Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.

M DENGAN ISCHAEMIC
HEART DISEASE DI RUANG BERLIAN (JANTUNG & SYARAF)
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal 4 – 17 Oktober 2021

Oleh :
Nurfiqri Ilham Zulfiqar, S.Kep
NIM. 2030913310077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. M DENGAN ISCHAEMIC


HEART DISEASE DI RUANG BERLIAN (JANTUNG & SYARAF)
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh :

Nurfiqri Ilham Zulfiqar, S.Kep


NIM. 2030913310077

Banjarmasin, Oktober 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lahan,

Agianto, S.Kep., Ns., M.N.S., Ph. D Dewi Muthia Juna, S. Kep., Ns.
NIP. 198208182008121003 NIP. . 198206052009032013
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Nurfiqri Ilham Zulfiqar,S.Kep


NIM : 2030913310077
Kelompok :C
Tanggal Praktik/Minggu ke : 05 Oktober 2021/1
Tempat Praktik : Ruang Berlian

Tanggal/jam pengkajian : 05 Oktober 2021/10.00


Tanggal /jam MRS : 04 Oktober 2021/

Identitas Pasien:
Nama : Ny. M
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Komplek Nanas
Pendidikan terakhir : SD
Suku : Banjar
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No.Rekam Medik : 4634-xxx-xxx
Diagnosis : IHD(Ischaemic Heart Disease)

Keadaan Umum : Pasien compos mentis dengan GCS E4, V5, M6,
berbaring di tempat tidur, terpasang pemplon pada tangan sebelah kiri, dan
memakai pampers. Pasien tampak menggunakan masker, dan tampak bersih.
Hasil pemeriksaan TTV: TD: 114/94 mmHg, T: 36,8°C, HR: 75x/menit RR:
21x/menit
Keluhan utama: Pasien saat ini mengeluhkan tidak ada nafsu makan, sakit
kepala dan pusing, serta BAB terus menerus sejak kemarin dan sudah BAB 3
kali untuk hari ini

1. Pola Persepsi Kesehatan dan Penanganan Kesehatan


Alasan masuk rumah sakit: pasien mengatakan 2 hari yang lalu merasakan
sesak napas dan nyeri dada hingga menembus ke punggung, kemudian oleh
suaminya tidak langsung dibawa ke rumah sakit, dan diberikan obat dari
rumah sakit yang memang biasa diminum. Namun karena kondisi tidak
kunjung membaik setelah meminum obat, maka pasien langsung dibawa ke
rumah sakit oleh suami sebelum kondisinya semakin parah.
a. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengatakan saat masuk rumah sakit kemarin merasakan sesak dan
nyeri dada menembus hingga ke punggung, kemudian dirawat di IGD dan
hari ini dipindahkan ke ruang berlian. Saat ini keluhan sesak nya sudah
hilang dan nyeri dada sudah berkurang, RR dalam rentang normal, serta
sudah diberikan injeksi arixtra pada abdomen. Saat ini juga mengeluhkan
tidak ada nafsu makan, sakit kepala dan pusing, serta BAB sudah 3 kali hari
ini dengan konsistensi lembek dan cair.
b. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan 1 bulan yang lalu pernah dirawat juga karena penyakit
jantung yang sama, dan penyakit jantungnya sering kambuh jika banyak
melakukan aktivitas. Pasien juga mengatakan memiliki riwayat penyakit
asma, maag, dan kolesterol yang tinggi.

c. Riwayat penyakit keluarga :


Suami pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit jantung, namun memiliki riwayat penyakit hipertensi

Riwayat medik dan sosial Riwayat pengobatan


 Kecelakaan : Pasien tidak ada  Sebelumnya
riwayat kecelakaan. berobat ke rumah sakit
 Saat ini
 Dirawat : Pasien pernah dirawat
Arixtra 1x25mg, Inj. Omeprazole
dirumah sakit sebelumnya karena
2x1mg, Miozidine 2x1 P.O,
penyakit jantung (IHD) Alprazolam 0,5 mg P.O
 Operasi : Pasien tidak pernah  Persepsi klien tentang kesehatan
operasi Pasien mengatakan bahwa kesehatan
 Alergi : Pasien tidak ada alergi adalah hal yang penting. Pasien
 Penyakit : asma, maag, dan sangat menghargai kesehatan dan
kolesterol kesehatan harus dijaga dengan baik.
 Lain-lain
..........................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
2. Pola Nutrisi – Metabolik
Intake nutrisi sebelum sakit Intake nutrisi sesudah sakit
 Makanan  Makanan
Pasien biasanya makan 3 x sehari, Pasien tidak dapat makan dengan
terdiri dari nasi dan lauk maksimal, hanya makan 2 sendok saja.
Mengeluhkan tidak ada nafsu makan, dan
hanya makan sedikit

 Minuman  Minuman
Minum dibatasi, hanya sedikit Minum dibatasi, hanya 3 gelas
setiap harinya karena penyakit
jantung yang diderita tidak
dibolehkan untuk minum banyak
 Nafsu makan  Nafsu makan
Nafsu makan baik, dapat Pasien mengatakan nafsu makannya
menghabiskan 1 porsi nasi dan lauk berkurang. Pasien tidak dapat makan
3 x sehari. dengan maksimal, tidak dapat
menghabiskan makanan yang disediakan
oleh RS
 Muntah  Muntah
Tidak ada muntah Tidak ada muntah
 Keluhan /masalah yang  Keluhan /masalah yang mempengaruhi
mempengaruhi asupan nutrisi asupan nutrisi
Tidak ada masalah Suka memilih-milih makanan, jika tidak
disukai maka tidak akan dimakan

 Keadaan kulit, rambut dan kuku


- Kulit pasien terlihat lembab warna kulit sawo matang.
- Persebaran rambut rata, rambut penjang, hitam serta beruban, tidak ada
ketombe, bersih dan terpelihara.
- kuku putih tidak ada sianosis, terlihat bersih dan pendek.
BB : 45kg TB : 148 cm Suhu : 36,8 oC.
IMT: 20,54 (Normal)
 Kelembaban kulit : kulit nampak lembab
 Warna kulit : sawo matang
 Turgor : < 2 detik
 Kulit pasien terlihat lembab
 Kuku : kuku putih tidak ada sianosis, terlihat bersih dan pendek.
 Rambut dan kepala :
 rambut bersih dan terpelihara.
 Kepala normal, tidak ada lesi dan tidak ada benjolan, tidak ada
perdarahan.
 Kelenjar tiroid : Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid
 JVP : Tidak ada bendungan vena jugularis
 Kaku kuduk : tidak ada
 Mukosa bibir : bibir lembab
 Kebersihan mulut : mulut tampak bersih, tidak berbau
 Peradangan tonsil : tidak ada
 Gigi : tidak terdapat karies, terlihat rapi dan putih bersih.
 Penggunaan NGT : Pasien tidak terpasang NGT
 Terapi intravena / parenteral : Pasien tidak terpasang infus, hanya terpasang
venflon pada tangan kiri
 Lain-lain …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………

3. Pola Eliminasi
 Tanggal defekasi terakhir: 04/09/2021
 Frekuensi defekasi : 3 kali
Konsistensi : lembek dan cair
Warna : kuning
 Masalah defekasi : Pasien mengatakan merasa mules dan sering BAB
 Penggunaan alat bantu (laksatif/pispot): Mengunakan diapers
 Bising usus : 18x/menit
 Struktur abdomen
 I : bentuk normal, tidak ada asites, tidak ada distensi, elastisitas baik,
warna kulit baik dan normal, simetris pada 4 kuadran.
 A : bising usus 18x/m, dan teratur,
 P : tidak ada pembesaran pada hati, ginjal, dan spleen.
 P : suara timpani kuadran kanan atas, suara pekak kuadran kanan bawah,
suara timpani kuadran kiri atas, redup kudran kiri bawah,
 Distensi : Tidak ditemukan adanya distensi
 Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
 Lain-lain ………………………………………………………………..........
 Frekuensi berkemih : Pasien mengatakan BAK lancer 4-5 kali
Jumlah : sekitar 200 cc
Warna : Kuning
 Penggunaan alat bantu berkemih : Diapers
 Keluhan /masalah berkemih : tidak ada masalah berkemih
 Sakit pinggang : Tidak ada
 Palpasi ginjal : Ginjal teraba, tidak terdapat pembesaran
 Perkusi ginjal : Suara pekak, tidak ada pembesaran.
 Kondisi blast : Tidak ada distensi
 Lain-lain :
4. Pola Aktivitas – Latihan
Kemampuan perawatan diri:
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi √ √
Berpakaian/ berdandan √ √
Eliminasi/ toileting √ √
Mobilitas di tempat tidur √ √
Berpindah √ √
Berjalan √ √
Naik tangga √ √
Berbelanja √ √
Memasak √ √
Pemeliharaan rumah √ √
Skor:
0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain & alat 4 = tergantung/tidak mampu
Kebersihan diri:
Di rumah
 Mandi : 2  /hr
 Gosok gigi : 3  /hr
 Keramas : 1  /mgg
 Potong kuku : 1  /mgg
Di rumah sakit
 Mandi : 1  /hr
 Gosok gigi : 1  /hr
 Keramas : Tidak ada keramas
 Potong kuku : Belum dipotong, kondisi kuku sudah pendek
Pernapasan
 Frekuensi napas: 21x/menit
Kedalaman: normal
Irama: reguler
 Bunyi napas: vesikuler
 Riwayat merokok: tidak merokok
 Riwayat asma/ bronchitis/ emfisema: Sering sesak napas, pernah
didiagnosis bronchitis akut, rutin nebulisasi mandiri di rumah, dan jika
asmanya kambuh biasanya disertai adanya secret dan menggunakan obat
aerosol untuk asma
 Riwayat penyakit paru dalam keluarga : tidak ada yang menderita penyakit
paru dalam keluarga
 Batuk : tidak ada batuk
 Penggunaan otot bantu napas :tidak terdapat otot bantu napas
 Suara napas tambahan :tidak terdapat suara nafas tambahan
 Adanya sputum : tidak ada sputum
 Lain-lain : pemeriksaan dada (Pernafasan)
 I : Tidak ada otot bantu napas
 P: Vokal fremitus getarannya sama, taktil fremitus simetris
 P: Terdengar sonor pada seluruh lapang paru
 A : Terdengar vesikuler pada semua lapang paru

Sirkulasi
 Frekuensi nadi : 75x/menit
Suhu : 36,8°C
Irama : Regular
TD : 114/94 mmHg
 Pemeriksaan dada (Jantung)
 I : Tidak terlihat pembesaran jantung dan ictus cordis tidak nampak
 P: Perkusi dada redup pada bagian jantung
 P: Pasien tidak ada nyeri dada dan palpitasi.
 A : S1 dan S2 tunggal

 Nyeri dada : Pasien mengatakan nyeri dadanya masih ada namun sudah
berkurang
 Capillary refill : < 3 detik
 Edema : tidak terdapat edema pada ekstremitas
 Palpitasi : tidak ada palpitasi
 Suhu ekstrimitas : teraba hangat 36,8°C
 Riwayat penyakit jantung dalam keluarga : Tidak ada penyakit jantung
dalam keluarga
Mobilitas :
 Pola latihan yang biasa dilakukan : Saat di rumah sakit hanya berbaring, dan
saat di rumah tidak bias melakukan kegiatan atau aktivitas berat,
kemampuan berjalan hanya dalam jarak 5-10 meter sebelum merasa sesak.
 Aktivitas di waktu luang
Sejak sakit pasien dianjurkan untuk berbaring dan tidak boleh mobilisasi,
sebelum masuk rumah sakit hanya melakukan aktivitas ringan

 Rentang gerak : pasien tidak terhambat dengan skala kekuatan otot 5-5-5-5.
 Keseimbangan dan cara jalan : Pasien mampu berjalan dengan seimbang
 Bentuk tulang belakang : Bentuk tulang belakang normal.
 Genggaman tangan/ reflex : normal, kuat.
 Penggunaan tongkat/ walker/ prostese : tidak ada penggunaan tongkat
 Persendian:
Nyeri : Tidak ada nyeri sendi
Kekakuan : tidak ada kekakuan
Edema : tidak ada edema pada ekstremitas
Deformitas: tidak ada deformitas
 Lain-lain:
 Pengkajian nyeri:
P: Gangguan sirkulasi
Q: Nyeri berdenyut
R: Kepala, dan nyeri dada
S: Skala 3
T: Setiap saat, diperburuk saat melakukan aktivitas

5. Pola Istirahat dan Tidur


 Waktu tidur:
Sebelum sakit :
D
Pasien mengatakan mengalami susah tidur malam hari dan sering terbangun
di malam hari pada pukul 3 dan tidak bisa tidur lagi hingga malam. Tidur
tidak teratur. Total tidur hanya 4-5 jam dalam sehari
Saat sakit :
Pasien mengatakan hingga saat pengkajian ini sejak kemarin belum ada
tidur, dikatakan sulit tidur karena nyeri kepala dan pusing.
 Keluhan yang mempengaruhi tidur : Susah tidur karena nyeri kepala dan
pusing
 Keluhan letih; Pasien mengatakan lelah karena belum ada tidur
 Lingkaran gelap di mata : tidak ada lingkaran gelap di mata
 Penggunaan hipnotik / sedasi : tidak ada penggunaan sedasi
 Lain-lain…………………………………………….......................................
6. Pola Kognitif – Persepsi
 Fungsi penglihatan : Presbiopi
 Posisi bola mata : simetris antara kedua sisi.
 Gerakan mata : mampu merespon cepat terharap stimulasi/ rangsang cahaya
dan suara serta dapat mengikuti gerakan jari 8 arah
 Konjungtiva : tidak anemis,
 Kornea : bening
 Sklera : tidak ikterik
 Pupil : tidak tampak ikterik dan reflex pupil normal, bereaksi terhadap
cahaya dan akomodasi.
 Keluhan nyeri : Tidak ada nyeri pada mata pasien
 Pemakaian alat bantu penglihatan : Kacamata baca

 Fungsi pendengaran : baik,


 Struktur luar telinga : tidak ada lesi, letak simetris antara sisi kiri-kanan,
 Cairan dari telinga : tidak ada cairan dari telinga,
 Perasaan penuh dalam telinga : tidak ada perasaan penuh pada telinga
 Tinnitus : tidak ada tinnitus
 Keluhan nyeri : tidak ada nyeri pada telinga
 Penggunaan alat bantu dengar : Pasien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
 Fungsi penciuman : baik
 Kondisi hidung : normal, simetris
 Cairan dari hidung : tidak ada keluar cairan dari hidung
 Vertigo : -
Pusing : pasien mengeluhkan ada rasa pusing dan sakit kepala
 Tingkat kesadaran Compos mentis GCS E4 V5 M6
 Kemampuan mengambil keputusan: berdiskusi dengan suami
 Lain-lain ..........................................................................…………………....
7. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri
 Persepsi klien tentang penyakitnya : Pasien mengatakan mampu dan pasrah
untuk menerima keadaannya sakitnya saat ini, dan berikhtiar dengan
pengobatan
 Harapan setelah dirawat : Pasien berharap kondisinya dapat stabil dan
membaik
 Persepsi klien tentang diri : Pasien menganggap bahwa sakitnya merupakan
hal yang sudah biasa karena sudah sering kambuh dan sudah sering masuk
ke rumah sakit
 Ekspresi afek/ emosi : pasien stabil dan tidak tampak sedih atau marah.
 Isyarat nonverbal perubahan harga diri : tidak ada tampak isyarat nonverbal
perubahan harga diri
 Lain-lain ……………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Diagnosis
keperawatan: ........................................................................................................
...............................................................................................................................
.....................
...............................................................................................................................
8. Pola Seksualitas – Reproduksi
 Dampak sakit terhadap seksualitas: tidak ada mengeluh mengenai dampak
sakit terhadap seksualitasnya
 Riwayat haid: Pasien menopause sejak usia 50 tahun
 Pemeriksaan payudara sendiri : Pasien tidak ada melakukan pemeriksaan
 Keluhan mengenai keturunan : tidak ada mengeluh mengenai keturunan,
 Tindakan pengendalian kelahiran : menggunakan KB suntik dan pil KB
sebelum menapause
 Riwayat penyakit hubungan seksual: tidak ada riwayat penyakit hubungan
seksual.
 Keluhan gatal-gatal : .Tidak ada.
 Lain-lain …………………………………………………………………….
9. Pola Koping – Toleransi Stres
 Cara pengambilan keputusan klien: Pasien mengatakan setiap keputusan
selalu dipertimbangkan dengan matang serta selalu berdiskusi bersama
suami. Untuk keputusan untuk dibawa ke rumah sakit, suami pasien
mengatakan biasanya sebeum parah sudah dibawa ke rumah sakit agar tidak
menyulitkan saat menuju ke rumah sakit karena pasien menggunakan
sepeda motor
 Stresor dalam 1 tahun terakhir: hanya penyakit yang dideritanya saat ini
yang menjadi stressor, namun untuk hal lain tidak ada
 Koping yang biasa digunakan: Pasien mengatakan sangat suka mengunjungi
anaknya yang sudah berkeluarga dan tinggal secara berpisah, biasanya akan
melakukan refreshing dengan makan makanan favorit atau sekedar
mengobrol
 Pengobatan untuk mengatasi stress: Tidak ada menggunkan pengobatan
untuk masalah stresnya
 Kecemasan : Pasien terlihat tenang dan tidak cemas
 Sistem pendukung : Suami dan anak-anak
 Perilaku yang ditunjukkan klien : Pasien menunjukkan sikap yang
10. Pola Peran – Hubungan
 Peran dalam keluarga: Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dalam
sebuah keluarga
 Hubungan dengan orang terdekat: sangat baik, tidak terdapat masalah.
 Interaksi dengan pasien lain: tidak ada interaksi, tidak ada pasien lain di
ruangan
 Cara berkomunikasi: baik dan menggunakan bahasa banjar.
 Efek perubahan peran: Pasien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti
biasa karena sakit, namun hal tersebut tidak terlalu mempengaruhinya.

 Perilaku selama dirawat: Kooperatif saat dilakukan pengkajian


 Bahasa yang digunakan sehari-hari: Bahasa banjar
 Lain-lain ………………………………………………………………...........

Diagnosa
keperawatan: .........................................................................................................
...............................................................................................................................
....................
11. Pola Nilai – Kepercayaan
 Persepsi klien tentang agama : Pasien percaya dengan adanya tuhan dan
pasien menganut agama islam.

 Kegiatan keagamaan: Sejak menderita penyakit jantung dan sesak, pasien


mengatakan sudah tidak bias mengikuti acara keagamaan seperti pengajian
atau yasinan karena tidak mampu berjalan jauh dan melakukan aktivitas
berat seperti memasak dll. Namun sebelum sakit pasien secara rutin
mengkuti kegiatan keagamaan tersebut.

 Sikap terhadap nilai: Rutin beribadah, sering sholat berjamaah dengan


suami
 Bantuan spiritual: Pasien tidak memerlukan bantuan spiritual.
 Lain-lain ………………………………………………………………...........
TERAPI MEDIS

Rute
Nama Obat Dosis Indikasi
Pemberian
Isosorbide Sublingual 5 mg Profilaksis jangka panjang terhadap
Dinitrate angina pectoris, memperbaiki
(ISDN) perfusi miokardium dan
memperbaiki sirkulasi kolateral
jantung coroner
Concor Oral 2,5 mg Menurunkan tekanan darah tinggi
atau hipertensi. Obat ini juga dapat
mencegah terjadinya komplikasi
hipertensi seperti penyakit jantung,
stroke, hingga gagal ginjal
Furosemide IV 1 amp Diuretic, mengeluarkan cairan
berlebih dalam tubuh melalui urin
Aspilet Oral 2 tab Antiplatelet, mengencerkan darah
dan mencegah penggumpalan di
pembuluh darah
Omeprazole IV 40 mg Mengatasi gangguan lambung,
seperti asam lambung dan tukak
lambung. Meringankan gejala sakit
maag, dan heartburn yang
diakibatkan oleh penyakit asam
lambung dan tukak lambung
Miozidine Oral 35 mg Terapi tambahan untuk mengobati
nyeri dada (angina pectoris) dan
mencegah kekurangan oksigen dan
nutrisi pada otot jantung
Arixtra Subkutan 2,5 mg Mencegah tromboemboli vena, dan
mengobati terjadinya pembekuan
darah.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil pemeriksaan tanggal 04 Oktober 2021:

CK-MB: 56 mcg/L (nilai rujukan: 0-3 mcg/L)


ANALISIS DATA
Nama Klien : Ny. M
Umur : 58 Tahun
Ruangan : Berlian/Kamar III
No. RM :

No. Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)


1. DO: Perubahan volume Penurunan curah
1. Hasil pemeriksaan TTV: sekuncup jantung (00029)
TD 114/94 mmHg, HR: 75x/menit
2. CRT: ≥ 3 detik
3. Diagnosis NSTEMI dan IHD
4. Riwayat penyakit jantung sering kambuh
dengan diagnosis IHD
5. Hasil pemeriksaan laboratorium CK-MB:
56mcg/L
DS:
1. Pasien mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri
dengan hasil pengkajian PQRST
P: Gangguan sirkulasi
Q: Tajam dan terasa panas
R: Dada kiri
S: Skala 3
T: Nyeri setiap saat, bertambah saat beraktivitas
2. Pasien mengatakan tidak mampu beraktivitas
dan akan langsung merasa lelah
3. Pasien mengeluhkan pusing dan sakit kepala
2. DO:
1. Hasil pemeriksaan TTV:
TD 114/94 mmHg, HR: 75x/menit
2. Pasien tampak mengernyitkan dahi dan
memegangi kepala saat dilakukan pengkajian
3. Diagnosis medis: IHD
DS:
1. Pasien mengatakan mempunyai riwayat
hipertensi Agens cidera biologis Nyeri akut (00132)
2. Pasien mengeluh nyeri dengan hasil pemeriksaan
PQRST:
P: Gangguan sirkulasi
Q: Serasa ditekan dan berdenyut pada kepala, tajam
dan terasa panas pada dada
R: Nyeri bagian kepala dan dada kiri
S: Skala 3 pada kedua area nyeri
T: Nyeri setiap saat, bertambah saat beraktivitas
3. DO: Ketidaknyamanan fisik Gangguan pola
1. Mata pasien tampak sayu dan mengantuk (nyeri kepala) tidur (00198)
2. Pasien tampak kelelahan
DS:
1. Pasien mengatakan susah tidur karena nyeri
kepala dan pusing
2. Pasien mengatakan belum ada tidur hingga saat
ini
4. DO:
1. Pasien tampak terbaring di tempat tidur
2. Pasien tidak dibolehkan mobilisasi atas advis
dokter
3. Diagnosis medis: IHD
DS:
1. Suami pasien mengatakan sejak sakit, pasien
sudah tidak diperbolehkan lagi untuk aktivitas
berat Intoleransi
Masalah sirkulasi
2. Pasien mengatakan hanya mampu berjalan sejauh Aktivitas (00092)
5-10 meter, jika lebih dari itu akan langsung
merasa sesak napas
3. Saat di rumah sakit pasien mengatakan tidak ada
kegiatan dan diminta oleh dokter untuk jangan
berpindah atau berjalan dahulu
4. Pasien mengatakan sering mengalami sesak dan
letih ketika beraktivitas berlebihan
PRIORITAS MASALAH

Nama klien : Ny M
Umur : 58 Tahun
Ruangan/kamar : Berlian/Kamar III

No. RM :

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama
Ditemukan Teratasi
Perawat)
1. Penurunan curah jantung 05 Oktober 2021 06 Oktober 2021

2. Nyeri akut bd. Agens cidera biologis 05 Oktober 2021 06 Oktober 2021

3. Gangguan pola tidur b.d Ketidaknyamanan fisik 05 Oktober 2021 06 Oktober 2021 Nurfiqri Ilham
Zulfiqar, S. Kep
4. Intoleransi aktivitas b. d Masalah sirkulasi 05 Oktober 2021 07 Oktober 2021
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Penurunan curah Setelah diberikan intervensi Perawatan Jantung Melakukan monitoring
jantung b. d keperawatan. Diharapkan masalah 1. Auskultasi suara jantung dan paru kardiovaskuler akan membantu
Perubahan isi penurunan curah jantung dapat 2. Lakukan penilaian sirkulasi perifer untuk memantau kondisi pasien
teratasi dengan kriteria hasil: (edema, CRT, warna, temperature dan
sekuncup sehingga dapat diberikan tindakan
Keefektifan Pompa Jantung nadi perifer)
1. Tekanan darah sistol dan diastol yang sesuai dan tepat. Istirahat
3. Monitor TTV secara teratur, pastikan
stabil dalam rentang normal diperlukan pada pasien dengan
dalam rentang normal
4. Monitor status kardiovaskuler penurunan curah jantung untuk
2. Tidak ada gangguan keseimbangan mengurangi beban kerja jantung,
5. Pastikan level aktivitas yang tidak
intake dan output dalam 24 jam dan kolaborasi pemberian obat
mempengaruhi kerja jantung yang berat
3. Tidak ada edema paru dan perifer 6. Tingkatkan secara bertahap aktivitas diperlukan bagi pasien dengan IHD
ketika kondisi klien stabil, misal seperti pemberian antikoagulan
4. Tidak ada kelelahan, diaforesis, aktivitas ringan yang disertai masa untuk mencegah terjadinya
dan dispnea istirahat koagulasi pada darah dan
7. Atur periode aktifitas dengan istirahat menyebabkan serangan jantung
5. Tidak tampak adanya sianosis
untuk menghindari kelelahan.
berulang.
8. Instrusikan pasien untuk melaporkan
adanya ketidaknyamanan atau nyeri di
dada.
9. Instrusikan pasien dan keluarga tentang
pembatasan dan progres aktifitas klien.
10.Kolaborasi pada pemeriksaan ulang
EKG , foto dada, pemeriksaan data
laboratorium (mis: enzim jantung)
11.Kolaborasi dalam pemberian obat (mis;
antikoagulan, antiaritmia) sesuai
indikasi, dan bila diperlukan bantu
pemasangan/mempertahankan alat pacu
jantung

1. Nyeri akut b. d Setelah dilakukan tindakan selama Manajemen Nyeri (1400) Manajemen nyeri adalah tindakan
agen cedera 2x8 jam, masalah teratasi dengan 1. Lakukan pengkajian lengkap pada keperawatan meliputi pengkajian,
biologis kriteria hasil: nyeri termasuk lokasi, sifat, pengendalian dan pencegahan /
onset/durasi, frekuensi, kualitas, pengurangan dari nyeri. strategi
Tingkat Nyeri (2102) intensitas atau beratnya nyeri dan penyembuhan nyeri tanpa
1. Nyei yang dilaporkan berkurang faktor pencetusnya. menggunakan obat- obatan tetapi
dengan skala meningkat dari 3 2. Kendalikan faktor lingkungan yang lebih kepada perilaku caring. Untuk
menjadi 5 dapat mempengaruhi respon itu, tenaga medis yang dominan
2. Ekspresi nyeri wajah berkurang pasien terhadap ketidaknyamanan berperan adalah para perawat
dengan skala meningkat dari 4 (misalkan posisi saat berbaring, karena bersentuhan langsung
menjadi 5 atau kenyamanan bed) dengan tugas keperawatan.
3. Kurangi atau eliminasi faktor- Selain itu, dapat juga dilakukan
Keterangan : faktor yang dapat mencetuskan dengan farmakologik dengan
1: Sangat berat atau meningkatkan nyeri (misalnya pemberian analgesic yang
2: Cukup berat kelelahan), dengan menganjurkan merupakan salah satu cara
3: Sedang pasien untuk mengurangi aktivitas pengurangan nyeri dengan cepat
4: Ringan dan istirahat yang dilakukan apabila non
5: Tidak ada 4. Ajarkan pasien teknik farmakologi tidak bisa lagi
nonfarmakologik untuk ditoleransi pasien.
Kontrol Nyeri (1605) mengurangi nyeri dengan teknik
1. Melaporkan perubahan terhadap
gejala nyeri pada professional relaksasi napas dalam
kesehatan dengan skala meningkat 5. Kolaborasi dengan dokter untuk
dari 1 menjadi 3 pemberian analgesic sesuai
indikasi
Keterangan :
1: Tidak pernah menunjukkan Pemberian Analgesik (2210)
2: Jarang menunjukkan 1. Tentukan lokasi, karakteristik,
3: Kadang-kadang menunjukkan kualitas, dan derajat nyeri sebelum
4: Sering menunjukkan pemberian obat
5: Secara konsisten menunjukkan 2. Cek instruksi dokter tentang jenis
obat,dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
2. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Tidur (1850) Peningkatan tidur pasien adalah
tidur b. d keperawatan selama 1 x 24 jam, 1. Kaji penyebab sulit tidur pada metode untuk terciptanya pola tidur
Ketidaknyamanan diharapkan keluhan gangguan pola pasien yang baik dan Perasaan segar
fisik tidur pasien berkurang dengan 2. Kaji riwayat tidur pasien sesudah tidur. Tidur sangat penting
kriteria hasil: sebelumnya, lihat pola tidur dan bagi kesehatan fisik maupun mental
adanya gangguan tidur yang pernah seseorang. Kualitas tidur malam
Status Kenyamanan (2008) dialami sebelumnya yang baik akan membuat pasien
1. Jumlah jam tidur dalam batas 3. Anjurkan untuk mempertahankan merasa segar.
normal 6-8 jam/hari dengan aktivitas sebelum tidur, seperti Konsultasikan dan kolaborasi
skala meningkat dari 3 menjadi membaca atau melakukan aktivitas dengan dokter sebelum melakukan
4 keagamaan yang menenangkan pemberian sedasi kepada pasien.
2. Pola tidur, kualitas dalam batas seperti berdzikir atau berdoa
normal dengan skala meningkat 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
dari 3 ke 4 bagi pasien, pastikan pasien nyaman
3. Perasaan segar sesudah tidur dengan posisinya dan atur bed
atau istirahat dengan skala yang sesuai kenyamanan pasien
meningkat dari 3 ke 4 5. Atur suhu ruangan yang nyaman
6. Jelaskan pentingnya tidur yang
Keterangan: adekuat kepada pasien dan suami
1: Sangat terganggu 7. Kolaborasi dengan dokter untuk
2: Banyak terganggu pemberian sedasi sesuai kebutuhan
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
5: Tidak terganggu
3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (0180) Manajemen Energi adalah kegiatan
Aktivitas b. d keperawatan selama 1x24 jam, 1. Monitor TTV pasien, seperti terpadu untuk mengendalikan
Masalah sirkulasi Intoleransi aktivitas dapat berkurang tekanan darah, respirasi, frekuensi konsumsi energi agar tercapai
atau teratasi dengan kriteri hasil: nadi, dan saturasi oksigen pemanfaatan energi yang efektif
Toleransi Terhadap Aktivitas: 2. Kaji pernapasan pasien, lihat dan efisien untuk menghasilkan
1. Saturasi oksigen tetap adekuat adanya sesak napas, penggunaan keluaran yang maksimal melalui
saat beraktivitas otot bantu napas atau adanya tindakan teknis secara terstruktur
2. Frekuensi napas saat beraktivitas retraksi dinding dada dan ekonomis untuk
menjadi tidak terganggu 3. Monitor status kardiorespirasi saat meminimalisasi pemanfaatan
3. Bernapas menjadi mudah saat pasien melakukan aktivitas energi
beraktivitas 4. Kaji aktivitas, dan kemampuan Meningkatkan istirahat dapat
pasien sebelum dan saat masuk menurunkan kebutuhan oksigen
rumah sakit tubuh dan menurunkan regangan
5. Anjurkan pasien untuk saat ini tidak jantung dan paru. Meningkatkan
melakukan aktivitas berat terlebih aktivitas dilakukan secara
dahulu, dan cukup istirahat di bertahap, dan tidak memaksakan
tempat tidur saja jika tidak mampu hingga dapat
6. Anjurkan pasien untuk perawatan memperbaiki tonus otot/stamina
tirah baring, dan menghindari tanpa adanya kelemahan.
mobilisasi. Dorong suami pasien
untuk membantu ADL seperti
mandi dan eliminasi di tempat tidur.
7. Posisikan pasien sesuai
kenyamanan, tinggikan bagian
kepala untuk memaksimalkan
ventilasi dan meningkatkan kadar
oksigen
8. Bantu pasien untuk melakukan
ROM aktif untuk menghindari
ketegangan otot
9. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
asupan nutrisi yang adekuat untuk
mefasilitasi energi
10. Kolaborasi dengan dokter untuk
penanganan farmakologi untuk
mengurangi kelelahan dengan tepat

Manajemen Nutrisi
1. Observasi nafsu makan pasien, lihat
apakah ada penurunan dan kaji
penyebabnya
2. Anjurkan keluarga pasien untuk
membawakan makanan favorit
pasien sementara pasien di rumah
sakit
3. Tawarkan makanan ringan yang
bergizi, untuk menambah nafsu
makan pasien
4. Edukasikan kepada pasien untuk
makan sedikit namun sering jika
belum mampu menghabiskan
makanan yang disediakan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian asupan nutrisi yang
adekuat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Waktu Diagnosis
Dx Implementasi Evaluasi TT
Tgl/Jam Keperawatan
Kep
1. Selasa, 05 Penurunan Perawatan Jantung S:
1. Melakukan pemeriksaan thoraks dengan
Oktober Curah 1. Pasen mengatakan sebelumnya tekanan
auskultasi suara jantung dan paru
2021 Jantung b. d 2. Menilai sirkulasi perifer, adanya edema darahnya tinggi yaitu 140/90 mmHg
dan CRT
Perubahan isi 2. Pasien mengatakan saat ini dia akan istirahat Nurfiqri
3. Melakukan pemeriksaan Tekanan darah
sekuncup pasien saja dan akan mengurangi bergerak atau Ilham
4. Mengkaji intake dan output pasien berjalan Zulfiqar,
5. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk
tidak melakukan aktivitas terlebih 3. Pasien mengatakan hanya minum sedikit S. Kep.
dahulu atau tirah baring, dan nantinya karena dibatasi, yaitu 3 gelas saja
aktivitas dapat ditingkatkan secara
4. Pasien mengatakan sudah BAK dengan
bertahap saat kondisi pasien sudah stabil
6. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk warna kuning sebanyak 4-5 kali sedikit
meningkatkan istirahat pasien untuk
sedikit, dengan jumlah sekitar 200cc
menghindari kelelahan
7. Menginstrusikan pasien untuk 5. Pasien mengatakan nyeri dadanya masih ada
melaporkan adanya ketidaknyamanan namun sudah berkurang dibandingkan
atau nyeri di dada.
8. Injeksi arixtra 1x2,5 mg subkutan kemarin
abdomen O:
1. Hasil pemeriksaan auskultasi jantung
didapatkan hasil S1dan S2 tunggal
2. Hasil observasi tidak terdapat adanya
edema, dan hasil pemeriksaan CRT ≥ 3
detik
3. Hasil pemeriksaan Fotothorac didapatkan
pada paru tidak ada infiltrate dan tidak ada
edema
4. Pasien tampak beristirahat dan berbaring di
tempat tidur, dan tidak melakukan aktivitas
5. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan:
TD 114/94 mmHg, HR: 75x/menit
A:
Keefektifan Pompa Jantung
1. Tujuan 1 tercapai: Tekanan darah sistol dan
diastol stabil dalam rentang normal

2. Tujuan 2 tercapai: Tidak ada gangguan


keseimbangan intake dan output dalam 24
jam

3. Tujuan 3 tercapai: Tidak ada edema paru


dan perifer

4. Tujuan 4 tercapai: Tidak ada kelelahan,


diaforesis, dan dispnea
5. Tujuan 5 tercapai: Tidak tampak adanya
sianosis

P: Lanjutkan pemberian obat sesuai indikasi, dan


pantau TTV pasien
2. Selasa, 05 Nyeri Akut b. Manajemen Nyeri (1400) S:
Oktober d Agens 1. Mengkaji nyeri pasien dengan 1. Hasil pengkajian nyeri PQRST didapatkan
pengkajian nyeri PQRST
2021 cedera hasil:
2. Menanyakan kepada pasien
biologis apakah posisinya saat ini sudah P: Gangguan sirkulasi Nurfiqri
nyaman, dan merapikan bed Q: Serasa ditekan dan berdenyut Ilham
pasien R: Nyeri bagian kepala Zulfiqar,
S. Kep.
3. Menganjurkan kepada pasien S: Skala 3
untuk beristirahat dan untuk saat T: Nyeri setiap saat, bertambah saat
ini jangan berjalan atau beraktivitas
beraktivitas dahulu, jika perlu 2. Saat ini pasien mengatakan nyeri kepalanya
sesuatu bias memanggil perawat disertai dengan pusing, hingga pasien sulit
atauminta bantuan kepada suami
tidur
4. Mengajarkan pasien teknik
nonfarmakologik untuk 3. Pasien mengatakan saat ini posisinya sudah
mengurangi nyeri dengan teknik nyaman saja, dan nanti bisa mengatur posisi
relaksasi napas dalam
seperti miring kanan atau kiri secara mandiri
jika posisi sudah dirasa kurang nyaman
4. Pasien mengatakan untuk saat ini memang
diminta oleh dokter untuk tidak beraktivitas
dan tidak berpindah dahulu, hanya berbaring
saja
5. Pasien mengatakan sudah memahami teknik
relaksasi napas dalam saat diajarkan, dan
mengatakan merasa lebih rileks
O:
1. Pasien tampak mengernyitkan dahi dan
memegang kepala saat dilakukan pengkajian
2. Pasien tampak berbaring dengan
menggunakan bantal, dan menutupi bagian
bawah tubuh dengan selimut. Pasien tampak
nyaman dengan posisinya
3. Pasien tampak beristirahat, dan tidak
melakukan aktivitas
4. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi
napas dalam, dan tampak rileks saat
melakukannya
A:
Tingkat Nyeri (2102)
1. Tujuan 1 belum tercapai: Nyeri yang
dilaporkan bertahan pada skala 3
2. Tujuan 2 belum tercapai: Ekspresi nyeri
wajah berkurang masih pada skala 4

Kontrol Nyeri (1605)


1. Tujuan 1 belum tercapai: Pasien belum
melaporkan adanya perubahan terhadap
gejala nyerinya

P: Lanjutkan Intervensi
3. Selasa, 05 Gangguan Peningkatan Tidur (1850) S:
Oktober pola tidur b. d 1. Menanyakan penyebab pasien sulit 1. Pasien mengatakan untuk sekarang sangat
tidur
2021 Ketidaknyam sulit tidur salah satunya dipengaruhi oleh
2. Mengkaji riwayat tidur pasien
anan fisik sebelumnya, termasuk pola tidur dan adanya nyeri kepala dan pusing yang Nurfiqri
adanya gangguan tidur yang pernah dideritanya, namun sebelumnya memang Ilham
dialami sebelumnya
sering sulit tidur dan sering terbangun di Zulfiqar,
3. Menanyakan riwayat penggunaan
sedasi untuk membantu tidur pasien malam hari pukul 3 dan tidak bisa tidur lagi S. Kep.
sebelumnya hingga keesokan harinya
4. Menganjurkan kepada pasien untuk
2. Pasien mengatakan untuk sebelumnya masih
melakukan aktivitas seperti
membaca, atau kegiatan keagamaan bisa tidur walaupun sebentar dan sering
yang menenangkan seperti berdzikir terbangun, namun untuk saat ini pasien
atau berdoa sebelum tidur belum ada tidur
5. Menanyakan kepada pasien apakah
sudah nyaman dengan posisinya 3. Pasien mengatakan dulu pernah minta obat
sekarang tidur ke dokter, namun hanya diberikan 1
6. Mengatur suhu ruangan yang kali dan tidak dianjurkan oleh dokter untuk
nyaman
penggunaan sedasi secara berkelanjutan
7. Menjelaskan kepada pasien dan
keluarga mengenai pentingnya jam 4. Pasien mengatakan selalu berdoa sebelum
tidur yang cukup bagi pasien tidur, dan nanti akan mencoba untuk
berdzikir dan menenangkan diri agar bisa
tidur
5. Pasien mengatakan saat ini merasa lelah
karena belum ada tidur
6. Pasien mengatakan sudah nyaman dengan
posisinya saat ini, dan mampu berganti
posisi secara mandiri
7. Pasien mengatakan kadang AC di ruangan
dirasa terlalu dingin
8. Pasien memahami pentingnya tidur yang
cukup
O:
1. Pasien tampak kelelahan
2. Pasien tampak berbaring di tempat tidur,
dan tampak nyaman dengan posisinya
3. Pasien saat dikaji menutupi bagian tubuh
bawah dengan selimut
4. Tidak tampak adanya lingkaran hitam pada
area mata pasien
A:
Status Kenyamanan (2008)
1. Tujuan 1 belum tercapai: Pasien belum ada
2. Tujuan 2 belum tercapai: Pola tidur dan
kualitas masih terganggu
3. Tujuan 3 belum tercapai: Pasien belum ada
tidur, dan masih mengeluhkan sulit tidur

P: Lanjutkan intervensi

4. Selasa, 05 Intoleransi Manajemen Energi (0180) S:


Oktober aktivitas b. d 1. Memeriksa TTV pasien Manajemen Energi (0180)
2. Mengkaji pernapasan pasien,
2021 Gangguan 1. Pasien mengatakan memiliki riwayat
melihat adanya sesak napas,
sirkulasi penggunaan otot bantu napas atau hipertensi dan kolesterol sebelumnya Nurfiqri
adanya retraksi dinding dada Ilham
2. Pasien mengatakan sering merasa sesak
3. Memonitor status kardiorespirasi
napas, terutama jika minum terlalu banyak Zulfiqar,
saat pasien melakukan aktivitas
4. Memeriksa skala otot pasien dan tidak ada BAK. Pasien mengkonsumsi S. Kep.
5. Menanyakan kegiatan dan obat diuretic, dan setelah itu pasien akan
aktivitas pasien saat di rumah, dan
saat di rumah sakit BAK dengan jumlah banyak dan kemudian
6. Menanyakan sejauh apa sesaknya akan hilang
kemampuan pasien dalam
3. Pasien mengatakan kegiatan saat di rumah
melakukan aktivitas, hingga
merasa lelah atau sesak hanya kegiatan ringan saja, jika melakukan
7. Menganjurkan pasien untuk saat ini kegiatan yang berat maka penyakit
tidak melakukan aktivitas berat
jantungnya akan kambuh dan akan merasa
terlebih dahulu, dan cukup istirahat
di tempat tidur saja sesak
8. Menganjurkan pasien untuk 4. Pasien mengatakan hanya mampu berjalan
perawatan tirah baring, dan sejauh 5-10 meter, lebih dari itu akan
menghindari mobilisasi.
merasa sesak napas
9. Edukasi kepada suami pasien untuk
membantu ADL seperti mandi dan 5. Pasien mengatakan ada riwayat asma, dan
eliminasi di tempat tidur dengan pernah didiagnosis bronchitis akut, serta
menggunakan pampers saja, jangan
rajin menggunakan obat asma aerosol dan
ke kamar mandi dahulu meskipun
merasa kurang terbiasa atau tidak rutin melakukan nebulisasi secara mandiri si
nyaman rumah
10. Membantu pasien untuk melakukan 6. Pasien mengatakan tidak akan melakukan
ROM aktif untuk menghindari
ketegangan otot, sambil mengajari aktivitas berat selama dirawat, akan
pasien cara untuk melakukan ROM beristirahat saja
aktif dan edukasi terkait 7. Pasien mengatakan sempat merasa sesak
manfaatnya
saat mobilisasi seperti berjalan ke toilet
Manajemen Nutrisi 8. Suami pasien mengatakan akan membantu
istrinya untuk ADL
1. Mengkaji nafsu makan pasien, dan
menanyakan mengapa tidak nafsu 9. Pasien mengatakan memahami terkait cara
makan melakukan ROM dan mengerti manfaatnya
2. Menganjurkan keluarga pasien
Manajemen Nutrisi
untuk membawakan makanan
favorit pasien sementara pasien di 1. Pasien mengatakan tidak nafsu makan saat
rumah sakit ini
3. Menawarkan makanan ringan
2. Suami pasien mengatakan istrinya pemilih
yang bergizi, untuk menambah
nafsu makan pasien dalam hal makanan, dan jika makanannya
4. Saat makanan pasien diantarkan tidak disukai tidak akan dimakan
oleh bagian gizi, dilakukan 3. Pasien mengatakan memahami terkait
edukasi kepada pasien untuk
makan sedikit namun sering, dan akan
makan sedikit namun sering jika
belum mampu menghabiskan mencoba untuk melakukannya
makanan yang disediakan O:
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Manajemen Energi (0180)
pemberian asupan nutrisi yang
adekuat 1. Hasil pemeriksaan TTV:
TD: 114/94 mmHg, T: 36,8°C, HR:
75x/menit RR: 21x/menit
2. Skala otot normal: 5-5-5-5
3. Pasien tampak kelelahan
4. Pasien tampak berbaring di tempat tidur,
dan tidak ada melakukan aktivitas
5. Pasien tampak terpasang pampers, dan BAB
serta BAK di tempat tidur
6. Pasien mampu melakukan ROM aktif

Manajemen Nutrisi
1. Pasien tidak memakan habis makanan yang
disediakan
2. BB pasien 45 kg, dengan BMI: 20,54
(normal)
A:
Toleransi Terhadap Aktivitas:
1. Tujuan 1 belum tercapai: Saturasi oksigen
berkurang saat melakukan aktivitas
2. Tujuan 2 belum tercapai: Frekuensi napas
saat beraktivitas meningkat dan sesak
3. Tujuan 3 belum tercapai: Sesak jika
melakukan aktivitas

P: Lanjutkan intervensi
5. Rabu, 06 Nyeri Akut b. Manajemen Nyeri (1400) S:
1. Mengkaji nyeri pasien dengan
Oktober d Agens pengkajian nyeri PQRST 1. Pasien mengatakan sudah tidak ada nyeri
2021 cedera 2. Menanyakan kepada pasien kepala, nyeri dada juga sudah hilang
apakah posisinya saat ini sudah
biologis 2. Pasien mengatakan saat ini posisinya sudah
nyaman, dan merapikan bed
pasien nyaman saja, dan nanti bisa mengatur posisi Nurfiqri
3. Menganjurkan kepada pasien seperti miring kanan atau kiri secara mandiri Ilham
untuk beristirahat dan untuk saat
jika posisi sudah dirasa kurang nyaman Zulfiqar,
ini jangan berjalan atau
beraktivitas dahulu, jika perlu 3. Pasien mengatakan sudah melakukan tenik S. Kep.
sesuatu bisa memanggil perawat relaksasi napas dalam dan membuat pasien
atau minta bantuan kepada suami
merasa lebih tenang dan rileks
4. Mengevaluasi penggunaan teknik
nonfarmakologik untuk O:
mengurangi nyeri dengan teknik 1. Ekspresi nyeri pasien sudah tidak terlihat
relaksasi napas dalam pada pasien 2. Pasien sedang duduk di atas tempat tidur
saat dilakukan pengkajian
3. Pasien tampak beristirahat, dan tidak
melakukan aktivitas
4. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi
napas dalam
A:
Tingkat Nyeri (2102)
1. Tujuan 1 tercapai: Tidak melaporkan adanya
nyeri lagi
2. Tujuan 2 tercapai: Ekspresi nyeri wajah
sudah tidak ada

Kontrol Nyeri (1605)


1. Tujuan 1 tercapai: Pasien sudah melaporkan
adanya perubahan terhadap gejala nyerinya

P: Hentikan intervensi
6. Rabu, 06 Gangguan Peningkatan Tidur (1850) S:
Oktober pola tidur b. d 1. Menanyakan aktivitas tidur pasien 1. Pasien mengatakan tadi malam sudah bisa
pada hari ini
2021 Ketidaknyam tidur dengan nyaman, mulai dari pukul
2. Menganjurkan kepada pasien untuk
anan fisik melakukan aktivitas seperti 10.00 WITA hingga 06.30 WITA Nurfiqri
membaca, atau kegiatan keagamaan 2. Pasien mengatakan sudah melakukan Ilham
yang menenangkan seperti berdzikir
aktivitas seperti berdo’a dan berdzikir Zulfiqar,
atau berdoa sebelum tidur
3. Menanyakan kepada pasien apakah sebelum tidur hingga pasien bisa tidur S. Kep.
sudah nyaman dengan posisi dan 3. Pasien mengatakan sudah nyaman dengan
suhu ruangan sekarang
posisi dan suhu ruangan saat ini
O:
1. Keadaan umum pasien sudah tampak lebih
baik disbanding kemarin, tidak tampak
kelelahan pada pasien
2. Pasien sedang duduk di atas tempat tidur
saat dilakukan pengkajian
A:
Status Kenyamanan (2008)
1. Tujuan 1 tercapai: Pasien sudah dapat tidur
selama ±8 jam
2. Tujuan 2 tercapai: Pola tidur dan kualitas
tidur sudah membaik
3. Tujuan 3 tercapai: Pasien merasa segar saat
bangun tidur

P: Hentikan intervensi
7. Rabu, 06 Intoleransi Manajemen Energi (0180) S:
Oktober aktivitas b. d 1. Memeriksa TTV pasien Manajemen Energi (0180)
2. Mengkaji pernapasan pasien,
2021 Gangguan 1. Pasien tidak ada mengeluhkan sesak napas
melihat adanya sesak napas,
sirkulasi penggunaan otot bantu napas atau 2. Pasien mengatakan tidak ada melakukan Nurfiqri
adanya retraksi dinding dada Ilham
aktivitas berat selama dirawat, pasien
3. Memonitor status kardiorespirasi
mengatakan ada berjalan ke toilet Zulfiqar,
saat pasien melakukan aktivitas
4. Memeriksa skala otot pasien 3. Pasien tidak mengeluhkan adanya sesak S. Kep.
5. Menganjurkan pasien untuk saat ini
napas
tidak melakukan aktivitas berat
terlebih dahulu, dan cukup istirahat 4. Suami pasien mengatakan sudah membantu
di tempat tidur saja istrinya untuk ADL
6. Menganjurkan pasien untuk 5. Pasien mengatakan memahami terkait cara
perawatan tirah baring, dan
menghindari mobilisasi. melakukan ROM dan mengerti manfaatnya
7. Membantu pasien untuk melakukan Manajemen Nutrisi
ROM aktif untuk menghindari
ketegangan otot, sambil mengajari 1. Pasien mengatakan masih tidak nafsu makan
pasien cara untuk melakukan ROM saat ini
aktif dan edukasi terkait
2. Suami pasien mengatakan sudah
manfaatnya
membawakan makanan favorit pasien yaitu
Manajemen Nutrisi gado-gado namun tetap tidak dimakan oleh
pasien
1. Mengkaji nafsu makan pasien, dan
menanyakan mengapa tidak nafsu 3. Pasien mengatakan memahami terkait
makan makan sedikit namun sering, dan akan
2. Mengkaji terkait adanya
mencoba untuk melakukannya
peningkatan nafsu makan setelah
dibawakan makanan favorit pasien O:
3. Melakukan edukasi kepada pasien Manajemen Energi (0180)
untuk makan sedikit namun sering
jika belum mampu menghabiskan 1. Hasil pemeriksaan TTV pasien didapatkan:
makanan yang disediakan TD: 119/80 mmHg, HR: 90x/menit, RR:
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 20x/menit, T: 36,8°C, SpO2: 98%
pemberian asupan nutrisi yang
adekuat 2. Skala otot normal: 5-5-5-5
3. Pasien sudah tidak tampak kelelahan
4. Pasien tampak duduk di tempat tidur, dan
tidak ada melakukan aktivitas
5. Pasien tampak terpasang pampers, dan BAB
serta BAK di tempat tidur
6. Pasien mampu melakukan ROM aktif

Manajemen Nutrisi
1. Pasien tidak memakan habis makanan yang
disediakan
2. BB pasien 45 kg dengan BMI: 20,54
(normal)
A:
Toleransi Terhadap Aktivitas:
1. Tujuan 1 tercapai: Saturasi oksigen stabil,
aktivitas pasien terkontrol
2. Tujuan 2 tercapai: Frekuensi stabil pada
20x/menit dengan melakukan aktivitas
ringan
3. Tujuan 3 tercapai: Pasien sudah tidak
mengeluhkan sesak lagi saat berjalan dan
aktivitas ringan

P: Pantau asupan nutrisi pasien


8. Kamis, 07 Intoleransi Manajemen Energi (0180) S:
Oktober aktivitas b. d 1. Memeriksa TTV pasien
2021 Gangguan 2. Mengkaji pernapasan pasien, Manajemen Energi (0180)
sirkulasi melihat adanya sesak napas, Nurfiqri
penggunaan otot bantu napas atau 1. Pasien tidak ada mengeluhkan sesak napas
2. Pasien mengatakan tidak ada melakukan Ilham
adanya retraksi dinding dada
3. Memonitor status kardiorespirasi aktivitas berat selama dirawat, pasien Zulfiqar,
saat pasien melakukan aktivitas S. Kep.
mengatakan ada berjalan ke toilet
4. Menganjurkan pasien untuk saat ini
tidak melakukan aktivitas berat 3. Pasien tidak mengeluhkan adanya sesak
terlebih dahulu, dan cukup istirahat napas
di tempat tidur saja
4. Suami pasien mengatakan sudah membantu
5. Menganjurkan pasien untuk
perawatan tirah baring, dan istrinya untuk ADL
menghindari mobilisasi. 5. Pasien mengatakan memahami terkait cara
6. Membantu pasien untuk melakukan
melakukan ROM dan mengerti manfaatnya
ROM aktif untuk menghindari
ketegangan otot, sambil mengajari Manajemen Nutrisi
pasien cara untuk melakukan ROM 1. Pasien mengatakan masih tidak nafsu makan
aktif dan edukasi terkait
saat ini, namun sudah mulai bisa makan
manfaatnya
lebih banyak
Manajemen Nutrisi 2. Suami pasien mengatakan hari ini ada

1. Mengkaji nafsu makan pasien, dibawakan oleh keluarganya makanan


melihat apakah terdapat berupa agar-agar dan bisa dimakan oleh
peningkatan pada nafsu makan pasien
2. Mengkaji terkait adanya
3. Pasien mengatakan memahami terkait
peningkatan nafsu makan setelah
dibawakan makanan favorit pasien makan sedikit namun sering, dan sudah
3. Melakukan edukasi kepada pasien mencoba untuk melakukannya, namun
untuk makan sedikit namun sering
masih belum mampu menghabiskan satu
jika belum mampu menghabiskan
makanan yang disediakan porsi makanan
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk O:
pemberian asupan nutrisi yang
Manajemen Energi (0180)
adekuat
5. Kolaborasi dengan dokter dalam 1. Hasil pemeriksaan TTV pasien didapatkan:
pemberian obat metronidazole
TD: 143/95 mmHg, HR: 80x/menit, RR:
injeksi untuk mengatasi masalah
lambung 20x/menit, T: 36,5°C, SpO2: 98%
2. Pasien sudah tidak tampak kelelahan
3. Pasien tampak duduk di tempat tidur, dan
tidak ada melakukan aktivitas
4. Pasien terpasang pampers, dan BAB serta
BAK di tempat tidur
5. Pasien mampu melakukan ROM aktif

Manajemen Nutrisi
1. Pasien sedang memakan agar-agar yang
diberikan oleh keluarganya sebanyak dua
bungkus
2. Pasien belum memakan habis makanan yang
disediakan rumah sakit
3. BB pasien 45 kg dengan BMI: 20,54
(normal)
A:
Toleransi Terhadap Aktivitas:
1. Tujuan 1 tercapai: Saturasi oksigen stabil,
aktivitas pasien terkontrol
2. Tujuan 2 tercapai: Frekuensi stabil pada
20x/menit dengan melakukan aktivitas
ringan
3. Tujuan 3 tercapai: Pasien sudah tidak
mengeluhkan sesak lagi saat berjalan dan
aktivitas ringan

P: Pantau asupan nutrisi pasien

Anda mungkin juga menyukai