Anda di halaman 1dari 42

OBAT ANTI PERDARAHAN

DZUL ISTIQOMAH HASYIM, S.ST., M.KES


KEBIDANAN UMPRI
PENYEBAB PERDARAHAN

1. Defisiensi satu faktor pembekuan darah


yang bersifat herediter (faktor VIII/faktor
antihemofilik)
2. Defisiensi banyak faktor yang mungkin
sulit untuk didiagnosa dan diobati)
3. Trauma/Pendarahan terbuka
CARA MENGATASI PERDARAHAN

1. Defisiensi satu faktor pembekuan darah


 berikan faktor yang kurang :
 Faktor VIII (faktor antihemofilik)
 Cryopresipitated antihemophilic faktor
 Kompleks faktor IX (komponen tromboplastin
plasma)
2. Penghentian perdarahan  berikan obat
yang dapat meningkatkan pembentukan
faktor-faktor pembekuan darah (Vit K dll)
DIFINISI
Obat Antiperdarahan (Hemostatik) adalah :
 Obat/zat yang digunakan
untuk menghentikan
perdarahan
Hemostatik digunakan untuk
menghentikan perdarahan yang
luas
 Pemilihan obat sesuai
dengan patogenesis perdarahan
HEMOSTASIS
Hemostasis merupakan proses penghentian
perdarahan pembuluh darah yang cedera

Faktor yang berperan :


 Pembuluh darah
 Trombosit
 Pembekuan darah
PROSES HEMOSTASIS
Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi

Trombosit beragregasi membentuk


sumbat trombosit

Fibrin menyelubungi trombosit melalui


proses pembekuan darah

Sumbat trombosist diperkuat


PROSES PEMBEKUAN DARAH
Berjalan melalui 3 tahap yaitu :
1. Aktivasi troboplastin
2. Pembentukan trombin dan protrombin
3. Pembentukan fibrin dan fibrinogen
FAKTOR YANG DIPERLUKAN UNTUK
PEMBEKUAN DARAH
I. Fibrinogen
II. Protrombin
III. Tromboplastin jaringan
IV. Ca++
V. Faktor labil, Proakselerin, Ac-globilin
VII. Faktor Stabil, Prokonvertin,
Akselerator konversi protrombin
serum (SPCA)
Sambungan :

VIII. Globulin antihemofilik (AHG), faktor A


antihemofilik
IX. Faktor Christmas, Komponen
tromboplastin plasma (PTC), Faktor B
antihemofilik
X. Faktor Stuart-Power
XI. Anteseden tromboplastin plasma (PTA),
Faktor C antihemofilik
Sambungan :
XII. Faktor Hagemen
XIII. Faktor penstanil fibrin
HMW-K Faktor Fitzgerald, Kininogen dengan
BM tinggi
Pre-K Prekalikrein, Faktor Fletcher
vWf Faktor von Willebrand
TAHAP PERTAMA
Platelet kontak dengan kolagen
pada pembuluh darah yang rusak

Platelet merelease ADP (zat yang


menyebabkan platelet lebih banyak melekat
untuk membentuk massa) dan Thromboksan
A2 (TXA2) sebagai induser agregasi platelet

 Bekuan platelet terbentuk dengan cepat


(stabil)
TAHAP KEDUA

Pembentukan fibrin dari fibrinogen

INTERINSIK EKSTERINSIK
Faktor pembekuan Faktor pembekuan
berada dalam berada diluar
sistem vaskuler sistem vaskuler
INTERINSIK EKSTERINSIK

Konvergensi
pada faktor Xa

Pembentukan fibrin
OBAT HEMOSTATIK
(Antiperdarahan)

Obat Hemostatik adalah :


 Obat/zat yang diguanakan untuk
menghentikan perdarahan
 Digunakan untuk perdarahan yang luas
 Pemilihan obat disesuaikan dengan
patogenesis perdarahan
 Perdarahan kecil :  hanya diperlukan
tindakan fisik (penekanan, pendinginan
atau kauterisasi)
JENIS OBAT
ANTI PERDARAHAN
OBAT HEMOSTATIK

Hemostatik Lokal Hemostatik Sistemik

1. Absorbable 1. Transfusi darah


hemostatik 2. Faktor VIII dan
2. Adstringen Cryopresipitated
Antihemophilic faktor
sia
3. Koagulan 3. Kompleks Faktor IX
4. vasokonstr 4. Human Fibrinogen
iktor 5. Vit K
6. As. Aminokaproat
7. As. Traneksamat
HEMOSTATIK LOKAL

 Pembagian berdasarkan
mekanisme kerja hemostatik
 Terdiri dari :
1. Absorbable hemostatik
2. Adstringensia
3. Koagulan
4. Vasokonstriktor
ABSORBABLE HEMOSTATIK

 Mekanisme kerja :
Pembentukan suatu bekuan buatan atau
memberikan jaringan serat-serat yang
mempermudah pembekuan jika diletakan
langsung pada permukaan yang berdarah
 Indikasi :
Untuk perdararahan yang berasal dari
kepiler
JENIS OBAT
ABSORBABLE HEMOSTATIK

1. Spons gelatin
2. Selulosa Oksida (Oksisel)
3. Human Fibrin Foam
Sambungan :
 Indikasi :
Menutup luka  dapat diabsorbsi (absosbsi
dapat sempurna selama 6 jam)
 Oksisel :
 Mempengaruhi regenerasi tulang
 Penggunaan jangka lama pada patah
tulang
mengakibatkan pembentukan kista
 Dapat menghambat epitelisasi  tidak
dianjurkan penggunaan jangka lama
 Busa fibrin yang berbentuk spon 
basahi
 beri sedikit tekanan  dapat
menutup luka permukaan yang berdarah
ADSTRINGEN

 Mekanisme kerja :
Bekerja lokal dengan mengendapkan protein
(presipitasi) darah  perdarahan berhenti
 Disebut juga styptic
 Indikasi :
Menghentikan perdarahan kapiler (kurang
efektif jika dibandingkan dengan
vasokonstriktor yang digunakan lokal)
 Jenis obat :
Feri Klorida, AgNO3, Asam Tanat
KOAGULAN

Mekanisme kerja :
Menghentikan perdaraha lokal dengan 2
cara :
1. Mempercepat perubahan protrombin
menjadi trombin
2. Langsung menggumpalkan
fibrinogen
VASOKONSTRIKTOR
 Indikasi :
Untuk menghentikan perdarahan kapiler
suatu permukaan
 Contoh :
 Epinefrin dan Norepinefrin
 Vasopresin (dihasilkan oleh
hipofisis, banyak ESO  tidak
digunakan lagi)
 Cara penggunaan :
Oleskan kapas yang telah dibasahi dengan
laruatan 1 : 1.000 obat tersebut pada
permukaan yang berdarah
HEMOSTATIK SISTEMIK
1. TRANSFUSI DARAH
 Transfusi darah merupakan obat terbaik
untuk menghentikan perdarahan, karena
didalam darah terdapat faktor pembekuan
yang dibutuhkan.
 Dapat memperbaiki volume sirkulasi
 Indikasi :
Perdardahan yang disebabkan
kurangnya
faktor pembekuan
darah
FAKTOR ANTIHEMOFILIK (FAKTOR VIII) dan
CRYOPRECIPITATED ANTIHEMOPHHILLIC

 Indikasi :
Mengatasi perdarahan padapasien
hemofilia A (herediter, defisiensi faktor VIII)
 Jenis obat :
 Cutter KOATE-HP (Miles). sediaan
Bentuk injeksi 250 mg IU/vial
 Profilate SD (alfa terapeutik)
ESO
Cryopresipitated antihemophyllic faktor
mengandung fibrinogen dan protein
plasma lain dalam jumlah >> dari
sediaan konsentrat faktor VII
Kemungkinan terjadi ESO :
1. Reaksi hipersensitivitas
2. Hepatitis virus
3. Anemia hemolitik
4. Hiperfibrinogenemia
5. Menggigil dan demam
DOSIS
1. Mengatasi perdarahan pada Hemofilia :
 Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari
normal  diberikan IV.
 Hemostasis dicapai dengan dosis
tunggal 15-20 unit/kg BB
2. Pasien Hemofilia sebelum operasi :
 Kadar antihemofilik minimal 50% dari
normal
3. Pasien hemofilia setelah operasi :
 Kadar antihemofilik 20-25% dari normal,
diberikan 7-10 hari
4. Perdarahan ringan pada otot dan jaringan
lunak :
 Dosis tunggal 10 unit/kg BB
KOMPLEKS FAKTOR IX
 Sediaan mengandung faktor II, VII, IX,
X dan sejumlah kecil protein plasma lain
 INDIKASI :
 Untuk pengobatan Hemofilia B
 Mencegah perdarahan
 ESO :
 Hepatitis (tidak diberikan pada
pasien non- hemofilia)
 Trombosis, demam, menggigil,
sakit kepala, flushing dan reaksi syok
anafilaktik
DOSIS
1. Dosis tergantung kepada keadaan pasien
2. Perlu dilakukan pemeriksaan pembekuan
sebelum dan selama pengobatan sebagai
petunjuk untuk menentukan dosis
3. 1 unit/kg BB  meningkatkan aktifitas
faktor IX sebanyak 1,5%
4. Fase penyembuhan setelah operasi
diperlukan kadar faktor IX 25-30% dari
normal
DESMOPRESIN

 Adalah Vasopresin Sintetik yang dapat


meningkatkan kadar Faktor VIII dan vWf
untuk sementara
 Peningkatan kadar faktor pembekuan tsb
paling besar terjadi pada 1-2 jam dan
menetap sampai 6 jam
 Pemberian lebih sering dari tiap 2 atau 3
hari  menurunkan respon terapeutik
Sambungan :

INDIKASI :
Hemostatik jangka pendek pada pasien
dengan defisiensi faktor VII yang ringan
sampai sedang

SEDIAAN :
Sediaan ijeksi IV diberikan 0,3 µg secara
infus dalam waktu 15-30 menit
ESO

 Sakit kepala
 Mual
 Flushing
 Sakit dan pembengkakan pada
tempat suntikan
 TD naik ringan  hati-hati pada
pasien hipertensi dan penyakit
arteri koronaria
VIT K

 Tidak dapat digunakan


untuk menghentikan perdarahan akut.
 Diperlukan untuk sintesis faktor VII, IX, X
 Sumber :  Bahan dari alami :
 Vit K1 (Phyronadione) dan Vit K2 disintesa
oleh flora usus normal
 Vit K3 dan Bahan dari alam :
Vit K4 (Menadiol) disintesa
INDIKASI & SEDIAAN

INDIKASI :
 Defisiensi Vit K
 Terapi over dosis antikoagulan oral

SEDIAAN :
 Tablet Phytomenadion 5 mg/tablet;
10 mg/tablet
 Injeksi
ASAM AMINOKAPROAT

 MEKANISME KERJA :
Kompetitif inhibitor dari aktivator
plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin berperan menghancurkan
fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan
darah yang lain

Asam Aminokaproat dapat membantu


mengatasi perdarahan berat akibat
fibrinolisis yang berlebihan
FARMAKOKINETIK

ABSORBSI :
Diabsorbsi secara baik peroral dan IV
EKSKRESI :
Diekskresi melalui urin, sebagian
besar dalam bentuk asal
KADAR PUNCAK :
Setelah pemberian peroral dicapai ± 2 jam
setelah dosis tunggal
INDIKASI

1. Mengatasi hematuri yang berasal dari


kandung kemih, prostat dan uretra.
Mengurangi hematuri yang bermakna pada
pasien prostatektomi transuretral atau
suprapubik
2. Antidotum efek trombolik streptokinase
dan urokinase yang merupakan aktivator
plasminogen
3. Pasien hemofilia sebelum dan sesudah
ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena
trauma di mulut
ESO

 Pruritus, eritemia, ruam kulit


 Hipotensi
 Dispepsia, mual, muntah, diare,
eritema
 Konyungtiva dan
 Hidung tersumbat
 ESO yang berbahaya :
trombosis umum
DOSIS
1. Dewasa :
Dimulai dengan dosis 5-6 g pemberian oral
atau infus secara lambat  dilanjutkan 1 g
tiap jam atau 6 g tiap 6 jam bila fungsi ginjal
normal  dihasilkan kadar terapi efektif
13 mg/dl plasma
2. Pasien penyakit ginjal atau oliguri :
Dosis disesuaikan
3. Anak-anak :
 100 mg/kg BB setiap 6 jam selama 6 hari
 IV dilarutkan dalam NaCL 0,9 %,
Dextrosa 5% atau Ringer laktat
ASAM TRANEKSAMATE
INDIKASI dan MEKANISME KERJA:
 Sama dengan asam aminokaproat
 10 kali lebih poten, ESO lebih ringan
SEDIAAN :
 Bentuk oral : kasul 250 mg, tablet 500 mg.
 Injeksi : ampul 5%
PEMAKAIAN :
 Sindroma hemoragik
 Perdarahan abnormal
FARMAKOKINETIK

ABSORBSI :
 Diabsorbsi cepat di saluran cerna
 40 % dari pemberian oral
 90% dari pemberian IV
EKSRESI :
 Diekskresi melalui urin dalam 24
jam
 Melalui sawar uri
DOSIS

Dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3


kali sehari secara IV lambat minimal
dalam waktu 5 menit
Oral 1-1,5 g, 2-3 kali dalam sehari
Pada pasien gagal ginjal 
penyesuaian dosis

Anda mungkin juga menyukai