RETARDASI MENTAL
OLEH:
Mirra Edhayantie
2014901110046
Etiologi :
Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari retardasi mental. Untuk mengetahui adanya
retardasi mental perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penyebab
dari retardasi mental sangat kompleks dan multifaktorial. Walaupun begitu terdapat beberapa
faktor yang potensial berperanan dalam terjadinya retardasi mental seperti dibawah ini:
1. Organik
a. Faktor prekonsepsi: kelainan kromosom (trisomi 21/Down syndrome dan
Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neurocutaneos, dll).
1) Faktor prenatal: kelainan petumbuhan otak selama kehamilan (infeksi, zat
teratogen dan toxin
2) Faktor perinatal: prematuritas, perdarahan intrakranial, asphyxia neonatorum,
Meningitis, Kelainan metabolik: hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dll.
3) Faktor postnatal: infeksi, trauma, gangguan metabolik/hipoglikemia, malnutrisi,
CVA (Cerebrovascularaccident) - Anoksia, misalnya tenggelam.
2. Non organic
a. Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
b. Sosial kultural Interaksi anak kurang
c. Penelantaran anak
3. Faktor lain: Keturunan; pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain.
PATHWAY
RETARDASI MENTAL
Komplikasi :
1. Serebral palsi
2. Gangguan kejang
3. Gangguan kejiwaan
4. Gangguan konsentrasi / hiperaktif
5. Defisit komunikasi
6. Konstipasi ( Karena penurunan motilitas usus akibat obat-obatan kurang mengkonsumsi
makanan berserat dan cairan ).
Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan kromosom
2. Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
3. Pemeriksaan logam berat dalam darah
4. Test diagnostik seperti : EEG, CT Scan untuk indentifikasi abnormalitas perkembangan
jaringan otak. Injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan sangat individual.
Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak penanganan multidisiplin merupakan jalan yang
baik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual
untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu melibatakn
psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan kognitifnya,dokter
anak untuk memeriksa fisik anak,menganalisis penyebab,dan mengobati penyakit atau
kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran pekerja social kadang-kadanng diperlukan untuk
menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka buatlah strategi terapi. Seringkali melibatkan
lebih banyak ahli lagi,misalnya ahli saraf bila anka juga menderita epilepsi,palsiserebral,dll.
Psikiater,bila anaknya menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya
membutuhkan dukungan terapi keluarga.
Kondisi terakait :
1. Masalah kesehatan mental
2. Masalah kesehatan fisik
3. Gangguan psikologis
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mutaqqin, 2011.,Buku Ajar ASuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta Penerbit :Salemba Medika Jakarta
Smaert Aquila.2012.Anak Cacat Bukan Kiamat,Jakarta, Penerbit AR RUZZ MEDIA.
Soetjiningsih, dr. SpAK .,2010.Tumbuh Kembang Anak, Jakarta. Penerbt : Buku Kedokteran
EGC
www.Hasgurstika.co.id (Diakses pada tangal 19 Desember 2015)