I. Kompartemen Cairan
Kompartemen adalah suatu interstitial, dan cairan transeluler.
ruangan berisi cairan, dengan Contoh cairan transeluler adalah
komponen terbesar dari tubuh adalah cairan serebrospinal, cairan sendi,
air. Kompartemen terdiri dari cairan peritoneum, cairan perikardial,
kompartemen intraselular dan aqueous humour, dll.
ekstraselular, yang antara keduanya
dibatasi oleh membran bersifat semi-
permeabel. Cairan intraseluler adalah
cairan yang terkandung dalam sel
sedangkan cairan ekstraseluler
berada mengelilingi sel dan
terkandung diantara rongga tubuh.
Cairan ekstraseluler terdiri dari
intravaskular/ plasma darah, cairan
84
Kompartemen Persentase Cairan Terhadap Volume Cairan (L)
Berat Badan (%)
Intraselular 40 28
Ekstraselular 20 14
- Interstitial 16 10.5
- Intravaskular 4 3.5
*Cara mudah menghafalnya tuh, “dikasi Garam Calo gamau tawar”, yang artinya
Sodium (garam/ Na+) dan Klorida (Cl-) berada di luwar.
85
Masuk (ml) Keluar (ml)
Kalau diurutkan dari dalam keluar, kehilangan cairan bisa terjadi pada
intraselular, interstitial, dan intravaskular. Kehilangan cairan bisa terjadi pada kondisi
perdarahan, dehidrasi ringan, maupun dehidrasi berat. Kondisi itu bergantung pada
volume dan kecepatan hilangnya cairan.
86
Kalau sedikit volume (2 L)
cairan yang hilang dan terjadi secara
lambat dalam 6-12 jam, cairan yang
hilang berasal dari gabungan
kompartemen ekstraseluler yakni
interstitial dan intravaskular. Hal ini
cenderung terjadi pada kondisi
dehidrasi ringan.
Syok dapat terjadi pada kondisi dehidrasi berat dengan tanda sbb;
87
Apabila terjadi kehilangan cairan ekstraseluler, terdapat tanda-tanda yang
terjadi yakni;
88
Produksi urin (ml/jam) >30 20-30 5-15 Tidak
berarti
CNS (Status mental) Sedikit Agak Cemas, Bingung,
cemas cemas bingung lesu
Pengganti cairan Kristaloid Kristaloid Kristaloid Kristaloid
dan darah dan darah
II. Syok
A. Definisi
Syok adalah sindrom kegagalan sirkulasi oleh sistem kardiovaskular
dalam mencukupi kebutuhan oksigen jaringan tubuh. Pada syok, ada
gangguan aliran darah (hemodinamik) sehingga Oksigen yang diedarkan ke
tubuh jadi kurang mencukupi kebutuhan jaringan. Gangguan aliran darah
(perfusi) bisa berupa penurunan darah balik, curah jantung, pengisian
ventrikel, gangguan pompa jantung, sistem sirkulasi, dll. Perfusi yang tidak
adekuat menyebabkan hipoksia seluler, asidosis metabolik, gangguan
metabolisme seluler, kegagalan organ, dan bisa berujung pada kematian.
B. Diagnosis Syok
Syok bisa didiagnosis dengan adanya 3 komponen
C. Jenis Syok
1. Syok Hipovolemia
89
oleh blood loss (trauma, kehamilan ektopik, perdarahan post-partum,
perdarahan gastrointestinal, batuk darah) maupun non-blood loss
(muntah, diare, pankreatitis akut, diabetes ketoasidosis).
2. Syok Kardiogenik
3. Syok Distributif
4. Syok Obstruktif
D. Manajemen Syok
Manajemen awal syok terdiri dari ventilasi, resusitasi cairan, dan pemberian
agen vasoaktif. Apabila terjadi syok, pertahankan saturasi O 2 > 92 %, lakukan
intubasi bila diperlukan. Atasi penyebab syok kalau memungkinkan dan
upayakan peningkatan Tekanan Darah agar aliran O2 ke jairngan bisa
meningkat juga. Pertahankan Mean Arterial Pressure (MAP) 60 mmHg.
90
III. Pemilihan Terapi Cairan
A. Resusitasi
1. Kristaloid
2. Koloid
91
Komposisi koloid terdiri dari
Kristaloid Koloid
Keuntungan Komposisi elektrolit Tahan lama di intravaskuler
seimbang
Volume yang dibutuhkan
Berfungsi sebagai buffer tidak banyak
laktat/asetat
Meningkatkan COP
Tidak ada reaksi alergi
Resiko oedema minimal
Efek terhadap homeostasis
Meningkatkan aliran darah
minmal
mikrovaskuler
Memudahkan diuresis
Sampai pada mikrosirkulasi
Murah
Kerugian Sedikit emnambah volume Volume overload
plasma
Mengganggu homeostasis
Volume yang dibutuhkan
Akumulasi di jaringan
banyak
Efek samping mengganggu
Oedema/ kelebihan cairan
fungsi ginjal
Mengurangi COP
Reaksi anafilaksik
Hipotermia
Lebih mahal
92
B. Rumatan/ Maintenance
C. Nutrisi Parenteral
Cairan parenteral diberikan pada pasien yang tidak mau dan tidak bisa
makan peroral. Contohnya Asam amino.
VD = BV x % loss
93
3. Tentukan volume resusitasi (RV)
Whole Blood RV = VD
C. Resusitasi Cairan
D. Monitoring
E. Komplikasi
94
G. Evaluasi Resusitasi Cairan
95