Anda di halaman 1dari 13

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat

Pada Ny. H dengan Gangguan Sistem


Pernafasan : ARDS (Adult Respiratory
Distress Syndrome)

Disusun Oleh :
Amrina Rosyada (190721040)
Husnul Khotimah (190721045)
Nicky Ayu Vanessa (190721028)
Rahayu (190721046)
Tantri Dwi Lestari (190721043)
Tika Kartika (190721044)
KONSEP ARDS
Definisi ARDS
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan
kerusakan paru total akibat berbagaietiologi. Keadaan ini dapat
dipicu oleh berbagai hal, misalnya sepsis, pneumonia
viralataubakterial, aspirasi isi lambung, trauma dada, syok yang
berkepanjangan, terbakar, embolilemak, tenggelam, transfuse
darahmasif, bypass kardiopulmonal, keracunan O2 ,
perdarahan pankreatitis akut, inhalasi gas beracun, serta
konsumsi obat-obatan tertentu. ADRS merupakan keadaan
darurat medis yang dipicu oleh berbagai proses akut yang
berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan
kerusakan paru.
Etiologi ARDS
• Depresi Sistem Saraf Pusat
• Kelainan primer neurologis
• Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
• Trauma
• Penyakit akut paru
Manifestasi Klinis ARDS
• Peningkatan jumlah pernapasan • Pernapasan yang cepat serta dangkal
• Klien mengeluh sulit bernapas, dan dispnea dengan kesulitan
retraksi dan sianosis bernafas
• Pada auskultasi mungkin • Peningkatan frekuensi ventilasi
terdapat suara napas tambahan akibat hipoksemia dan efeknya pada
pusat pneumotaksis
• Penurunan kesadaran mental
• Gelisah, khawatir dan kelambanan
• Takikardi, takipnea mental yang terjadi karena sel-sel
• Sianosis otak mengalami hipoksia
• Hipoksemia • Disfungsi motorik yang terjadi karena
• Auskultasi paru : ronkhi basah, hipoksia berlanjut
krekels, stridor, wheezing.
• Asidosis respiratorik
• Asidosis metabolik
Penatalaksanaan ARDS

• Terapi Oksigen
• Vetilasi Mekanik
• Positif and Expiratory Breathing (PEEB)
• Pemantauan Oksigen Arteri Adekuat
• Terapi farmakologi
• Pemeliharaan jalan nafas
• Pencegahan Infeksi
• Monitor semua sistem terhadap respon tarapi dan potensial
komplikasi
LAPORAN KASUS
Identitas Riwayat Kesehatan
• Nama : Ny. H Sebelumnya dirawat di RS Al-
• Umur : 31 tahun Irsyad diduga DHF dan sakit
• Agama : Islam liver, saat dirawat klien batuk
• Suku/bangsa: Jawa/Indonesia lalu sesak nafas kemudian
dirujuk ke RSDS dan didapat
• Pendidikan : SMA
sesak nafas klien tambah berat
• Pekerjaan : Swasta kemudian dirawat di ICU, klien
• Alamat : Jl. Kalimas Baru 2, menggunakan alat bantu nafas
Lebak 6. Sby ventilator mekanik (respirator).
• Alasan masuk RS : Sesak nafas
Observasi dan Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum
Klien sadar, pucat, lemah dan imobilisasi total karena
terpasang infuse, ventilator, dower kateter, NG tube, TB
(147cm), BB 52kg
• Tanda-tanda vital
Suhu 36,5º C, N (114x/m) tidak teratur dan kuat, TD (110/80
mmHg), RR (26x/m), Pernafasan cheyne-stoke dan GCS
(EVM = 515)
Observasi dan Pemeriksaan Fisik

• Body System
- Perkemihan – Eliminasi (B4) :
- Pernafasan (B1) : Hidung terpasang
NG tube. Klien terpasang endotrakeal,
Klien terpasang dower kateter
ada retraksi dada, sputum kental, dengan produksi urine ± 1650
pernafasan dangkal. Suara nafas cc/24 jam
tambahan ronchi terdengar hampir - Pencernaan – Eliminasi (B5) :
disemua lapang paru. Bentuk dada Untuk makan dan minum dibantu
tidak simetris. Menggunakan dengan susu per NGT dan infuse.
respirator : ModeBiggler BIPAP 8, F1 BAB tidak diare
O2 40%, P1 25, P2 6, T1 1 ½ - Tulang – otot – integument (B6) :
- Kardiovaskuler (B2) : Murmur (-) Kemampuan pergerakan sendi
- Persyarafan (B3) : Tingkat kesadaran terbatas, hemiparese ekstremitas
compos mentis dengan GCS atas dan bawah, turgor cukup,
(E5V1M6) verbal tidak dikaji karena
warna kulit pucat, berkeringat
menggunakan ETT (Endotrakeal)
dingin
respirator. Sklera putih, pupil dilatasi
Pemeriksaan Penunjang
• Analisa Gas Darah
pH : 7,419
pCO2 : 27,9 mmHg
HCO3 : 17,6 mmol/L
pO2 : 52,6 mmHg
O2 sat : 88,4%
ctCO2 : 18,5 mmol/L
BE : - 6,9 mmol/L
• Foto Thorax AP
Mengesankan edema paru
Terapi
• Infus KAEN MG3 1000/24 jam
• Cefotaxime inj 3x1 gram
• Bisolvon 3x1 tab/PO
• Bicombion 1x1 amp/IM
• Fisioterapi nafas + suction tiap 3 jam
• Sonde 8x200 cc (susu ensure)
• Respirator biggler :
Respirator mode : BIPAP 8
P1 25; P2 6
Insp. MV/TV : 450
Frekuensi : 14/14
F1 O2 : 40%
Diagnosa Keperawatan

Ketidakefektifan bersihan jalan


Gangguan pertukaran gas
napas berhubungan dengan
hilangnya fungsi jalan napas, berhubungan dengan hipo-
peningkatan sekret pulmonal, ventilasi alveoli, penumpukan
peningkatan resistensi jalan cairan di alveoli, hilangnya
napas surfaktan pada permukaan alveoli

Ansietas berhubungan dengan


krisis situasi, pengobatan,
perubahan status kesehatan,
takut mati, faktor fisiologi (efek
hipoksemia)
Intervensi Keperawatan
Dx I
• Observasi TTV
• Monitor fungsi pernapasan, frekuensi,
irama, kedalaman, bunyi dan
penggunaan otot tambahan
• Atur posisi semi fowler
• Berikan terapi O2 Dx III
• Lakukan suction
• Observasi TTV
• Lakukan fisioterapi dada
• Dengarkan dengan penuh perhatian
• Identifikasi tingkat kecemasan
Dx II • Berikan obat untuk mengurangi
• Observasi TTV kecemasan
• Kaji status pernapasan, catat peningkatan
respirasi dan perubahan pola napas
• Kaji adanya sianosis dan Observasi
kecenderungan hipoksia dan hiperkapnia
• Tingkatkan istirahat yang cukup dan nyaman
• Berikan obat-obat jika ada indikasi seperti
steroids, antibiotik, bronchodilator dan
ekspektorant
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai