Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN

BBLR

A. Definisi Penyakit
Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu
lahir. (Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2015).

B. Pathway Penyakit
Etiologi :
1. Prematuritas : Faktor Ibu, Faktor Placenta, Faktor
Janin
2. Dismaturitas : Gangguan pertukaran zat anatara ibu
Klasifikasi BBLR :
1. BBLR :Bayi dengan berat badan lahir 1500 - 2500
gram
2. BBLSR :Bayi dengan berat badan lahir 1000 – 1500
gram
3. BBLER :Bayi dengan berat badan lahir kurang dari

Manifestasi Klinis :
1. Berat badan lahir < 2500 gram
2. Panjang badan ≤ 45 cm
3. Lingkar dada < 30 cm
4. Lingkar kepala < 33 cm
5. Tangisan lemah
6. Pernafasan belum teratur dan dapat terjadi apnea
7. Reflek menghisap, menelan , dan batuk belum
sempurna
8. Kulit tipis dan transparan

Komplikasi :
1. Hipotermia
2. Hipoglikemia
3. Hiperbilirubin
4. Sindrom Gawat Nafas
5. Infeksi

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidak Efektifan Pola Nafas 00032
NOC :Kepatenan Jalan Nafas
NIC : Manajemen Jalan Nafas, Monitor Pernafasan
2. Ikterik Neonatus 00194
NOC : Integritas Jaringan Kulit dan membran
mukosa
NIC : Fototerapi Neonatus, monitor ttv, perawatan
bayi baru lahir
3. Risiko Infeksi 00004
NOC :Infeksi tidak terjadi
NIC :Kontrol Infeksi, Perlindungan infeksi
4. Ketidak Seimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh 00002
NOC : Status nutrisi asupan makanan dan cairan
NIC : Manajemen Nutrisi, Konseling Nutrisi,
Monitor Nutrisi
C. Pemeriksaan Penunjang

No. Jenis Pemeriksaan Manfaat


1. Pemeriksaan skor ballard untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui
penilaian neuromuskular dan fisik.
2. Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang bulan untuk melihat ada
tidaknya sindrom gawat napas.
3. Foto thoraks/baby gram pada bayi baru didapat/diperkirakan terjadi sindrom gawat napas
lahir dengan kehamilan kurang bulan
dimulai pada umur 8 jam
4. USG kepala terutama pada bayi dengan dimulai pada umur 2 hari unutk mengetahui adanya
kehamilan kurang bulan hidrosefalus atau perdarahan intracranial.

D. Penatalaksanaan
1. Pengaturan suhu tubuh/Termoregulasi
Bayi BBLR akan cepat mengalami kehilangan panas badan atau suhu tubuh dan dapat menjadi
hipotermia atau hipertermia. Hal ini disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh belum
berfungsi dengan baik atau sistem metabolisme yang rendah. Hipotermia adalah penurunan
suhu di bawah 36,50C sedangkan hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh > 37,50C. Suhu
tubuh normal terjadi jika ada keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas. Suhu
tubuh dijaga pada suhu 36,5 – 37,50C. Diperlukannya penanganan yang tepat untuk mencegah
terjadinya hipotermia atau hipertermia serta menjaga suhu tubuh tetap berada dalam keadaan
normal, yaitu dengan cara proteksi termal/warm chain. Jika sudah terjadi perubahan suhu
badan bayi, dilakukan penangan yang lebih khusus yakni dengan cara penggunaan inkubator,
radiant warmer atau dengan cara metode kangguru.
2. Pengaturan makanan/nutrisi
Pemberian makanan terbaik bagi bayi adalah ASI (Air Susu Ibu). Pemberian makanan secara
dini akan mengurangi risiko hipoglikemia, dehidrasi dan hiperbilirubinemia. Pada bayi dengan
masa gestasi 32 minggu atau kurang atau berat badan kurang dari 1500 gram terlalu lemah
untuk bisa mengisap secara efektif atau tidak mempunyai refleks menelan yang memadai, ASI
dapat diberikan dengan menggunakan sonde lambung.
3. Mencegah infeksi
Bayi BBLR mempunyai daya tahan tubuh yang rendah dan sistem imun yang belum matang
menyebabkan bayi BBLR sangat rentan dengan infeksi. Hal ini dapat dicegah dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi pada bayi seperti mencuci tangan sebelum
memegang bayi, membersihkan tempat tidur bayi, membersihkan kulit dan tali pusat bayi.

Anda mungkin juga menyukai