Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

RETARDASI MENTAL

OLEH:
Mirra Edhayantie
2014901110046

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2021
Definisi :
Pengertian retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah
yang menyebabkan ketidak mampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap
tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Arif 2012)
Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensi kurang (abnormal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kana) atau keadaan kekurangan intelegensi
sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi tergangggu (Sunaryo
2012).

Etiologi :
Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari retardasi mental. Untuk mengetahui adanya
retardasi mental perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penyebab
dari retardasi mental sangat kompleks dan multifaktorial. Walaupun begitu terdapat beberapa
faktor yang potensial berperanan dalam terjadinya retardasi mental seperti dibawah ini:
1. Organik
a. Faktor prekonsepsi: kelainan kromosom (trisomi 21/Down syndrome dan
Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neurocutaneos, dll).
1) Faktor prenatal: kelainan petumbuhan otak selama kehamilan (infeksi, zat
teratogen dan toxin
2) Faktor perinatal: prematuritas, perdarahan intrakranial, asphyxia neonatorum,
Meningitis, Kelainan metabolik: hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dll.
3) Faktor postnatal: infeksi, trauma, gangguan metabolik/hipoglikemia, malnutrisi,
CVA (Cerebrovascularaccident) - Anoksia, misalnya tenggelam.
2. Non organic
a. Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
b. Sosial kultural Interaksi anak kurang
c. Penelantaran anak
3. Faktor lain: Keturunan; pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain.
PATHWAY

RETARDASI MENTAL

Faktor Faktor Faktor Faktor


Genetik Prenatal Perinatal Pascanatal

Kelainan bentuk Gizi Proses kelahiran Akibat infeksi


dan jumlah  Mekanis yang lama  Trauma
kromossom  Toksin  Posisi janin kapitisdan tumor
 Endokrin yang abnormal otak
 Radiasi  Kecelakaan  Kelainan
 Infeksi pada waktu lahir tulangtengkorak
 Stres dan kegawatan  Kelainan endokrin
fatal dan metabolik
 Imunitas
keracunan pada
 Anoksia embri
otak

Kerusakan pada fungsi otak:


Hernisfer kanan : keterlambatan perkembangan motorik kasar dan halus
Hernisfer kiri : keterlambatan perkembangan bahasa, sosial dan kognitif

Penurunan fungsi intelektual secara umum


Gangguan perilaku adaptif sosial

Keluarga Hubungan sosial Perkembanagan

 Kecemasan  Gangguan Penurunan fungsi


keluarga intelektual
Komunikasi
 Kurang verbal
Pengetahuan  Gangguan
 Koping bermain
keluarga tak  Isolasi sosial  Risiko
efektif  Kerusakan Ketergantungan
interaksi sosial  Risiko cedera
Klasifikasi :
Menurut Hasgurstika, (2011), Klasifikasi retardasi mental yaitu :
1. Retardasi mental berat sekali
IQ dibawa 20/25. Sekitar 1 sampai 2% dari orang yang terkena retardasi mental.
2. Retardasi mental berat
IQ sekiar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4% dari orang yang terkena retardasi mental.
3. Retardasi mental sedang
IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10% dari orang yang terkena retardasi mental.
4. Retardasi mental ringan
IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85% dari orang yang terkena retardasi mental. (Aqila)

Komplikasi :
1. Serebral palsi
2. Gangguan kejang
3. Gangguan kejiwaan
4. Gangguan konsentrasi / hiperaktif
5. Defisit komunikasi
6. Konstipasi ( Karena penurunan motilitas usus akibat obat-obatan kurang mengkonsumsi
makanan berserat dan cairan ).

Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan kromosom
2. Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
3. Pemeriksaan logam berat dalam darah
4. Test diagnostik seperti : EEG, CT Scan untuk indentifikasi abnormalitas perkembangan
jaringan otak. Injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan sangat individual.
Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak penanganan multidisiplin merupakan jalan yang
baik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual
untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu melibatakn
psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan kognitifnya,dokter
anak untuk memeriksa fisik anak,menganalisis penyebab,dan mengobati penyakit atau
kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran pekerja social kadang-kadanng diperlukan untuk
menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka buatlah strategi terapi. Seringkali melibatkan
lebih banyak ahli lagi,misalnya ahli saraf bila anka juga menderita epilepsi,palsiserebral,dll.
Psikiater,bila anaknya menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya
membutuhkan dukungan terapi keluarga.

No Diagnosa Keperawatan NOC NOC


1. Risiko Perilaku Kekerasan Kriteria Hasil: 1. Bina hubungan
Terhadap Diri Sendiri 1. Klien tidak saling percaya
(00140, NANDA, 2018-2020) mencederai diri / 2. Beri kesempatan
Definisi : Rentan berperilaku orang lain / pada klien untuk
yang individu menunjukkan lingkungan mengungkapkan
bahwa ia dapat membahayakan 2. Klien dapat membina perasaannya
dirinya sendiri secara fisik, hubungan saling 3. Bantu untuk
emosional dan/atau seksual percaya mengungkapkan
Faktor Risiko : 3. Dapat penyebab perasaan
1. Isyarat perilaku niat bunuh mengidentifikasi jengkel / kesal
diri melakukan cara 4. Anjurkan klien
2. Konflik orientasi seksual berespon terhadap mengungkapkan
3. Konflik hubungan kemarahan secara dilema dan
interpersonal konstruktif dirasakan saat
4. Masalah pekerjaan jengkel.
5. Menjalani tindakan seksual
autoerotik
6. Kurang sumber personal
7. Isolasi sosial
8. Ide bunuh diri
9. Rencana bunuh diri
10. Petunjuk verbal niat bunuh
diri
Populasi Berisiko :
1. Usia > 45 tahun
2. Usia 15-19 tahun
3. Riwayat upaya bunuh diri
berulang
4. Status pernikahan
5. Pekerjaan
6. Pola kesulitan dalam
keluarga

Kondisi terakait :
1. Masalah kesehatan mental
2. Masalah kesehatan fisik
3. Gangguan psikologis

2. Hambatan Komunikasi verbal Kriteria Hasil : 1. Kaji tingkat


(00051, NANDA, 2018-2020) 1. Komunikasi penerimaan pesan
Definisi : Penurunan, terpenuhi sesuai klien
keterlambatan, atau tidak adanya tahap perkembangan 2. Tingkatkan
kemampuan untuk menerima, anak komunikasi verbal
memproses, menghantarkan, dan 2. Setelah dilakukan dan stimualsi taktil
menggunakan sistem simbol perawatan anak dapat 3. Berikan instruksi
(segala sesuatu yang memiliki berkomunikasi secara berulang dan
atau menghantarkan makna) baik dengan orang sederhana
lain 4. Ajarkan teknik-
Batasan Karakteristik : teknik kepada orang
1. Tidak ada kontak mata terdekat dan
2. Kesulitan mengungkapkan pendekatan berulang
pikiran secara verbal untuk meningkatkan
3. Kesulitan mengolah kata- komunikasi.
kata atau kalimat
4. Disorentasi dalam lingkup
ruang, waktu, dan orang
5. Tidak dapat berbicara
6. Ketidakmampuan
mengunakan ekspresi tubuh
atau wajah
7. Verbalisasi yang tidak sesuai
8. Kesulitan berbicara atau
mengungkapkan dengan
kata-kata
Faktor yang berhubungan :
1. Perubahan pada harga diri
atau konsep diri
2. Gangguan persepsi
3. Kondisi fisiologis
4. Hambatan psikologis
5. Efek samping obat
6. Perbedaaan yang dikaitkan
dengan usia perkembangan
7. Kendala lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
Arif Mutaqqin, 2011.,Buku Ajar ASuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta Penerbit :Salemba Medika Jakarta
Smaert Aquila.2012.Anak Cacat Bukan Kiamat,Jakarta, Penerbit AR RUZZ MEDIA.
Soetjiningsih, dr. SpAK .,2010.Tumbuh Kembang Anak, Jakarta. Penerbt : Buku Kedokteran
EGC
www.Hasgurstika.co.id (Diakses pada tangal 19 Desember 2015)

Banjarmasin, April 2021


Preseptor Akademik Ners Muda

Esme Anggeriyani, Ns., M.Kep Mirra Edhayantie

Anda mungkin juga menyukai