timpani, bising usus 27 x/

menit, ekstremitas bawah pasien keduanya tidak terdapat edema, tidak

ada pembesaran kelenjar tiroid, pasien tidak mengalami hernia,

kondisi gigi/ gusi kebersihannya baik, gigi tampak lengkap dan tidak

berlubang, tidak ada gangguan menelan, dan tidak ada nyeri tekan

pada ulu hati.

Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan penunjang

diatas, maka masalah keperawatan yang muncul :

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

c. Eliminasi

Pasien mengatakan semenjak dirawat pasien tidak BAB. Ibu

An.K Pasien biasanya BAB 1 x sehari di pagi hari, dengan

konsistensi padat, warna kuning. BAB terakhir yaitu 1 hari sebelum

masuk rumah sakit dengan frekuensi 2 kali dan konsistensi encer.

BAK pasien saat ini sama seperti sebelumnya dengan frekuensi 4-5

kali sehari. Pasien mengatakan tidak ada masalah yang dialami seperti

perdarahan, hemoroid, konstipasi saat ini hanya saja 1 hari sebelum

masuk rumah sakit pasien mengalami diare sebanyak dua kali. Pasien

tidak menggunakan laksatif. Pasien tidak mengalami dysuria,

inkontinensia, urgensi, keseringan, dan riwayat penyakit kandung

kemih. Pasien juga tidak terpasang kateter. Pasien mampu ke kamar

mandi sendiri dengan terkadang dibantu oleh keluarga. Warna urin

kuning jernih.
51

Tabel 3.3

Frekuensi BAB dan BAK

Eliminasi Sebelum sakit Saat sakit

BAB Biasanya pasien BAB 1-2 Saat ini pasien juga BAB

x sehari di subuh hari dan 1-2 x sehari yaitu di pagi

sekitar pukul 06.30 hari juga.

BAK Biasanya pasien BAK 4-5 Saat ini pasien BAK 4-5

x sehari dengan warna sehari dengan warna

kuning jernih. agak jernih.

Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa tidak ada

masalah pada pola eliminasi urin.

Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan penunjang

diatas, maka masalah keperawatan yang muncul adalah Tidak ada

masalah keperawatan

d. Akitivitas dan istirahat

An.K merupakan seorang pelajar tingkat 1 Sekolah Menengah

Pertama. aktivitas pasien sehari-hari adalah bersekolah, belajar dan

bermain dengan teman sebayanya. Pada saat di sekolah ia sering

membeli jajanan yang ada di kantin sekolah dan kerap mengkonsumsi

mie instan. Di Rumah, An.K suka mengkonsumsi makanan wade

yaitu makanan khas cemilan dari india yang biasa ibunya buat sendiri.

Sebelum sakit, An.K beraktivitas seperti biasanya dan bermain dengan


52

teman-temannya. Namun 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, An.K

sering demam naik turun dan mengalami penurunan nafsu makan,

badannya terasa sering letih. Saat ini An.K merasakan nyeri perut

pada bagian kanan bawah dengan intensitas hilang timbul dengan

durasi 5-10 menit, nyeri skala 7, nyeri seperti tersayat dan nyeri

berkurang saat beristirahat.

Setelah dilakukan pembedahan Lap. Apendiktomi pada hari

Rabu, 01 Agustus 2018. Pasien dimasukkan ke ruang HCU/

R.Pemerhatian, sesuai anjuran post op, pasien diistirahatkan dan

meminimalisasikan mobilisasi. 8 jam setelah dilakukan pembedahan

pasien dianjurkan untuk melakukan pergerakan miring kanan dan

miring kiri. Pergerakan An.K terbatas karena nyeri yang dirasakan.

Terpasang pain reffil yang digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.

Medikasi pengobatan tersebut dialirkan langsung pada bagian

abdomen pasien sehingga botol obat harus selalu di gantung di dalam

sebuah tas kecil pada pasien.

Berdasarkan observasi, pasien tampak meringis dan kesulitan

dalam melakukan pergerakan, An.K tampak berhati-hati dalam

bergerak, An.K tampak masih lemah, mukosa bibir kering, turgor

kulit baik, pasien tampak agak sesak karena cemas, aktivitas pasien

lebih banyak dilakukan di tempat tidur, keluarga tampak membantu

aktivitas pasien, CRT < 2 detik, RR = 25 x/ menit, dan N = 107 x/

menit.
53

Pasien mengatakan biasanya tidur di malam hari pada pukul

22.00 WIB dan bangun pada saat subuh. Saat ini pasien pasien tidak

memiliki masalah pada pola tidur, pasien dapat tidur dengan nyenyak

di malam hari dan merasa segar saat bangun di pagi hari. Selama sakit

pasien jarang bisa tidur nyenyak karena merasa sakit pada bagian

perutnya. Berdasarkan observasi, pasien tampak gelisah, Berdasarkan

pengkajian di atas, maka dapat ditemukan masalah kesehatan pasien

yaitu : Hambatan Mobilitas Fisik.

e. Proteksi

An.K tidak pernah mengalami cedera yang dapat menimbulkan

luka. Namun, saat ini pasien telah dilakukan tindakan pembedahan

apendiktomi untuk mengangkat apendiknya. Sehingga tampak luka

pada bagian luka operasi tertutup dengan kain kassa. Ibu An.K

mengatakan badan anaknya terasa panas.

Berdasarkan hasil observasi, mukosa bibir tampak kering, klien

tampak meringis, luka operasi terletak pada tiga titik pada bagian

abdomen. Luka operasi tampak tertutup kassa, kassa tampak kering,

tidak tampak adanya flebitis pada area sekitar luka,tidak tampak

adanya kemerahan, edema (-). Terpasang Pain relief system yang

dialirkan melalui selang yang dimasukkan kebagian abdomen pasien

yang digunakan sebagai pengobatan untuk mengurangi rasa nyeri.

Hasil pemeriksaan Suhu didapatkan 37,8oC dan pasien mengalami

demam, pasien tidak mengalami luka bakar.


54

Gambar 3.1

Penandaan lokasi luka

Pasien mengalami luka post op pada bagian perut kuadran kanan

bawah, pada bagian umbilikus dan abdomen

Tabel 3.4

Skala Resiko Jatuh Morse

NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.


1. Riwayat jatuh: apakah klien pernah jatuh Tidak 0
dalam 3 bulan terakhir? Ya 0
25
2. Diagnosa sekunder: apakah klien memiliki Tidak 0
lebih dari satu penyakit? Ya 0
15
3. Alat Bantu jalan:
- Bed rest/ dibantu perawat 0
- Kruk/ tongkat/ walker 15 0
- Berpegangan pada benda-benda di
30
Sekitar
(kursi,Intravena:
4. Terapi lemari, meja)
apakah saat ini klien Tidak 0
terpasang infus? Ya 20
20
5. Gaya berjalan/ cara berpindah :
- Normal/ bed rest/ immobile (tidak
dapat bergerak sendiri) 0 10
- Lemah (tidak bertenaga) 10
55

- Gangguan/ tidak normal (pincang/


diseret) 20
6. Status Mental
- Klien menyadari kondisi dirinya 0 0
- Klien mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Nilai 30

Berdasarkan pengkajian skala morse didapatkan total nilai 30,

sehingga dapat dikategorikan pasien beresiko sedang untuk jatuh.

Berdasarkan data diatas, maka dapat disimpulkan masalah

keperawatan yang muncul adalah Resiko Infeksi.

f. Indra/ Sense

An.K mengatakan tidak ada keluhan pada penglihatan,

pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Berdasarkan

pemeriksaan fisik fungsi penglihatan pasien normal, pasien tidak

menggunakan kaca mata, tidak ada katarak, pasien tidak mengalami

glaukoma. Fungsi pendengaran pasien normal, komunikasi yang

dimengerti pasien yaitu bahasa India dan Inggris. Pasien tidak

menggunakan alat bantu dengar, tidak mengalami tuli (parsial/ total).

Fungsi penciuman normal, pasien dapat membedakan bau-bauan yang

disuguhkan yaitu mampu membedakan bau minuman kopi dan

minuman teh. Fungsi pengecap pasien normal, pasien dapat

membedakan rasa manis, pahit, asam, dan asin. Fungsi peraba pasien

normal, pasien dapat merasakan sentuhan pada kulitnya.

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan tidak ada

masalah keperawatan yang ditemukan.


56

g. Neurology

An.K mengatakan tidak merasa pusing atau sakit kepala, pasien

tidak merasakan kesemutan dan kram, pasien merasa lemah dan letih

untuk menggerakkan tubuhnya semenjak pre dan post op apendiktomi.

An.K tidak pernah mengalami stroke maupun kejang

Berdasarkan pemeriksaan fisik pasien didapatkan tingkat

kesadaran pasien composmentis dengan GCS 15 (E4M6V5), status

mental baik (orientasi baik terhadap waktu, tempat, dan orang). Pasien

tidak mengalami disfagia ataupun afasia. Pupil kiri dan kanan isokhor

dengan ukuran 3 mm. Hasil pemeriksaan refleks patologis negative,

refleks fisiologis positif, genggaman lepas tangan kiri dan kanan sama

kuat.

Tabel 3.5

Pemeriksaan Nervus Kranialis

No Nervus Data pengkajian

1 Olfaktorius Daya penciuman baik

2 Optikus Daya penglihatan baik

3 Okulomotorius Tidak ada udema palpebral

4 Troklearis Reaksi pupil terhadap cahaya( + )


Kedua pupil isikor

5 Trigeminus Dapat merasakan benda tumpul pada


wajah

6 Abdusen Dapat mengingukuti arah yang di


tentukan

7 Fasialis Simetris saat tersenyum,ekspresi


sesuai
57

8 Akustikus Tidak di lakukan tes keseimbangan

9 Glosofaringeus Reflek muntah ada

10 Vagus Mampu menelan

11 Assesorius Ada tahanan saat pemeriksaan


kekuatan otot

12 Hipoglosus Lidah terkoordinasi dengan baik

Pemeriksaan CT-Scan tidak dilakukan. Dari hasil pengkajian

diatas maka dapat disimpulkan tidak ada masalah keperawatan

yang ditemukan.

h. Endokrin

Ibu An.K mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat

penyakit diabetes mellitus dan pembengkakan kelenjar.

Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan penunjang, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada masalah keperawatan yang

ditemukan.

i. Seksualitas

An.K berusia 12 Tahun seorang pelajar dan belum menikah.

Pasien tidak disirkumsisi, dan tidak mengalami gangguan seksualitas.

Berdasarkan pengkajian di atas, maka dapat disimpukan bahwa tidak

ada masalah keperawatan yang ditemukan.

j. Nyeri dan Ketidaknyamanan

Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka post operasi. Nyeri

hilang timbul, nyeri dirasakan apabila beraktivitas seperti berjalan,

nyeri seperti tersayat, skala nyeri 7 dan nyeri berkurang apabila


58

beristirahat. Ibu An.K mengatakan tubuh anaknya terasa agak panas,

pasien mengatakan tidak tidur nyenyak karena nyeri terkadang

muncul. An.K mengatakan ia ingin cepat pulang ke rumah.

Berdasarkan observasi, pasien tampak gelisah, wajah tampak

tidak rileks, pasien tampak meringis, pasien tampak tidak nyaman,

tampak sering berkeluh-kesah, pasien sering meminta pulang kepada

dan berbicara kepada ibu dan juga abangnya.

Berdasarkan pengkajian di atas, maka dapat disimpulkan

masalah keperawatan yang ditemukan adalah Nyeri Akut.

4. Mode Konsep Diri

An.K merupakan anak bungsu atau anak ketiga di dalam

keluarganya. An.K berperan sebagai seorang adik dan juga seorang anak.

Kesibukan sehari-hari An.K adalah bersekolah, bermain bersama

temannya, mengerjakan tugas sekolah dan terkadang membantu kegiatan

ayah dan ibunya di rumah.

a. Sensasi Tubuh

Pasien mengatakan nyeri pada bagian post operasi, ia merasakan

badanya terasa lemah dan letih sehingga sulit untuk beraktivitas.

Pasien mengatakan ia ingin cepat sembuh.

b. Citra Tubuh

Pasien mengatakan menyukai bagian tubuhnya, namun saat ini

pasien merasa tidak tidak puas dengan tubuhnya yang terasa lemah

dan sakit.
59

c. Konsistensi Tubuh

Pasien menyadari bahwa ia adalah seorang anak dari ayah dan

ibunya dan seorang anak bungsu di keluarganya. Klien memiliki

tanggung jawab untuk mengikuti jadwal sekolah dan menaati

peraturan serta belajar dengan baik di sekolah. Saat ini pasien merasa

cemas karena sudah lama tidak masuk sekolah, belajar dan bermain

bersama teman-temannya.

d. Ideal Diri

Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat cepat pulang ke

rumah, pasien mengatakan tidak nyaman berada di rumah sakit dan

ingin cepat di rawat di rumah saja. Ia rutin mengikuti aturan rumah

sakit untuk mengikuti perawatan dengan baik, meminum obat sesuai

dengan anjuran yang sudah diberikan di rumah sakit.

e. Moral Etik-Spiritual Diri

Pasien merupakan umat hindu yang menjalani ibadah sesuai dengan

ajaran agama yang keluarganya anut. Pasien percaya bahwa penyakit

yang dideritanya adalah ujian dari Allah SWT. Namun pasien tidak

sabar ingin cepat pulang ke rumahnya. Selama sakit pasien tidak

dapat menjalankan ibadah seperti biasanya. Namun tampak keluarga

pasien mengajarkan anaknya untuk memohon kepada Tuhan demi

kesembuhan An.K

Berdasarkan observasi ditemukan hasil, status emosional cemas,

pasien tampak tidak rileks, tampak tidak sabar, tampak sering menghela

napas panjang, TTV : TD = 102/ 67 mmHg, Nadi = 107 x/ menit,


60

Pernapasan = 25 x/menit, pasien selalu curiga saat perawat akan

melakukan tindakan pada pasien, pasien tampak sangat peka terhadap

rangsangan (iritabilitas), pasien tampak sering bertanya tentang

keadaannya kepada ibunya, pasien tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Berdasarkan pengkajian di atas, dapat disimpulkan masalah

keperawatan yang di temukan adalah Ansietas

5. Mode fungsi peran

Pasien berperan sebagai seorang pelajar dan seorang anak di

keluarganya. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan seluruh

anggota keluarganya dan juga masyarakat di lingkungan sekitarnya. Saat

ini pasien tidak bisa bersekolah dan melakukan aktivitas sehari-hari

karena harus beristirahat di rumah sakit. Pasien mengatakan sewaktu

sehat ia sering mengikuti kegiatan yang dilakukan di sekolah dan juga

ekstrakulikuler yang ia jalani di sekolah. Pasien selalu berpartisipasi

dalam terapi, namun sering tampak cemas saat akan dilakukan tindakan.

Berdasarkan pengkajian diatas, dapat disimpulkan masalah

keperawatan yang ditemukan adalah Ansietas.

6. Mode Interdependensi

Pasien mengatakan orang yang sangat bermakna dalam hidupnya

adalah ayah ibu dan kakak-kakaknya. Selama sakit pasien dijaga oleh ibu

dan juga kakak laki-lakinya, kedua kakaknya sudah bekerja. Komunikasi

di dalam keluarganya baik. Pasien beragama Hindu, sewaktu sehat pasien

dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Hindu.


61

Berdasarkan pengkajian diatas, dapat disimpulkan masalah

keperawatan yang ditemukan adalah Ansietas.

7. Pemeriksaan fisik Pre Operasi

a. Keadaan umum : Baik

b. Tingkat kesadaran : Compos mentis, GCS 15 = E4V5M6

c. BB/ TB = 38 kg/ 151 cm

d. Kepala

1) Inspeksi

Keadaan kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut berwarna

hitam, penyebaran rambut merata, tidak tampak adanya

pembengkakan, kulit kepala tampak mengelupas, bentuk simetris.

2) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan di

kepala, rambut kuat dan lebat serta tidak ada kerontokan.

e. Mata

1) Inspeksi

Keadaan mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis,

sklera ikterik, reflek cahaya (+), reaksi pupil isokor (ukuran +-2

mm).

2) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan.


62

f. Hidung

1) Inspeksi

Keadaan simetris, warna sama dengan kulit daerah lain, tidak ada

lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada perdarahan dan tanda-tanda

infeksi.

2) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan.

g. Telinga

1) Inspeksi

Bentuk dan ukuran telinga simetris kiri dan kanan, integritas kulit

utuh, warna sama dengan kulit lain, tidak ada serumen, tidak ada

tanda-tanda infeksi, tidak menggunakan alat bantu dengar.

2) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan.

h. Mulut

Inspeksi

Gigi lengkap,tampak sedikit berlobang, tidak ada perdarahan dan

radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit-langit utuh, tidak ada

tanda-tanda infeksi, mukosa kering, pucat, warna merah kehitaman,

terkelupas.

i. Leher

1) Inspeksi

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjer tyroid, tidak ada

tampak pembesaran limfe dan tidak ada tampak peningkatan JVP.


63

2) Palpasi

Tidak teraba adanya pembesaran kelenjer tyroid, tidak teraba

adanya pembesaran KGB (Kelenjer Getah Bening), JVP 5-2 cm

H2O.

j. Dada/ Thorax

1) Paru

a) Inspeksi : Pergerakkan dada simetris kiri dan kanan,

frekuensi pernapasan 25 x/ menit

b) Palpasi : Taktil fremitus simetris kiri dan kanan

sama

c) Perkusi : Sonor/ resonan diseluruh lapang paru

d) Auskultasi : Vesikuler

2) Jantung

a) Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis di RIC V

midklavikula Sinistra

b) Palpasi : Tidak teraba ictus cordis di RIC V

midklavikula Sinistra

c) Perkusi : Batas jantung atas RIC II, kanan LSD, kiri

LMCS RIC V

d) Auskultasi : Suara jantung normal (S1 dan S2), regular.

k. Abdomen

1) Inspeksi

Tidak terdapat asites, perut tampak kecil, lesi ekskoriasis di

permukaan abdomen tidak tampak


64

2) Auskultasi

Bising usus (+) 27 x/ menit

3) Perkusi

Tympani

4) Palpasi

Hepar dan lien/ limpa tidak teraba, kuadran I : tidak terdapat nyeri

tekan, Kuadran kanan II : thepatomegali tidak teraba, nyeri tekan

tidak ada. Kuadran ke II : gaster nyeri abdomen tidak ada,

Kuadran III : tidak terdapat massa, Kuadran IV, terdapat adanya

nyeri tekan.

l. Ekstremitas

1) Atas

Tangan kanan terpasang infus Normal saline 500 ml pada lengan

kanan dengan

Kedua kaki pasien tampak tidak tampak edema, akral teraba

hangat, CRT <2 detik.

2) Kekuatan otot

5555 5555

5555 5555

m. Integumen

Kulit berwarna coklat gelap, turgor lambat, teraba hangat, kulit pucat

kekuningan, kulit kering, tampak adanya lesi ekskoriasis, kulit tampak

mengelupas.
65

n. Seksualitas

Tidak dilakukan pengkajian seksualitas.

8. Pemeriksaan penunjang

a. Laboratorium

Tabel 3.6

Pemeriksaan Laboratorium (31 Juni 2018)

No Parameter Nilai Nilai Rujukan

1 HGB 132 g/dL 110 – 150

2 RBC 4,98 x 1012/ uL 4.00 – 5.40

3 HCT 14.0 % 11.0 – 15.0

4 WBC 6.7 x 109/ uL 4.5-12.0

5 PLT 300 x 109/ L 150 – 400

6 Kalium 3.8 mmol/L 3,5 – 5,1

7 Sodium 132 mmol/L 138 - 145

8 Khlorida 98 mmol/L 95 – 110

9 Bilirubin-Direct 8 umol/L < 21

10 Glukosa 6.4 mmol/L 3.9-7.7

Tabel 3.7

Pemeriksaan Laboratorium (31 Juni 2018)

No Parameter Nilai Nilai Rujukan

1 Albumin 41 g/ dL 33 - 47

2 SGPT / ALT 16 U/L < 51

3 SGOT/ AST 11 U/L < 41


66

4 C- Cholesterol 228 mg/ dL --- 201

5 C- HDL 1.05 mmol/L > 1.03

6 C- LDL 2,53 mmol/L < 2.58

7 Triglyserida 0.81 mmol/L < 1.68

8 Uric Acid 0,20 mmol/L 0.13 – 0.39

9 Urea 3,4 mmol/L 2.5 – 7.5

10 Creatinin 59 mmol/L 30 - 90

11 ESR 18 mm/h < 18

Tabel 3.8

Pemeriksaan Serologi – Imunologi (10 Juni 2017)

No Parameter Keterangan

1 Anti RPL (VDRL) Non Reaktif

2 HIV 1 dan 2 Ag/Ab Not detected

3 Anti HBsAg 51 UL/L

4 Tyroxine 17.1 mmol/L (9.0 – 25.0)

b. Pemeriksaan Diagnostik

1) Laparoskopi Apendiktomi

9. Pemeriksaan fisik Pre Operasi

a. Keadaan umum : Baik, TTV :

TD : 107/66 mmHg, RR 21 x/m, N : 89 x/menit, S : 37,8oC

b. Tingkat kesadaran : Compos mentis, GCS 15 = E4V5M6


67

c. BB/ TB = 38 kg/ 151 cm

d. Kepala

1) Inspeksi

Keadaan kepala bersih, rambut berwarna hitam, penyebaran

rambut merata, tidak tampak adanya pembengkakan, kulit kepala

tampak mengelupas, bentuk simetris.

3) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan di

kepala, rambut kuat dan lebat serta tidak ada kerontokan.

e. Mata

1) Inspeksi

Keadaan mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis,

sklera ikterik, reflek cahaya (+), reaksi pupil isokor (ukuran +-2

mm).

2) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan.

f. Hidung

1) Inspeksi

Keadaan simetris, warna sama dengan kulit daerah lain, tidak ada

lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada perdarahan dan tanda-tanda

infeksi.

2) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan.


68

g. Telinga

1) Inspeksi

Bentuk dan ukuran telinga simetris kiri dan kanan, integritas kulit

utuh, warna sama dengan kulit lain, tidak ada serumen, tidak ada

tanda-tanda infeksi, tidak menggunakan alat bantu dengar.

2) Palpasi

Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan.

h. Mulut

1) Inspeksi

Gigi lengkap,tampak sedikit berlobang, tidak ada perdarahan dan

radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit-langit utuh, tidak

ada tanda-tanda infeksi, mukosa kering, pucat, warna merah

kehitaman, terkelupas.

i. Leher

1) Inspeksi

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjer tyroid, tidak ada

tampak pembesaran limfe dan tidak ada tampak peningkatan JVP.

Tidak tampak adanya jaringan parut

2) Palpasi

Tidak teraba adanya pembesaran kelenjer tyroid, tidak teraba

adanya pembesaran KGB (Kelenjer Getah Bening).

j. Dada/ Thorax

1) Paru

Inspeksi : Pergerakkan dada simetris kiri dan kanan,


69

frekuensi pernapasan 25 x/ menit

Palpasi : Taktil fremitus simetris kiri dan kanan

sama

Perkusi : Sonor/ resonan diseluruh lapang paru

Auskultasi : Vesikuler

2) Jantung

Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis di RIC V

midklavikula Sinistra

Palpasi : Tidak teraba ictus cordis di RIC V

midklavikula Sinistra

Perkusi : Batas jantung atas RIC II, kanan LSD, kiri

LMCS RIC V

Auskultasi : Suara jantung normal (S1 dan S2), regular.

k. Abdomen

1) Inspeksi

Tidak terdapat asites, perut tampak kecil, lesi ekskoriasis di

permukaan abdomen tidak tampak

5) Auskultasi

Bising usus (+) 10 x/ menit

6) Perkusi

Hipertympani

7) Palpasi

Dibagi 4 kuadram, Kuadran I, hepar hepatomegali tidak teraba,

nyeri tekan tidak ada. Kuadran ke II : gaster nyeri abdomen tidak


70

ada, Kuadran ke III : tidak terdapat masa, Kuadran ke IV : Nyeri

tekan pada titik Mc. Burney.

l. Ekstremitas

1) Atas

Tangan kanan terpasang infus Dextrose Saline 500ml 30 tts/i ,

tangan sebelah kiri akral hangat, CRT > 2 detik, tidak ada edema,

tidak ada flebitis.

3) Bawah

Kedua kaki pasien tampak tidak tampak edema, akral teraba

hangat, CRT <2 detik, kulit tampak tidak bersisik, tidak ada

hiperpigmentasi.

4) Kekuatan otot

5555 5555

5555 5555

2) Integumen

Kulit berwarna coklat gelap, turgor lambat, teraba hangat, kulit

tidak bersisik, tampak adanya lesi ekskoriasis, kulit tidak tampak

mengelupas.

3) Seksualitas

Tidak dilakukan pengkajian seksualitas.


71

Tabel 3.7
Pengkajian syaraf cranial

No Nervus Data pengkajian


1 Olfaktorius Daya penciuman baik
2 Optikus Daya penglihatan baik
3 Okulomotorius Tidak ada udema palpebral
4 Troklearis Reaksi pupil terhadap cahaya( + )
Kedua pupil isikor

5 Trigeminus Dapat merasakan benda tumpul


pada wajah

6 Abdusen Dapat mengingukuti arah yang di


tentukan

7 Fasialis Simetris saat tersenyum,ekspresi


sesuai

8 Akustikus Tidak di lakukan tes


keseimbangan
9 Glosofaringeus Reflek muntah ada
10 Vagus Mampu menelan
11 Assesorius Ada tahanan saat pemeriksaan
kekuatan otot

12 Hipoglosus Lidah terkoordinasi dengan baik

4) Pemeriksaan penunjang

c. Laboratorium

Tabel 3.6

Pemeriksaan Laboratorium (31 Juni 2018)

No Parameter Nilai Nilai Rujukan

1 HGB 132 g/dL 110 – 150

2 RBC 4,98 x 1012/ uL 4.00 – 5.40


72

3 HCT 14.0 % 11.0 – 15.0

4 WBC 6.7 x 109/ uL 4.5-12.0

5 PLT 300 x 109/ L 150 – 400

6 Kalium 3.8 mmol/L 3,5 – 5,1

7 Sodium 132 mmol/L 138 - 145

8 Khlorida 98 mmol/L 95 – 110

9 Bilirubin-Direct 8 umol/L < 21

10 Glukosa 6.4 mmol/L 3.9-7.7

5) Penatalaksanaan Medis

NO JENIS OBAT DOSIS INDIKASI KONTRA INDIKASI

1 IVFD Dextrose 500 mg Peawatan cairan Hipersensistivitas terhadap


Saline jagung atau produk jagung
(30 tts/i) dan nutrisi
pengganti

Hipersensitivitas;
1 gr Untuk pengobatan
2 Iv. Rocephine Hiperbilirubinemia;
(1x1) sejumlah infeksi
bakteri

3 IV Dynastat Hipersensistivitas pada


20 mg perawatan nyeri pasa
operasi pada orang dynastat yang memiliki kondisi
dewasa, pengobatan penyakit diantaranya gagal
jangka pendek nyeri jantung, penyakit radang usus,
(1x1) setelah operasi penyakit hati, reaksi kulit, dan
pendarahan di perut atau usus

4 Paracetamol mengurangi rasa nyeri Hipersensitivitas terhdap


5 mg
Tablet ringan sampai sedang paracetamol, orang yang alergi
dan menurunkan
obat anti inflamasi non steroid
demam, serta memili
73

(1x1) sifat anti radang yang (AINS), menderita gangguan


lemah hati, ginjal dan tidak boleh
diberikan beruang kali kepada
penderita anemia

5 Omeprazole Hipersensitivitas, reaksi alergi


Obat ini digunakan terhadap obat,ibu menyusui dan
Tablet
20 mg untuk mengobati ibu hamil
sejumlah kondisi seperti
(1x1) mual dan muntah

6 Sebuah alat yang


Drip Pain digunakan secara
Relief System 7
automatis dan
ml/jam
berkelanjutan seperti -
infus yang digunakan
pada anastesi lokal
untuk pasien operasi
dan dapat mengurangi
nyeri sampai hari ke
lima pada pasien pasca
operasi

6) Discharge Planning

Tanggal informasi didapatkan adalah Selasa 31 Juli 2018. Tanggal

pulang yang diantisipasi yaitu 03 Agustus 2018 jika pemberian terapi

pada pasien sudah selesai dilakukan dan nyeri berkurang serta tidak

terjadi peningkatan suhu tubuh atau demam. Sumber keuangan keluarga

untuk pengobatan tersedia dan terdapat dukungan dari keluarga dan

orang tua untuk program pengobatan. Penyiapan makanan dilakukan oleh

keluarga/ ibu An.K, transportasi yang tersedia adalah kendaraan Pribadi,

ambulasi dapat dilakukan sendiri oleh pasien namun dibutuhkan bantuan


74

partial keluarga dalam membantu pasien untuk berjalan. Perubahan yang

perlu diantisipasi saat pulang adalah perubahan pola makan yang yang

disarankan yaitu menghindari makanan pedas, keras, bersantan dan

bergas maupun kafein, Menghindari jajan-jajanan yang tidak sehat di

lingkungan sekitar rumah maupun di sekolah. Sehingga pasien perlu

diinformasikan tentang pengaturan diet yang tepat pada pasien post op

apendiktomi serta penatalaksanaan perawatan luka post op, deteksi dini

dan terapi infeksi jika ditemukan tanda dan gejala infeksi pada luka post

op, konsumsi obat-obatan yang diberikan untuk membantu pasien dalam

mempercepat proses penyembuhan luka, pencegahan infeksi dan

pengurangan rasa nyeri. Pemberian informasi tentang follow up pasien

juga dilakukan untuk dapat memantau perkembangan pasien setelah

dirawat. Jadwal follow up dilakukan sesuai dengan terapi obat yang

diberikan, jika obat akan habis atau pasien mengalami gejala penyakit,

maka segera konsul ke rumah sakit.

7) Data Fokus

Tabel 3.10

Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif

Tanggal 31 Juli 2018 - Klien Tampak meringis

Pre Operatif : - Klien tampak menghindari posisi

- An.K mengatakan nyeri pada bagian perut kanan bawah yang sakit

perut kanan bawah - Klien tampak gelisah


75

- An.K mengatakan bahwa nyeri - Skala nyeri berat

dirasakan sejak 1 hari yang lalu - Nyeri seperti tertusuk-tusuk dengan

- An.K mengatakan bahwa nyeri durasi 5-10 menit, nyeri hilang timbul

terasa hilang timbul, dan lebih berat - Nafsu makan klien tampak menurun

jika beraktivitas, berkurang jika - Klien tampak menarik diri untuk

berisitirahat, nyeri terasa seperti berbicara terhadap perawat

ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 7, - N : 107 kali/menit

durasi dalam 5-10 menit. - R : 25 kali/menit

- Ibu An.K mengatakan bahwa - Klien tampak takut

anaknya terasa nyeri pada bagian - Klien tampak gelisah

perut nya secara mendadak sejak 1 - Klien tampak tegang

hari yang lalu sebelum masuk rumah - Muka pasien tampak pucat

sakit - Kontak mata An.K tidak tepat pada

- Ibu An. K mengatakan anaknya juga saat berkomunikasi dengan perawat,

mengalami demam naik turun dan klien tampak memegangi tangan

selama 1 bulan terakhir ibunya.

- Ibu An. K mengatakan anaknya - TD : 102/67 mmHg

susah tidur dan sering terbangun - N : 107 x/i

karena nyeri pada perutnya - S : 36,5 C

- An.K mengatakan bahwa ia takut - R : 25 x/menit

dilakukan tindakan operasi. - Mukosa bibir lembab

- An.K mengatakan badannya terasa - Tampak diet yang diberikan hanya

lemah habis 3-4 sendok

- Ibu An.K mengatakan anaknya - Berat badan (BB) pasien saat ini 38
76

merasa khawatir dengan tindakan kg

operasi yang akan dilakukan - Tinggi badan (TB) pasien 151 cm

- Ibu An.K mengatakan anaknya juga - IMT : 16.6. (kurang dari nilai normal)

sempat mengalami diarea sebanyak - Lingkar lengan atas (LILA) 19 cm

2x dan muntah sebanyak 2 kali sejak - Lingkar perut 24 cm

1 hari sebelum masuk rumah sakit. - An.K tampak lemah dan lesu

- Ibu An.K mengatakan anaknya - Status emosional cemas

susah untuk makan dan lebih sering Pemeriksaan laboratorium :

makan jajanan di sekolahnya. Hematologi (31 Juni 2018) :

- An.K mengatakan ia suka makanan - HGB = 132 g/ dL

mie instan dan makanan pedas serta - HCT = 14,0 %

makanan cepat saji di sekolah - WBC = 6.7 x 109/ uL

- An.K mengatakan bahwa ia tidak Kimia Klinik II (31 Juni 2018) :

minat untuk menghabiskan makanan Natrium = 132 mmol/L

- Ibu An.K mengatakan semenjak Kimia (31 Juni 2018) :

sakit An.K mengalami penurunan Bilirubin-Direct = 8 umol/L

nafsu makan Kimia (31 Juni 2018) :

- Ibu An.K mengatakan porsi makan - Albumin = 41 g/ dL

tidak habis setiap kali makan 2-3 - SGPT = 16 U/ L

sendok. - SGOT = 11 U/ L

- C-Cholesterol = 228 mg/ dL

- C-HDL = 1.05 mmol/L

- C-LDL = 2,53 mmoL/L

- Triglyserida = 0.81 mmol/L


77

- Uric acid = 0,20 mmol/L

- Urea/ ureum = 3,4 mmol/L

- Creatinin = 59mmol/L

Hematologi I dan Imunoserologi (31 Juni

2018)

- Anti-HAV = non reaktif

- Anti HbsAg = 51 U/L

Post Operasi :

Tanggal 01 Agustus 2018 Data Objektif :

Data Subjektif : - Klien tampak meringis

- Klien mengatakan nyeri pada perut - Skala nyeri 7

di area yang dioperasi nyeri - Tampak luka post op pada bagian

bertambah saat melakukan perut kuadran III dan kuadran IV.

aktivitas dan mobilisasi, skala - Luka tampak tertutup perban

nyeri 7 durasi 10-15 menit, nyeri - Terpasang drain Pain Refill System

terus menerus terasa seperti pada bagian abdomen yang dialirkan

tersayat. Nyeri hilang saat melalui drain.

beraktivitas. - Klien tampak menghindari area

- Ibu An.K mengatakan anaknya operasi

susah tidur akibat nyeri yang - Klien tampak terpasang infuse normal

dirasakan pada perutnya saline 500 ml, 30 tts/i pada bagian

- Ibu An.K mengatakan anaknya tangan kiri klien.

sering terbangun di malam hari - TD : 106/67 mmhg

karena nyeri - N : 89 x/m


78

- Klien mengatakan badan terasa - S : 37.8 C

lemas - R : 21 x/i

- Klien mengatakan sulit untuk - Perban tampak kering dan bersih

bergerak karena masih terasa nyeri - Keadaan umum lemah

- Ibu An.K mengatakan anaknya - Klien tampak menghindari area luka

merasa cemas saat bergerak. op

- An.K mengatakan malas untuk - Rentang gerak klien tampak menurun

berjalan karena takut sakit - Klien tampak kesulitan dalam

- Ibu An.K mengatakan tubuh berpindah posisi

anaknya terasa hangat - Klien tampak membatasi pergerakan

- Ibu An.K mengatakan ia - Pem WBC : 6.7 x 109 u/L

mengompres anaknya dengan air - S : 37.8 C

hangat. - Porsi makan klien tidak habis

- An.K mengatakan bahwa ia merasa - Posri makan habis 2-3 sendok

mual - Klien tampak menolak untuk

- An.K mengatakan ia tidak selera menghabiskan diet makannya

untuk makan - Klien menolak untuk memakan bubur

- An.K mengatakan bahwa ia hanya - Klien tampak lemah

makan 2-3 sendok makan setiap - Bising usus 27 x/menit

porsi makan yang diberikan - Bunyi perkusi abdomen :

- An.K mengatakan ia sudah buang Hipertympani

angin
79

8) Analisa Data

Tabel 3.11

Analisa Data

No Tanggal Data Etiologi Masalah

keperawatan

Pre Operatif

1 31 Juli Data Subjektif : Agen cidera Nyeri akut

2018 - An.K mengatakan nyeri pada biologis

bagian perut kanan bawah

- An.K mengatakan bahwa

nyeri dirasakan sejak 1 hari

yang lalu

- An.K mengatakan bahwa

nyeri terasa hilang timbul,

dan lebih berat jika

beraktivitas, berkurang jika

berisitirahat, nyeri terasa

seperti ditusuk-tusuk dengan

skala nyeri 7, durasi dalam 5-


80

10 menit.

- Ibu An. K mengatakan

anaknya susah tidur dan

sering terbangun karena nyeri

pada perutnya

- Ibu An.K mengatakan bahwa

anaknya terasa nyeri pada

bagian perut nya secara

mendadak sejak 1 hari yang

lalu sebelum masuk rumah

sakit

- Ibu An. K mengatakan

anaknya juga mengalami

demam naik turun selama 1

bulan terakhir

Data Objektif :

- Klien Tampak meringis

- Klien tampak menghindari

posisi perut kanan bawah

yang sakit

- Klien tampak gelisah

- Skala nyeri berat

- Nyeri seperti tertusuk-tusuk

dengan durasi 5-10 menit,


81

nyeri hilang timbul

- Nafsu makan klien tampak

menurun

- Klien tampak menarik diri

untuk berbicara terhadap

perawat

- N : 107 kali/menit

- R : 25 kali/menit

2 31 Juni Data Subjektif : Krisis Situasi Ansietas

2018 - An.K mengatakan bahwa ia

takut dilakukan tindakan

operasi.

- An.K mengatakan badannya

terasa lemah

- Ibu An.K mengatakan

anaknya merasa khawatir

dengan tindakan operasi yang

akan dilakukan

Data Objektif :

- Klien tampak takut

- Klien tampak gelisah

- Klien tampak tegang

- Muka pasien tampak pucat

- Kontak mata An.K tidak


82

tepat pada saat

berkomunikasi dengan

perawat, dan klien tampak

memegangi tangan ibunya.

- TD : 102/67 mmHg

- N : 107 x/i

- S : 36,5 C

- R : 25 x/menit

3 31 Juni Data Subjektif : Kurang asupan Ketidakseimba

2018 - Ibu An.K mengatakan makanan ngan nutrisi

anaknya juga sempat kurang dari

mengalami diarea sebanyak kebutuhan

2x dan muntah sebanyak 2 tubuh

kali sejak 1 hari sebelum

masuk rumah sakit.

- Ibu An.K mengatakan

anaknya susah untuk makan

dan lebih sering makan

jajanan di sekolahnya.

- An.K mengatakan ia suka

makanan mie instan dan

makanan pedas serta

makanan cepat saji di sekolah

- An.K mengatakan bahwa ia


83

tidak minat untuk

menghabiskan makanan

- Ibu An.K mengatakan

semenjak sakit An.K

mengalami penurunan nafsu

makan

- Ibu An.K mengatakan porsi

makan tidak habis setiap kali

makan 2-3 sendok.

Data Objektif :

- Mukosa bibir tampak pucat

- Tampak diet yang diberikan

hanya habis 3-4 sendok

- Berat badan (BB) pasien saat

ini 38 kg

- Tinggi badan (TB) pasien

151 cm

- IMT : 16.6 (kurang dari nilai

normal)

- Lingkar lengan atas (LILA)

19 cm

- Lingkar perut 24 cm

- An.K tampak lemah dan

lesu
84

Post Operasi

5 01 Data Subjektif : Agen cidera Nyeri Akut

Agustus - Klien mengatakan nyeri biologis

2018 pada perut di area yang

dioperasi nyeri bertambah

saat melakukan aktivitas

dan mobilisasi, skala nyeri

7 durasi 10-15 menit, nyeri

terus menerus terasa seperti

tersayat. Nyeri hilang saat

beraktivitas.

- Ibu An.K mengatakan

anaknya susah tidur akibat

nyeri yang dirasakan pada

perutnya

- Ibu An.K mengatakan

anaknya sering terbangun di

malam hari karena nyeri

- Klien mengatakan badan

terasa lemas

- Klien mengatakan sulit


85

untuk bergerak karena

masih terasa nyeri

Data Objektif :

- Klien tampak meringis

- Skala nyeri 7

- Tampak luka post op pada

bagian perut kuadran III dan

kuadran IV.

- Luka tampak tertutup perban

- Terpasang drain Pain Refill

System pada bagian abdomen

yang dialirkan melalui drain.

- Klien tampak menghindari

area operasi

- Klien tampak terpasang

infuse normal saline 500 ml,

30 tts/i pada bagian tangan

kiri klien.

- TD : 106/67 mmhg

- N : 89 x/m

- S : 37.8 C

- R : 21 x/i
86

6 01 Data Subjektif : Nyeri Hambatan

Agustus - Klien mengatakan badan Mobilitas Fisik

3018 terasa lemas

- Klien mengatakan

badannya masih sulit untuk

digerakkan

- Ibu An.K mengatakan

anaknya merasa takut saat

bergerak.

- An.K mengatakan malas

untuk berjalan karena takut

sakit

Data Objektif :

- Keadaan umum lemah

- Klien tampak menghindari

area luka op

- Rentang gerak klien tampak

menurun

- Klien tampak kesulitan

dalam berpindah posisi

- Klien tampak membatasi

pergerakan

- Observasi TTV :

- Td : 110/69 mmHg
87

- N : 83 x/i

- R : 18 x/i

- S : 36,4 C

- Pasien di observasi di

ruang HCU 2 jam di

ruang pemerhatian

- Pasien diberikan bius

lokal pada operasi lap.

Apendiktomi

- Observasi TTV :

- Td : 110/69 mmHg

- N : 83 x/i

- R : 18 x/i

- S : 36,4 C

- Pasien di observasi di

ruang HCU 2 jam di

ruang pemerhatian

- Pasien diberikan bius

lokal pada operasi lap.

Apendiktomi

01 Data Subjektif : Prosedur Resiko Infeksi

Agustus - Ibu An.K mengatakan invasif

2018 tubuh anaknya terasa hangat

- Ibu An.K mengatakan ia


88

mengompres anaknya

dengan air hangat.

Data Objektif :

- Tampak terdapat 3 bagian

luka post op pada bagian

abdomen

- Luka post op pada abdomen

kuadran ke IV tampak

kering dan tertutup perban

dan kering

- Luka post op laparoskopi

pada umbilikus tampak

tertutup perban dan kering

- Tampak terdapat

pemasangan drain pada

daerah di bawah prosesus

xipoudeus dengan pain refil

system yang dialirkan untuk

mengurangi nyeri pada

bagian abdomen

- Tidak tampak adanya

perubahan warna, tidak

tampak adanya kemerahan

pada bagian sekitar area


89

luka

- Terpasang infus normal

saline 30 tts/i

- Daerah pemasangan infus

tidak tampak adanya flebitis

- TD : 103/71 Mmhg

- N : 101 x/i

- R : 24 x/i

- S : 37,5 C

- Pemeriksaan WBC = 6,7 x

109u/L

01 Data Subjektif : Faktor Ketidakseimba

Agustus - An.K mengatakan bahwa ia Biologis ngan nutrisi

2018 merasa mual kurang dari

- An.K mengatakan ia tidak kebutuhan

selera untuk makan tubuh

- An.K mengatakan bahwa ia

hanya makan 2-3 sendok

makan setiap porsi makan

yang diberikan

- An.K mengatakan ia sudah

buang angin

Data Objektif :

- Porsi makan klien tidak habis


90

- Posri makan habis 2-3

sendok

- Klien tampak menolak untuk

menghabiskan diet

makannya

- Klien menolak untuk

memakan bubur

- Klien tampak lemah

- Bising usus 27 x/menit

- Bunyi perkusi abdomen :

Hipertympani

B. Diagnosa Keperawatan

1) Diagnosa Pre Operasi

1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan kurang asupan makanan

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis

2) Diagnosa Post Operasi

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka post op

3. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan kurang asupan makanan


91

C. Intervensi

Tabel 3.12

Intervensi Keperawatan Pre Operasi Lap. Apendiktomi

No Diagnosa keperawatan NOC NIC Aktifitas Keperawatan


1 Ansietas berhubungan a. Tingkat kecemasan Pengurangan a. Kaji untuk tanda verbal dan non verbal
dengan krisis situasi b. Koping kecemasan kecemasan
c. Tidur b. Gunakan pendekatan yang tenang dan
d. Penerimaan : status kesehatan meyakinkan
e. Status kenyamanan c. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama pasien
1 x 24 Jam pasien tidak menunjukkan ansietas d. Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi yang
dengan akan dirasakan yang mungkin akan dialami pasien
Kriteria hasil : selama prosedur tindakan
a. Pasien dapat beristirahat e. Pahami situasi krisis yang terjadi dari perspektif
b. Pasien tampak tenang, wajah tidak tegang pasien
c. Tidak ada menyampaikan rasa takut secara f. Berada di sisi pasien untuk meningkatkan rasa
lisan aman dan mengurangi ketakutan
92

d. Tidak ada peningkatan TTV g. Dorong keluarga untuk mendampingi pasien


e. Tidur tidak terganggu dengan cara yang tepat
f. Melaporkan pengurangan stress h. Jauhkan peralatan perawatan dari pandangan
g. Menyatakan penerimaan terhadap situasi pasien
h. Melaporkan penurunan perasaan negative. i. Dengarkan pasien
j. Puji/ kuatkan perilaku yang baik secara tepat
k. Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
l. Dukung penggunaan mekanisme koping yang
sesuai
m. Pertimbangkan kemampuan pasien dalam
mengambil keputusan
n. Atur penggunaan obat-obatan untuk mengurangi
kecemasan secara tepat
o. Lakukan terapi kognitif

Terapi relaksasi a. Gambarkan rasionalisasi dan manfaat relaksasi


serta jenis relaksasi yang tersedia
b. Uji penurunan tingkat energy saat ini,
93

ketidakmampuan untuk konsentrasi, atau gejala


lain yang mengiringi yang mungkin
mempengaruhi kemampuan kognisi untuk
berfokus pada teknik relaksasi
c. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi di masa
lalu yang sudah memberikan manfaat
d. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa
distraksi dengan lampu yang redup dan suhu
lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan
e. Dorong pasien untuk mengambil posisi yang
nyaman dengan pakaian longgar dan mata tertutup
f. Dapatkan perilaku yang menunjukkan terjadinya
relaksasi, misalnya bernapas dalam, menguap,
pernapasan perut, atau bayangan yang
menenangkan
g. Minta pasien untuk rileks dan merasakan sensasi
yang terjadi
h. Gunakan suara yang lembut dengan irama yang
lambat untuk setiap kata
94

i. Tunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi pada


pasien
j. Dorong pasien untuk mengulangi praktik teknik
relaksasi, jika memungkinkan
k. Evaluasi laporan individu terkait dengan relaksasi
yang dicapai secara teratur, dan monitor
ketegangan otot secara periodic, denyut nadi,
tekanan darah, dan suhu tubuh dengan tepat
l. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap
terapi relaksasi.

2 Nyeri Akut berhubungan a. Pain Level Pain a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
dengan cidera biologis b. Pain Control Management termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
c. Comfort level kualitas dan faktor prespitasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
1 x 24 Jam pasien menunjukan pengontrolan c. Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik untuk
nyeri mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kriteria Hasil : d. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
a. Mampu mengontrol nyeri dan e. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
95

menggunakan tekhnik nonfarmakologi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan


untuk mengurangi nyeri kebisingan.
b. Melaporkan nyeri berkurang dengan f. Kurangi faktor prespitasi nyeri
menggunakan manajemen nyeri g. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
c. Mampu mengenali nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpesonal)
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri h. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
berkutang intervensi
e. Tanda vital dalam batas normal i. Ajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi
j. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
k. Tingkat kan istirahat

Analgesic a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan


administration derajat nyeri sebelum pemberian obat
b. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
c. Cek riwayat alergi
d. Pilih rute pembrian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
96

a. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan status


Monitor Vital pernapasan
Sign b. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipoteri
dan hipertermi
3 Ketidakseimbangan a. Nutritional status : food and fluid Manajemen a. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi : kurang dari intake Nutrisi b. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
kebutuhan tubuh b. Nutritional status : nutrient intake mengkonsumsi makan (misalnya, bersih, bervent
berhubungan dengan c. Weight control ilasi, santai, dan bebas dari bau yang menyengat)
kurang asupan makanan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama c. Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi tegak
4 x 24 Jam pasien menunjukan status nutrisi saat makan
yang optimal dengan Kriteria hasil : d. Pastikan makanan disajikan dengan cara menarik
a. Asupan makanan dan cairan pasien dan pada suhu yang paling cocok untuk konsumsi
adekuat secara optimal
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan e. Beri obat-obatan sebelum makan, jika diperlukan
nutrisi f. Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet
c. Tidak ada tanda malnutrisi untuk kondisi sakit
d. Tidak terjadi penurunan berat badan yang g. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
berarti kenaikan berat badan
h. Ajarkan bagaimana membuat catatan makanan
97

harian
i. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Manajemen a. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik


gangguan makan dengan pasien dan orang terdekat pasien
b. Monitor asupan kalori makanan harian
c. Batasi makanan sesuai dengan jadwal, makanan
pembuka, dan makanan ringan

Monitor nutrisi a. Timbang berat badan pasien


b. Identifikasi perubahan berat badan terakhir
c. Monitor turgor kulit
d. Identifikasi perubahan nafsu makan dan aktivitas
akhir-akhir ini
e. Identifikasi adanya ketidaknormalan dalam
rongga mulut (gigi tidak lengkap, berlubang,
mukosa bibir kering, mukosa bibir berwarna
merah tua)
f. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
98

g. Monitor mual dan muntah


h. Monitor pucat dan kemerahan dan kekeringan
konjungtiva

Tabel 3.20
Intervensi Keperawatan Post Opera si Lap. Apendiktomi
4 Nyeri Akut berhubungan d. Pain Level Pain a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
dengan cidera biologis e. Pain Control Management termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
f. Comfort level kualitas dan faktor prespitasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
1 x 24 Jam pasien menunjukan pengontrolan c. Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik untuk
nyeri mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kriteria Hasil : d. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
a. Mampu mengontrol nyeri dan e. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
menggunakan tekhnik nonfarmakologi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
untuk mengurangi nyeri kebisingan.
b. Melaporkan nyeri berkurang dengan f. Kurangi faktor prespitasi nyeri
99

menggunakan manajemen nyeri g. Pilih dan lakukan penanganan nyeri


c. Mampu mengenali nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpesonal)
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri h. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
berkutang intervensi
e. Tanda vital dalam batas normal i. Ajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi
j. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
k. Tingkat kan istirahat

a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan


Analgesic derajat nyeri sebelum pemberian obat
administration b. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
c. Cek riwayat alergi
d. Pilih rute pembrian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur

a. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan status


Monitor Vital pernapasan
Sign b. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipoteri
100

dan hipertermi
5 Resiko Infeksi a. Immune status Infection control a. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
berhubungan dengan b. Knowledge : infection Kontrol lain
prosedur invasif c. Risk Control b. Perthankan tekhnik isolasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan c. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
selama 3 x 24 jam diharapkan pasien tindakan keperawatan
menunjukkan terbebas dari gejala infeksi d. Pertahankan lingkungan aseptik selama
Kriteria Hasil : pemasangan alat
1. Klien bebas dari tanda dan gejala e. Ganti letak IV perifer dan linecentral dan
infeksi dressimg sesuai petunjuk umum
2. Menunjukkan kemampuan untuk f. Tingkatkan intake nutrisi
mencegah timbunys infeki g. Berikan terapiantibiotik bila perlu
3. Jumlsh leukoit dalam batas normal
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal a. Monitortanda dan gejala infeksi sistemik dan
5. Pasien tidak mengalami demam lokal
b. Monitor hitung granulosit, WBC
c. Monitor kerentanan terhadap infeksi
d. Pertahankan tekhnik isolsi
e. Berikan perawatan kulit pada area epidema
101

f. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap


kemerahan, panaas, drainase
g. Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
h. Dorong masukan nutrisi yang cukup
i. Dorong istirahat
j. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
k. Ajarkan cara menghindari infeksi
6 Ketidakseimbangan d. Nutritional status : food and fluid Manajemen a. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi : kurang dari intake Nutrisi b. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
kebutuhan tubuh e. Nutritional status : nutrient intake mengkonsumsi makan (misalnya, bersih,
berhubungan dengan f. Weight control berventilasi, santai, dan bebas dari bau yang
kurang asupan makanan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama menyengat)
4 x 24 Jam pasien menunjukan status nutrisi c. Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
yang optimal dengan Kriteria hasil : tegak saat makan
a. Asupan makanan dan cairan pasien d. Pastikan makanan disajikan dengan cara
adekuat menarik dan pada suhu yang paling cocok
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan untuk konsumsi secara optimal
nutrisi e. Beri obat-obatan sebelum makan, jika
102

c. Tidak ada tanda malnutrisi diperlukan


d. Tidak terjadi penurunan berat badan yang f. Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet
berarti untuk kondisi sakit
g. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan
dan kenaikan berat badan
h. Ajarkan bagaimana membuat catatan makanan
harian
i. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Manajemen a. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik


gangguan makan dengan pasien dan orang terdekat
pasienMonitor asupan kalori makanan harian
b. Batasi makanan sesuai dengan jadwal,
makanan pembuka, dan makanan ringan
c. Timbang berat badan pasien
Monitor nutrisi d. Identifikasi perubahan berat badan terakhir
e. Monitor turgor kulit
f. Identifikasi perubahan nafsu makan dan
aktivitas akhir-akhir ini
103

g. Identifikasi adanya ketidaknormalan dalam


rongga mulut (gigi tidak lengkap, berlubang,
mukosa bibir kering, mukosa bibir berwarna
merah tua)
h. Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
i. Monitor mual dan muntah
j. Monitor pucat dan kemerahan dan kekeringan
konjungtiva
104

D. Implementasi/ Catatan Perkembangan

Tabel 3.12

Catatan Perkembangan Pasien Pre Operasi

Catatan Perkembangan Hari ke-1

No Diagnosa Tanggal/ Jam Implementasi Evaluasi Paraf

1 Nyeri Akut Selasa, 31 Juni a. Melakukan pengkajian nyeri secara Selasa, 31 Juni 2018 Perawat

berhubungan 2018 komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, dinas


S:
agen cidera durasi, frekuensi, kualitas dan faktor prespitasi shift sore
Pukul 15.30 MYT
- An.K mengatakan bahwa
biologis b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
perutnya masih terasa sakit
ketidaknyamanan
- An.K mengatakan bahwa
Shift Sore c. Menggunakan tekhnik komunikasi terapeutik
nyeri terasa seperti di tusuk-
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
tusuk, skala nyeri 6 nyeri
d. Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon
durasi nyeri 5-10 menit,
105

nyeri berkurang setelah istirahat.

e. Mengontrol lingkungan yang dapat - An.K mengatakan ia lebih

mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, nyaman dengan posisi

pencahayaan dan kebisingan. berbaring

f. Mengurangi faktor prespitasi nyeri

g. Memilih dan lakukan penanganan nyeri


O:
(farmakologi, nonfarmakologi dan
- Klien tampak meringis
interpesonall
- Klien tampak lemah
h. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk
- Klien tampak membatasi
menentukan intervensi
pergerakan
i. Mengajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi
- Klien tampak menghindari
tarik nafas dalam
area perut yang sakit
j. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Klien menolak melakukan
k. Meningkat kan istirahat
106

l. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan aktivitas

status pernapasan - Klien tampak mengisi kgiatan

m. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala dengan menonton tv

hipotermi dan hipertermi - Skala nyeri 6

- Durasi nyeri 5-10 menit, nyeri

seperti ditusuk, berkurang

setelah istirahat

- Klien telah diajarkan tarik

nafas dalam

- TD : 106/67 mmHg

- N : 107x/menit

- R : 25 x/menit

- S : 36,5 C
107

A:

- Masalah nyeri belum teratasi

P:

Lanjutkan implementasi a, b, g, e,

i, j, k, l, m,

Nyeri akut Selasa, 31 Juli a. melakukan pengkajian nyeri secara S : Perawat

berhubungan 2018 komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, Shift


- An.K mengatakan nyeri
dengan agen durasi, frekuensi, kualitas dan faktor prespitasi dinas
Pukul 20.30 MYT berkurang
cidera biologis b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari malam
- Ibu An.K mengatakan nyeri
Shift Malam
ketidaknyamanan
terkadang hilang dan timbul
c. Menggunakan tekhnik komunikasi terapeutik
O:
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
- Keadaan umum baik
d. Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon
108

nyeri - An.K tampak tenang dan

e. Memilih dan lakukan penanganan nyeri stabil

(farmakologi, nonfarmakologi dan - An.K tampak sedang

interpesonall menonton tv pada posisi

f. Mengajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi semifowler

tarik nafas ritmik - Nyeri tampak berkurang

g. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri - An.K tampak tidak meringis

h. Meningkat kan istirahat - Skala nyeri 3, nyeri hilang

i. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan timbul. Durasi 5-10 menit.

status pernapasan - Klien melakukan tekhnik

j. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala distraksi tarik nafas ritmik

hipoteri dan hipertermi - TD : 115/69 mmHg

- N : 68 x/i

- R : 21 x/i
109

- S : 36,7 C

A:

Masalah Nyeri akut teratasi

sebagian

P:

Intervensi a-j dilanjutkan

Nyeri akut Rabu, 01Agustus a. Melakukan pengkajian nyeri secara S : Perawat

berhubungan 2018 komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, dinas


- An.K mengatakan nyeri
dengan agen durasi, frekuensi, kualitas dan faktor prespitasi shift pagi
Pukul 09.00 MYT pada bagian perut hilang
cidera biologi b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
dan timbul
Shift Pagi
ketidaknyamanan
- Ibu An.K mengatakan
c. Menggunakan tekhnik komunikasi terapeutik
bahwa anaknya sulit tidur
110

untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien karena nyeri itu muncul

d. Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon - An.K mengatakan ia bisa

nyeri melakukan tekhnik

e. Memilih dan lakukan penanganan nyeri relaksasi tarik nafas dalam

(farmakologi, nonfarmakologi dan O :

interpesonall
- An. K tampak stabil dan
f. Mengajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi
tenang
tarik nafas dalam
- Nyeri muncul pada malam
g. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
hari
h. Meningkat kan istirahat
- Wajah An.K tampak letih
i. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan
- Skala nyeri 4 saat nyeri
status pernapasan
muncul, durasi 5-10 menit,
j. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala
nyeri terasa hilang timbul
hipoteri dan hipertermi
111

- An.K tampak melakukan

tekhnik relaksasi nafas

dalam mengikuti perawat

- TD : 110/68 mmHg

- N : 85 x/m

- R : 19 x/i

- S : 36.8 C

A:

Masalah nyeri akut teratasi

sebagian

P:

Intervensi a-j dilanjutkan pasca


112

operasi

Catatan Perkembangan Hari 1

No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf

2 Ansietas Selasa, 31 Juni 2018 a. Mengkaji tanda verbal dan non verbal Selasa, 16.30 MYT Perawat

berhubungan kecemasan shift


16.00 S:
dengan krisis b. Menggunakan pendekatan yang tenang dan dinas
MYT - An.K mengaku cemas dengan
situasi meyakinkan (melalui caring perawat) sore
keadaannya saat ini
Shift Sore c. Menyatakan dengan jelas harapan terhadap
- An.K mengatakan ingin cepat
perilaku pasien
pulang dan berkumpul dengan
d. Menjelaskan semua prosedur termasuk
anggota keluarga lainnya
sensasi dirasakan yang mungkin akan
- An.K mengatakan tidurnya
dialami pasien selama prosedur tindakan
113

e. Mendampingi pasien selama prosedur tidak nyenyak

medis untuk meningkatkan rasa aman dan - An.K mengatakan takut untuk

mengurangi ketakutan menjalani operasi

f. Mengajarkan keluarga untuk mendampingi O:

pasien dengan cara yang tepat - Wajah tampak tegang

g. Mendengarkan keluhan pasien - An.K tampak memegangi

h. Memberikan pujian/ kuatkan perilaku yang tangan ibunya

baik secara tepat - Wajah tampak pucat

i. Membantu pasien untuk mengidentifikasi - TD = 106/67 mmHg

situasi yang memicu kecemasan - N = 107 x/ menit

j. Mengajarkan teknik relaksasi - RR = 25 x/ menit

- Menciptakan lingkungan yang tenang A:

- Mendorong pasien untuk mengambil


Masalah keperawatan ansietas
posisi yang nyaman dengan pakaian
114

longgar dan mata tertutup belum teratasi

- Meminta pasien untuk rileks dan


P:
merasakan sensasi yang terjadi
Lanjutkan intervensi a-m
- Menggunakan suara yang lembut

dengan irama yang lambat untuk setiap

kata

- Memberikan arahan pada pasien untuk

bernapas dalam dari hidung dan

menghembuskannya dari mulut

- Melakukan pendekatan secara aktif

dan inisiatif pada anak

k. Mendorong pasien untuk mengulangi

praktik teknik relaksasi

l. Mengevaluasi laporan individu terkait


115

dengan relaksasi yang dicapai secara

teratur, dan memonitor ketegangan otot

secara periodic, denyut nadi, tekanan

darah, dan suhu tubuh dengan tepat

m. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang

teknik pengontrolan kecemasan (Cognitive

Therapy)

Selasa, 31 Juli 2018 a. Mengkaji tanda verbal dan non verbal S: Perawat

kecemasan dinas
Pukul 20.30 MYT - An. K mengatakan bahwa
b. Menggunakan pendekatan yang tenang dan shift
masih sedikit merasa takut akan
Shift Malam
meyakinkan (melalui caring perawat) malam
tindakan operasi
c. Menyatakan dengan jelas harapan terhadap
- An.K mengatakan ia mulai
perilaku pasien
memahami penjelasan yang
d. Menjelaskan semua prosedur termasuk
116

sensasi dirasakan yang mungkin akan diberikan Ners tentang

dialami pasien selama prosedur tindakan penyakitnya

e. Mendampingi pasien selama prosedur O:

medis untuk meningkatkan rasa aman dan


- Keadaan umum klien tampak
mengurangi ketakutan
sedang menonton tv pada
f. Mengajarkan keluarga untuk mendampingi
posisi semifowler
pasien dengan cara yang tepat
- Klien tampak tenang
g. Mendengarkan keluhan pasien
- Tidak tampak adanya cemas
h. Memberikan pujian/ kuatkan perilaku yang
dan gelisah pada pasien
baik secara tepat
- Pasien telah diberikan terapi
i. Membantu pasien untuk mengidentifikasi
kogniif oleh perawat
situasi yang memicu kecemasan
- Klien tampak membuka diri
j. Mengajarkan teknik relaksasi
dalam melakukan komunikasi
- Menciptakan lingkungan yang tenang
117

- Mendorong pasien untuk mengambil dengan perawat

posisi yang nyaman dengan pakaian - Klien tampak mulai

longgar dan mata tertutup menunjukkan pikiran positif

- Meminta pasien untuk rileks dan dan manfaat tentang tindakan

merasakan sensasi yang terjadi pembedahan yang akan

- Menggunakan suara yang lembut dilakukan terhadapnya

dengan irama yang lambat untuk setiap - TD : 115/69 mmHg

kata - N : 68 x/i

- Memberikan arahan pada pasien untuk - R : 21 x/i

bernapas dalam dari hidung dan - S : 36,7 C

menghembuskannya dari mulut A:

- Melakukan pendekatan secara aktif


Masalah ansietas teratasi sebagian
dan inisiatif pada anak
P:
k. Mendorong pasien untuk mengulangi
118

praktik teknik relaksasi Intervensi a-m dilanjutkan

l. Mengevaluasi laporan individu terkait

dengan relaksasi yang dicapai secara

teratur, dan memonitor ketegangan otot

secara periodic, denyut nadi, tekanan

darah, dan suhu tubuh dengan tepat

m. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang

teknik pengontrolan kecemasan (Cognitive

Therapy)

Ansietas Rabu, 01 Agustus a. Mengkaji tanda verbal dan non verbal S: Perawat

berhubungan 2018 kecemasan dinas


- An.K mengatakan ia sudah
dengan krisis b. Menggunakan pendekatan yang tenang dan shift pagi
Pukul 09.00 MYT tidak untuk dilakukan
situasi meyakinkan (melalui caring perawat)
tindakan operasi
Shift Pagi
c. Menyatakan dengan jelas harapan terhadap
119

perilaku pasien - Ibu An.K mengatakan

d. Menjelaskan semua prosedur termasuk sebelum diberikan caring oleh

sensasi dirasakan yang mungkin akan perawat anaknya merengek

dialami pasien selama prosedur tindakan karena takut dioperasi

e. Mendampingi pasien selama prosedur - An.K mengatakan lebih

medis untuk meningkatkan rasa aman dan tenang setelah melakukan

mengurangi ketakutan tekhnik nafas dalam

f. Mengajarkan keluarga untuk mendampingi - An.K mengatakan bisa

pasien dengan cara yang tepat melakukan tekhnik tarik nafas

g. Mendengarkan keluhan pasien ritmik

h. Memberikan pujian/ kuatkan perilaku yang O:

baik secara tepat


- An.K tampak lebih tenang
i. Membantu pasien untuk mengidentifikasi
setelah diberikan penjelasan
situasi yang memicu kecemasan
120

j. Mengajarkan teknik relaksasi dari perawat

- Menciptakan lingkungan yang tenang - An.K dan Ibu mendengarkan

- Mendorong pasien untuk mengambil dengan penuh perhatian

posisi yang nyaman dengan pakaian - An.K tampak memahami

longgar dan mata tertutup tujuan dari dilakukan operasi

- Meminta pasien untuk rileks dan - Perawat mampu mengalihkan

merasakan sensasi yang terjadi tingkat kecemasan anak

- Menggunakan suara yang lembut dengan terapi tarik nafas

dengan irama yang lambat untuk setiap dalam

kata - Perawat telah memberikan

- Memberikan arahan pada pasien untuk pendekatan yang aktif dan

bernapas dalam dari hidung dan inisiatif dalam memberikan

menghembuskannya dari mulut penjelasan terhadap An.K

- Melakukan pendekatan secara aktif - An.K tampak mengikuti


121

dan inisiatif pada anak latihan nafas ritmik.

k. Mendorong pasien untuk mengulangi - An.K tampak tenang dan tidak

praktik teknik relaksasi tegang saat dilakukan kognitif

l. Mengevaluasi laporan individu terkait terapi

dengan relaksasi yang dicapai secara - Perawat telah melakukan

teratur, dan memonitor ketegangan otot persiapan operasi

secara periodic, denyut nadi, tekanan A:

darah, dan suhu tubuh dengan tepat


Masalah Ansietas teratasi
m. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang
P:
teknik pengontrolan kecemasan (Cognitive

Therapy) Intervensi dihentikan


122

Catatan Perkembangan Hari 1

No Diagnosa Hari/tanggal Implementasi Evaluasi Paraf

3 Ketidakseimbangan Selasa, 31 Juni Manajemen Nutrisi Selasa, 31 Juni 2018

nutrisi kurang dari 2018


a. Mengkaji adanya alergi makanan 16.00 WIB
kebutuhan tubuh
Pukul 15.30 MYT b. Menciptakan lingkungan yang optimal pada
S:
berhubungan dengan
saat mengkonsumsi makan (misalnya, bersih,
kurangnya asupan - An. K mengatakan ia tidak selera
berventilasi, santai, dan bebas dari bau yang
makanan Shift Sore makan
menyengat)
- Ibu An.K mengatakan 1 hari
c. Menganjurkan pasien untuk duduk pada posisi
sebelum masuk rumah sakit
tegak saat makan
anaknya mengalami diare
d. Memastikan makanan disajikan dengan cara
sebanyak 2 kali dengan konsistensi
menarik dan pada suhu yang paling cocok
123

untuk konsumsi secara optimal sedikit dan cair, muntah sebanyak

e. Memberi obat-obatan sebelum makan, jika 2 kali.

diperlukan - Ibu An.K mengatakan anaknya

f. Menganjurkan pasien terkait dengan memang sulit untuk makan

kebutuhan diet untuk kondisi sakit - An.K mengatakan suka

g. Memonitor kecendrungan terjadinya mengkonsumsi makanan instan

penurunan dan kenaikan berat badan seperti mie instan dan makanan

h. Mengajarkan bagaimana membuat catatan pedas

makanan harian - Ibu An.K mengatakan porsi makan

i. Memberikan informasi tentang kebutuhan yang diberikan oleh rumah sakit

nutrisi tidak di habiskan, An.K makan

Manajemen Gangguan Nutrisi hanya 2-3 sendok.

- Ibu An.K mengatakan An.K tidak


j. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang
memiliki alergi makanan
124

baik dengan pasien dan orang terdekat pasien O:

k. Memonitor asupan kalori makanan harian


- An.K tampak lesu
l. Membatasi makanan sesuai dengan jadwal,
- An.K tampak lemah
makanan pembuka, dan makanan ringan
- Porsi makanan yang disajikan
Monitor Nutrisi
tidak habis, hanya 2-3 Sendok

m. Menimbang berat badan pasien - Turgor kulit kurang baik

n. Mengidentifikasi perubahan berat badan - Konjungitva tidak anemis

terakhir - Mukosa bibir kering

o. Memonitor turgor kulit - Gigi lengkap, tampak sedikit

p. Mengidentifikasi perubahan nafsu makan dan berlubang

aktivitas akhir-akhir ini - Mukosa bibir agak pucat

q. Mengidentifikasi adanya ketidaknormalan - Berat badan : 38 kg

dalam rongga mulut (gigi tidak lengkap, - Tingi Badan : 151 cm


125

berlubang, mukosa bibir kering, mukosa bibir - IMT : 16.8 (< dari normal)

berwarna merah tua) - Lila : 19 cm

i. Memonitor kulit kering dan perubahan - Lingkar perut : 24 cm

pigmentasi - Bising usus 15x/m

j. Memonitor mual dan muntah A:

k. Memonitor pucat dan kemerahan dan


Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kekeringan konjungtiva
kurang dari kebutuhan tubuh belum

teratasi

P:

Lanjutkan intervensi b,c,d, e, f, g, i, n

Ketidakseimbangan Selasa, 31 Juli Manajemen Nutrisi S:


126

Nutrisi Kurang dari 2018 a. Menganjurkan pasien untuk duduk pada posisi - An.K mengatakan ia sudah makan

kebutuhan tubuh tegak saat makan malam


Pukul 20.30 MYT
berhubungan dengan b. Memastikan makanan disajikan dengan cara - Ibu An.K mengatakan anaknya
Shift Malam
kurangnya asupan menarik dan pada suhu yang paling cocok sudah makan diet yang disarankan

makanan untuk konsumsi secara optimal dari RS

c. Menganjurkan pasien terkait dengan - Ibu An.K juga mengatakan

kebutuhan diet untuk kondisi sakit anaknya sudah memakan roti dan 1

d. Memonitor kecendrungan terjadinya gelas susu

penurunan dan kenaikan berat badan - Ibu An.K mengatakan bahwa ia

e. Memberikan informasi tentang kebutuhan mengerti bahwa anaknya sudah

nutrisi puasa mulai pukul 11.00 MYT

Manajemen Gangguan Nutrisi malam untuk tindakan operasi

besok
f. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang
127

baik dengan pasien dan orang terdekat pasien O:

g. Memonitor asupan kalori makanan harian


- An.K tampak tenang
h. Membaatasi makanan sesuai dengan jadwal,
- Porsi makan yang disajikan habis.
makanan pembuka, dan makanan ringan
- Ibu An.K dan An.K sudah
Monitor Nutrisi
diberikan penjelasan terkait puasa

i. Memonitor turgor kulit untuk persiapan operasi besok

j. Memonitor kulit kering dan perubahan pukul 11.00 MYT oleh dr. Doshi

pigmentasi - Mual (-), Muntah (-)

k. Memonitor mual dan muntah - Turgor kulit baik

l. Memonitor pucat dan kemerahan dan - Mukosa bibir lembab

kekeringan konjungtiva - Kulit tidak tampak kering

- Terpasang d/saline dengan 30 tts/i

A:
128

Masalah Nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh teratasi sebagia

P:

Intervensi dilanjutkan c,d,e,f,h, i,j, k,l

Ketidakseimbangan Rabu, 01 Agustus Manajemen Nutrisi S:

Nutrisi kurang dari 2018


a. Menganjurkan pasien terkait dengan - An.K mengatakan sejak malam ia
kebutuhan tubuh
Pukul : 09.30 kebutuhan diet untuk kondisi sakit berpuasa tidak makan apapun
berhubungan dengan
MYT b. Memberikan informasi tentang kebutuhan - Ibu An.K mengatakan makan
kurangnya asupan
nutrisi terakhir tadi malam pukul 22.00
Shift Pagi
makanan
Manajemen Gangguan Nutrisi myt

- Ibu An.K mengatakan anaknya


c. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang
minum air putih set gelas pada
baik dengan pasien dan orang terdekat pasien
129

d. Membatasi makanan sesuai dengan jadwal, pukul 05.30 MYT karena haus.

makanan pembuka, dan makanan ringan O:

Monitor Nutrisi
- An.K tampak tenang

e. Memonitor turgor kulit - An.K tampak berbaring dan

f. Memonitor kulit kering dan perubahan menonton tv pada posisi

pigmentasi semifowler

g. Memonitor mual dan muntah - Pasien dipuasakan untuk dilakukan

h. Memonitor pucat dan kemerahan dan operasi yang telah dijadwalkan

kekeringan konjungtiva pada pukul 11.00 MYT oleh Dr.

Doshi.

- Turgor kulit baik

- Mukosa bibir kering

- Mukosa bibir tidak pucat


130

- Pem Hematologi :

- HB : 132 g/dl

- RBC : 4,98 x 109 u/L

- Terpasang IVFD D/saline 30 tts/i

pada tangan kanan

A:

Masalah ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh teratasi

sebagia

P:

Intervensi dilanjutkan pasca operasi lap.

Apendiktomi
131

Tabel 3.13

Catatan Perkembangan Post Operasi

Catatan Perkembangan Hari ke 2

No Diagnosa Waktu dan Impementasi tindakan keperawatan Evaluasi Nama

Tanggal Perawat

1 Hambatan Rabu, 01 Agustus a. Mengkaji kemampuan pasien dalam S: Perawat

Mobilitas fasilitas 2018 mobilisasi dinas shift


- Klien mengatakan badannya
berhubungan b. Melatih pasien dalam pemenuhan pagi
Pukul 14.30 MYT masih berat digerakkan
dengan kebutuhan ADL sesuai kemampuan
- Klien mengatakan kepalanya
Shift Sore
c. Mendampingi dan bantu pasien saat
sedikit pusing
mobilisasi dan bantu kebutuhan ADL
O:
pasien
- Pasien berada pada posisi fowler
132

d. Mengajarkan pasien bagaimana rendah

merubah posisi dan berikan bantuan - Pasien tampak kesulitan

jika diperlukan menggerakkan tubuhnya

e. Memonitor vital sign sebelum atau - Pasien terpasang infus Dextrose

sesudah latihan dan lihat respon saline 500 mg, 30 tts/i

pasien saat latihan - Terpasang monitor

f. Menyediakan tempat tidur - Pasien di rawat di ruang

berketinggian rendah yang sesuai pemerhatian (HCU)

g. Mendukung istirahat atau tidur yang - Keadaan umum lemah , pasien

adekuat untuk membantu penurunan tampak stabil

nyeri - Perawat telah memberikan

h. Mengajarkan metode edukasi tata cara perubahan

nonfarmakologi untuk mengurangi posisi post op pada An.K dan

nyeri juga Ibu


133

- Observasi TTV :

- Td : 110/69 mmHg

- N : 83 x/i

- R : 18 x/i

- S : 36,4 C

- Pasien di observasi di ruang

HCU 2 jam di ruang

pemerhatian

- Pasien diberikan bius lokal pada

operasi lap. Apendiktomi

A:

Masalah hambatan mobilitas fisik

belum teratasi
134

P:

Intervensi dianjutkan a-h

2. Nyeri akut 01 Agustus 2018 a. Melakukan pengkajian nyeri secara S :

berhubungan komprehensif termasuk lokasi,


Pukul 14.30 MYT - An.K mengatakan belum terasa
dengan agen cidera karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
nyeri pada area luka post op
Shift Sore
fisik dan faktor prespitasi
- An.K mengatakan kepala nya
b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
terasa pusing
ketidaknyamanan
O:
c. Menggunakan tekhnik komunikasi
- Klien tampak tenang
terapeutik untuk mengetahui
- Orientasi klien tampak baik
pengalaman nyeri pasien
- Klien tampak lemah
d. Mengkaji kultur yang mempengaruhi
135

respon nyeri - Nyeri tidak dirasakan karena masih

e. Mengontrol lingkungan yang dapat dalam pengaruh bius

mempengaruhi nyeri seperti suhu - Terpasang drain Pain reffil system

ruangan, pencahayaan dan kebisingan. pada bagian abdomen yang

f. Mengurangi faktor prespitasi nyeri berguna untuk mengurangi rasa

g. Memilih dan lakukan penanganan nyeri nyeri

(farmakologi, nonfarmakologi dan - Klien kesulitan dalam melakukan

interpesonal) pergerakan

h. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk - Klien diberikan latihan nafas dalam

menentukan intervensi - Pemeriksaan TTV :

i. Mengajarkan tentang tekhnik - Td : 110/69 mmHg

nonfarmakologi - N : 83 x/i

j. Memberikan analgetik untuk - R : 18 x/i

mengurangi nyeri - S : 36,4 C


136

k. Meningkat kan istirahat A:

l. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu


Masalah nyeri akut teratasi sebagian
dan status pernapasan
P:
m. Memonitor dan laporkan tanda dan

gejala hipoteri dan hipertermi Intervensi dilanjutkan a-m

3 Resiko Infeksi Rabu, 01 Agustus a. Membersihkan lingkungan setelah S :

berhubungan 2018 dipakai pasien lain


-
dengan prosedur b. Memperthankan tekhnik isolasi
Pukul 14.30 O:
invasif c. Mencuci tangan setiap sebelum dan
MYT
- Tampak terdapat 3 bagian luka post
sesudah tindakan keperawatan
Shift Sore op pada bagian abdomen
d. Mempertahankan lingkungan aseptik
- Luka post op pada abdomen
selama pemasangan alat
kuadran ke IV tampak kering dan
e. Mengganti letak IV perifer dan
tertutup perban dan kering
137

linecentral dan dressimg sesuai petunjuk - Luka post op laparoskopi pada

umum umbilikus tampak tertutup perban

f. Meningkatkan intake nutrisi dan kering

g. Memberikan terapiantibiotik bila perlu - Tampak terdapat pemasangan drain

h. Memonitor tanda dan gejala infeksi pada daerah di bawah prosesus

sistemik dan lokal xipoudesus dengan pain refil

i. Memonitor hitung granulosit, WBC system yang dialirkan untuk

j. Memonitor kerentanan terhadap infeksi mengurangi nyeri pada bagian

k. Mempertahankan tekhnik isolasi abdomen

l. Memberikan perawatan kulit pada area - Tidak tampak adanya perubahan

epidema warna, tidak tampak adanya

m. Menginspeksi kulit dan membran kemerahan pada bagian sekitar area

mukosa terhadap kemerahan, panaas, luka

drainase - Terpasang infus normal saline 30


138

n. Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah tts/i

o. Mendorong masukan nutrisi yang cukup - Daerah pemasangan infus tidak

p. Mendorong istirahat tampak adanya flebitis

q. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda - TD : 103/71 Mmhg

dan gejala infeksi - N : 101 x/i

r. Mengajarkan cara menghindari infeksi - R : 24 x/i

- S : 37,5 C

- Pemeriksaan WBC = 6,7 x 109u/L

A:

Masalah resiko infeksi teratasi

sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan b,c d,e, f, g, h, i, j


139

l, m, n, q, r

4 Ketidakseimbangan Rabu, 01 Agustus Manajemen Nutrisi S :

nutrisi kurang dari 2018


a. Menciptakan lingkungan yang optimal - An.K mengatakan ia merasa mual
kebutuhan tubuh
Pukul 16.30 MYT pada saat mengkonsumsi makan - AN.K mengatakan bahwa ia
berhubungan
(misalnya, bersih, berventilasi, santai, merasa haus
Shift Sore
dengan kurang
dan bebas dari bau yang menyengat) - Ibu An.K mengatakan anaknya
asupan makanan
b. Menganjurkan pasien untuk duduk pada sudah buang angin pukul 16.30

posisi tegak saat makan MYT

c. Memaastikan makanan disajikan dengan - Ibu An.K mengatakan anaknya

cara menarik dan pada suhu yang paling sudah diberikan minum sedikit

cocok untuk konsumsi secara optimal demi sedikit

d. Memberi obat-obatan sebelum makan, O :

jika diperlukan
- Keadaan umum stabil dan mash
140

e. Menganjurkan pasien terkait dengan terlihat lemah

kebutuhan diet untuk kondisi sakit - Pasien berada pada poisisi

f. Memonitor kecendrungan terjadinya semifowler

penurunan dan kenaikan berat badan - Diet yang diberikan adalah diet cair

g. Memberikan informasi tentang - Susu yang diberikan belum di

kebutuhan nutrisi minum

Manajemen Gangguan Nutrisi - Bibir tampak kering

- Mukosa bibir tampak pucat


h. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi
- Berat Badan 38 kg
yang baik dengan pasien dan orang
- TB : 151 cm
terdekat pasien
- IMT = 16.6 (< dari normal)
i. Memonitor asupan kalori makanan
- Lingkar lengan : 19 cm
harian
- Lingkar perut : 24 cm
j. Membatasi makanan sesuai dengan
- Klien tampak lemah
141

jadwal, makanan pembuka, dan A :

makanan ringan
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
Monitor Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratasi

k. Menimbang berat badan pasien sebagian

l. Mengidentifikasi perubahan berat badan


P:
terakhir
Intervensi diteruskan b,c,d,e, g,
m. Memonitor turgor kulit
i,j,m,n,p,r
n. Mengidentifikasi perubahan nafsu

makan dan aktivitas akhir-akhir ini

o. Mengidentifikasi adanya

ketidaknormalan dalam rongga mulut

(gigi tidak lengkap, berlubang, mukosa

bibir kering, mukosa bibir berwarna


142

merah tua)

p. Memonitor kulit kering dan perubahan

pigmentasi

q. Memonitor mual dan muntah

r. Memonitor pucat dan kemerahan dan

kekeringan konjungtiva

1 Hambatan Rabu, 01 Agustus a. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:

Mobilitas Fisik 2018 mobilisasi


- An.K mengatakan ia enggan
b. Melatih pasien dalam pemenuhan
Pukul 21.00 MYT bergerak karena area luka post op
kebutuhan ADL sesuai kemampuan
terasa sakit
Shift Malam
c. Mendampingi dan bantu pasien saat
- Ibu An.K mengatakan ia akan
mobilisasi dan bantu kebutuhan ADL
membantu anaknya dalam merubah
pasien
posisi miring kanan dan kiri
d. Mengajarkan pasien bagaimana
143

merubah posisi dan berikan bantuan jika - An.K mengatakan ia tidak mau

diperlukan (miring kanan dan miring banyak bergerak karena perutnya

kiri) sakit

e. Memonitor vital sign sebelum atau - An.K mengatakan luka operasinya

sesudah latihan dan lihat respon pasien terasa sakit saat ia dipindahkan ke

saat latihan bed di ruang rawatan

f. Menyeediakan tempat tidur O:

berketinggian rendah yang sesuai


- Klien tampak meringis saat
g. Mendukung istirahat atau tidur yang
bergerak
adekuat untuk membantu penurunan
- Klien tampak tetap berada pada
nyeri
posisi semifowler
h. Mengajarkan metode nonfarmakologi
- Klien tampak membatasi
untuk mengurangi nyeri
pergerakan dari area yang sakit
144

- Klien dan keluarga telah diberikan

edukasi tentang perubahan posisi

dan ambulasi dini paska operasi

- Perawat telah memberikan

penjelasan tentang pentingnya

mobilisasi pasca operasi

- Pasien telah dipindahkan dari HCU

ke ruang rawatan

- Klien sudah dianjurkan untuk

mobilisasi miring kanan dan miring

kiri

- Posisi klien dalam posisi

semifowler

- Tonus otot tampak lemah


145

- Kekuatan otot 5555 5555

5555 5555

- ADLs Klien dibantu oleh perawat

dan keluarga

- Klien mampu melakukan

pergerakan dengan bantuan partial

dari ibunya

A:

Masalah hambatan mobilisasi fisik

teratasi sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan a,b, c,d e, g, h


146

2 Nyeri Akut Rabu, 01 Agustus a. Melakukan pengkajian nyeri secara S :

berhubungan 2018 komprehensif termasuk lokasi,


- Klien mengatakan bahwa luka bekas
dengan agen cedera karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Pukul 20.30 MYT operasi mulai terasa sakit.
fisik dan faktor prespitasi
- Klien mengatakan nyeri terasa
Shift Malam
b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
disayat, nyeri dirasakan terus
ketidaknyamanan
menerus, skala nyeri 6, nyeri
c. Menggunakan tekhnik komunikasi
bertambah saat beraktivitas dan
terapeutik untuk mengetahui
berkurang jika istirahat.
pengalaman nyeri pasien
- Ibu An. K mengatakan anaknya
d. Mengontrol lingkungan yang dapat
sudah mulai merasakan nyeri pada
mempengaruhi nyeri seperti suhu
luka operasi
ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
O:
147

e. Memilih dan lakukan penanganan nyeri - Klien tampak meringis

(farmakologi, nonfarmakologi dan - Klien tampak lemah

interpesonal) - Klien tampak gelisah

f. Mengajarkan tentang tekhnik - Efek anastesi sudah berakhir, nyeri

nonfarmakologi terapi mulai dirasakan klien

efflurage/massase - Klien tampak merengek kepada

g. Memberikan analgetik untuk ibunya

mengurangi nyeri - Skala nyeri 6 dengan skala nyeri

h. Meningkat kan istirahat sedang.

i. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu - Terpasang pain reffil system yang

dan status pernapasan terpasang dengan baik pada bagian

j. Memonitor dan laporkan tanda dan abdomen klien

gejala hipotermi dan hipertermi - Drain tampak tertutup

- Terdapat luka operasi pada kuadran


148

kanan bawah.

- TD : 100/77mmHg

- N : 78x/m

- R : 16 x/m

- S : 37.5 C

A:

Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan a-j

3 Resiko Infeksi Rabu, 01 Agustus a. Memperthankan tekhnik isolasi S:

berhubungan 2018 b. Mencuci tangan setiap sebelum dan


-
dengan Prosedur sesudah tindakan keperawatan
Pukul 20.30 MYT O:
149

Invasif Shift Malam c. Mempertahankan lingkungan aseptik - Klien tampak gelisah

selama pemasangan alat - Luka post op tertutup kassa dan

d. Mengganti letak IV perifer dan kering

linecentral dan dressimg sesuai petunjuk - Tidak ditemukan adanya rembesan

umum pus/cairan pada kassa

e. Memberikan terapi antibiotik - Tidak tampak adanya kemerahan

f. Memonitor tanda dan gejala infeksi pada area sekitar luka

sistemik dan lokal - Terpasang drain pain refil system

g. Memonitor hitung granulosit, WBC dengan baik.

h. Memonitor kerentanan terhadap infeksi - Akral teraba hangat

i. Memberikan perawatan kulit pada area - Tidak tampak tanda-tanda infeksi

epidema pada area luka

j. Menginspeksi kulit dan membran - TD : 110/77mmHg

mukosa terhadap kemerahan, panaas, - N : 78x/m


150

drainase - R : 16 x/i

k. Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah - S :37,5 C

l. Mendorong istirahat A:

m. Mengajarkan cara menghindari infeksi


Masalah resiko infeksi teratasi sebagian

P:

Intervensi Dilanjutkan a-l

4 Ketidakseimbangan Rabu, 01 Agustus a. Memaastikan makanan disajikan dengan S :

nutrisi kurang dari 2018 cara menarik dan pada suhu yang paling
- Klien mengatakan mual sudah tidak
kebutuhan tubuh cocok untuk konsumsi secara optimal
Pukul 08.30 MYT dirasakan lagi
berhubungan b. Memberi obat-obatan sebelum makan,
- Klien mengatakan sudah buang
Shift Malam
dengan kurang jika diperlukan
angin lagi
asupan nutrisi c. Menganjurkan pasien terkait dengan
- Klien mengatakan sudah meminum
151

kebutuhan diet untuk kondisi sakit jus apel

d. Memonitor kecendrungan terjadinya - Ibu An.K mengatakan bahwa

penurunan dan kenaikan berat badan anaknya mulai mau meminum jus

e. Memberikan informasi tentang apel dalam porsi 1 gelas.

kebutuhan nutrisi - Klien mengatakan kepalanya masih

Manajemen Gangguan Nutrisi sedikit pusing

O:
f. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi

yang baik dengan pasien dan orang - Klien tampak tenang

terdekat pasien - Mukosa bibir lembab

g. Memonitor asupan kalori makanan - Porsi diet cair habis

harian - Tugor kulit baik

h. Membatasi makanan sesuai dengan - Bibir tampak kepucatan

jadwal, makanan pembuka, dan - Klien masih tampak lemah karena


152

makanan ringan nyeri

Monitor Nutrisi - BB : 28 kg

- TB : 151 cm
i. Memonitor turgor kulit
- Peristaltik usus 7x/i.
j. Mengidentifikasi perubahan nafsu
A:
makan dan aktivitas akhir-akhir ini

k. Memonitor kulit kering dan perubahan Masalah ketidakseimbangan nutrisi

pigmentasi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi

l. Memonitor mual dan muntah sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan a,b,c,d,e,h,i,j, k,m


153

Catatan Perkembangan Hari ke 3

No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf

1 Nyeri Akut Kamis, 02 a. Melakukan pengkajian nyeri secara :

berhubungan Agustus 2018 komprehensif termasuk lokasi,


- Klien mengatakan bahwa ia sering
dengan agen cidera karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Pukul 10.00 terbangun pada malam hari karena nyeri
fisik dan faktor prespitasi
MYT - Klien mengatakan bahwa nyeri terasa
b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
berkurang saat dilakukan terapi efflurage
Shift Pagi
ketidaknyamanan
- Ibu An.K mengatakan bahwa badan
c. Mengontrol lingkungan yang dapat
anaknya terasa demam
mempengaruhi nyeri seperti suhu
- Ibu An.K mengatakan bahwa ia akan
ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
mencoba melakukan massase efflurage
d. Memilih dan lakukan penanganan nyeri
pada anaknya
154

(farmakologi, nonfarmakologi dan O :

interpesonal)
- Klien tampak tenang
e. Mengajarkan tentang tekhnik
- Klien tampak lemah
nonfarmakologi terapi efflurage/massase
- Skala nyeri 6 dengan skala nyeri sedang.
f. Memberikan analgetik untuk mengurangi
- Perawat telah memberikan terapi
nyeri
massage efflurage dan mengajarkan
g. Meningkat kan istirahat
kepada Ibu An.K
h. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan
- Setelah dilakukan terapi efflurage skala
status pernapasan
nyeri 4
i. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala
- Terpasang pain reffil system yang
hipotermi dan hipertermi
terpasang dengan baik pada bagian

abdomen klien

- Drain tampak tertutup


155

- Terdapat luka operasi pada kuadran

kanan bawah.

- TD : 100/78mmHg

- N : 88x/m

- R : 20 x/m

- S : 37.8 C

- Diberikan terapi paracetamol tablet 20

mg.

A:

Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan a-i


156

2 Hambatan Kamis, 02 a. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :

Mobilitas Fisik Agustus 2018 mobilisasi


- Klien mengatakan bahwa ia sudah mulai
berhubungan b. Melatih pasien dalam pemenuhan
Pukul 10.00 berjalan tadi pagi
dengan nyeri luka kebutuhan ADL sesuai kemampuan
MYT - Klien mengatakan ia sudah pergi ke
operasi c. Mengajarkan pasien bagaimana merubah
kamar mandi di bantu oleh Ibunya
Shift Pagi
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
- Klien mengatakan nyeri pada luka post
d. Memonitor vital sign sebelum atau
op saat di bawa berjalan
sesudah latihan dan lihat respon pasien
- Klien mengatakan bahwa ia melakukan
saat latihan
tarik nafas dalam saat nyeri muncul pada
e. Mendukung istirahat atau tidur yang
saat berjalan.
adekuat untuk membantu penurunan nyeri
O:
f. Mengajarkan metode nonfarmakologi
- Klien tampak lebih tenang
untuk mengurangi nyeri
- Klien tampak sedang duduk pada posisi
157

semifowler

- Klien tampak sudah mampu melakukan

mobilisasi berjalan disekitar ruang rawat

inap

- Saat berjalan klien masih tampak

meringis

- Klien masih tampak menghindari area

yang sakit

- Kekuatan otot 5555 5555

5555 5555

- TD : 100/78mmHg

- N : 88x/m

- R : 20 x/m

- S : 37.8 C
158

A:

Masalah Hambatan mobilitas fisik teratasi

sebagian

P:

Intervensi di lanjutkan

3 Resiko Infeksi Kamis, 02 a. Memperthankan tekhnik isolasi S:

berhubungan Agustus 2018 b. Mencuci tangan setiap sebelum dan


- Klien mengatakan badannya kurang enak
dengan prosedur sesudah tindakan keperawatan
Pukul 10.00 - Klien mengatakan lebih nyaman setelah
invasif c. Mempertahankan lingkungan aseptik
MYT dilakukan ganti perban
selama pemasangan alat
- Ibu An.K mengatakan badan anaknya
Shift Pagi
d. Mengganti letak IV perifer dan linecentral
terasa panas.
159

dan dressimg sesuai petunjuk umum O:

e. Memberikan terapi antibiotik


- Klien tampak tenang
f. Memonitor tanda dan gejala infeksi
- Klien tampak stabil
sistemik dan lokal
- Klien sedang berbaring pada posisi
g. Memonitor hitung granulosit, WBC
semifowler
h. Memonitor kerentanan terhadap infeksi
- Ganti perban telah dilakukan
i. Memberikan perawatan kulit pada area
- Luka tampak kering dengan 1 hecting,
epidema
tidak ditemukan adanya kemerahan pada
j. Menginspeksi kulit dan membran mukosa
area luka
terhadap kemerahan, panaas, drainase
- Granul terpasang dengan baik
k. Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah
- Tidak ditemukan adanya flebitis
l. Mendorong istirahat
- Luka ditutup dengan kassa steril
m. Mengajarkan cara menghindari infeksi
- Drain tampak baik
160

- Akral klien teraba hangat

- TD : 100/78mmHg

- N : 88x/m

- R : 20 x/m

- S : 37.8 C

- Telah diberikan paracetamol tablet 20 mg

A:

Masalah resiko infeksi teratasi sebagian

P:

Intervensi di lanjutkan b,c,d,e,f,g,h,i,j,k.l

4 Ketidakseimbangan Kamis, 02 a. Memastikan makanan disajikan dengan S :

nutrisi kurang dari Agustus 2018 cara menarik dan pada suhu yang paling
- Klien mengatakan ia sudah tidak merasa
161

kebutuhan tubuh Pukul 10.00 cocok untuk konsumsi secara optimal mual

berhubungan MYT b. Menganjurkan pasien terkait dengan - Ibu An.K mengatakan anaknya sudah

dengan kurang kebutuhan diet untuk kondisi sakit mulai menghabiskan makanan soft diet
Shift Pagi
asupan makanan Manajemen Gangguan Nutrisi nya yaitu bubur dan minum 2-3 gelas

O:
c. Memonitor asupan kalori makanan harian

d. Membatasi makanan sesuai dengan - Klien tampak mulai bersemangat

jadwal, makanan pembuka, dan makanan - Klien tampak menghabiskan porsi makan

ringan soft diet pagi

Monitor Nutrisi - Mukosa bibir lembab

- Turgor kulit baik


e. Memonitor turgor kulit
- Kulit tampak tidak kering
f. Mengidentifikasi perubahan nafsu makan
- Konjungtiva an anemis
dan aktivitas akhir-akhir ini
- Mual (-)
g. Memonitor kulit kering dan perubahan
162

pigmentasi - Muntah (-)

h. Memonitor mual dan muntah - Terpasang IVFD Dextrose saline 30 tts/i

A:

Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian

P:

Intervesi dilanjutkan a-h

1 Nyeri akut Kamis, 02 a. Melakukan pengkajian nyeri secara S :

berhubungan Agustus 2018 komprehensif termasuk lokasi,


- Klien mengatakan tidak nyeri saat ia
dengan agen cidera karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Pukul 10.00 sedang beristirahat
fisik dan faktor prespitasi
MYT - Klien mengatakan jika nyeri iya minta
b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
pijat dengan ibunya
163

Shift Sore ketidaknyamanan - Klien mengatakan nyeri datang jika

c. Memilih dan lakukan penanganan nyeri terlalu banyak aktivitas berjalan

(farmakologi, nonfarmakologi dan O :

interpesonal)
- Klien tampak rileks
d. Mengajarkan tentang tekhnik
- Klien tampak sedang menonton tv
nonfarmakologi terapi efflurage/massase
- Skala nyeri 4
dan tekhnik nafas dalam
- Nyeri dirasakan saat beraktivitas , nyeri
e. Memberikan analgetik untuk mengurangi
terasa tersayat, hilang timbul
nyeri
- Terpasang drain pain reffil system
f. Meningkat kan istirahat
A:
g. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
status pernapasan

h. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala P :

hipotermi dan hipertermi


164

Intervensi dilanjutkan a-h

2 Hambatan Kamis, 02 a. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :

mobilitas fisik Agustus 2018 mobilisasi


- Klien mengatakan bahwa ia sudah bisa
berhubungan b. Memonitor vital sign sebelum atau
Pukul 16.00 beraktivitas berjalan dan kekamar mandi
dengan nyeri luka sesudah latihan dan lihat respon pasien
MYT di bantu ibunya
post op saat latihan
- Klien mengatakan sudah bisa beraktivitas
Shift Sore
c. Mendukung istirahat atau tidur yang
- Ibu An.K mengatakan anaknya sudah
adekuat untuk membantu penurunan nyeri
mulai bisa berjalan dan beraktivitas
d. Mengajarkan metode nonfarmakologi
O:
untuk mengurangi nyeri
- Klien tampak rileks

- Klien tampak sedang bermain gadget

- Klien tidak meringis

- Kekuatan otot 5555 5555


165

- 5555 5555

- Klien mampu melakukan mobilisasi

mandiri dan sebagian di bantu oleh

ibunya

A:

Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi

sebagian

P:

Intervensi dihentikan

3 Resiko Infeksi Kamis, 02 a. Mempertahankan lingkungan aseptik S :

berhubungan Agustus 2018 selama pemasangan alat


- Ibu Klien mengatakan demam
dengan prosedur b. Mengganti letak IV perifer dan linecentral
Pukul 16.00 anaknya sudah mulai turun
166

invasif MYT dan dressimg sesuai petunjuk umum O:

c. Memberikan terapi antibiotik


Shift Sore - Klien tampak rileks
d. Memonitor tanda dan gejala infeksi
- Klien sedang bermain gadget
sistemik dan lokal
- Luka post op tampak tertutup kassa
e. Memonitor hitung granulosit, WBC
- Luka tampak kering
f. Memonitor kerentanan terhadap infeksi
- Drain pain reffil terpasang dengan
g. Memberikan perawatan kulit pada area
baik
epidema
- TD : 110/75 x/i
h. Menginspeksi kulit dan membran mukosa
- N : 88 x/i
terhadap kemerahan, panaas, drainase
- R : 17 x/i
i. Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah
- S : 37.5 C

A:

Masalah resiko infeksi teratasi sebagian


167

P:

Intervensi dilanjutkan a-i

4 Ketidakseimbangan Kamis, 02 a. Memastikan makanan disajikan dengan S :

nutrisi kurang dari Agustus 2018 cara menarik dan pada suhu yang paling
- Ibu mengatakan anaknya sudah makan
kebutuhan tubuh cocok untuk konsumsi secara optimal
Pukul 16.00 yang diberikan dari rumah sakit
berhubungan b. Menganjurkan pasien terkait dengan
MYT 2018 - Ibu An.K mengatakan ia porsi makan
dengan kurangnya kebutuhan diet untuk kondisi sakit
nya habis
Shift Sore
asupan makanan c. Memonitor asupan kalori makanan
- Ibu An.K mengatakan bahwa anaknya
harian
sudah banyak minum 2-3 gelas
d. Membatasi makanan sesuai dengan
O:
jadwal, makanan pembuka, dan makanan
- Klien tampak rileks
ringan
- Klien tampak bersemangat
e. Memonitor turgor kulit
168

f. Mengidentifikasi perubahan nafsu - Porsi makan habis

makan dan aktivitas akhir-akhir ini - Mukosa bibir lembab

g. Memonitor kulit kering dan perubahan - Konjungtiva an anemis

pigmentasi - Turgor kulit baik, bibir tampak

h. Memonitor mual dan muntah lembab

- Muntah (-)

- Mual (-)

- Tampak adanya peningkatan nafsu

makan

A:

Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian

P:
169

Intervensi di lanjutkan a-h

1 Nyeri Akut Kamis, 02 a. Melakukan pengkajian nyeri secara S :

Agustus 2018 komprehensif termasuk lokasi,


- Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Pukul 20.30 - Klien mengatakan setelah dilakukan
dan faktor prespitasi
MYT terapi efflurage skala nyeri 3
b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
- Klien mengatakan nyeri berkurang saat
Shift Malam
ketidaknyamanan
beraktivitas dan berjalan
c. Memilih dan lakukan penanganan nyeri
O:
(farmakologi, nonfarmakologi dan
- Klien tampak tenang
interpesonal)
- Klien tampak sedang berada pada
d. Mengajarkan tentang tekhnik
posisi semifowler dengan memainkan
nonfarmakologi terapi efflurage/massase
gadget
dan tekhnik nafas dalam
- Terjadi penurunan skala nyeri,
170

e. Memberikan analgetik untuk mengurangi sebelum diberikan terapi skala nyeri 6

nyeri stelah diberikan terapi menjadi 3

f. Meningkat kan istirahat - Terpasang Drain pain refil system

g. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan dengan drain terpasang dengan baik

status pernapasan - Tidak tampak adnaya

h. Memonitor dan laporkan tanda dan - TD : 110/69 mmHG

gejala hipotermi dan hipertermi - N : 89 x/i

- R : 22 x/i

- S : 37.7 C

A:

Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P:
171

Intervensi dilanjutkan a-h

2 Resiko Infeksi Kamis, 02 a. Mempertahankan lingkungan aseptik S :

Berhubungan Agustus 2018 selama pemasangan alat


-
dengan prosedur b. Mengganti letak IV perifer dan linecentral
Pukul 20.30 O:
invasif dan dressimg sesuai petunjuk umum
MYT
- Klien tampak rileks
c. Memberikan terapi antibiotik
Shift Malam - Luka tampak tertutup kassa
d. Memonitor tanda dan gejala infeksi
- Luka tampak kering
sistemik dan lokal
172

e. Memonitor hitung granulosit, WBC - Tidak terdapat adanya kemerahan di

f. Memonitor kerentanan terhadap infeksi sekitar luka

g. Menginspeksi kulit dan membran mukosa - Terpasang drain pain level system

terhadap kemerahan, panaas, drainase dengan baik

h. Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah - TD :110/75x/i

- N : 88 x/i

- R : 19x/i

- S : 37.7 C

- Telah diberikan terapifarmakologi

paracetamol 20 mg

A:

Masalah resiko infeksi teratasi sebagian

P:
173

Intervensi dilanjutkan a-i

3 Ketidakseimbangan Kamis, a. Memastikan makanan disajikan dengan S :

nutrisi kurang dari cara menarik dan pada suhu yang paling
02 Agustus - Klien mengatakan sudah
kebutuhan tubuh cocok untuk konsumsi secara optimal
2018 menghabiskan makan malamnya
berhubungan b. Menganjurkan pasien terkait dengan
- Ibu An.K mengatakan anaknya sudah
Pukul 20.30
dengan kurang kebutuhan diet untuk kondisi sakit
minum 3 gelas air putih
MYT
asupan nutrisi c. Memonitor asupan kalori makanan
O:
Shift Malam harian
- Klien tampak rileks
d. Membatasi makanan sesuai dengan
- Klien tampak sudah menghabiskan
jadwal, makanan pembuka, dan makanan
porsi makannya
ringan
- Mukosa bibir lembab
e. Memonitor turgor kulit
- Turgor kulit baik
f. Mengidentifikasi perubahan nafsu
- Konjungtuva an anemis
174

makan dan aktivitas akhir-akhir ini A:

g. Memonitor kulit kering dan perubahan


Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pigmentasi
teratasi
h. Memonitor mual dan muntah
P:

Intervensi dilanjutkan a-h

Catatan Perkembangan Hari ke-4

No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf

1 Nyeri Akut Jum’at, 03 a. Melakukan pengkajian nyeri secara S :

berhubungan Agustus 2018 komprehensif termasuk lokasi,


- Klien mengatakan bahwa nyeri
dengan agen cedera karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Pukul 10.00 MYT sudah berkurang skala nyeri 2
fisik dan faktor prespitasi
- Klien mengatakan lebih suka di
175

Shift Pagi b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari massase daripada tarik nafas dalam

ketidaknyamanan - Klien mengatakan nyeri hilang

c. Memilih dan lakukan penanganan nyeri timbul, nyeri seperti tersayat, ketika

(farmakologi, nonfarmakologi dan beraktivitas nyeri sudah berkurang

interpesonal) O:

d. Memberikan analgetik untuk mengurangi


- Klien tampak ceria
nyeri
- Klien tampak bersemangat
e. Meningkat kan istirahat
- Skala nyeri 2 durasi hilang timbul
f. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan
- Drain pain reffil system sudah di
status pernapasan
aff
g. Memonitor dan laporkan tanda dan
- Klien tidak tampak meringis
gejala hipotermi dan hipertermi
- Luka bekas drain tertutup kassa

- TD : 110/72 mmHg
176

- N : 85 x/i

- R : 22 x/i

- S :36.5 C

A:

Masalah nyeri akut teratasi

P:

Intervensi dihentikan, pasien pulang

2 Resiko infeksi Kamis, a. Mempertahankan lingkungan aseptik S :

berhubungan selama pemasangan alat


03 Agustus 2018 -
dengan prosedur b. Mengganti letak IV perifer dan linecentral
O:
Pukul 10.00 MYT
invasif dan dressimg sesuai petunjuk umum
- Luka tampak kering
Shift Pagi c. Memberikan terapi antibiotik
- Perawatan luka sudah dilakukan
177

d. Memonitor tanda dan gejala infeksi - Luka tampak kering, tidak tampak

sistemik dan lokal adanya kemerahan, atau cairan

e. Memonitor hitung granulosit, WBC - Luka sudah tertutup kassa

f. Memonitor kerentanan terhadap infeksi - Drain pain refil telah dilepas

g. Menginspeksi kulit dan membran mukosa - Tidak tampk adanya tanda-tanda

terhadap kemerahan, panaas, drainase infeksi

h. Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah - TD : TD : 110/72 mmHg

- N : 85 x/i

- R : 22 x/i

- S :36.5 C

A:

Masalah resiko infeksi teratasi

P:
178

Intervensi dihentikan, pasien pulang

3 Nutrisi Kurang Kamis, 03 a. Memastikan makanan disajikan dengan S :

dari kebutuhan Agustus 2018 cara menarik dan pada suhu yang paling
- Ibu An.K mengatakan akan
tubuh cocok untuk konsumsi secara optimal
Pukul 10.00 MYT memberikan nutrisi diet sesuai yang
berhubungan b. Menganjurkan pasien terkait dengan
disarankan perawat untuk anaknya
Shift Pagi
dengan kurang kebutuhan diet untuk kondisi sakit
O:
asupan nutrisi c. Memonitor turgor kulit
- Klien tampak rileks
d. Mengidentifikasi perubahan nafsu
- Klien tampak lebih ceria akan
makan dan aktivitas
pulang
e. Memonitor kulit kering dan perubahan
- Porsi makan pagi habis
pigmentasi
- Minum 2-3 gelas air putih
f. Memonitor mual dan muntah
179

- Konjungtiva an anemis

- Mukosa bibir lembab

- Terdapat peningkatan nafsu makan

- Pem Hb terakhir 31 Juli 2018

- HGB = 132 g/ dL

- HCT = 14,0 %

- WBC = 6.7 x 109/ uL

- Infus telah di up

- Telah diberikan discharge planning

tentang diet nutrisi pasien post

apendiktomi

A:

Masalah ketidakseimbangan nutrisi


180

kurang dari kebutuhan tubuh teratasi

P:

Intervensi dihentikan, pasien pulang


181

Anda mungkin juga menyukai