Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

RETARDASI MENTAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Anak

PEMBIMBING AKADEMIK

Nor Isna Tauhidah, Ns., M. Kep

Oleh:

Muhammad Ilham Fadyllah, S. KEP

NPM. 2014901110011

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


LAPORAN PENDAHULUAN
RETARDASI MENTAL
A. DEFINISI
Retardasi Mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau
tidak lengkap yang terutama ditandai oleh terjadinya kendala keterampilan selama
masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara
menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial (Yusuf,
dkk, 2015).
B. PATHWAY

Infeksi pada Gangguan Bayi Intoksinasi Depresi berat Penyakit


kandungan metabolisme pada premature otak nyata
anak usia < 6
Obat yang Tekanan batin
tahun
Perkembangan Pembentukan dikonsumsi pada anak usia Penyakit
otak pada janin otak belum ibu disalurkan < 6 tahun bawaan
terganggu Suplai nutrisi ke sempurna ke janin sejak lahir
tubuh berkurang

Janin
Otak kekurangan keracunan
suplai nutrisi

Merusak
Perkembangan jaringan otak
otak anak
Penyakit / terganggu
pengaruh prenatal
Deprivasi
psikososial
Kerusakan jaringan
otak RETARDASI METAL
suatu keadaan perkembangan jiwa yang
terhenti atau tidak lengkap yang Kurang kebtuhan
terutama ditandai oleh terjadinya psikososial
kendala keterampilan selama masa
Kelainan kromosom, perkembangan
kelainan genetic & kelainan Perkembangan otak
metabolic yang diturunkan tidak sempurna
Ketidakmampuan kognitif ( IQ < 70 – 75 )

Mobilitas fisik Penurunan / kelainan fungsi kognitif


tidak seimbang dalam berbicara dan berbahasa

Perilaku Tidak dapat


hiperaktif makan dengan Keterlambatan pertumbuhan dan Hambatan komunikasi
benar perkembangan verbal

Risiko cedera
Penurunan berat
badan

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang


dari kebutuhan tubuh
Manifestasi Klinis Diagnosa Keperawatan
Menurut Yusuf, dkk (2015) gejala anak Retardasi Mental, 1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
antara lain sebagai berikut : NOC: Status Nutrisi, Status Nutrisi : Asupan Nutrisi
1. Lamban dalam mempelajari hal baru, mempunyai NIC :Manajemen nutrisi, Bantuan peningkatan BB
kesulitan dalam mempelajari pengetahuan abstrak 2. Risiko Cidera
atau yang berkaitan. NOC: Pengetahuan : keamanan fisik anak, koordinasi
2. Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak pergerakan.
Retardasi Mental berat . NIC :Pendidikan orang tua: keluarga yang membesarkan
3. Cacat fisik dan perkembangan gerak fisik, pada anak anak, manajemen lingkungan: keselamatan.
dengan Retardasi Mental berat memepunyai 3. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
keterbatasan ada yang tidak dapat berjalan, tidak NOC: Pemikiran abstrak, pemulihan terhadap kekerasan
dapat berdiri,atau bangun tanpa bantuan. NIC : Peningkatan perkembangan :Anak
4. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. 4. Hambatan Komunikasi Verbal
5. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. NOC: Adaptasi disabilitas fisik, komunikasi :
6. Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus, mengekspresikan, orientasi kognitif
banyak anak retardasi mental berat bertingkah laku NIC : Peningkatan komunikasi :kurang bicara,
tanpa tujuan yang jelas. peningkatan sistem dukungan, latihan memori
Etiologi Komplikasi
Menurut Maramis, 2010 dalam yusuf dkk, (2015), 1. Serebral palsi
Faktor penyebab Retardasi Mental yaitu sebagai
2. Gangguan kejang
berikut :
1. Faktor Genetik 3. Gangguan kejiwaan
2. Faktor Prenatal 4. Gangguan konsentrasi / hiperaktif
 Kelainan Bentuk dan jumlah kromosom
5. Defisit komunikasi
 Kelainan Metabolik
 Infeksi 6. Konstipasi (karena penurunan motilitas usus akibat obat-
 Intoksifikasi obatan kurang mengkonsumsi makanan berserat dan
 Racun yang berasal dari lingkungan cairan)
 Kekurangan nutrisi atau malnutrisi
7. Gangguan sensoris & masalah ortopedik

3. Faktor Perinatal (Betz, Cecily Lynn, 2002)


 Posisi janin yang abnormal
 Kecelakaan pada waktu lahir dan kegawatan Klasifikasi
fatal Menurut Somantri, dalam Ferial, (2011)
 Prematuritas Didasarkan pada tingkat kecerdasan terdiri atas:
 Asfikssia Neonatarum
1. Retardasi Mental Ringan
4. Faktor Pascanatal Disebut juga moron atau debil memiliki IQ antara 52-68,
 Cedera Kepala sedangkan menurut WISC antara 55-69.
 Infeksi otak 2. Retardasi Mental Sedang
 Gangguan kejang
Disebut juga imbesil yang memiliki IQ 36-51
 Malnutrisi
berdasarkan skala binet, sedangkan menurut WISC
5. Rudapaksa (trauma) dan/atau sebab fisik lain. memiliki IQ 40-54.
6. Gangguan Metabolisme, pertumbuhan atau gizi
3. Retardasi Mental Berat
7. Penyakit otak yang nyata (setelah kelahiran)
Disebut idiot, menurut binet memiliki IQ antara 20-32
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
NO Jenis Pemeriksaan Manfaat

1 Pemeriksaan kromosom Untuk mengetahui kelainan kromosom seperti down sindrom

2 Pemeriksaan logam berat Mengetahui paparan toksin yang di dapat dari lingkungan
dalam darah

3 Test diagnostik seperti : EEG, untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak,
CT Scan injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan
perubahan

D. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
Anak Retardasi mental biasanya disertai dengan gejala hyperkinetik
(selalu bergerak, konsentrasi kurangdan perhatian mudah dibelokkan).
Obat-obat yang sering digunakan dalam bidang retardasi mentaladalah
terutama untuk menekan gejala-gejala hyperkinetik, misalnya :
a. Amphetamin dosis 0,2 - 0,4 mg/kg/hari
b. Imipramin dosis ± 1,5 mg/kg/hariEfek sampingan kedua obat diatas
dapat menimbulkan convulsi
c. Valium, Nobrium, Haloperidol dsb. dapat juga menekan gejala
hyperkinetik
Obat-obatan untuk konvulsi:
a. Dilantin dosis 5-7 mg/kg/hari (dapat juga menurunkan gejala
hyperkinetik, gejala gangguan emosi dan menaikkan fungsi berfikir)
b. Phenobarbital dosis 5 mg/kg/hari
Obat-obatan untuk menaikkan kemampuan belajar:
a. Pyrhioxine (Encephabol, Cerebron)
b. Glutamic Acid
c. Nootropil
(Rizkya, Nurul F, 2013)
2. Non farmakologis
Jenis-jenis Latihan untuk Penderita Retardasi Mental Ada beberapa jenis
dapat diberikan kepada penderita retardasi mental, yaitu:
a. Latihan di rumah: belajar makan sendiri, membersihkan badan dan
berpakaian sendiri.
b. Latihan di sekolah: belajar keterampilan untuk sikap sosial.
c. Latihan teknis: latihan diberikan sesuai dengan minat dan jenis
kelamin penderita.
d. Latihan Moral : latihan berupa pengenalan dan tindakan mengenai hal-
hal yang baik dan buruk secara moral.
DAFTAR PUSTAKA

Betz, Cecily Lynn (2009) Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5 , Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.
Bulechek, Gloria M et all. (2016) Nursing Interventions Classification (NIC) edisi
keenam bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Ferial, F. (2011). Pengaruh Teknik Bercerita Terhadap Kemampuan Mengelola Emosi
Pada Anak Retardasi Mental Di SLB C Yakut Tanjung Purwokerto. Skripsi.
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017, Jakarta : EGC.
Moorhead, sue et all. (2016) Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran
Outcomes Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah
dan Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER
Rizkya, Nurul F, (2013). Penatalaksanaan, Pencegahan, Prognosis-Retardasi Mental.
[Scribd]
Yusuf, DKK. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika

Banjarmasin, Juni 2021

Prseptor Akademik Ners Muda,

Nor Isna Tauhidah, Ns., M. Kep Muhammad Ilham Fadyllah


Kep

Anda mungkin juga menyukai