Anda di halaman 1dari 29

Syok Perdarahan dan

Resusitasi Cairan

Siaga 010-238
Pengertian Syok

Syok adalah gejala klinis yang dicirikan dengan ketidakseimbangan sistemik antara suplai
dan kebutuhan oksigen. Ketidakseimbangan ini terjadi akibat kondisi ketidakadekuatan
aliran darah ke organ vital tubuh dan jaringan sehingga menyebabkan disfungsi seluler
yang ditandai dengan hipoksia dan mengancam kehidupan.
Jenis-jenis Syok

Syok Syok Syok Syok


Hipovolemik Kardiogenik Distributif Obstruktif

Tidak adekuatnya Terjadi akibat Terjadi akibat dari Terjadi akibat dari
penurunan pompa dilatasi pembuluh darah restriksi pengisian
volume intravascular besar-besaran diastolik ventrikel
jantung
sehingga tidak bisa sehingga terjadinya kanan akibat kompresi
penurunan sistemic penekanan pada
mempertahankan vascular resistance jantung
perfusi jaringan. (SVR)
Penyebab terjadinya Syok

Syok Hipovolemik Syok Kardiogenik Syok Distributif Syok Obstruktif


• Hemoragik • Infark miokardium Terbagi atas: • Tamponade
(pembedahan, trauma • Tamponade jantung • Syok Sepsis jantung
fisik, perdarahan • Perikarditis restriktif (peritonitis, luka • Tension
gastrointestinal, ruptur • Henti jantung bakar, trauma fisik, pneumothorax
aneurisma) • Disritmia prosedur invasif) • Emboli paru
• Non-hemoragik • Perubahan • Syok Neurogenik
(dehidrasi berat, luka patologis pada (trauma kepala,
bakar grade II dan III katup anestesia, trauma
yang luas, mual atau medula spinalis)
muntah persisten) • Syok Anafilaktik
(alergi medikasi,
pemberian darah,
gigitan hewan)
Tanda-tanda syok secara umum:
Produksi
Takikardi Takipneu urin
Hipotensi, dan nadi Kesadaran berkurang
CRT >2 melemah, menurun
detik akral dingin
Tahapan terjadinya Syok
Tahap refrakter/
Tahap awal/ inisial Tahap kompensasi Tahap progresif irreversible

• Metabolisme aerob • Akral dingin • Pucat • Adanya multiple gagal


menjadi anaerob • Penurunan output urin • Ketidakseimbangan organ
• Peningkatan asam • Peningkatan frekuensi elektrolit • kematian
laktat jantung • Ketidakseimbangan AGD
• Perubahan tanda klinik • Peningkatan kadar (analisa gas darah)
belum tampak glukosa • Penurunan tingkat
kesadaran
• Adanya kegagalan satu
organ, misal: anuria
Penatalaksanaan Gawat Darurat
pada pasien Syok
Airway
Menjamin kepatenan jalan napas (tanpa
obstruksi/hambatan)

Breathing

Memberikan oksigen dengan


mempertahankan SaO2 >95%
Circulation

Hentikan perdarahan eksternal dengan penekanan


langsung (direct pressure)

Pasang akses intravena (infus dua jalur)


berukuran besar (IVcath no. 14 atau 16)

Pemberian cairan hangat dengan tetesan cepat

Dosis awal 1-2 liter cairan pada dewasa dan


20ml/kg pada anak-anak
Lanjutan penatalaksanaan gawat darurat

Disability Exposure
• Periksa tingkat kesadaran Periksa seluruh permukaan tubuh dengan
(GCS) DOTS:
• Respon pupil • Deformity (deformitas)
• Fungsi sensorik dan motorik • Open wounds (luka terbuka)
• Tenderness (nyeri tekan)
• Swelling (bengkak)

Folley Catheter Gastric Tube


Pasang kateter urin untuk Pemasangan NGT untuk dekompresi
peniliaian produksi urin. lambung (minimalkan aspirasi)
Pemberian posisi Syok
Angkat kaki setinggi + 30 cm

Trendelenburg 300-500 cc darah dari kaki


pindah ke sirkulasi sentral
Position

Kontraindikasi pada korban


trauma servikal
Pengertian
Resusitasi Cairan

Resusitasi cairan merupakan tindakan medis


yang berfungsi untuk menggantikan cairan yang
hilang dengan tujuan mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit yang ada di
instraseluler dan ekstraseluler agar relatif
konstan.
Presentase distribusi
cairan tubuh

Cairan intraseluler 40%


( ICF )

Cairan tubuh 60% Cairan interstisial 15%


( ISF )
Cairan ekstraseluler 20%
( ECF )
Cairan Intravaskuler 5%
( IVF )
Tabel Presentasi Total Body Water

Kategori Pria Wanita

Kurus 65% 55%

Sedang 60% 50%

Gemuk 55% 45%


Contoh TBW pada manusia:

Laki-Laki dengan BB 60 Kg
TBW = 60% dari 60 kg
 36 liter

Dari 36 liter TBW 


ICF 40%xBB = 24 liter
ECF 20%xBB = 12 liter
ECF = 12 liter 
ISF 15%xBB = 9 liter
IVF 5%xBB = 3 liter
Jenis-jenis cairan
Kristaloid
Cairan kristaloid merupakan cairan yang ditujukan untuk menggantikan
volume intravaskuler

Koloid
Cairan koloid merupakan cairan yang memiliki molekul besar, di
mana koloid sendiri didefinisikan sebagai suspensi partikel dengan
diameter 1 sampai 1000 nm yang bercampur dengan solven dan
terpengaruh oleh gravitasi.

Komponen darah
Pemberian produk darah berupa packed red blood cells (PRC) diberikan pada
syok dengan kehilangan volume darah lebih dari 30% atau syok hemoragik
Cairan Kristaloid dan Cairan Koloid

• Cairan hipotonik
• Cairan isotonik
• Cairan hipertonik

Kristaloid Koloid

• Albumin 5%
• Gelofusin
• Dextran
• HES (Hydroxyl Ethyl Starch)
Isotonic Infusion
• Ringer’s Acetate
• Ringer’s Lactate
• Normal Saline (NaCl)

Hypotonic Infusion

• NaCl 0,25 %

ICF ISF Plasma


Hypertonic infusion

• HES Steril/Colloid

ICF ISF Plasma


TERAPI CAIRAN

RESUSITASI RUMATAN/MAINTENANCE

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI


NaCl 0,9% Albumin 5% AMIPAREN
Ringer laktat KA-EN 3B
Gelofusin AMINOVEL-600
Ringer asetat KA-EN 3A PAN-AMIN G
HES (Hydroxyl Ethyl
NaCl 3% KA-EN 1B KA-EN MG 3
Starch)
Glukosa 5%, 10%, 20% KA-EN 4A Paed MARTOS 10
Dextran
KA-EN 4B Paed TRIPAREN
Menggantikan kehilangan
Memelihara keseimbangan
akut
Cairan tubuh dan nutrisi
cairan tubuh
Kecepatan Infus
Pemberian Cairan Maintenance per 24jam

- KEBUTUHAN CAIRAN :
DEWASA 30-50 ml / KgBB/ 24 jam
ANAK 10Kg I ------ 100cc / KgBB / 24 jam
10Kg II ------- 50cc / KgBB / 24 jam.
sisa BB ------ 20cc/ KgBB / 24 jam.

- TETESAN / MENIT : jlh cairan yg dibutuhkan x faktor tetes


waktu (jam) x 60
CONTOH :
Laki-laki, 25 th, BB 50 Kg.
- Jumlah Cairan -------- 50 x50 / 24Jam = 2500 cc / 24 jam.

FaktorTetesan / menit
- otsuka --- 1cc = 15 tts
- terumo --- 1cc = 20 tts.

- Otsuka : 2500 x 15 = 2500 = 25 - 30 tts / mnt.


24 x 60 24 x 4
- Terumo : 2500 x 20 = 2500 = 33 - 35 tts / mnt.
24 x 60 24 x 3
Atau

Jumlah botol (500 ml)/ hari x 7


Pemberian Cairan Maintenance per jam
Rumus Resusitasi Cairan Formula Parkland

4 CC x Kg BB x Jumlah % Luka Bakar

Cara Pemberian
8 jam pertama: diberikan setengah dari hasil
16 jam berikutnya: setengahnya lagi

Contoh:
4 cc x 10 kg x 25% = 1000 cc
diberikan 500 cc 8 jam pertama
500 cc lagi diberikan 16 jam berikutnya
References
Garretson, S, & Malberti, S (2007). Understanding
hypovolaemic, cardiogenic and septic shock. Nursing
standard, 50(21), 46-55 .

Https://
www.slideshare.net/adam_ners02/asuhan-keperawatan-
syok-adam

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2005). Brunner &


Suddarth’s texbook of life support. 5th Ed. USA: Mosby.

Pudjiadi, A. H. (2017). Resusitasi Cairan: dari Dasar


Fisiologis hingga Aplikasi Klinis. Sari Pediatri, 18(5),
409-416.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai