Anda di halaman 1dari 32

Mahendra Bayu Saputra

DRK IGD RSWN


Asuhan Keperawatan Syok
Hipovolemik pada pasien
SNH
• Apa itu syok ???
Divinisi
• Syok merupakan kondisi dimana perfusi yang
tidak memadai untuk memberikan pasokan
oksigen serta nutrisi dan cairan untuk organ
organ tubuh. Pmberian aliran darah yang
cukup bagi jaringan serta sel sel memerlukan
pompa jantung yang adekuat, pembuluh
darah dalam kondisi baik, serta volume darah
yang memadai (Smletzer, Bare, Hinkle, dan
Cheever 2010)
Macam Macam Syok
• Syok Kardiogenik
• Syok Hipovolemik
• Syok Anafilaktik
• Syok Sepsis
• Syok Neurogenik • Syok Hemoragic
• Syok Non Hemoragic
Syok Hipovolemia
syok hipovolemik merupakan kondisi dimana
terjadinya kehilangan cairan tubuh atau darah
yang menyebabkan jantung tidak dapat
memompa darah yang cukup keseluruh tubuh
terutama pada organ oktak yang mengakibatkan
banyaknya jaringan tubuh yang terganggu
Tanda Gejala Syok hipovolemik
• Kulit dingin dan pucat
• Hipotensi
• Oliguria
• Dehidrasi
• Keringat dingin

(Toni Ashadi, 2010)


Syok hipovolemik
Drajad syok Hipovolemik Klasifikasi Syok Hipovolemik
• Syok Ringan • Perdarahan Kelas 1
• Syok Sedang • Perdarahan Kelas 2
• Syok Berat • Perdarahan Kelas 3
• Perdarahan Kelas 4
Patofisiologi
Perpindahan cairan internal :
Kehilangan cairan ekternal :
1. Hemoragic internal
1. Trauma
2. Luka bakar
2. Pembedahan
3. Asites
3. Mual dan Muntah
4. peritonitis
4. Diare

Tubuh Kekurangan Oksigen dan Darah


Oksigensai
menurun dan
karbondioksida
Kekurangan cairan Hipovolemia Metabolisme anaerob
meningkat

Menghasilkan energy tingkat


Cardiac filling rendah
Hipopefusi alveoli
( bersifat asam)

Cardiac Output Nafas Cepat

Pola nafas tidak efektif


Asuhan Keperawatan
Syok Hipovolemia
• Skenario
– Pasien Tn B masuk IGD rujukan Ambulance Hebat
dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak siang
pukul 11 siang, nafsu makan menurun serta
ditandai dengan mual dan muntah, pasien
mempunyai riwayat Stroke sejak 2 tahun tang lalu
Riwayat Kesehatan
• Keluhan utama : pasien datang dengan keluhan
tidak sadarkan diri sejak siang hari jam 11.00
• Riwayat kesehatan saat ini : pasien datang ke IGD
dengan tidak sadarkan diri sejak pukul 11.00 dan
tidak nafsu makan sudah 1 minggu ini disertai
dengan mual dan muntah selama dirumah
• Riwayat kesehatan yang lalu : Stroke 2 tahun
yang lalu
• Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada
Pengkajian Data Primer
• DO
Kondisi pasien lemah GCS 8
TD : -/-
Nadi : 134x/m
RR : 38x/m
Spo2 : tidak terbaca

Pemeriksaan fisik
Pulmo ronchi (-)
Abdomen supel Bu (+)
Airway
• Pasien tidak terdapat sumbatan pada jalan
nafas,tidak ada nya sura stredor atau snoring
BREATING
• Pasien sesak nafas ditandai dengan RR30x/m
spo2 datang tidak terbaca, post terpasang
NRM 15 LPM spo2 terbaca di monitor 98%
ronchi tidak ada whesing tidak ada, nafas
retraksi dada (+) nafas cuping hidung tidak ada
perkembangan paru simetris
SIRKULASI
• Nadi teraba lemah akral dingin, dengan Hr
156x/m (on monitor) TD tidak terbaca di
monitor, kringat dingin CRT>2 detik turgor
kulit >3detik kulit kering bersisik, konjungtiva
anemis, mata cowong
Disabiliti
• Pasien tidak sadar dengan GCS 8 dengan
E2M4V2, pasien terpsanag DC dengan no 16
Fr dengan fiksasi 25 cc urin output tidak
tertampung di urin bag maupun di selang,
terpasang NGT terfiksasi baik dan posisi
tertutup
• Tidak terdapat tanda trauma atau luka tekan
Pengkajian Sekunder
• Sign And Symptomp : pasien datang ke IGD
dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak jam 11
siang dirumah dan dibawa ke IGD pukul 12.00
• Alergi : tidak ada
• Medikasi : riwayat pengobatan tidak rutin
minum obat selama perawatan dirumah
• Last meal : tidak makan
• Event of Injury : tidak terdapat luka / trauma
Hasil Laboratorium
Radiologi
Rencana Pemberian Obat
Rumusan Masalah
No Data Etiologi Problem
1. DS : pasien nafsu makan menurun 1. Kekurangan Hipovolemia
sudah 2 minggu ini disertai dengan intake cairan
mual dan muntah
Do : pasien datang dengan tidak
sadarkan diri dengan GCS 10 nafas
cepat akral dingin nadi lemah TD :
-/- HR 156x/m , turgor kulit
melambat
2. Ds : pasien tidak dapat diajak Syndrom Pola nafas tidak
komunikasi hipoventilasi efektif
Do : pasien kondisi lemah akral
dingin nadi lemah HR 156x/m TD :
-/- RR 30x/m spo2 94% room air
CRT>2 detik
Diagonsa Keperawatan
• D. 0023 Hipovolemia
• D. 0005 Pola nafas tidak efektif
Reancana Asuhan
D.0023 Hipovolemia
Diagnosa Keperawatan TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
(SLKI) (SIKI)
HIPOVOLEMIA Setelah dilakukan intervensi 1. I.03116 Menejemen
D.0023 keperawatan 1x30menit, hipovolemia
maka kondisi volume cairan • Periksa tanda dan gejala
hipovolemi
Penyebab intravaskular, intertisiel,
• Monitor intake dan output
1. Kehilangan cairan dan/atau intravaskuler cairan
2. Kekurangan cairan membaik ditandai dengan : • Hitung kebutuhan cairan
intake 1. Kekuatan nadi membaik • Kolaborasi pemberian cairan
2. Frekuensi nadi membaik secara intravena
Mayor 3. Turgor kulit membaik • Kolaborasi dengan
3. Frekuensi nadi 4. Tekanan nadi membaik pemberian cairan isotonis
meningkat 5. Tekanan darah membaik ( Ringer Lactat )
4. Nadi teraba lemah 6. Intake cairan membaik • Pmberian cairan koloid
• Pengambilan sempel darah
5. Tekanan darah menurun vena
6. Turgor kulit menurun • Menejemen spesimen darah
7. Mukosa mulut kering
8. Volume urin menurun
Reancana Asuhan
D.0023 Hipovolemia
Diagnosa Keperawatan TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
(SLKI) (SIKI)
HIPOVOLEMIA Setelah dilakukan intervensi 2. I.03121 Pemantauan
D.0023 keperawatan 1x30menit, cairan
maka kondisi volume cairan • Monitor frekuensi dan
Penyebab intravaskular, intertisiel, kekuatan nadi
1. Kehilangan cairan dan/atau intravaskuler • Monitor frekuensi nafas
2. Kekurangan cairan membaik ditandai dengan : • Monitor tekanan darah
intake 1. Kekuatan nadi membaik • Monitor jumlah dan
2. Frekuensi nadi membaik warna urin
Mayor 3. Turgor kulit membaik • Monitor turgor kulit
3. Frekuensi nadi 4. Tekanan nadi membaik • Monitor intake dan
meningkat 5. Tekanan darah membaik output cairan
4. Nadi teraba lemah 6. Intake cairan membaik
5. Tekanan darah menurun
6. Turgor kulit menurun
7. Mukosa mulut kering
8. Volume urin menurun
Rencana Asuhan
D. 0005 Pola Nafas Tidak Efektif
Diagnosa Keperawatan TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
(SLKI) (SIKI)
D. 0005 Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan intervensi 1. I.01011 Menejemen
Efektif keperawatan 1x30menit, Jalan nafas
xpi maka pola nafas membaik • Monitor pola nafas
Manyor dengan kriteria hasil : • Monitor bunyi nafas
1. Penggunaan otot bantu 1. Dispnea menurun tambahan
nafas 2. Frekuensi nafas menurun • Posisikan semifowler
2. Pola nafas abnormal 3. Pola nafas membaik • Lakukan hisap lendir tiap
3. Dispnea 4. Kedalaman nafas 15 menit sekali
4. Fase expirasi memanjang membaik • Berikan oksigenasi
• Lakukan hiperoksigenasi
sebeleum hisap lendir
Rencana Asuhan
D. 0005 Pola Nafas Tidak Efektif
Diagnosa Keperawatan TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
(SLKI) (SIKI)
D. 0005 Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan intervensi 2. I.01014 Pemantauan
Efektif keperawatan 1x30menit, Repirasi
xpi maka pola nafas membaik • Monitor frekuensi, irama,
Manyor dengan kriteria hasil : kedalaman dan upaya
1. Penggunaan otot bantu 1. Dispnea menurun nafas
nafas 2. Frekuensi nafas menurun • Monitor pola nafas
2. Pola nafas abnormal 3. Pola nafas membaik • Monitor adanya produksi
3. Dispnea 4. Kedalaman nafas sputum
4. Fase expirasi memanjang membaik • Auskultasi bunyi paru
• Monitor hasil X-Ray
Thorax
• Dokumentasi hasil
pemantauan
• Stabilisasi jalan nafas
INTERVENSI
D.0023 Hipovolemia
• MONITOR TTV DAN KONDISI UMUM
• RESUSITASI CAIRAN SESUSAI DENGAN
KEBUTUHAN PASIEN ( INTERVENSI RESUSITASI
CAIRAN 1500 CC DALAM 30 MENIT )
• MONITORING INTAKE DAN CAIRAN OUTPUT
PASIEN
• MONITOR TURGOR KULIT DAN CRT PASIEN
• MONITOR URIN OUTPUT
INTERVENSI
D. 0005 POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
• MONITOR POLA NAFAS PASIEN
• MONITOR BUNYI NAFAS SEBELUM DAN
SETELAH PEMBERIAN RESUSITASI CAIRAN
• POSISIKAN PASIEN SEMIFOWLER
• BERIKAN OKSIGENASI DENGAN NRM 15 LPM
• LAKUKAN SUCTIONING JIKA DIBUTUHKAN
• MONITOR TTV DAN KONDISI UMUM PASIEN
• MONITORING HASIL RO THORAX
Evaluasi
Hipovolemia (D.0023)
• S : keluarga mengatakan pasien sudah mulai buka mata dan
kontak mata
• O : kondisi pasien lemah sadar apatis GCS 12 afasia TD 95/61
( MAP 72 MmHg ) HR 118x/m RR 24x/m spo2 98% dengan NRM
15 LPM suhu 36.7 CRT<2 detik turgor kulit membaik akral
cenderung hangat nadi kuat
• A : Hipovolemia teratasi sebagian
• P : monitor ku + ttv
– monitor kebutuhan cairan pasien
– Monitor haluan urin
– Monitor cairan intake dan output pasien
– Berikan cairan intake dan diiet yang adekuat
Evaluasi
D. 0005 Pola Nafas Tidak Efektif
• S : pasien susah diajak komunikasi
• O : kondisi pasien sadar lemah GCS 12 sadar afasia dengan TD 95/61
( MAP 72 MmHg ) RR 24x/m spo2 98% dengan NRM 15 LPM suhu 36.7
CRT<2 detik turgor kulit <2 detik, nafas retraksi dada menurun nafas
cuping hidung tidak ada, suara nafas vasikuler
• A = pola nafas tidak efetif teratasi sebagian
• P = monitor ku + ttv
• Observasi abc
• Berikan oksigenasi adekuat
• Posisikan semifowler
• Kaji ulang kepatenan jalan nafas
• Monitor respirasi pasien
• Kaji ulang saturasi pasien
TERIMAKASI
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai