NIM : 16.113082.5.0340
DATA DEMOGRAFI
Nama Pasien
: Ibu A
Tgl Masuk RS
: 10 September 2016
Jam : 12.04
Tgl Lahir
: 02 Maret 1972
Jenis Kelamin : P
Alamat
: Lempake Rt 24
Status Perwakinan
: Menikah
Lama : 5 Tahun
Agama
: Islam
Suku : Banjar
Pendidikan
: SD
Pekerjaan : IRT
: Suami
Sumber Biaya
: KIS
: 14 September 2016
Sumber Informasi
Keluhan Utama
Perut dan Kaki membesar
2.
S= 6
T= saat merubah posisi, batuk dan tertawa (subjektif)
Pasien meringis dan memegang dada(objektif).
3.
4.
5.
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
Serumah
III. TANDA-TANDA VITAL
TD
: 100/80 mmHg
Nadi
RR
: 33 x/mnt
: 36.80c
TD
: 120/90 MmHg
: 85 x/i
RR
: 28 x/i
: 360c
BB : 47 Kg
Saat Pengkajian
Saat Masuk RS
IMT : 20.888
TB : 150 Cm
Keadaan Umum : Sedang, Kesadaran : Compos Mentis, E4V5M6
IV. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
1.
2.
Pola Eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak, warna
coklat tidak ada pendarahan atau konstipasi. Pasien BAK menggunakan selang
kencing(subjektif).
Suara peristaltik normal terdapat nyeri tekan pada bagian abdomen
dikarenakan perut bengkak, pasien terpasang DC dengan jumlah urine 1500
ml/24 jam dengan warna urine kuning/jernih (objektif).
4.
Pola Aktivitas
Pasien mengatakan aktivitasnya memerlukan bantuan orang lain untuk
membantunya, pasien menggunakan bantal kalau tidur dengan 1 bantal
(subjektif).
Ekstremitas hangat pengembalian kapiler normal, rentang gerak sendi
terbatas, massa kekuatan otot normal. 5555 5555 (objektif).
4433 3344
5.
6.
8.
9.
Pola seksualitas
Pasien mengatakan sudah 5 bulan tidak melakukan hubungan seksual
bersama suaminya karena penyakit yang dideritanya(subjektif) .
Kepala
Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada lesi, kebersihan baik.
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
2.
3.
Mata : simteris, ukuran pupil isokor, reflek cahaya positif, bentuk mata tidak
sipit, tidak ada edema pada kelopak mata, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterus, tidak ada tanda tanda radang, kebersihan baik. Penglihatan baik.
4.
Telinga
Inspeksi : simetris, kebersihan baik, tidak ada pengeluaran serumen pada lubang
telinga, tidak ada pembengkakan, pina normal lebih tinggi dari pada
garis mata, pendengaran baik.
5.
Hidung
Inspeksi : Simetris lubang hidung, septum nasal simetris, tidak ada pengeluaran
sekret, tidak ada epitaksis/mimisan, kebersihan baik tidak ada peradangan,
penciuman baik.
6.
Mulut
Inspeksi : kebersihan baik, membran mukosa lembab, keadaan gigi terdapat 3
berlubang, kebersihan lidah kurang baik, tidak ada lesi, tonsil dan uvula normal,
tidak ada peradangan, tidak ada halitosis.
7.
Tenggorokan
Inspeksi : tonsil berada ditengah, kemampuan menelan baik, tidak ada gangguan
bicara, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, posisi letak tenggorokan
ditengah, tidak ada peradangan.
Palpasi : teraba thiroid.
8.
Leher : tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid maupun kelenjar getah
bening.
9.
Dada/paru-paru :
Inspeksi : bentuk simetris, gerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding
dada .
Palpasi : taktil fremitus simetris anterior/posterior.
Perkusi : sonor lapang paru
Auskultasi : vesikuler didengar lapang paru, brchovesikular.
10. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : tidak ada kardiomegali, ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : pekas pada batas jantung
Auskulatsi : s1 s2 regular
11. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi.
Auskultasi : BU 10 x/i
Palpasi : terdapat nyeri tekan dan masa yang dibagian abdomen kuadran 4.
Perkusi : terdapat cairan di abdomen.
12. Kulit warna kuning langsat tekstur kering turgor kulit kembali < 2 detik,
kelembapan baik, tidak ada alergi, tidak ada lesi/peradangan. Elastisitas baik.
13. Genetalia : mengeluarkan keputihan tapi tidak banyak, dipasang DC > 1 mnggu,
tidak ada lesi dan tanda peradangan.
14. Rektum kebersihan baik. Tidak ada hemorid, tidak ada lesi/peradangan.
15. Ekstremitas :
kekuatan otot baik mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang 5555 5555.
4433 3344
ROM : bagian ekstremitas bawah terbatas,tidak ada luka. Lokasi IV line bagian
ekstremitas kanan atas, CRT < 2 dtk.
16. Neurologi : Tingkat Kesadaran
a.
2.
3.
4.
Saraf kranial IV :
5.
Saraf kranial VI :
6.
Saraf kranial V : pasien dapat mengunyah, sensasi wajah & reflek kedip
baik
7.
8.
9.
11. Saraf kranial XI : pasien dapat menggerakan bahu dan melawan tahanan
12. Saraf kranial XII : pasien dapat menggerakan lidah dan melawan
tahanan
b.
c.
Refleks Fisiologis
1.
Refleks patella : +
2.
Refleks Bisep : +
3.
Refleks Trisep : +
4.
Refleks achiles : +
Reflesk Patologis
1. Babinski Sign :
Hasil
Unit
Nilai rujukan
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
PLT
RDW-SD
RDW-CV
PDW
MPV
P-LCR
PCT
Neutrofil #
Neutrofil%
Limfosit #
Limfosit%
Monosit#
Monosit%
Eosinofil#
Eosinofil%
Basofil#
Basofil%
Bleeding time
Clotting time
Laju endap darah
MCHC
9,25
3,56
8,3
27,4
76,9
23,3
616
65,5
24,6
15,0
7,5
10
0,46
7,4
80
1,01
11
0,70
8
0,04
0
0,1
1
3
10
Tidak cukup
30,3
10^3/ul
10^3/ul
g/dl
%
Fl
Pg
10^3/ul
Fl
%
Fl
Fl
%
%
10^3/ul
%
10^3/ul
%
10^3/ul
%
10^3/ul
%
10^3/ul
%
Mnt
Mnt
Mm/jm
G/dl
4.80-10.80
4.20-5.40
12.0-16.0
37.0-54.0
81.0-99.0
27.0-31.0
150-450
35.0-47.0
11.5-14.5
9.0-13.0
7.2-11.1
15-25
0.15-0.40
1.5-7.0
40-74
1.00-3.70
19-48
0.16-1.00
3-9
0.00-0.80
0-7
0.0-0.2
0-1
1-6
1-15
<15
33.0-37.0
Kimia Klinik
Sgpt
Biliribun total
Biliribun direct
Biliribun indirect
Total protein
Albumin
Globulin
Cholesterol
Asam urat
Ureum
creatinin
6 u/l
1.7 mg/dl
1.2 mg/dl
0.5 mg/dl
7.0 g/dl
2.8 g/dl
4.2 g/dl
83 mg/dl
8.0 mg/dl
37.3 mg/dl
0.9 mg/dl
< 33
< 0.9
< 0.3
0.0-0.8
6.6-8.7
4.0-4.9
2.3-3.5
<200
2.4-5.7
16.6-48.5
0.5-1.0
131 mmol/l
3.9 mmol/l
95 mmol/l
1.35-155
3.6-5.5
98-108
Pemeriksaan elektrolit
Natrium
Kalium
cholride
Urinalisa
Berat jenis
Warna
Kejernihan
PH
1.009
Kuning
Agak keruh
6.5
1.003-1.300
Jernih
4.8-7.8
ANALISA DATA
Data
problem
Agens cedera biologis
etiologi
Nyeri akut
nyeri
Ds :
Pasien
mengatakan
tenggorokan
gatal
sering batuk
Do :
Jumlah sekret sedikit
Sekret berwarna putih
kental
Ketidakefektifan bersihan
Ds :
Pasein
mengatakan
sering mengalami mual
Do:
Wajah pucat
Distensi abdomen
Ds :
Pasien mengeluh nyeri
P= perut terasa bengkak dan
kencang
Q= ditusuk-tusuk
R= pada bagian perut
S= 6
T= saat merubah posisi,
batuk dan tertawa.
Do :
Pasein
meringis
memegang perutnya
Perut membesar dan
kencang
Terdapat nyeri tekan
Ds :
Pasien mengeluh sesak
nafas
Do :
TD : 100/80 mmHg,
RR:33x/i,
N:88x/i,
0
S:36,8 c
Terpasang O2 3 Ltpm
jalan nafas
Mual
Ds :
Pasien
mengatakan
mudah
lelah
saat
beraktivitas
Do:
kekuatan otot
5555 5555
kelemahan
Halangan lingkungan
Status kesehatan
ansietas
Ds :
Pasein
mengatakan
sudah 5 bulan terakhir
tidak
melakukan
hubungan seksual
Disfungsi seksual
Ds :
Pasein
mengatakan
tidak
mengetahui
tentang penyakitnya.
Do :
Kurang sumber
4433 4433
Ds :
Pasein
mengatakan
susah tidur pada malam
hari hanya tidur selama
kurang lebih 3 jam dan
pada siang hari kurang
lebih 2 jam, pasein
mengatakan susah tidur
karena lingkungan yang
ribut disekitarnya.
Do :
Pasein mengantuk dan
lemas
Warna gelap dibawah
mata
Sering menguap
Ds :
Pasien
mengatakan
gelisah tentang status
kesehatannya
Do :
Pasein
cemas
dan
gelisah
terkadang
tangan basah
penyakit
pengetahuan
Defisit pengetahuan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa kep
Noc tujuan
Nyeri akut berhubungan Pengetahuan
dengan
Agens
biologis
Nic intervensi
manajemen Manajemen nyeri
cedera nyeri
1.1
lakukan
pengkajian
akut
dapat
observasi
teratasi petunjuk
dengan indikator :
adanya
nonverbal
mengenai ketidaknyamanan
gunakan
strategi
komunikasi
terjad i(3)
tindakan untuk
Menggunakan
teraupetik
mengetahui
analgetik (3)
berika
mengenai nyeri
Dengan skala
1.5
informasi
ajarkan
tehnik
untuk
pernah nonfarmakologi
mengurangi nyeri (relaksasi
menunjukkan
nafas dalam)
2. Jarang menunjukkan
1. Tidak
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
Ketidakefektifan
nafas
dengan nyeri
5. Secara konsistensi
pola Status
pernafassan
: Monitor pernafasan
2.1 monitor kecepatan ,
kedalaman,
&
kesimetrisan
normal (3)
2.5 berikan O2
TTV (2)
Dengan skala
1.
2.
Deviasi ringan
3.
Deviasi sedang
4.
Deviasi cukup
5. Deviaisi berat
Ketidakefektifan bersihan Kontrol Gejala
Manajemen
batuk
sekresi
tertahan
ketidak
efektifan
nafas
teratasi
indikator :
Memantau
gejala(2)
Melakukan
Tidak
pernah
menunjukkan
Mual
2.
Jarang menunjukkan
3.
Kadang menunjukkan
4.
Sering menunjukkan
5.
Secara konsistensi
berhubungan Kontrol mual dan muntah
Manajemen Mual
keperawatan
selama
Mendiskripsikan
faktor mual
4.3 ajari penggunaan tehnik
penyebab (2)
perubahan status (3)
Dengan skala
1.
nonfarmakologi
Tidak
menunjukkan
2.
Jarang menunjukkan
dengan
porsi
sedikit
3.
Kadang menunjukkan
mungkin
4.
Sering menunjukkan
meningkatkan kenyamanan
5.
Secara konsistensi
4.6
untuk
berikan
informasi
mengenai mual
Defitsit
perawatan
berhubungan
kelemahan
diri Motivasi
Peningkatan Latihan
gali
pengalaman
5.2
Rencana
dampingi
melakukan (3)
dukungan
(3)
Memulai
perilaku
mencapai target(3)
Dengan skala
1.
Tidak
menunjukkan
individu
pernah
Ansietas
2.
Jarang menunjukkan
3.
Kadang menunjukkan
4.
Sering menunjukkan
5. Secara konsistensi
berhubungan Tingkat kecemasan
Tehnik menennagkan
pertahankan
sikap
teratasi
dengan 6.2
pertahankan
kontak
indikator :
mata
membuat
perasaan
takut
dan
takut
bicara
5. Tidak ada
tidur Status Kenyaman Lingkungan Manajemen
pola
lingkungan
halangan lingkungan
tidur
dapat
ciptakan
lingkungan
dengan indikator :
Dengan skala
1.
Tidak terganggu
2.
Sedikit terganggu
3.
Cukup terganggu
4.
Banyak terganggu
Disfungsi
5. Sangat terganggu
seksual adaptasi terhadap disabilitas Manajemen
berhubungan
dengan fisik
perilaku
seksual
identifikasi
perilaku
8.2
secara pasien
diskusikan
dengan
mengapa
tingkah
menyesuaikan
disabilitas. (2)
Beradaptasi
terhadap
keterbatasan
secara
fungsional. (3)
Melaporkan
penurunan
2.
Jarang dilakukan
3.
Kadang dilakukan
4.
Sering dilakuka
5.
Secara
dilakukan
konsistensi
Defisit
berhubungan
kurang
pengetahuan
defisit
pengetahuan
dapat
teratasi
dengan 9.2
jelaskan
penyebab 9.3
review
Potensial
penyakit (3)
penyakit
9.5
berikan
mengenai
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
banyak
sesuai
informasi
Ket
5. Pengetahuan
mengenai
gejala kebutuhan
penyakit (3)
jelaskan
proses
(3)
Tanda
pengetahuan
penyakit (2)
patofiologi
pnyakit
Faktor-faktor
tingkat
indikator :
Kaji
sangat
pasien
perkembangan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam
14/09/16
DX
I
15.30
1.1
Implementasi
Evaluasi Proses
melakukan pengkajian S = pasien mengatakan nyeri bagian
secara konpeherensif
perut skala 6
O = wajah pasien meringis menahan
nyeri
15.35
II
kedalaman,
kesulitan bernafas.
O2 liter
2.5 memberikan O2
15.40
II
2.6
memberi
posisi
fowler
berbaring
O = posisi semi fowler
17.00
III,IV
mengajari
tehnik nonfarmakologi
17.25
I,III
1.6
memberikan
analgetik
5.2
mendampingi
melakukan latihan
oleh suami
O = pasien lemah terbaring, 5444 4445
5433 3345
18.00
II,V
S=-
O = Td = 110/70mmHg, N = 90 x/i,
RR= 28x/i, s=360c
20.25
VI
kesehatannya
kunjung sembuh
sekarang
yang
tak
VII
menyesuaikan
21.15
1.1
melakukan
sering menguap.
pengkajian S = pasein mengatakan masih nyeri dan
secara konpeherensif
1.2
mengobservasi
adanya S = -
II,III
batuk
O = sekret berjumlah sedikit
21.45
IV
strategi
mual
22.00
VI
mengatasi mual
O = keadaan umum sedang, lemah
9.1
menkaji
I,
1.6
memberikan
analgetik
06.00
Senin
II,V
I
19.09.16
15.20
skala 3
O = pasien tenang
1.5
memberikan
informasi S= -
mengenai nyeri
15.35
II,III,I
V
sesak lagi
O = RR: 18 x/i, O2 tidak terpasang
meningkatkan
5.3
melakukan
O = keadaan baik
latihan S = pasien mengatakan sudah bisa
bersama
melakukan
aktivitas
sendiri
secara
IX
9.3
memberikan
informasi S = -
kepada
keluarga
kondisi pasien
17.45
VI
18.00
II,V
S=-
19.00
VIII
8.1
mendiskusikan
VII
O=-
nyenyak
O = pasien tidak menguap lagi,
Selasa
20/09/16
09.20
timbul
O = wajah tenang
09.50
10.00
VI
pulang kerumah
O=-
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ibu A
No
1
Tgl/ Waktu
14/09/16
22.00
Evaluasi
S = pasien mengatakan nyeri pada bagian perut
skala 6
O = perut teraba keras & masih bengkak,
Mengenali kapan nyeri terjad i(3)
Menggunakan tindakan pengurangan nyeri
tanpa analgetik (3)
A = Masalah nyeri akut belum teratasi
P = lanjutkan intervensi 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5
II
III
IV
VI
VII
16/09/16
07.00
III
IV
VI
Senin
19/09/16
II
V
S = pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas
dengan sendirinya
O = kekuatan otot 5555 5555
5555 5555
Memperoleh dukungan (3)
Memulai perilaku mencapai target(3)
A = masalah defisit perawatan diri teratasi
P = pertahankan intervensi 4.4
VI
S = pasien mengatakan sudah bisa menerima
keadaan kondisi kesehatannya dengan baik
O = pasien tenang tidak ada distress, kooperatif
A = masalah ansietas teratasi
P = lanjutkan intervesi 6.1 6.3
VII
S = pasien mengatakan tidurnya nyenyak 8
jam/mala
O = k.u baik, tidak menguap, tercukupi tidurnya
Suhu ruangan (3)
Pencahayan ruangan (1)
Kontrol terhadap suara ribut (2)
A = masalah gangguan pola tidur teratasi
P = pertahankan intervensi 7.1 7.2
VIII
S
pasien
mengatakan
bisa
menerima
kondisinya
O = tidak ada penurunan citra diri
A = masalah disfungsi seksual teratasi
P = lanjutkan intervensi 8.2
IX
S = pasien mengatakan mengerti ttg penyakit
yang dideritanya
O = pengetahuan pasien tentang penyakitnya
sedang
Selasa
20/09/16