Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

MATERNITAS
 Durotun Nafisah
 Dwi Kirana Yuliasti
 Elsa Dwi Liana Utami
 Fina Silfiyani
 Firda Madina
 Fitri Rohayani
 Hawa Novi Pandini
 Irma Saputri
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
BAYI BARU LAHIR
Konsep Pada Bayi Baru Lahir

Pengertian
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi dalam empat minggu
pertama kehidupan. Terdapat istilah bayi baru lahir normal
yang didefinisikan sebagai bayi yang dilahirkan pada usia
kehamilan aterm dengan berat lahir 2500- 4000 gram.bayi
baru lahir normal diartikan sebagai bayi yang lahir dengan
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai
alat pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai 42
Minggu.
Adaptasi Fisiologi yang terjadi pada bayi baru lahir

Adapun perubahan fisiologis menurut Lyndon (2014), yang


terjadi pada neonatus terbagi sebagai berikut:
 Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan pada janin saat di dalam kandungan
mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta.
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 10
detik pertama sesudah lahir.
 Perlindungan Ternal
Bayi baru lahir berada pada suhu lingkungan lebih rendah dari
pada suhu di dalam kandungan ibu. Agar tetap mempertahankan
panas dapat diperoleh dari pergerakan tungkai dan stimulasi
lemak coklat.
 Metabolisme Karbohidrat
Kehidupan janin di dalam kandungan mendapatkan
kebutuhan glukosa dari plasenta. Tindakan penjepitan tali pusat
menyebabkan bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri.
 Sistem Gastrointestinal
Refleks gumoh dan refleks batuk sudah terbentuk dengan
baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir menelan karena
terdapat sentuhan pada langit-langit mulut bayi sehingga memicu
bayi untuk menghisap selain itu juga karena adanya kerja
peristaltik lidah dan rahang yang memeras air susu dan payudara
ke kerongkongan bayi sehingga memicu refleks untuk menelan.
Adaptasi Psikologis yang Terjadi pada Bayi Baru Lahir

Faktor yang mempengaruhi perilaku neonates (bayi baru lahir) :


 Perilaku Sensori
a. Penglihatan
b. Pendengaran
c. Sentuhan
d. Pengecapan
e. penciuman
Masalah Kesehatan pada bayi baru lahir
Masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir terdapat 2 masalah yaitu
masalah fisiologis dan masalah bayi baru lahir dengan risiko tinggi.
 Masalah fisiologis bayi baru lahir
 Muntah
 Gumoh
 Oral Thrush
 Masalah resiko tinggi pada bayi baru lahir
 Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)
 Hipotermia
 Hipotemia
 Perdarahan tali pusat
Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir

 Anamnesis
 Identitas bayi baru lahir dan orang tua
 Riwayat perawatan antenatal
 Riwayat HPHT ( hari pertama haid terakhir )
 Riwayat kehamilan ibu baik, tidak ada DM,
preeklamsia/eklamsia, hipertensi
 Riwayat persalinan
 Riwayat bayi lahir langsungan menangis
 Pengkajian Fisik
Yaitu meliputi sebagai berikut :
a. Lakukan Inspeksi Pada Warna Bayi
b. Postur dan gerakan
c. Tanda-Tanda vital
d. Periksa Tonus atau Kesadaran Bayi
e. Berat
f. Integumen
g. kepala
h. Mata
i. Telinga
j. Wajah
k. Mulut
l. Leher
m. Pemeriksaan tali pusat
n. Dada
o. Abdomen
p. Genetalia
q. Ekstermitas
r. Punggung
s. Anus
1. Diagnosa Keperawatan

 Diagnosa keperawatan pada bayi baru lahir sebagai berikut :

1. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan


suplai lemak subkutan

2. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan ketuban pecah


sebelum waktunya

3. Risiko gangguan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan


suhu lingkungan yang eksterm
Intevensi Keperawatan
 Perencanaan pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut :
NO Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil

1. Termoregulasi tidak efektif Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1. Mengawasi


berhubungan dengan tindakan bayi sampai selalu suhu
ketidakadekuatan suplai lemak keperawatan stabil tubuh bayi
subkutan diharapkan (36,5°C- sampai suhu
termoregulasi tidak 37,5°C) tubuh bayi
efektif tidak 2. Monitor suhu normal dan
terjadi tubuh anak stabil.
  tiap 2 jam, jika 2. Dapat menjadi
Kriteria hasil : perlu. pengawasan
3. Bedong bayi setiap 2 jam
segera setelah untuk
lahir untuk mengetahui
mencegah dan
kehilangan mengawasi
panas suhu tubuh
bayi.
No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil

- kulit merah 4. Monitor 3. Agar suhu


menurun tekanan darah, tubuh bayi tetap
- menggigil frekuensi hangat.
menurun pernapasan dan 4. Mengetahui
- tidak pucat nadi dan mengawasi
- suhu tubuh tekanan darah,
membaik frekuensi
- suhu kulit pernapasan erta
membaik nadi bayi.
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
2. Resiko terjadinya infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda 1. Mengawasi
berhubungan dengan ketuban tindakan dan gejala infeksi tanda dan gejala
pecah sebelum waktunya. keperawatan lokal dan pada area yang
diharapkan risiko sistematik. terkena infeksi.
terhadap infeksi 2. Pertahankan 2. Hal ini agar bisa
tidak terjadi. teknik aseptik mengurangi
Kriteria hasil : pada pasien penyebaran
-demam menurun berisiko tinggi. mikroorganisme
- kemerahan 3. Jelaskan tanda pda pasien yang
menurun dan gejala infeksi, berisiko tinggi.
- nyeri menurun 4. Ajarkan cara 3. Agar untuk
- bengkak memeriksa kondisi mencegah
menurun luka atau luka terjadinya ketban
operasi. pecah sebelum
waktunya dan
memberikan
informasi kepada
ibu hamil.
4. Agar pasien
mengetahui
bagaimana
memeriksa kondisi
luka operasi
untuk menghindari
infeksi
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
3. Risiko gangguan integritas kulit Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengkaji
atau jaringan berhubungan tindakan penyebab kondisi warna dan
dengan suhu lingkungan yang keperawatan ganguan tekstur kulit untuk
eksterm diharapkan risiko integritas mengetahui
gangguan kulit penyebab
integritas kulit. (mis:perumah gangguan
Kriteris hasil : an sirkulasi) integritas kulit
-suhu kulit 2. Anjurkan 2. Menyarankan
membaik meningkatkan untuk
- perfusi jaringan asupan nutrisi memperbanyak
meningkat 3. Anjurkan asupan yang
- kemerahan menghindari mengandung
menurun terpapar suhu kandungan nutrisi
- kerusakan eksterm 3. Menyarankan
lapisan kulit untuk
menurun menghindari dari
paparan suhu
yang berlebihan
Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan pada bayi baru lahir sebagai berikut :

1. Mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup
hangat untuk mencegah hipotermi.

2. Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan.

3. Memotong dan mengikat tali pusat, memberi ntiseptik sesuai ketentuan setempat.

4. Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera ditetekan pada ibunya

5. Menilai apgar menit pertama dan menit kelima

6. Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu,
pemasangan gelang nama sesuai ketentuan setempat
7. Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.

8. Memandikan/membersihkan badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu


sampai enam jam setelah lahir)

9. Menetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.

10. Pemerikksaan fisik dan antropometri.

11. Pemberian vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.


Evaluasi

Evaluasi yang dapat dilakukan dan diharapkan pada bayi baru lahir adalah
sebagaiberikut:

a. Termoregulasi tidak terjadi.

b. Infeksi tidak terjadi.

c. Gangguan integritas kulit tidak terjadi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai