M DENGAN ISCHAEMIC
HEART DISEASE DI RUANG BERLIAN (JANTUNG & SYARAF)
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
Oleh :
Nurfiqri Ilham Zulfiqar, S.Kep
NIM. 2030913310077
Oleh :
Mengetahui,
Agianto, S.Kep., Ns., M.N.S., Ph. D Dewi Muthia Juna, S. Kep., Ns.
NIP. 198208182008121003 NIP. . 198206052009032013
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Identitas Pasien:
Nama : Ny. M
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Komplek Nanas
Pendidikan terakhir : SD
Suku : Banjar
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No.Rekam Medik : 4634-xxx-xxx
Diagnosis : IHD(Ischaemic Heart Disease)
Keadaan Umum : Pasien compos mentis dengan GCS E4, V5, M6,
berbaring di tempat tidur, terpasang pemplon pada tangan sebelah kiri, dan
memakai pampers. Pasien tampak menggunakan masker, dan tampak bersih.
Hasil pemeriksaan TTV: TD: 114/94 mmHg, T: 36,8°C, HR: 75x/menit RR:
21x/menit
Keluhan utama: Pasien saat ini mengeluhkan tidak ada nafsu makan, sakit
kepala dan pusing, serta BAB terus menerus sejak kemarin dan sudah BAB 3
kali untuk hari ini
Minuman Minuman
Minum dibatasi, hanya sedikit Minum dibatasi, hanya 3 gelas
setiap harinya karena penyakit
jantung yang diderita tidak
dibolehkan untuk minum banyak
Nafsu makan Nafsu makan
Nafsu makan baik, dapat Pasien mengatakan nafsu makannya
menghabiskan 1 porsi nasi dan lauk berkurang. Pasien tidak dapat makan
3 x sehari. dengan maksimal, tidak dapat
menghabiskan makanan yang disediakan
oleh RS
Muntah Muntah
Tidak ada muntah Tidak ada muntah
Keluhan /masalah yang Keluhan /masalah yang mempengaruhi
mempengaruhi asupan nutrisi asupan nutrisi
Tidak ada masalah Suka memilih-milih makanan, jika tidak
disukai maka tidak akan dimakan
3. Pola Eliminasi
Tanggal defekasi terakhir: 04/09/2021
Frekuensi defekasi : 3 kali
Konsistensi : lembek dan cair
Warna : kuning
Masalah defekasi : Pasien mengatakan merasa mules dan sering BAB
Penggunaan alat bantu (laksatif/pispot): Mengunakan diapers
Bising usus : 18x/menit
Struktur abdomen
I : bentuk normal, tidak ada asites, tidak ada distensi, elastisitas baik,
warna kulit baik dan normal, simetris pada 4 kuadran.
A : bising usus 18x/m, dan teratur,
P : tidak ada pembesaran pada hati, ginjal, dan spleen.
P : suara timpani kuadran kanan atas, suara pekak kuadran kanan bawah,
suara timpani kuadran kiri atas, redup kudran kiri bawah,
Distensi : Tidak ditemukan adanya distensi
Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
Lain-lain ………………………………………………………………..........
Frekuensi berkemih : Pasien mengatakan BAK lancer 4-5 kali
Jumlah : sekitar 200 cc
Warna : Kuning
Penggunaan alat bantu berkemih : Diapers
Keluhan /masalah berkemih : tidak ada masalah berkemih
Sakit pinggang : Tidak ada
Palpasi ginjal : Ginjal teraba, tidak terdapat pembesaran
Perkusi ginjal : Suara pekak, tidak ada pembesaran.
Kondisi blast : Tidak ada distensi
Lain-lain :
4. Pola Aktivitas – Latihan
Kemampuan perawatan diri:
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi √ √
Berpakaian/ berdandan √ √
Eliminasi/ toileting √ √
Mobilitas di tempat tidur √ √
Berpindah √ √
Berjalan √ √
Naik tangga √ √
Berbelanja √ √
Memasak √ √
Pemeliharaan rumah √ √
Skor:
0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain & alat 4 = tergantung/tidak mampu
Kebersihan diri:
Di rumah
Mandi : 2 /hr
Gosok gigi : 3 /hr
Keramas : 1 /mgg
Potong kuku : 1 /mgg
Di rumah sakit
Mandi : 1 /hr
Gosok gigi : 1 /hr
Keramas : Tidak ada keramas
Potong kuku : Belum dipotong, kondisi kuku sudah pendek
Pernapasan
Frekuensi napas: 21x/menit
Kedalaman: normal
Irama: reguler
Bunyi napas: vesikuler
Riwayat merokok: tidak merokok
Riwayat asma/ bronchitis/ emfisema: Sering sesak napas, pernah
didiagnosis bronchitis akut, rutin nebulisasi mandiri di rumah, dan jika
asmanya kambuh biasanya disertai adanya secret dan menggunakan obat
aerosol untuk asma
Riwayat penyakit paru dalam keluarga : tidak ada yang menderita penyakit
paru dalam keluarga
Batuk : tidak ada batuk
Penggunaan otot bantu napas :tidak terdapat otot bantu napas
Suara napas tambahan :tidak terdapat suara nafas tambahan
Adanya sputum : tidak ada sputum
Lain-lain : pemeriksaan dada (Pernafasan)
I : Tidak ada otot bantu napas
P: Vokal fremitus getarannya sama, taktil fremitus simetris
P: Terdengar sonor pada seluruh lapang paru
A : Terdengar vesikuler pada semua lapang paru
Sirkulasi
Frekuensi nadi : 75x/menit
Suhu : 36,8°C
Irama : Regular
TD : 114/94 mmHg
Pemeriksaan dada (Jantung)
I : Tidak terlihat pembesaran jantung dan ictus cordis tidak nampak
P: Perkusi dada redup pada bagian jantung
P: Pasien tidak ada nyeri dada dan palpitasi.
A : S1 dan S2 tunggal
Nyeri dada : Pasien mengatakan nyeri dadanya masih ada namun sudah
berkurang
Capillary refill : < 3 detik
Edema : tidak terdapat edema pada ekstremitas
Palpitasi : tidak ada palpitasi
Suhu ekstrimitas : teraba hangat 36,8°C
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga : Tidak ada penyakit jantung
dalam keluarga
Mobilitas :
Pola latihan yang biasa dilakukan : Saat di rumah sakit hanya berbaring, dan
saat di rumah tidak bias melakukan kegiatan atau aktivitas berat,
kemampuan berjalan hanya dalam jarak 5-10 meter sebelum merasa sesak.
Aktivitas di waktu luang
Sejak sakit pasien dianjurkan untuk berbaring dan tidak boleh mobilisasi,
sebelum masuk rumah sakit hanya melakukan aktivitas ringan
Rentang gerak : pasien tidak terhambat dengan skala kekuatan otot 5-5-5-5.
Keseimbangan dan cara jalan : Pasien mampu berjalan dengan seimbang
Bentuk tulang belakang : Bentuk tulang belakang normal.
Genggaman tangan/ reflex : normal, kuat.
Penggunaan tongkat/ walker/ prostese : tidak ada penggunaan tongkat
Persendian:
Nyeri : Tidak ada nyeri sendi
Kekakuan : tidak ada kekakuan
Edema : tidak ada edema pada ekstremitas
Deformitas: tidak ada deformitas
Lain-lain:
Pengkajian nyeri:
P: Gangguan sirkulasi
Q: Nyeri berdenyut
R: Kepala, dan nyeri dada
S: Skala 3
T: Setiap saat, diperburuk saat melakukan aktivitas
Diagnosis
keperawatan: ........................................................................................................
...............................................................................................................................
.....................
...............................................................................................................................
8. Pola Seksualitas – Reproduksi
Dampak sakit terhadap seksualitas: tidak ada mengeluh mengenai dampak
sakit terhadap seksualitasnya
Riwayat haid: Pasien menopause sejak usia 50 tahun
Pemeriksaan payudara sendiri : Pasien tidak ada melakukan pemeriksaan
Keluhan mengenai keturunan : tidak ada mengeluh mengenai keturunan,
Tindakan pengendalian kelahiran : menggunakan KB suntik dan pil KB
sebelum menapause
Riwayat penyakit hubungan seksual: tidak ada riwayat penyakit hubungan
seksual.
Keluhan gatal-gatal : .Tidak ada.
Lain-lain …………………………………………………………………….
9. Pola Koping – Toleransi Stres
Cara pengambilan keputusan klien: Pasien mengatakan setiap keputusan
selalu dipertimbangkan dengan matang serta selalu berdiskusi bersama
suami. Untuk keputusan untuk dibawa ke rumah sakit, suami pasien
mengatakan biasanya sebeum parah sudah dibawa ke rumah sakit agar tidak
menyulitkan saat menuju ke rumah sakit karena pasien menggunakan
sepeda motor
Stresor dalam 1 tahun terakhir: hanya penyakit yang dideritanya saat ini
yang menjadi stressor, namun untuk hal lain tidak ada
Koping yang biasa digunakan: Pasien mengatakan sangat suka mengunjungi
anaknya yang sudah berkeluarga dan tinggal secara berpisah, biasanya akan
melakukan refreshing dengan makan makanan favorit atau sekedar
mengobrol
Pengobatan untuk mengatasi stress: Tidak ada menggunkan pengobatan
untuk masalah stresnya
Kecemasan : Pasien terlihat tenang dan tidak cemas
Sistem pendukung : Suami dan anak-anak
Perilaku yang ditunjukkan klien : Pasien menunjukkan sikap yang
10. Pola Peran – Hubungan
Peran dalam keluarga: Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dalam
sebuah keluarga
Hubungan dengan orang terdekat: sangat baik, tidak terdapat masalah.
Interaksi dengan pasien lain: tidak ada interaksi, tidak ada pasien lain di
ruangan
Cara berkomunikasi: baik dan menggunakan bahasa banjar.
Efek perubahan peran: Pasien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti
biasa karena sakit, namun hal tersebut tidak terlalu mempengaruhinya.
Diagnosa
keperawatan: .........................................................................................................
...............................................................................................................................
....................
11. Pola Nilai – Kepercayaan
Persepsi klien tentang agama : Pasien percaya dengan adanya tuhan dan
pasien menganut agama islam.
Rute
Nama Obat Dosis Indikasi
Pemberian
Isosorbide Sublingual 5 mg Profilaksis jangka panjang terhadap
Dinitrate angina pectoris, memperbaiki
(ISDN) perfusi miokardium dan
memperbaiki sirkulasi kolateral
jantung coroner
Concor Oral 2,5 mg Menurunkan tekanan darah tinggi
atau hipertensi. Obat ini juga dapat
mencegah terjadinya komplikasi
hipertensi seperti penyakit jantung,
stroke, hingga gagal ginjal
Furosemide IV 1 amp Diuretic, mengeluarkan cairan
berlebih dalam tubuh melalui urin
Aspilet Oral 2 tab Antiplatelet, mengencerkan darah
dan mencegah penggumpalan di
pembuluh darah
Omeprazole IV 40 mg Mengatasi gangguan lambung,
seperti asam lambung dan tukak
lambung. Meringankan gejala sakit
maag, dan heartburn yang
diakibatkan oleh penyakit asam
lambung dan tukak lambung
Miozidine Oral 35 mg Terapi tambahan untuk mengobati
nyeri dada (angina pectoris) dan
mencegah kekurangan oksigen dan
nutrisi pada otot jantung
Arixtra Subkutan 2,5 mg Mencegah tromboemboli vena, dan
mengobati terjadinya pembekuan
darah.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil pemeriksaan tanggal 04 Oktober 2021:
Nama klien : Ny M
Umur : 58 Tahun
Ruangan/kamar : Berlian/Kamar III
No. RM :
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama
Ditemukan Teratasi
Perawat)
1. Penurunan curah jantung 05 Oktober 2021 06 Oktober 2021
2. Nyeri akut bd. Agens cidera biologis 05 Oktober 2021 06 Oktober 2021
3. Gangguan pola tidur b.d Ketidaknyamanan fisik 05 Oktober 2021 06 Oktober 2021 Nurfiqri Ilham
Zulfiqar, S. Kep
4. Intoleransi aktivitas b. d Masalah sirkulasi 05 Oktober 2021 07 Oktober 2021
RENCANA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b. d Setelah dilakukan tindakan selama Manajemen Nyeri (1400) Manajemen nyeri adalah tindakan
agen cedera 2x8 jam, masalah teratasi dengan 1. Lakukan pengkajian lengkap pada keperawatan meliputi pengkajian,
biologis kriteria hasil: nyeri termasuk lokasi, sifat, pengendalian dan pencegahan /
onset/durasi, frekuensi, kualitas, pengurangan dari nyeri. strategi
Tingkat Nyeri (2102) intensitas atau beratnya nyeri dan penyembuhan nyeri tanpa
1. Nyei yang dilaporkan berkurang faktor pencetusnya. menggunakan obat- obatan tetapi
dengan skala meningkat dari 3 2. Kendalikan faktor lingkungan yang lebih kepada perilaku caring. Untuk
menjadi 5 dapat mempengaruhi respon itu, tenaga medis yang dominan
2. Ekspresi nyeri wajah berkurang pasien terhadap ketidaknyamanan berperan adalah para perawat
dengan skala meningkat dari 4 (misalkan posisi saat berbaring, karena bersentuhan langsung
menjadi 5 atau kenyamanan bed) dengan tugas keperawatan.
3. Kurangi atau eliminasi faktor- Selain itu, dapat juga dilakukan
Keterangan : faktor yang dapat mencetuskan dengan farmakologik dengan
1: Sangat berat atau meningkatkan nyeri (misalnya pemberian analgesic yang
2: Cukup berat kelelahan), dengan menganjurkan merupakan salah satu cara
3: Sedang pasien untuk mengurangi aktivitas pengurangan nyeri dengan cepat
4: Ringan dan istirahat yang dilakukan apabila non
5: Tidak ada 4. Ajarkan pasien teknik farmakologi tidak bisa lagi
nonfarmakologik untuk ditoleransi pasien.
Kontrol Nyeri (1605) mengurangi nyeri dengan teknik
1. Melaporkan perubahan terhadap
gejala nyeri pada professional relaksasi napas dalam
kesehatan dengan skala meningkat 5. Kolaborasi dengan dokter untuk
dari 1 menjadi 3 pemberian analgesic sesuai
indikasi
Keterangan :
1: Tidak pernah menunjukkan Pemberian Analgesik (2210)
2: Jarang menunjukkan 1. Tentukan lokasi, karakteristik,
3: Kadang-kadang menunjukkan kualitas, dan derajat nyeri sebelum
4: Sering menunjukkan pemberian obat
5: Secara konsisten menunjukkan 2. Cek instruksi dokter tentang jenis
obat,dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
2. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Tidur (1850) Peningkatan tidur pasien adalah
tidur b. d keperawatan selama 1 x 24 jam, 1. Kaji penyebab sulit tidur pada metode untuk terciptanya pola tidur
Ketidaknyamanan diharapkan keluhan gangguan pola pasien yang baik dan Perasaan segar
fisik tidur pasien berkurang dengan 2. Kaji riwayat tidur pasien sesudah tidur. Tidur sangat penting
kriteria hasil: sebelumnya, lihat pola tidur dan bagi kesehatan fisik maupun mental
adanya gangguan tidur yang pernah seseorang. Kualitas tidur malam
Status Kenyamanan (2008) dialami sebelumnya yang baik akan membuat pasien
1. Jumlah jam tidur dalam batas 3. Anjurkan untuk mempertahankan merasa segar.
normal 6-8 jam/hari dengan aktivitas sebelum tidur, seperti Konsultasikan dan kolaborasi
skala meningkat dari 3 menjadi membaca atau melakukan aktivitas dengan dokter sebelum melakukan
4 keagamaan yang menenangkan pemberian sedasi kepada pasien.
2. Pola tidur, kualitas dalam batas seperti berdzikir atau berdoa
normal dengan skala meningkat 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
dari 3 ke 4 bagi pasien, pastikan pasien nyaman
3. Perasaan segar sesudah tidur dengan posisinya dan atur bed
atau istirahat dengan skala yang sesuai kenyamanan pasien
meningkat dari 3 ke 4 5. Atur suhu ruangan yang nyaman
6. Jelaskan pentingnya tidur yang
Keterangan: adekuat kepada pasien dan suami
1: Sangat terganggu 7. Kolaborasi dengan dokter untuk
2: Banyak terganggu pemberian sedasi sesuai kebutuhan
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
5: Tidak terganggu
3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (0180) Manajemen Energi adalah kegiatan
Aktivitas b. d keperawatan selama 1x24 jam, 1. Monitor TTV pasien, seperti terpadu untuk mengendalikan
Masalah sirkulasi Intoleransi aktivitas dapat berkurang tekanan darah, respirasi, frekuensi konsumsi energi agar tercapai
atau teratasi dengan kriteri hasil: nadi, dan saturasi oksigen pemanfaatan energi yang efektif
Toleransi Terhadap Aktivitas: 2. Kaji pernapasan pasien, lihat dan efisien untuk menghasilkan
1. Saturasi oksigen tetap adekuat adanya sesak napas, penggunaan keluaran yang maksimal melalui
saat beraktivitas otot bantu napas atau adanya tindakan teknis secara terstruktur
2. Frekuensi napas saat beraktivitas retraksi dinding dada dan ekonomis untuk
menjadi tidak terganggu 3. Monitor status kardiorespirasi saat meminimalisasi pemanfaatan
3. Bernapas menjadi mudah saat pasien melakukan aktivitas energi
beraktivitas 4. Kaji aktivitas, dan kemampuan Meningkatkan istirahat dapat
pasien sebelum dan saat masuk menurunkan kebutuhan oksigen
rumah sakit tubuh dan menurunkan regangan
5. Anjurkan pasien untuk saat ini tidak jantung dan paru. Meningkatkan
melakukan aktivitas berat terlebih aktivitas dilakukan secara
dahulu, dan cukup istirahat di bertahap, dan tidak memaksakan
tempat tidur saja jika tidak mampu hingga dapat
6. Anjurkan pasien untuk perawatan memperbaiki tonus otot/stamina
tirah baring, dan menghindari tanpa adanya kelemahan.
mobilisasi. Dorong suami pasien
untuk membantu ADL seperti
mandi dan eliminasi di tempat tidur.
7. Posisikan pasien sesuai
kenyamanan, tinggikan bagian
kepala untuk memaksimalkan
ventilasi dan meningkatkan kadar
oksigen
8. Bantu pasien untuk melakukan
ROM aktif untuk menghindari
ketegangan otot
9. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
asupan nutrisi yang adekuat untuk
mefasilitasi energi
10. Kolaborasi dengan dokter untuk
penanganan farmakologi untuk
mengurangi kelelahan dengan tepat
Manajemen Nutrisi
1. Observasi nafsu makan pasien, lihat
apakah ada penurunan dan kaji
penyebabnya
2. Anjurkan keluarga pasien untuk
membawakan makanan favorit
pasien sementara pasien di rumah
sakit
3. Tawarkan makanan ringan yang
bergizi, untuk menambah nafsu
makan pasien
4. Edukasikan kepada pasien untuk
makan sedikit namun sering jika
belum mampu menghabiskan
makanan yang disediakan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian asupan nutrisi yang
adekuat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Waktu Diagnosis
Dx Implementasi Evaluasi TT
Tgl/Jam Keperawatan
Kep
1. Selasa, 05 Penurunan Perawatan Jantung S:
1. Melakukan pemeriksaan thoraks dengan
Oktober Curah 1. Pasen mengatakan sebelumnya tekanan
auskultasi suara jantung dan paru
2021 Jantung b. d 2. Menilai sirkulasi perifer, adanya edema darahnya tinggi yaitu 140/90 mmHg
dan CRT
Perubahan isi 2. Pasien mengatakan saat ini dia akan istirahat Nurfiqri
3. Melakukan pemeriksaan Tekanan darah
sekuncup pasien saja dan akan mengurangi bergerak atau Ilham
4. Mengkaji intake dan output pasien berjalan Zulfiqar,
5. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk
tidak melakukan aktivitas terlebih 3. Pasien mengatakan hanya minum sedikit S. Kep.
dahulu atau tirah baring, dan nantinya karena dibatasi, yaitu 3 gelas saja
aktivitas dapat ditingkatkan secara
4. Pasien mengatakan sudah BAK dengan
bertahap saat kondisi pasien sudah stabil
6. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk warna kuning sebanyak 4-5 kali sedikit
meningkatkan istirahat pasien untuk
sedikit, dengan jumlah sekitar 200cc
menghindari kelelahan
7. Menginstrusikan pasien untuk 5. Pasien mengatakan nyeri dadanya masih ada
melaporkan adanya ketidaknyamanan namun sudah berkurang dibandingkan
atau nyeri di dada.
8. Injeksi arixtra 1x2,5 mg subkutan kemarin
abdomen O:
1. Hasil pemeriksaan auskultasi jantung
didapatkan hasil S1dan S2 tunggal
2. Hasil observasi tidak terdapat adanya
edema, dan hasil pemeriksaan CRT ≥ 3
detik
3. Hasil pemeriksaan Fotothorac didapatkan
pada paru tidak ada infiltrate dan tidak ada
edema
4. Pasien tampak beristirahat dan berbaring di
tempat tidur, dan tidak melakukan aktivitas
5. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan:
TD 114/94 mmHg, HR: 75x/menit
A:
Keefektifan Pompa Jantung
1. Tujuan 1 tercapai: Tekanan darah sistol dan
diastol stabil dalam rentang normal
P: Lanjutkan Intervensi
3. Selasa, 05 Gangguan Peningkatan Tidur (1850) S:
Oktober pola tidur b. d 1. Menanyakan penyebab pasien sulit 1. Pasien mengatakan untuk sekarang sangat
tidur
2021 Ketidaknyam sulit tidur salah satunya dipengaruhi oleh
2. Mengkaji riwayat tidur pasien
anan fisik sebelumnya, termasuk pola tidur dan adanya nyeri kepala dan pusing yang Nurfiqri
adanya gangguan tidur yang pernah dideritanya, namun sebelumnya memang Ilham
dialami sebelumnya
sering sulit tidur dan sering terbangun di Zulfiqar,
3. Menanyakan riwayat penggunaan
sedasi untuk membantu tidur pasien malam hari pukul 3 dan tidak bisa tidur lagi S. Kep.
sebelumnya hingga keesokan harinya
4. Menganjurkan kepada pasien untuk
2. Pasien mengatakan untuk sebelumnya masih
melakukan aktivitas seperti
membaca, atau kegiatan keagamaan bisa tidur walaupun sebentar dan sering
yang menenangkan seperti berdzikir terbangun, namun untuk saat ini pasien
atau berdoa sebelum tidur belum ada tidur
5. Menanyakan kepada pasien apakah
sudah nyaman dengan posisinya 3. Pasien mengatakan dulu pernah minta obat
sekarang tidur ke dokter, namun hanya diberikan 1
6. Mengatur suhu ruangan yang kali dan tidak dianjurkan oleh dokter untuk
nyaman
penggunaan sedasi secara berkelanjutan
7. Menjelaskan kepada pasien dan
keluarga mengenai pentingnya jam 4. Pasien mengatakan selalu berdoa sebelum
tidur yang cukup bagi pasien tidur, dan nanti akan mencoba untuk
berdzikir dan menenangkan diri agar bisa
tidur
5. Pasien mengatakan saat ini merasa lelah
karena belum ada tidur
6. Pasien mengatakan sudah nyaman dengan
posisinya saat ini, dan mampu berganti
posisi secara mandiri
7. Pasien mengatakan kadang AC di ruangan
dirasa terlalu dingin
8. Pasien memahami pentingnya tidur yang
cukup
O:
1. Pasien tampak kelelahan
2. Pasien tampak berbaring di tempat tidur,
dan tampak nyaman dengan posisinya
3. Pasien saat dikaji menutupi bagian tubuh
bawah dengan selimut
4. Tidak tampak adanya lingkaran hitam pada
area mata pasien
A:
Status Kenyamanan (2008)
1. Tujuan 1 belum tercapai: Pasien belum ada
2. Tujuan 2 belum tercapai: Pola tidur dan
kualitas masih terganggu
3. Tujuan 3 belum tercapai: Pasien belum ada
tidur, dan masih mengeluhkan sulit tidur
P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Nutrisi
1. Pasien tidak memakan habis makanan yang
disediakan
2. BB pasien 45 kg, dengan BMI: 20,54
(normal)
A:
Toleransi Terhadap Aktivitas:
1. Tujuan 1 belum tercapai: Saturasi oksigen
berkurang saat melakukan aktivitas
2. Tujuan 2 belum tercapai: Frekuensi napas
saat beraktivitas meningkat dan sesak
3. Tujuan 3 belum tercapai: Sesak jika
melakukan aktivitas
P: Lanjutkan intervensi
5. Rabu, 06 Nyeri Akut b. Manajemen Nyeri (1400) S:
1. Mengkaji nyeri pasien dengan
Oktober d Agens pengkajian nyeri PQRST 1. Pasien mengatakan sudah tidak ada nyeri
2021 cedera 2. Menanyakan kepada pasien kepala, nyeri dada juga sudah hilang
apakah posisinya saat ini sudah
biologis 2. Pasien mengatakan saat ini posisinya sudah
nyaman, dan merapikan bed
pasien nyaman saja, dan nanti bisa mengatur posisi Nurfiqri
3. Menganjurkan kepada pasien seperti miring kanan atau kiri secara mandiri Ilham
untuk beristirahat dan untuk saat
jika posisi sudah dirasa kurang nyaman Zulfiqar,
ini jangan berjalan atau
beraktivitas dahulu, jika perlu 3. Pasien mengatakan sudah melakukan tenik S. Kep.
sesuatu bisa memanggil perawat relaksasi napas dalam dan membuat pasien
atau minta bantuan kepada suami
merasa lebih tenang dan rileks
4. Mengevaluasi penggunaan teknik
nonfarmakologik untuk O:
mengurangi nyeri dengan teknik 1. Ekspresi nyeri pasien sudah tidak terlihat
relaksasi napas dalam pada pasien 2. Pasien sedang duduk di atas tempat tidur
saat dilakukan pengkajian
3. Pasien tampak beristirahat, dan tidak
melakukan aktivitas
4. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi
napas dalam
A:
Tingkat Nyeri (2102)
1. Tujuan 1 tercapai: Tidak melaporkan adanya
nyeri lagi
2. Tujuan 2 tercapai: Ekspresi nyeri wajah
sudah tidak ada
P: Hentikan intervensi
6. Rabu, 06 Gangguan Peningkatan Tidur (1850) S:
Oktober pola tidur b. d 1. Menanyakan aktivitas tidur pasien 1. Pasien mengatakan tadi malam sudah bisa
pada hari ini
2021 Ketidaknyam tidur dengan nyaman, mulai dari pukul
2. Menganjurkan kepada pasien untuk
anan fisik melakukan aktivitas seperti 10.00 WITA hingga 06.30 WITA Nurfiqri
membaca, atau kegiatan keagamaan 2. Pasien mengatakan sudah melakukan Ilham
yang menenangkan seperti berdzikir
aktivitas seperti berdo’a dan berdzikir Zulfiqar,
atau berdoa sebelum tidur
3. Menanyakan kepada pasien apakah sebelum tidur hingga pasien bisa tidur S. Kep.
sudah nyaman dengan posisi dan 3. Pasien mengatakan sudah nyaman dengan
suhu ruangan sekarang
posisi dan suhu ruangan saat ini
O:
1. Keadaan umum pasien sudah tampak lebih
baik disbanding kemarin, tidak tampak
kelelahan pada pasien
2. Pasien sedang duduk di atas tempat tidur
saat dilakukan pengkajian
A:
Status Kenyamanan (2008)
1. Tujuan 1 tercapai: Pasien sudah dapat tidur
selama ±8 jam
2. Tujuan 2 tercapai: Pola tidur dan kualitas
tidur sudah membaik
3. Tujuan 3 tercapai: Pasien merasa segar saat
bangun tidur
P: Hentikan intervensi
7. Rabu, 06 Intoleransi Manajemen Energi (0180) S:
Oktober aktivitas b. d 1. Memeriksa TTV pasien Manajemen Energi (0180)
2. Mengkaji pernapasan pasien,
2021 Gangguan 1. Pasien tidak ada mengeluhkan sesak napas
melihat adanya sesak napas,
sirkulasi penggunaan otot bantu napas atau 2. Pasien mengatakan tidak ada melakukan Nurfiqri
adanya retraksi dinding dada Ilham
aktivitas berat selama dirawat, pasien
3. Memonitor status kardiorespirasi
mengatakan ada berjalan ke toilet Zulfiqar,
saat pasien melakukan aktivitas
4. Memeriksa skala otot pasien 3. Pasien tidak mengeluhkan adanya sesak S. Kep.
5. Menganjurkan pasien untuk saat ini
napas
tidak melakukan aktivitas berat
terlebih dahulu, dan cukup istirahat 4. Suami pasien mengatakan sudah membantu
di tempat tidur saja istrinya untuk ADL
6. Menganjurkan pasien untuk 5. Pasien mengatakan memahami terkait cara
perawatan tirah baring, dan
menghindari mobilisasi. melakukan ROM dan mengerti manfaatnya
7. Membantu pasien untuk melakukan Manajemen Nutrisi
ROM aktif untuk menghindari
ketegangan otot, sambil mengajari 1. Pasien mengatakan masih tidak nafsu makan
pasien cara untuk melakukan ROM saat ini
aktif dan edukasi terkait
2. Suami pasien mengatakan sudah
manfaatnya
membawakan makanan favorit pasien yaitu
Manajemen Nutrisi gado-gado namun tetap tidak dimakan oleh
pasien
1. Mengkaji nafsu makan pasien, dan
menanyakan mengapa tidak nafsu 3. Pasien mengatakan memahami terkait
makan makan sedikit namun sering, dan akan
2. Mengkaji terkait adanya
mencoba untuk melakukannya
peningkatan nafsu makan setelah
dibawakan makanan favorit pasien O:
3. Melakukan edukasi kepada pasien Manajemen Energi (0180)
untuk makan sedikit namun sering
jika belum mampu menghabiskan 1. Hasil pemeriksaan TTV pasien didapatkan:
makanan yang disediakan TD: 119/80 mmHg, HR: 90x/menit, RR:
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 20x/menit, T: 36,8°C, SpO2: 98%
pemberian asupan nutrisi yang
adekuat 2. Skala otot normal: 5-5-5-5
3. Pasien sudah tidak tampak kelelahan
4. Pasien tampak duduk di tempat tidur, dan
tidak ada melakukan aktivitas
5. Pasien tampak terpasang pampers, dan BAB
serta BAK di tempat tidur
6. Pasien mampu melakukan ROM aktif
Manajemen Nutrisi
1. Pasien tidak memakan habis makanan yang
disediakan
2. BB pasien 45 kg dengan BMI: 20,54
(normal)
A:
Toleransi Terhadap Aktivitas:
1. Tujuan 1 tercapai: Saturasi oksigen stabil,
aktivitas pasien terkontrol
2. Tujuan 2 tercapai: Frekuensi stabil pada
20x/menit dengan melakukan aktivitas
ringan
3. Tujuan 3 tercapai: Pasien sudah tidak
mengeluhkan sesak lagi saat berjalan dan
aktivitas ringan
Manajemen Nutrisi
1. Pasien sedang memakan agar-agar yang
diberikan oleh keluarganya sebanyak dua
bungkus
2. Pasien belum memakan habis makanan yang
disediakan rumah sakit
3. BB pasien 45 kg dengan BMI: 20,54
(normal)
A:
Toleransi Terhadap Aktivitas:
1. Tujuan 1 tercapai: Saturasi oksigen stabil,
aktivitas pasien terkontrol
2. Tujuan 2 tercapai: Frekuensi stabil pada
20x/menit dengan melakukan aktivitas
ringan
3. Tujuan 3 tercapai: Pasien sudah tidak
mengeluhkan sesak lagi saat berjalan dan
aktivitas ringan