OLEH :
ELY PURNAMA
1914901110021
Definisi
Syok hipovolemik ditimbulkan oleh berkurangnya volume sirkulasi darah yang akan mengurangi
preload pada jantung dan dengan demikian menurunkan curah jantung. Syok hipovolemik dapat
terjadi karena kehilangan darah (misalnya pada perdarahan) atau karena deplesi cairan akibat
vomitus, diare, luka bakar, dehidrasi dan lain-lain. Syok hipovolemik merupakan tipe syok paling
sering yang terlihat secara klinis (Kumar, 2013)
Pathway
Kehilangan cairan Perpindahan cairan internal:
eksternal: Hemoragi internal
Trauma Luka bakar
Pembedahan Asites
Muntah-muntah Peritonitis
Diare Syok Hipovolemik
Dieresis
Diabetes insipidus
Tubuh kehilangan
oksigen dan darah
Hipovolemia
Metabolisme
Cardiac filling
TD
O2 dan CO2
Tonus simpatik
Hipoperfusi
Vasokonstriksi alveoli
pembuluh darah
Nafas cepat
Kulit
Ketidakefektifan
Akral dingin
Pola nafas
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Manifestasi klinis
1. Perdarahan kelas I: takikardi minimal, tidak ada perubahan yang berarti pada tekanan darah, tekanan
nadi, atau pernapasan.
2. Perdarahan kelas II: takikardi (HR >100x/m), takipnea, penurunan tekanan nadi, tekanan sistolik
mengalami sedikit perubahan, dapat terjadi perubahan perilaku seperti rasa cemas, ketakutan.
3. Perdarahan kelas III: perfusi tidak adekuat, termasuk takikardi dan takipnea yang jelas, perubahan status
mental dan penurunan tekanan darah.
4. Perdarahan kelas IV: takikardi yang jelas, tekanan nadi yang sempit, produksi urin hampir tidak ada,dan
kesadaran jelas menurun (Hardisman, 2014).
Kekuragan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
NOC: b.d kurg pengetahuan tntg faktor
Setelah dilakukan intervensi 1x1 jam pemberat & proses penyakit
TTV dlm btas normal
Elastisitas turgor kulit baik
NOC:
Membran mukosa lembab
Setelah dilakukan intervensi 1x6 jam klien
Tdk ada tnda2 dehidrasi
mampu
NIC: Tekanan systole& diastole dlm rentang yg
Monitor sttus cairan termsuk intake & output cairan diharapkn
Monitor TTV Berkomunikasi dg jelas & sesuai dg
Dorong pasien utk menambah intake oral kemampuan
NIC:
Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi
Monitor adanya perubhan sensasi
NOC:
Monitor TTV
Setelah dilakukan intervensi 1x1 jam klien mampu
Kolaborasi pemberian analgetik
Menunjukkan jalan nafas yg paten
TTV dlm rentang normal
NIC:
Buka jalan nfas
Atur posisi pasien
Auskultasi suara nfas
Monitor respirasi& sttus O2
Pertahankan jln nfas yg paten
Monitor TTV
Daftar Pustaka
(Ely Purnama)