RETARDASI MENTAL
PEMBIMBING AKADEMIK
Oleh:
NPM. 2014901110011
Janin
Otak kekurangan keracunan
suplai nutrisi
Merusak
Perkembangan jaringan otak
otak anak
Penyakit / terganggu
pengaruh prenatal
Deprivasi
psikososial
Kerusakan jaringan
otak RETARDASI METAL
suatu keadaan perkembangan jiwa yang
terhenti atau tidak lengkap yang Kurang kebtuhan
terutama ditandai oleh terjadinya psikososial
kendala keterampilan selama masa
Kelainan kromosom, perkembangan
kelainan genetic & kelainan Perkembangan otak
metabolic yang diturunkan tidak sempurna
Ketidakmampuan kognitif ( IQ < 70 – 75 )
Risiko cedera
Penurunan berat
badan
2 Pemeriksaan logam berat Mengetahui paparan toksin yang di dapat dari lingkungan
dalam darah
3 Test diagnostik seperti : EEG, untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak,
CT Scan injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan
perubahan
D. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
Anak Retardasi mental biasanya disertai dengan gejala hyperkinetik
(selalu bergerak, konsentrasi kurangdan perhatian mudah dibelokkan).
Obat-obat yang sering digunakan dalam bidang retardasi mentaladalah
terutama untuk menekan gejala-gejala hyperkinetik, misalnya :
a. Amphetamin dosis 0,2 - 0,4 mg/kg/hari
b. Imipramin dosis ± 1,5 mg/kg/hariEfek sampingan kedua obat diatas
dapat menimbulkan convulsi
c. Valium, Nobrium, Haloperidol dsb. dapat juga menekan gejala
hyperkinetik
Obat-obatan untuk konvulsi:
a. Dilantin dosis 5-7 mg/kg/hari (dapat juga menurunkan gejala
hyperkinetik, gejala gangguan emosi dan menaikkan fungsi berfikir)
b. Phenobarbital dosis 5 mg/kg/hari
Obat-obatan untuk menaikkan kemampuan belajar:
a. Pyrhioxine (Encephabol, Cerebron)
b. Glutamic Acid
c. Nootropil
(Rizkya, Nurul F, 2013)
2. Non farmakologis
Jenis-jenis Latihan untuk Penderita Retardasi Mental Ada beberapa jenis
dapat diberikan kepada penderita retardasi mental, yaitu:
a. Latihan di rumah: belajar makan sendiri, membersihkan badan dan
berpakaian sendiri.
b. Latihan di sekolah: belajar keterampilan untuk sikap sosial.
c. Latihan teknis: latihan diberikan sesuai dengan minat dan jenis
kelamin penderita.
d. Latihan Moral : latihan berupa pengenalan dan tindakan mengenai hal-
hal yang baik dan buruk secara moral.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily Lynn (2009) Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5 , Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.
Bulechek, Gloria M et all. (2016) Nursing Interventions Classification (NIC) edisi
keenam bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Ferial, F. (2011). Pengaruh Teknik Bercerita Terhadap Kemampuan Mengelola Emosi
Pada Anak Retardasi Mental Di SLB C Yakut Tanjung Purwokerto. Skripsi.
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017, Jakarta : EGC.
Moorhead, sue et all. (2016) Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran
Outcomes Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah
dan Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER
Rizkya, Nurul F, (2013). Penatalaksanaan, Pencegahan, Prognosis-Retardasi Mental.
[Scribd]
Yusuf, DKK. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika