Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KASUS PADA GANGGUAN BERBAGAI SISTEM

KASUS INTEGUMEN

1. Ibu pasien mengatakan anaknya gatal-gatal dibagian perut sejak hari selasa, karena sering
digaruk kemudian muncul bintik-bintik merah dan bernanah, dan kemudian pasien
dibawa ke Puskesmas. Riwayat kesehatan dahulu ibu pasien mengatakan anaknya pernah
mengalami batuk, pilek, dan panas, tetapi pasien tidak perna dirawat dirumah sakit.
Riwayat kesehatan keluarga ibu pasien mengatakan tidak ada penyakit keturunan ibu
pasien mengatakan anak toodler bab 1x/hari dengan warna kuning, bau khas feses,
konsistensi lembek, tidak ada darah. BAK : ibu pasien mengatakan anak toodler bak ±5-
7x/hari dengan warna kuning jernih, bau khas urine, bak tidak ada keluhan. Pola aktivitas
dan latihan : ibu pasien mengatakan anak toodler sebelum sakit beraktivitas seperti biasa,
bermain bersama saudara dan teman-temannya. Selama sakit anak todler nampak kurang
bersemangat dan lemas. Pola istirahat tidur sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anak
toodler tidur dari jam 20.00 - 05.00 tidur nyenyak kurang lebih 9 jam. Tidur siang kurang
lebih 2 jam. Selama sakit : ibu pasien mengatakan anak toodler tidur dari jam 19.00 –
04.00 kualitas tidur tidak cukup, namun anak toodler tidak mau tidur siang. Pola peran
dan hubungan : ibu pasien mengatakan anak toodler berhubungan baik dengan keluarga.
Pola seksual : anak toodler berjenis kelamin laki-laki, genital normal. Pola kognitif : anak
toodler tidak mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. Pola koping dan stres :
anak toodler tampak manangis menahan nyeri. Hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 18
Februari 2017 pukul 10.00 wib. Keadaan umum : baik. Kesadaran : composmentis.
Respirasi : 25 x/ menit, Nadi : 95x/ menit, suhu : 36,5 ᵒ C, BB : 13,5 kg, TB : 97 cm.
Kepala : bentuk mesosepal, rambut bersih, kulit kepala bersih, tidak ada luka, tidak ada
benjolan, teraba hangat pada dahi. Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil
isokor. Terapi obat, obat dari puskesmas, CTM 4 mg 3x1, Amoxilin 500 mg 3x1,
Dexametason 10 mg 3x1, kalsium lactat 500 mg 3x1, salep gentamisin 3x1.

KASUS SITEM PERSARAFAN

1. Ny. T usia 49 tahun, beralamat di Tangerang, bekerja sebagai petani. Ny. T masuk rumah
sakit pada tanggal 08 Mei 2021 dengan diagnosa medis stroke non hemoragik,
hemiparesis, dan hiperglikemia. Selama sakit, keluarga yang bertanggung jawab yaitu
adik kandung bernama Ny. N. Riwayat kesehatan pada tanggal 21 April 2021, Ny. T
masuk rumah sakit melalui IGD dengan keluhan pusing kemudian dirawat inap di
bangsal Eldelweis 8 hari dengan diagnosa medis stroke non hemoragik dan tanggal 30
April 2021 Ny. T boleh pulang. Pada tanggal 08 Mei 2021, Ny. T masuk kembali ke
Rumah Sakit melalui IGD dengan keluhan pusing, anggota tubuh merasa lemas, anggota
gerak tubuh sebelah kiri merasa lemah, memiliki riwayat stroke dan hipertensi, gula
darahnya 268 mg/uL kemudian Ny. T dirawat inap di bangsal Eldelweis dengan diagnosa
medis stroke non hemoragik, hemiparesis, dan hiperglikemia. Kesehatan fungsional,
terdiri dari pola nutrisi, pola eliminasi, dan pola aktivitas-istirahat. Untuk pola nutrisi,
nafsu makan Ny. S belum ada, hanya menghabiskan makan ½ porsi yaitu nasi (bubur),
sayur, lauk, dan buah. Kemudian untuk pola eliminasi menggunakan pampers dibantu
dengan keluarga, sedangkan untuk pola aktivitas sehari-hari seperti makan/minum
dipenuhi dan disuapi oleh keluarga, mandi dilakukan diatas tempat tidur dengan
menggunakan waslap, toileting pasien menggunakan pampres, apabila sudah penuh akan
diganti dan dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien tidak bisa mobilisasi seperti
berpindah, miring kanan, miring kiri dikarenakan kelemahan pada anggota gerak sebelah
kiri, semua kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh keluarga. Pemeriksaan fisik yaitu
keadaan umum kesadaran composmetis, nilai GCS E4M5V5 =14, nilai kekuatan otot
yaitu tangan dan kaki kanan bernilai 5, tangan dan kaki kiri bernilai 1. Untuk tinggi
badan Ny. T yaitu 140 cm, berat badan 45 kg, nilai IMT 22,95 kg/m2 , sedangkan
tekanan darahnya 181/88 mmHg, nadi 93 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, dan suhu
36,3˚.

