Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
Kelompok : V
SRI SUHARNI
.KRISTINA SUCIHARTATI.
MARTINA ROLAS DAME
NURIAH JANAH
A. Pengertian
Syok merupakan gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi
jaringan. Ketidakadekuatan perfusi ke jaringan atau aliran darah ke jaringan menyebabkan jaringan akan
Syok hipovolemik merupakan suatu keadaan dimana volume cairan tidak adekuat didalam pembuluh darah
dan jaringan.
Syok hipovolemik terjadi apabila ada defisit volume darah ≥15%, sehingga menimbulkan ketidakcukupan
pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan dan penumpukan sisa - sisa metabolisme sel.
Berkurangnya volume intravaskular dapat diakibatkan oleh kehilangan cairan tubuh secara akut atau
kronik, misalnya karena oligemia, hemoragi, atau kebakaran.
Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan penurunan voleme
intravascular. Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen intraseluler dan ekstraseluler.
Cairan intraseluler menempati hampir 2/3 dari total air tubuh sedangkan cairan ekstraseluler ditemukan
dalam salah satu kompartemen intraavasculer dan intersisial.
Volume cairan interstitial kira-kira 3 – 4 x dari cairan intravascular. Syok hypovolemic terjadi jika
penurunan volume intravascular mencapai 15% sampai 25 %.
3. Tahap III
a. bila terjadi kehilengan darah lebih dari 25 %
b. terjadi penurunan : tekanan darah, Cardiak output, PO2, perfusi jaringan secara cepat
c. terjadi iskemik pada organ
d. terjadi ekstravasasi cairan
1. Kehilangan cairan
Penyebab diare, muntah-muntah atau luka bakar, berakibat terjadinya dehidrasi. Derajat dehidrasi :
2. Perdarahan
Syok yang diakibatkan oleh perdarahan dapat dibagai dalam beberapa kelas:
B. Etiologi
1. Absoluta.
a. kehilangan darah dan seluruh komponennya seperti trauma, pembedahan, perdarahan gastrointestinal
b. kehilangan plasma seperti luka bakar, lesi yang luas
c. kehilangan cairantubuh lain seperti muntah hebat, diare berat, diuresis massive
2. Relatif
a. kehilangan integritas pembuluh darah
1) Ruptur limpa
2) Fraktur tulang panjang Atau pelvis
3) Pankreatitis hemoragi
4) Hemothorax / hemoperitoneum
5) Diseksi arteri
1) sepsis
2) Anaphylatik
3) luka bakar
c. penurunan tekanan osmotik koloid
2) hypopituitarism
3) cirrhosis
4) obstruksi intestinal
C. Patofisiologi
Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan mengaktivasi sistemfisiologi utama sebagai
berikut: sistem hematologi, kardiovaskuler, ginjal, dan system neuroendokrin.
Sistem hematologi berespon terhadap kehilangan darah yang berat dan akut dengan mengaktivasi kaskade
koagulasi dan vasokonstriksi pembuluh darah (melalui pelelepasan tromboksan A2 lokal). Selain itu,
platelet diaktivasi (juga melalui pelepasan tromboksan A2 lokal) dan membentuk bekuan darah
immatur pada sumber perdarahan. Pembuluh darah yang rusak menghasilkan kolagen, yang selanjutnya
menyebabkan penumpukan fibrin dan menstabilkan bekuan darah. Dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk
menyempurnakan fibrinasi dari bekuan darah dan menjadi bentuk yang sempurna.
Sistem kardiovaskuler pada awalnya berespon terhadap syok hipovolemik dengan meningkatkan denyut
jantung, meningkatkan kontraktilitas miokard, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Respon ini
Sistem renalis berespon terhadap syok hemoragik dengan peningkatan sekresi renin dari apparatus
juxtaglomeruler. Renin akan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I, yang selanjutnya akan
dikonversi menjadi angiotensin II di paru paru dan
hati. Angotensin II mempunyai 2 efek utama, yang keduanya membantu perbaikan keadaan pada syok
hemoragik yaitu vasokontriksi arteriol otot polos dan menstimulasi sekresi aldosterone dari korteks adrenal.
Aldosteron bertanggung jawab pada reasorbsi aktif natrium dan akhirnya akan menyebabkan retensi air.
.Sistem neuroendokrin berespon terhadap syok hemoragik dengan meningkatan Antidiuretik Hormon (ADH)
dalam sirkulasi. ADH dilepaskan dari glandula
pituitari posterior sebagai respon terhadap penurunan tekanan darah (dideteksi oleh baroreseptor) dan
terhadap penurunan konsentrasi natrium ( yang dideteksi oleh osmoreseptor). Secara tidak langsung ADH
menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dan garam (NaCl) pada tubulus distalis, duktus kolektivus, dan
lengkung Henle
2006). Apabila syok telah terjadi, tanda-tandanya akan jelas. Pada keadaan, penurunan darah lebih dari 15
mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit akan menyebabkan terjadinya syok hypovolemic
1. Kulit : dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapilerselalu berkaitan dengan
berkurangnya perfusi jaringan.
2. Takhikardi : Peningkatan kecepatan aliran darah kehomeostasis pada hopovolemia. berfungsi mengurangi
asidosis jaringan.
3. Hipotensi : terjadi vasokontriksi perifer untuk mempertahankan tekanan darah. Autoregulasi aliran
darah otak masih dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun tidak dibawah 70 mmHg
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium meliputi pemeriksaan sel darah putih, elektrolit serum, pembekuan darah
( trombosit, PT/PTT), laktat serum, glukosa darah, BUN/kreatinin, GDA, Urin
2. Rontgen dada dan abdominal bawah untuk mengidentifikasikan adanya udara bebas
3. EKG dapat menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T dan adanya disritmia yang
menyerupai infark miokard
F. PATHWAY
Hipovolemia absolut Hipovolemia relatif
(Seperti: Infeksi Virus Dengue)
Melepaskan histamin
Kebocoran plasma
Hipovolemia
a. Penatalaksanaan Medis
1. Pertahankan jalan nafaas dan sirkulasi, beri bantuan ventilator bila dibutuhkan
2. Perbaiki volume darah dan sirkulasi dengan penggantian cairan daan darah secara
cepat sesuai ketentuan untuk mengoptimalkan preload jantung, memperbaiki
hipotensi dan mempertahankan perfusi jaringan.
H. KOMPLIKASI
a. Gagal jantung gagal ginjal
b. Kerusakan jaringan ARDS ( Acute Respiratory Distress Syndrome )
c. Kerusakan otak irreversible
d. Dehidrasi kronik
e. Multiple organ failure DIC ( Disseminated Intravascular Coagulation
I. PENGKAJIAN
1. Identitas berisikan nama pasien dan penanggung jawab pasien, umur, jenis kelamin, tanggal
lahir, alamat, golongan darah,pendidikan terakhir, tanggal masuk RS, agama, starus
perkawinan, pekerjaan, no register RS, diagnosa medis
2. Keluhan utama merupakan keluhan atau gejala saat awaldilakukan pengkajian yang
menyebabkan pasien berobat. Pada pasien yang mengalami syok hypovolemik kemungkinan
besar mengalami penurunan kesadaran, lemas, adanya perdarahan aktif, mual, muntah dan
diare
3. Pengkajian Primer meliputi
a. airway, breathing, sirkulasi
b. Ada tidaknya Disability meliputi tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil. Gejala-gejala
syok seperti kelemahan, penglihatan kabur, kebingungan, adanya nyeri dada,perut atau
punggung yang mengidentifikasikan adanya gangguan pada pembukuh darah.
c. Exposure untuk mengkaji ada tidaknya cidera tertentu
J. .Diagnosa Keperawatan
K . PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
A. ANALISA KASUS
Tn. K usia 25 tahun mengalami diare sejak tgl 05.01. 2023 malam sebanyak 15 kali ( yang diingat pasien )
cair tidak berampas, tidak ada darah atau lendir, muntah 7 kali. Tgl 06.01.2023 jam 15.00 wib pasien
dibawa ke IGD RSSI Sultan Imanuddin Pangkalanbun. Pasien tampak lemas, turgor kulit >2 dtk, TD 80/60
mmHg, HR 98 x/M teraba lemah reguler, RR 33 x/m, Temp 37 0C. Pasien mengeluh sakit perut.
Di IGD pasien sudah dilakukan rehidrasi cairan, setelah 2 jam penanganan dan kondisi pasien cukup stabil ,
pasien dipindahkan di ICU untuk penanganan lebih intensive,
B. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama Klien : Tn K
No. RM : 05.90.06
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Diagnosa medis : Gastrointeritis dengan syok hipovolemik
2. PENGKAJIAN PRIMER
Jalan napas paten/spontan,tidak ada obstruksi pada jalan napas , terpasang NRM 4 l/m
- RR 33 x/menit
- Pergerakan simetris
- Pucat/sianosis
- Akral dingin
- TD : 80/60 mmHg
- S : 37
d. Disability
e. Eksposure
1) Keluhan utama
Mencret 15 kali dari kemarin malam, sakit perut, mual dan muntah kurang lebih 7 kali , badan lemas
Klien mengeluh diare sejak kemarin malam , menurut keluarga diare kurang lebih 15 kali tidak berampas,
tidak ada lendir dan darah, klien juga mengalami muntah sebanyak 7 kali
Keluarga mengatakan sebelumnya pasien pasien tidak pernah masuk rumah sakit,pasien tidak memiliki
riwayat penyakit menular ataupun menurun, klien hanya mengalami sakit biasa seperti batuk, flu dan
berobat kepuskesmas.
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama.
a. Manajemen kesehatan
Klien dan keluarga menganggap bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting, sehingga apabila ada
anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Sebelum sakit, klien memiliki kebiasaan minum air putih kurang lebih 10 gelas/hari
Saat sakit : Pada saat sakit, klien belum ada minum, terpasang cairan infus NaCl 0,9 %
c. Nutrisi Sebelum sakit : Sebelum sakit, Klien memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dengan porsi
banyak. Saat sakit : Pada saat sakit, makan sedikit tidak dihabiskan karna mual tidak napsu makan
Sebelum sakit, BAK Klien teratur dalam sehari biasanya 5 - 7 kali/hari. Urine yang dikeluarkan berwarna
kekuningan.
Sedangkan untuk pola BAB sekitar 1x dalam sehari atau 1x dalam 2 hari dengan konsistensi lunak dan
bewarna kuning
Saat sakit : Pada saat sakit, BAB cair diare sejak kemarin malam sebanyak 15 kali, saat di perawatan
intensive klien sudah 3 x bab cair berampas sedikit,. BAK sedikit berwarna kuning berbau khas urine,
terpasang catheter urine, urine tampung 100 cc
e. Pola persepsi dan sensori Pasien setiap harinya bekerja sebagai karyawan bangunan.
Saat sakit pasien tidak bekerja karena kondisinya saat ini tidak memungkinkan sehingga pasien merasa ingin
sembuh agar dapat melakukan semua kegiatan keseharian dan mencari nafkah untuk keluarganya.
Sebelum sakit, Klien memiliki kebiasaan tidur jam 00.00 dan bangun pada sekitar jam 05.00. Klien tidak
membutuhkan apapun sebagai pengantar tidurnya. Klien tidak memiliki kebiasaan tidur siang.
Sebelum sakit, Klien mengatakan ia bekerja sebagai karyawan bangunan, mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya.
Klien adalah seorang laki - laki berusia 25 tahun dan berstatus menikah
Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera cepat sembuh agar bisa mencari nafkah kembali untuk
keluarganya dan agar bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Harga diri : Klien mengatakan kondisinya saat ini membuatnya terbatas menjalani aktivitas keseharian dan
membatasinya dari bekerja untuk waktu yang lama
Gambaran diri : Klien mengatakan seluruh anggota tubuh adalah penting jadi ketika sakit maka akan
mempengaruhi pola aktivitas yang telah dijalaninya selama ini
Peran : Klien adalah seorang suami dari seorang istri yang sedang hamil 7 bulan dan ia bertanggung jawab
sebagai kepala keluarga
Klien mengatakan rumah tangga dengan istrinya harmonis, di rumah dengan keluarga baik dengan tetangga
serta kerabat keluarga yang lain pun baik.
Klien beragam Islam dan biasanya saat sebelum sakit Klien melakukan ibadah sholat lima waktu.
5. PENGKAJIAN FISIK
a. Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, Klien tidak batuk, pernafasan dangkal dan cepat, Klien dapat bernafas dengan
spontan. Suara nafas vesikuler dan Klien menggunakan NRM 4 lpm. RR Klien saat dikaji sebesar 33x/menit.
b. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah 80/60 mmHg, Heart Rate 98 x/menit, tidak ditemukan suara bising jantung.
c. Sistem persyarafan
d. Sistem penginderaan
Klien tidak mengalami gangguan penginderaan baik penglihatan, pendengaran, penghidung, pengecapan
maupun perabaan
. e. Sistem pencernaan
f. Sistem musculoskeletal
g. Sistem integument
turgor kulit > 2 detik, CRT > 2 detik. Suhu 37 C, bibir kering
h. Sistem reproduksi
Klien merupakan seorang laki-laki berusia 21 tahun yang mempunyai seorang istri yang sedang hamil
7bulan
i. Sistem endokrin
Klien tidak memiliki alergi tertentu. Klien tidak mengalami penyakit gangguan endokrin seperti diabetes
mellitus.
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hasil pemeriksaan laboratorium tgl 06 Januari 2023 jam 15.30 wib
1. Hipovolemia
2. Diare
lemah reguler
✓ Hitung kebutuhan cairan
- Suhu 37
- Sianosis Kolaborasi
- Akral dingin
✓ Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
- Terpasang IV line
(mis. NaCl, RL)
- Feses cair sedikit
berampas selama ✓ Kolaborasi pemberian cairan IV
pengkajian sudah 3 x bab
hipotonis (mis. Glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
Urine tampung setelah Manajemen Sy
rehidrasi masih 100 cc
Manajemen Syok Hipovolemik
Observasi :
Terapeutik
E. INTERVENSI.
Terapeutik
Kolaborasi
Observasi :
Terapeutik
Kolaboras :
F. EVALUASI
1. Dua jam setelah dilakukan rehidrasi cairan lanjutan, urine tampung bertambah menjadi 300 cc,
denyut nadi teraba menguat, akral mulai hangat
2. Dalam 2 jam masa observasi klien 1 x b a b cair berampas