Anda di halaman 1dari 3

Analisa Data

Pengkajian Penunjang Etiologi Masalah


Data Subektif:- Terpapar suhu Resiko perubahan suhu
Data Objektif: lingkungan luar tubuh b.d adaptasi
- Menangis dengan lingkungan luar
spontan rahim.
- GDS: 75
- Kesadaran umum
baik
- Bayi menangis
kuat
- Bergerak aktif
- Warna kulit
kemerahan
- Suhu 360C
Data Subyektif:- Insisi tali pusat Resiko infeksi b.d
Data Obyektif: Daya tahan tubuh rendah trauma jaringan
- Pasien post SC
- Tampak tali
pusat masih
basah

Rumusan Diagnosa Keperawatan:


1. Hipotermi b.d adaptasi dengan lingkungan luar rahim dan penurunan d.d
suhu 35,70C
2. Resiko infeksi b.d kurangnya pertahanan imunologis, insisi tali pusat d.d
tali pusat masih tampak basah.

Rencana Asuhan Keperawatan


No.DX Intervensi Keperawatan
Tujuan (SMART) Intervensi (Prioritas) Rasional
Resiko Setelah dilakukan Mandiri: 1. Memantau
perubahan asuhan keperawatan 1. Monitor kondisi
suhu tubuh selama 2x24 jam temperatur pasien secara
diharapkan : bayi sampai umum
- Suhu: 36,50C- stabil 2. Mencegah
0
37,5 C 2. Meletakkan resiko
- RR: 30-60x/mnt bayi dengan perubahan
- HR: 120-140 memakai suhu tubuh
x/mnt selimut dan pada pasien
- Warna kulit mengganti 3. Mengetahui
merah muda pampers bila kondisi klinis
- Bayi tidak basah pasien
letargi 3. Perhatikan 4. Keluarga
tanda-tanda dapat
dehidrasi memahami
(turgor kulit perubahan
buruk, suhu tubuh
perlambatan pada bayi
berkemih, baru lahir
membrane
mukosa
kering)
Edukasi
4. Edukasi
keluarga tanda
dan gejala
hipotermi
Resiko Setelah dilakukan 1. Menyusui bayi 1. Salah satu
infeksi asuhan keperawatan secara dini cara
selama 2x24 jam 2. Lakukan meningkatkan
diharapkan resiko perawatan tali imunitas bayi
infeksi tidak terjadi. pusat setiap 2. Mengurangi
Dengan kriteria hasil: hari resiko
- TTV nomal 3. Inspeksi kulit terjadinya
- Tidak ada bayi terhadap infeksi
tanda-tanda ruam atau 3. Ruam dan
infeksi kerusakan kerusakan
- Tali pusat integritas kulit integritas
mengering 4. Edukasi kulit salah
keluarga untuk satu
menjaga manifestasi
daerah tali adanya
pusat kering infeksi.
4. Mencegah
kelembaban
daerah tali
pusat.

Implementasi
No.DX Implementasi Evaluasi TTD
Perawat
Resiko Senin, 21 Mei 2018 S:-
perubahan suhu Pukul 10.45 WIB O: APGAR skor 10 menit
1. Bayi lahir, ke-5 (baik), bayi bergerak
menyelimuti bayi aktif, BB 4300 gr (bayi
dan berat besar), air ketuban
menghangatkan jernih, bayi tampak ,
bayi di infant refleks sudah terjadi.
warmer A: BBL (NCB)
2. observasi TTV P:
(suhu, nadi, - Tetap monitor vital
pernapasan dan sign
APGAR Skor - Tetap monitor suhu
menit pertama bayi
3. Memonitor suhu - Edukasi keluarga
bayi tanda dan gejala
hipotermi
Eva
Resiko infeksi Senin, 21 Mei 2018 S:-
Pukul 11.00 O: Tidak tampak tanda-
1. Membantu tanda infeksi, tidak ada
menyusui bayi ruam dan kerusakan kulit,
secara dini tali pusat tampak kering.
2. Melakukan A: BBL
perawatan tali P:
pusat - Tetap monitor vital
Selasa, 22 Mei 2018 sign bayi
Pukul 09.00 WIB - Edukasi keluarga
1. Monitor vital sign untuk menjaga
T0C: 36,4 0 C kebersihan bayi
RR: 40x/mnt dan juga daerah tali
HR: 130 x/mnt pusat.
2. Inspeksi kulit
bayi terhadap
ruam atau
kerusakan
integritas kulit
3. Edukasi keluarga
untuk menjaga
daerah tali pusar Eva
tetap kering

Referensi:
- Sari, Maya Rachmah. (2013). Nifas Fisiologi Bayi Baru Lahir. Universitas
Brawijaya. Diakses melalui https://kupdf.com/download/laporan-
pendahuluan-asuhan-keperawatan-bayi-baru-lahir-
maya_58d764d8dc0d606a27c34631_pdf .
- Nanda Diagnosa Keperawatan (vol.10).2015-2016.Jakarta.EGC
- Nurarif,Amin; Kusua,Hardi.(2015).Nanda NIC-NOC.Yogyakarta:
MediAction
- Setiasih, wati.(2018). Askep BBL. Diakses melalui www.stikes-
istara.ac.id/upload/files/AskepBBLwt.ppt

Anda mungkin juga menyukai