KASUS SISTEM KARDIOVASKULER


1. Klien datang ke RS achmad mochtar melalui IGD 03 februari 2021 pada jam 05.
Diagnosa dokter Non-Stsegmenelevation Myocard Infarction (N-Stemi).10 dengan
keluhan di daerah dada sebelah kiri terasa nyeri seperti tertusukjarum sejak 4 jam yang
lalu, badan terasa letih, nafas terasa sesak, dan kepalateras sakit, keluhan yang terasa
klien datang secara mendadak. Pada pengakajian tanggal 04 - februari- 2021 Klien
mengatakan saat ini ia merasakan nyeri, skala nyeri 5, P : penyebab nyeri yang di rasakan
kliendi karenakan pola hidup yang tidak sehat, Q : Nyeri yang terasa oleh klienseperti
tertusuk tusuk jarum, R : Nyeri terasa di daerah dada, S : Skala nyeri 5, T : nyeri datang
secara tiba tiba, lama nyei datang yaitu selama 30 detiksaat beraktifitas, badan terasa
letih/lemas, nafas masih terasa sesak, batukberdahak, tidur kurang, kaki terasa bengkak,
sakit kepala sedikit mulai berkurang, Td : 110/74 mmhg, nadi : 72 x/menit, suhu : 36.6 °c
SPO2 : 90%. pasang oksigen nasal kanul 4L. klien terpasang kateter, terpasang monitor
jantung, klien terpasang infu RL 10 tpm. Bb : 60 kg Tb : 160. Lama tidur < 6-8 jam, 3
hari yang lalu dirumah tidur terganggu dikarenakan batuk dan nafas terasa sesak.
Pemeriksaan jantung Pada saat di inspeksi , ictus cordis tidak tampak, saat di palpasi ictus
cordisteraba, kardiovaskuler tidak teraba, pada saat di perkusi terdengar bunyi pekak, saat
di auskultasi terdngar bunyi jantung mur mur, dan tidakadaterdengar suara tambahan. HB
13,2 (g/dl), RBC 4,75 (10^6uL). HCT 40,3 (%), WBC 22,42 + (10^3/uL), KALIUM 4,68
mEq/l, NATRIUM 138,4 mEq/l, KLORIDA 105,3 mEq/l. Hasil Pemeriksaan: EKG :
Total AV block ars rate 35x/i ST elevasi II, III, avf, R-Torax : CTR 6o2, SgAoN - SPoN
cw xpy downal, infiltra (+), Echo : EF 69, terpoliretra ringan inferoseptal. Mr mild
TRmild-modirate. Pengobatan : Levola 1 x 750, Combiven 4 x 2 ampul, Pulmicort 2 x
2, Aspilet 1 x 80, Clopidogrel 1 x 75, Atorvastatin 1 x 40, Candesartan 1 x 8, Miozidin 2
x 1, Alprazolam 0,5, Nitrat 3 x 0,5.

