Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Analisis Situsasi
1. mengidentifikasi kasus yang ada di pelayanan primer, contoh :
di Wilayah Bantur 5 penyakit terbanyak (sesuai kelompok usia,
kelompok penyakit dan kelompok masyarakat)
Jawaban :
……….. (paragraf)
2. Mempelajari sistem rujukan di Faskes Tk 1, rujukan ke dokter
praktek, ke RSUD
Jawaban :
………..
3. Mempelajari asuhan keperawatan home visit mengikuti
program di Puskesmas

Studi Kasus
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan mandiri pelayanan primer
(tindakan keperawatan, komunikasi terapeutik dan
nonfarmakologis)

5. Askep (Individu, Kelompok atau Masyarakat):

Format askep KMB


1 Jurnal, tindakan mandiri keperawatan pada penyakit

Metode
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik (IPPA)
4. Pengumpulan data sekunder (rekam medis, data survei dan
hasil pemeriksaan)
Contoh Simulasi Kasus
KASUS GEA
Tn A 17 tahun, masuk RS dengan diare 20 x, dan muntah 2 x, dan tgl.
18 juni jam 01.30 diare bertambah dan kondisi klien lemah dan dibawah
ke RS, minum obat entrostop tapi tidak menolong. Mata cowong, Turgor
jelek, mencret, muntah, perut kaku, anorexia, mual BB 51 kg,
suhu :37,2 0 C. Nadi :88 x/mnt. Tensi : 110/90mmHg. R R : 24 x/mnt,
Tampak sayu dan tampak kelelahan. Perut kaku, peristaltik usus
meningkat (+++),Mual, Muntah, anorexia. Dirumah sakit makan bubur
dengan diet TKTPRS, Minum 1 hari + 1500 cc. Hb. 22,7 gr%, Na. 151
meq/l, K 5,8meq/ , Cl 106 meq/l. Pasien mengeluh perut kaku, nafsu
makan menurun, setiap makan muntah dan mual.

KASUS HIPERTENSI
Pasien seorang laki-laki bernama Tn.s berusia 38 tahun beragama islam
bahasa yang sering digunakan bahasa jawa bekeja sebagai pegawai
swasta. Pasien mengatakan datang kerumah sakit RSUD Bangil IGD
tanggal1 januari 2019 jam 08.00 dengan keluhan utama pasien
mengatakan pusing kepala dibagian belakang, nyeri seperti ditusuk-
tusuk, nyeri menjalar sampai ujung kepala, dengan skala nyeri 6 dan
bertambah saat pasien saat beraktifitas. Pasien dipindahkan keruangan
melati pada jam 12.00 WIB.Pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit sebelumnya, pasien tidak pernah melakukan tindakan operasi,
tidakada, Jenis alergi : tidak ada alergi makanan atau alergi obat-obatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa ibukandungnya mempunyai riwayat
penyakit hipertensi, Lingkungan rumah pasien bersih dan ada
ventilasinya. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan Pasien sering lebih
makan asin dan gorengan. Kesadaran : Compos Mentis, Orientasi : Baik,
Kejang : Tidak ada, Jenis : Tidak ada, Kaku kuduk : Tidak ada, Brudsky
1 : Tidak ada , Nyeri kepala : Ada Istirahat/tidur : Sebelum MRS Siang : 1
jam/hari, Malam : 4 jam/hari Saat MRS Siang : 2 jam, Malam : 6
jam,Kelainan nervus cranialis : Tidak ada Pupil : isokor Reflek cahaya :
baik+/+ Lain-lain : Wajah tampak Grimace/menyeringai skala nyeri = 6.
P : ( Prevetif ) : pusing kepala Q : ( Quality ) : di bagian belakang kepala
R : ( Region ) : nyerinya menjalar sampai ujung kepala S ( Skala ) :
Skala 6 T : 2 minggu sebelum sakit. Leukosit (WBC) 12,15, Limfosit %
16,1, MCV 77,09, PLT 469, Kkreatinin 1,315,. Nafsu Makan pasien
Sebelum sakit Baik, tetapi pada saat sakit nafsu makan pasien berkurang.
Pola Makan Sebelum sakit : 3x sehari 1 porsi habis , Saat sakit : 3x
sehari hanya 2-3 sendok makan warna coklat konsisten cair jumlah 100
cc. Minum Jenis = Sebelum sakit : Teh, kopi & air putih = 1500 cc/hari
Saat sakit : Air putih Jumlah = 1000 cc/hari, Pantangan Makanan : Gule
kambing,opor ayam, Berat Badan : Sebelum sakit = 60 kg Saat sakit =
48 kg.

