Oleh :
Sari Marlina Sudin (18710065)
Pembimbing :
dr. Sylvia Sukma Dewi, Sp.An
PENDAHULUAN • Pengaruh sistemik akibat kehilangan darah berkaitan
langsung dengan volume darah yang keluar dari pembuluh
darah. Ketika sebagian besar volume darah dalam sirkulasi
Latar Belakang hilang, seperti pada trauma masif, penderita dapat sangat
cepat meninggal karena perdarahan.
KOAGULOPATI
OBSTETRIK/GINEKOLOGI
Plasenta previa, Abruptio plasenta, Ruptur kehamilan Ektopik,
Ruptur kista ovarium
PARU
Emboli pulmonal, Ca paru, Penyakit paru yang berkavitas: TB,
aspergillosis
ETIOLOGI
6 RUPTUR ANEURISMA
7 PERDARAHAN RETROPERITONEAL
8 TRAUMA
Laserasi, luka tembus abdomen dan thoraks, ruptur pembuluh
darah besar.
PATOFISIOLOGI
Hemothorax 2 liter
Kelas I II III IV
Kehilangan darah (ml) Sampai 750 750-1500 1500-2000 >2000
Mengganti setiap
mililiter darah yang Penting untuk
hilang dengan 3 ml menilai respon
cairan kristaloid penderita kepada
Hukum “3 untuk 1” resusitasi cairan,
resusitasi volume
plasma yang hilang bukti perfusi dan
ke dalam ruang oksigenasi organ
interstitial dan yang memadai
intraseluler
Evaluasi Resusitasi Cairan Dan
Perfusi Organ
A.UMUM
Pulihnya tekanan darah, tekanan nadi, dan denyut nadi
merupakan tanda positif yang menandakan perfusi sedang
kembali ke keadaan normal, tetapi tidak memberi informasi
tentang perfusi organ.
B.PRODUKSI URIN
Produksi urun merupakan indikator penting untuk perfusi ginjal.
Urin output normal sekitar 0,5-1ml/kgbb/jam
Syok hemoragik adalah suatu kondisi saat perfusi jaringan menurun dan
menyebabkan inadekuatnya hantaran oksigen dan nutrisi yang diperlukan
sel. Yang ditandai dengan penurunan volume darah, akral dingin, pucat,
takikardi, hipotensi, dan penurunan kesadaran.