KASUS SISTEM MUSKULOSKELETAL


1. Tn. S usia 22 tahun di bawa ke Rs Klien dibawa ke RS dengan keluhan Fraktur Tibia +
Fibula Dextra setelah menagalami kecelakaan lalu lintas. Pada saat dilakukan
pengkajian ditemukan tulang Tibia merobek kulit dan otot, perdarahan massif, serta
kuku kaki kanannya sianosis. Pada saat membersihkan luka, klien mengeluh nyeri. Tn.
S merintih kesakitan, nyeri tumpul dengan skala nyeri 4. Saat disentuh Tn. S merintih
sakit selama 10 menit. Klien tidak dapat berjalan. Hasil pemeriksaan fisik TD : 100/80
mmHg, P : 16x/Menit , N : 100x/Menit, S: 37,5’ C. BB : 50 kg, TB : 160 cm
KASUS SISTEM PERKEMIHAN
1. Tn. L datang ke IGD usia 29 tahun dengan keluan mual dan ingin muntah, klien diagnosa
CKD on HD (stage v). riwayat penyakit saat ini Pasien saat ini mengatakan merasa mual
dan ingin muntah serta tidak selera makan, pasien mengatakan perut semakin membesar
dan bengkak pada kedua kaki, selain itu pasien juga mengeluh sesak napas dan badan
terasa lemas. Pasien terlihat hanya berbaring ditempat tidurnya Saat ini pasien terpasang
kateter, oksigen nasal kanul 3 liter/menit dan tidak terpasang cairan infus. Hasil tanda-
tanda vital: TD: 180/110 mmHg, N: 90 x/menit, RR: 26 x/menit, S: 36.0 oC. Pasien
pernah dirawat di rumah sakit pada tanggal 29 Mei 2019 selama 4 hari dengan diagnosa
yang sama yaitu CKD, pasien memiliki riwayat penggunaan obat asam urat namun sudah
berhenti ± 2 tahun yang lalu, pasien tidak memiliki riwayat alergi dan operasi. Personal
hygine Mandi 1 kali sehari, Keramas tidak pernah, Memotong kuku setiap 1 minggu sekali,
Ganti pakaian 1 kali sehari, Sikat gigi 1 hari sekali. Kesadaran compos mentis TD :180/110
mmHg Nadi : 90 kali/menit RR : 26 kali/menit Temp : 36.0 oC. Pemeriksaan sistem
perkemihan Kebersihan : Bersih, Kemampuan berkemih : Menggunakan alat bantu -
Jenis : Folley Chateter - Ukuran : 18 - Hari ke – 2 - Produksi urine 150ml/hari - Warna :
Kuning - Bau : Khas urine, Tidak ada distensi kandung kemih, Tidak ada nyeri tekan
pada kandung kemih. Pemeriksaan penunjang : Hemoglobin 9,0 g/dl, Hematokrit 28.1 %,
Albumin 3,2 g/dl, Ureum 132,7 mg/dl, Kreatinin 14,1 mg/dl. Obat Ranitidine Ranitidine
Ampul 50 mg 2x1 IV, Furosemide Furosemide Ampul 20 mg 2x1 IV, Asam folat Asam
folat Tablet 1 mg 2x1 PO, Amlodipine Amlodipine Tablet 10 mg 1x1 PO.

KASUS SITEM RESPIRASI


1. Tn.N masuk melalui Poliklinik RSU Bunda sehati pada hari rabu tanggal 17 Mei 2021
pukul 12.30 WIB, dengan kesadaran kompos mentis kooperatif, keadaan umum lemah,
disertai dengan keluhan utama pasien batuk berdarah sejak 2 minggu yang lalu, pasien
sesak nafas sejak 4 hari yang lalu, dan nyeri pada dada, Saat dilakukan pengkajian pada
hari sabtu, tanggal 20 Mei 2021 hari rawatan ke 4, dengan kesadaran kompos mentis
kooperatif, keadaan umum sedang, pasien mengeluh sesak nafas, nyeri dada, batuk
produktif masih terdapat bercak darah, Pasien terpasang oksigen nasal kanul 3liter/menit.
Riwayat keluarga pasien pernah minum OAT tahun 2017 selama 4 bulan dan dihentikan
sendiri oleh pasien dengan alasan setelah pasien meminum OAT pasien mengeluh mual.
Keluarga mengatakan pasien belum pernah dirawat di RS. Hipertensi (-), DM (+). Pasien
diberi makanan biasa Diit DM tipe II, pasien menghabiskan ¼ porsi makanan saja,
minum air putih sebanyak 8 gelas sehari. Pemeriksaan Abdomen: pemeriksaan sistem
pencernaan asites(-), bising usus 12x/menit, hepar teraba(-), nyeri tekan hepar(-), perkusi
timpani. Pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening(-). Ekstremitas: Pada
ekstremitas kiri atas terpasang IVFD NaCl, ekstremitas atas bawah teraba hangat,
sianosis(-), CRT<2dtk TD: 100/70 mmHg, HR: 98x/menit, RR: 24x/menit, Suhu:
37,1oC.

1.

Anda mungkin juga menyukai