KASUS THYPOID
Pasien demam < 1 minggu yang lalu, sebelum di bawa kerumah sakit
pasien mengalami mencret 3x mencret berlendir dan sedikit hampas,
nafsu makan pasien berkurang dan apa yang di makan pasien keluar
kembali, dan klien mengalami mual dan muntah. pasien demam sudah 1
minngu yang lalu, saat ini pasien mengatakan tubuhnya merasa lelah,
dan semalam pasien gelisah tidak bisa tidur, tadi pagi pasien mengatakan
mencret sedikit dan pasien makan hanya sedikit dan hanya
mengahabiskan 1/4 dari porsinya. Suhu pasien 35,6 C, konjungtiva
pasien tampak anemis, nadi 116 x/i, pernafasan 37 x/i, TD 96/79 mmhg.
Nafsu makan pasien berkurang dan juga kurang minum, mukosa mulut
pasien tampak kering dan suhu tubuh pasien tidak stabil. Pada
ekstremitas atas pasien tampak terpasang infus RL ditangan bagian
sebelah kanan bawah 18 tetes/menit, Warna kulit sawo matang, turgor
menurun >2 detik, akral hangat, CRT kurang dari 3 detik. HGB 11,5 g/dL,
PLT 15 10^3/uL, LYMPH# 0,62 10^3/uL. Terapi Kcl 500 mg 3x1 per oral,
Cefotaxime 900 mg 2x, Lasix 20 mg.

KASUS DENGUE HEMORAGIC FEVER


Klien adalah seorang remaja laki laki berusia 14 tahun bernama An “D”,
klien anak ke dua dari Tn. T usia 46 tahun dan Ny. L usia 43 tahun. Klien
tinggal di daerah Kejayan-Pasuruan, orang tua klien beragama Islam dan
pekerjaan ayah adalah karyawan swasta dan sebagai ibu rumah tangga.
Klien masuk Rumah Sakit. Klien adalah anak ke dua dari Tn. T dan Ny. L.
Anak pertama dari Tn. T dan Ny. L adalah An.”M” yang berusia 20 tahun ,
hubungan dengan klien adalah kakak. Keluarga klien mengatakan sejak 5
hari yang lalu pasien panas naik turun mual dan muntah. Ibu pasien
mengatakan anaknya demam naik turun sejak tanggal 18 Febuari 2022
dan pada saat itu juga Ibu pasien membawa anaknya kedokter dan diberi
obat sanmol dan cefotaxim namun tidak kunjung sembuh. Ibu pasien
mengatakan pada tanggal 20 Febuari 2022 anaknya mengalami mual
muntah dan dibawa kedokter lagi dan diberi obat vosea. Hari ke 4 dan 5
muntahnya sudah berkurang. Namun anaknya mengalami keringat dingin
kemudian ibunya membawa ke IGD RSUD Bangil pada tnggal 23 Februari
2022 pukul 24.00 WIB dengan keluhan panas naik turun selama 5 hari
disertai dengan mual dan muntah serta keringat dingin, hasil LAB
menunjukkan anaknya positif DHF dan disarankan oleh dokter untuk
rawat inap diruang anak RSUD Bangil kemudian pasien dibawa ke ruang
asoka pada tanggal 24 Februari 2022 pukul 06.30 WIB. Hemoglobin 12,60
g/dl, Hematocrit 34,55 % N : 40% – 54%, Trombosit 78 N : 150 – 450.

KASUS ANEMIA
Tn. M 57 tahun, Klien mengatakan nyeri pada pinggang sampai punggung
dan badanya terasa lemas, Nyeri bertambah saat bergerak. nyeri
bertambah saat bergerak, nyeri seperti ditusuktusuk, nyeri pada pinggang
sampai punggung, skala nyeri 6, hilang timbul. Klien dibawa ke IGD RSUD
Dr.MOEWARDI pada tanggal 19 mei 2017 diantar oleh keluarga dengan
keluhan nyeri pada pinggang sampai punggung serta badan terasa lemas.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 mei 2017 klien tampak
lemah, kesadaran composmentis, tampak lemas dan pucat serta meringis
kesakitan, klien mengeluh nyeri pada pinggang sampai punggung dengan
skala 5 dan nyeri bertambah jika bergerak. Klien mengatakan pernah
masuk rumah sakit karena demam typoid dahulu saat remaja, klien
mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi, DM, stroke dsb. Tanda-
tanda vital TD: 110/70 mmHg, N: 82x/menit, RR: 22x/menit, S: 36,3oC.
Hasil lab Lekosit 157.2, Eritrosit 2.59, Hemoglobin 7.5, Hematokrit 25,
MCHC 30.4, Trombosit 55, PPT 26.5, APTT 44.7, Basofil % 4.00, Limfosit
% 18.00, Eosinofil % 5.00, Monosit % 8.00, Creatinin 1.5, SGOT 67,
Lekosit 118, Hemoglobin 8.3.

Anda mungkin juga menyukai