Anda di halaman 1dari 21

SYOK

HIPOVOLEMIK
Anissa Ermasari, S.Tr.Keb.,Bdn.,M.Keb
Definisi Syok Hipovolemik

Hypovolemic

Hypo Vol Emic

Low (Rendah) Volume Blood (Darah)


KLASIFIKASI
SYOK

Syok Hipovolemik syok yang disebabkan karena tubuh

- Kehilangan darah/syok hemoragik 


• Hemoragik eksternal : trauma, perdarahan gastrointestinal
• Hemoragik internal : hematoma, hematotoraks

- Kehilangan plasma : luka bakar 

-Kehilangan cairan dan elektrolit


▪ Eksternal : muntah, diare, keringat yang berlebih
▪ Internal : asites, obstruksi usus

Syok Kardiogenik •Kegagalan kerja jantung.


•Gangguan perfusi jaringan yang disebabkan
karena disfungsi jantung
•misalnya : aritmia, AMI (Infark Miokard Akut)

3
Patogenesis dan Patofisiologi Syok Hipovolemik

Patofisiologis dari syok hipovolemik yang mengacu pada etiologi


perdarahan
Saat terjadi perdarahan 🡪 sirkulasi dalam tubuh akan terganggu, 🡪 akan
terjadi penurunan tekanan pembuluh darah rata-rata (Mean Arterial
Pressure 🡪 terjadi penurunan aliran darah balik ke jantung

Setelah terjadi proses ini 🡪 akan menyebabkan penurunan dari cardiac


outputnya 🡪 pada pasien akan ditemukan akral digin dan basah 🡪 selain
itu juga dapat ditemukan terganggunya fungsi organ.

•Otak akan mengalami penurunan kesadaran (somnolen hingga koma)


•Paru-paru 🡪 akan menyebabkan pasien tersebut sesak,
•Sistem pencernaan 🡪 mengakibatkan ileus paralatik
•Ginjal 🡪 menyebabkan kerusakan ginjal yaitu acute kidney injury (gagal
ginjal akut)
SYOK HIPOVOLEMIK
Manifestasi Klinis
ANAMNESIS

Gejala-gejala syok seperti :


• kelemahan,
• penglihatan kabur,
• kebingungan

Pada pasien trauma 🡪 menentukan mekanisme cedera dan beberapa informasi


lain akan memperkuat kecurigaan terhadap cedera tertentu

Pasien dengan perdarahan gastrointestinal tanyakantentang:


❑Hematemesis,
❑Melena,
❑Riwayat minum alkohol,
❑Penggunaan obat anti-inflamasi non steroid yang lama, dan

Suatu penyebab ginekologik dipertimbangkan, perlu dikumpukan informasi


mengenai hal berikut:
❑Periode terakhir menstruasi,
❑Faktor risiko kehamilan ektopik,
❑Perdarahan pervaginam (termasuk jumlah dan durasinya),
SYOK HIPOVOLEMIK

PEMERIKSAAN FISIK

Selalu dimulai dengan penanganan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi

Tabel Perkiraan kehilangan cairan dan darah berdasarkan presentasi penderita.


SYOK HIPOVOLEMIK
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium awal yang sebaiknya dilakukan antara lain:

1) Hemoglobin dan hematokrit

2) Urin

3) Pemeriksaan analisa gas darah

4) Pemeriksaan elektrolit serum

5) fungsi ginjal pemeriksaan BUN (Blood urea nitrogen) dan


serum kreatinin
TATALAKSANA
SYOK HIPOVOLEMIK

Prinsip pengelolaan dasar adalah menghentikan perdarahan dan mengganti


kehilangan volume

I. Penatalaksanaan Awal
A. Pemeriksaan Jasmani
1. Airway and Breathing
Tujuan: menjamin airway yang baik dengan cukupnya pertukaran
ventilasi dan oksigenasi. Mempertahankan saturasi >95%
Untuk memfasilitasi ventilasi maka dapat diberikan oksigen yang sifat
alirannya high flow
Dapat diberikan dengan menggunakan non rebreathing mask sebanyak
10-12 L/menit
TATALAKSANA

2. Sirkulasi
Kontrol pendarahan dengan:
• Mengendalikan pendarahan
• Memperoleh akses intravena yang cukup
• Menilai perfusi jaringan

Pengendalian pendarahan:
• Dari luka luar 🡪 tekanan langsung pada tempat pendarahan (balut tekan).
• Pendarahan patah tulang pelvis dan ekstremitas bawah 🡪 PASG (Pneumatic
Anti Shock Garment).
• Pendarahan internal 🡪 operasi
TATALAKSANA

3. Disability : pemeriksaan neurologi


Menentukan tingkat kesadaran, pergerakan mata dan respon pupil, fungsi motorik
dan sensorik.
Manfaat: menilai perfusi otak, mengikuti perkembangan kelainan neurologi dan
meramalkan pemulihan.

4. Exposure : pemeriksaan lengkap


Pemeriksaan lengkap terhadap cedera lain yang mengancam jiwa serta
pencegahan terjadi hipotermi pada penderita

5. Pemasangan kateter urin


Memudahkan penilaian adanya hematuria dan evaluasi perfusi ginjal dengan
memantau produksi urin. Kontraindikasi: darah pada uretra.
B. Terapi Awal Cairan TATALAKSANA

Larutan elektrolit isotonik 🡪 terapi cairan awal


Jenis cairan ini mengisi intravaskuler dalam waktu singkat dan juga menstabilkan
volume vaskuler dengan mengganti volume darah yang hilang berikutnya ke
dalam ruang intersisial dan intraseluler
Ringer Laktat adalah cairan pilihan pertama sedangkan NaCl fisologis adalah
pilihan kedua

Jumlah cairan yang diberikan 3 untuk 1, 300 ml larutan elektrolit untuk 100 ml
darah yang hilang

Jumlah darah pada dewasa adalah sekitar 7% dari berat badan, anak-anak
sekitar 8-9% dari berat badan. Bayi sekitar 9-10% dari berat badan.
Perlu dinilai respon penderita untuk mencegah kelebihan atau kekurangan
cairan
TATALAKSANA
II. Evaluasi Resusitasi Cairan dan Perfusi Organ
A. UMUM
Pulihnya tekanan darah menjadi normal, tekanan nadi dan denyut nadi merupakan
tanda positif yang menandakan bahwa perfusi sedang kembali ke keadaan normal,
tetapi tidak memberi informasi tentang perfusi organ.

B. Produksi urin
Jumlah produksi urin merupakan indikator penting untuk perfusi ginjal. Penggantian
volume yang memadai menghasilkan pengeluaran urin sekitar 0,5 ml/kgBB/jam pada
orang dewasa, 1 ml/kgBB/jam pada anak-anak dan 2 ml/kgBB/jam pada bayi.

C. Keseimbangan Asam-Basa
Penderita syok hipovolemik dini 🡪 mengalami alkalosis pernafasan karena takipneu

Asidosis metabolik yang berat dapat terjadi pada syok yang terlalu lama atau berat.
18
TATALAKSANA
III. Respon Terhadap Resusitasi Cairan Awal

Respon Cepat Respon Sementara Tanpa Respon


Tanda vital Kembali ke normal Perbaikan sementara Tetap abnormal
tek. Darah dan nadi
kemudian kembali turun

Dugaan Kehilangan darah Minimal (10-20%) Sedang-masih ada (20- Berat (>40%)
40%)
Kebutuhan kristaloid Sedikit Banyak Banyak
Kebutuhan darah Sedikit Sedang-banyak Banyak
Persiapan darah Type specific & Type specific Emergency
crossmatch
Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti
Kehadiran dini ahli bedah Perlu Perlu Perlu
TATALAKSANA
IV. Transfusi Darah

Tujuan utama transfusi darah adalah memperbaiki kemampuan mengangkut


oksigen dari volume darah.

a. Pemberian darah packed cell vs darah biasa

Beberapa indikasi pemberian tranfusi PRC adalah:

1. Jumlah perdarahan diperkirakan >30% dari volume total atau perdarahan


derajat III
2. Pasien hipotensi yang tidak berespon terhadap 2 L kristaloid
3. Memperbaiki delivery oksigen
4. Pasien kritis dengan kadar hemoglobin 6-8 gr/dl.

Fresh frozen plasma diberikan apabila terjadi kehilangan darah lebih dari 20-25%
atau terdapat koagulopati dan dianjurkan pada pasien yang telah mendapat 5-10
unit PRC.
Tranfusi platelet diberikan apada keadaan trombositopenia (trombosit <20.000-
50.000/mm15) dan perdarahan yang terus berlangsung
SYOK Anafilatik
Anissa Ermasari, S.Tr.Keb.,Bdn.,M.Keb
Patogenesis Syok
Anafilatik
Patogenesis Syok Anafilaktik

Mekanisme anafilaksis melalui beberapa fase :

Fase Sensitisasi waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikatnya oleh
reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan basofil.

waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan antigen


Fase Aktivasi yang sama

waktu terjadinya respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek


Fase Efektor mediator yang dilepas mastosit atau basofil dengan aktivitas farmakologik
pada organ – organ tertentu
SYOK ANAFILAKTIK

PEMERIKSAAN FISIK

1) Keadaan umum 🡪 baik sampai buruk

2) Kesadaran 🡪 compos mentis sampai koma

3) Tensi 🡪 hipotensi

4) Nadi 🡪 takikardi

5) Kepala dan leher 🡪 sianosis, dispneu, konjungtivitis, lakrimasi, edema


periorbita, perioral, rinitis
6) Thorax aritmia sampai arrest pulmo bronkospasme, stridor, rhonki dan wheezing,
abdomen : nyeri tekan, bising usus meningkat
7) Ekstremitas 🡪 urtikaria, edema.
TATALAKSANA
SYOK ANAFILAKTIK
TATALAKSANA
SYOK ANAFILAKTIK
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai