Anda di halaman 1dari 15

HALUSINASI

KELOMPOK 5
ERVINA DWI RAHAYU
RAHMAT SAPUTRA
LELONIKA HANDRIANI
ROLIANA
M. ALI SYAHBANA

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA PANGKALAN BUN
2021
PENGERTIAN

 Stuart & Laraia (2009)


Halusinasi sebagai suatu tanggapan dari panca indera tanpa adanya
rangsangan (stimulus) eksternal
 Muhith, 2011
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi, seperti merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penghiduan, klien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada
 Prabowo, 2014
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Rentang Respon gangguan jiwa

 Respon adaptif

Respon
yang dapat diterima norma-norma sosial budaya
yang berlaku.
 Respon Psikososial

1. Proses piker terganggu


2. Ilusi
3. Emosi berlebih atau berkurang
4. Prilaku tidak biasa
5. Menarik diri
Lanjutan

 Respon Maladaptif

respon individu dalam menyelesaikan masalah yang


menyimpang dari norma-norma sosial budaya dan
lingkungan
Jenis dan karakteristik halusinasi

 Pendengaran (akustik, audiotorik)


 Penglihatan ( visual)
 Penghidu (olfaktori)
 Peraba (taktil kinaestatik)
 Pengecap (Gustatorik)
 Sinestetik
 viseral
Fase Halusinasi

1. Halusinasi bersifat menyenangkan


2. Halusinasi bersifat menyalahkan
3. Halusinasi mulai mengendalikan prilaku pasien
4. Halusinasi sudah sangat menaklukan dan tingkat ansietas berada pada tingkat
panik
Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
Pengkajian dapat dilakukan dengan cara observasi dan wawancara pada
klien dan keluarga pasien
Data subyektif (Wawancara)
1. Jenis halusinasi
2. Isi halusinasi
3. Waktu halusinasi
4. Frekuensi halusinasi
5. Situasi munculnya halusinasi
6. Respon terhadap halusinasi
Lanjutan

 Data objektif
 Mengarahkan telinga pada sumber suara
 Bicara atau tertawa sendiri
 Marah-marah tanpa sebab
 Tatapan mata pada tempat tertentu
 Menunjuk-nujuk arah tertentu

 Mengusap atau meraba-raba permukaan kulit tertentu


Lanjutan

B. Diagnoa keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Perubahan presepsi sensori
3. Isolasi social

C. Rencana Keperawatan
4. Obeservasi
5. Teraupetik
6. Edukasi
7. Kolaborasi
Lanjutan

D. Implementasi

1. Membina hubungan saling percaya


2. Menciptakan lingkungan yang aman
3. Memonitor isi, frekuensi, waktu halusinasi yang dialaminya
4. Mendiskusikan respon klien terhadap halusinasi
5. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi
6. Menganjurkan klien mengontrol halusinasi dengan
menerapkan aktifitas terjadwal
Lanjutan
7. Menjelaskan tentang aktivitas terjadwal
8. Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi
9. Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien
10.Membantu klien membuat jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang
telah dilatih.
11.Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan dan memberikan penguatan terhadap
perilaku pasien yang positif
12.Menjelaskan klien menggunakan obat secara teratur
13.Melibatkan keluarga dalam mengontrol halusinasi klien
14.Melibatkan keluarga dalam membuat aktivitas terjadwal klien
15.Melibatkan keluarga dalam memantau pelaksanaan aktivitas terjadwal
E. Evaluasi

1. Klien
 Membina hubungan saling percaya
 Mempertahankan lingkungan yang aman
 Mengenal isi halusinasi
 Mengontrol halusinasi
 Menerapkan aktifitas terjadwal
 Menggunakan obat secara rutin
Lanjutan

2. Keluarga
 Mampu mengontrol halusinasi klien
 Membantu membuat jadwal aktivitas klien
 Memantau dan memberi penguatan prilaku positif
Penutup
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan
gangguan jiwa. Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif individu
yang berada dalam rentang respon neurobiology. Ini merupakan respon persepsi
paling maladaptif.

Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatasi klien dengan
halusinasi yaitu sebagai pencipta lingkungan. Dalam hal ini perawat berusaha
menciptakan lingkungan yang terapeutik, aman, hangat dan bersahabat. Perawat
juga berperan sebagai pendidik yaitu membantu klien belajar berpartisipasi agar
lebih diterima dilingkungan dan sebagi agen sosialisasi yaitu mendorong klien
kedalam kegiatan-kegiatan melalui Tindakan keperawatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai