Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pada laporan kasus ini penulis melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan persepsi sensorik:
halusinasi pendengaran pasien masuk RSJ Menur pada tanggal tanggal 1 Juni 2023. Pasien diantar oleh
keluarganya yang ketiga kalinya keris J karena sering diam dan menyendiri kadang-kadang berbicara
sendiri, mondar-mandir, tidak bisa tidur saat pengkajian efek pasien datar, kontak mata kurang pasien
mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyuruh pasien melakukan hal yang berbahaya
menyuruh melempar barang-barang dan kabur dari rumah pasien mengatakan suara itu suara laki-laki.

Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi di mana pasien meresepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak terjadi titik suatu penerapan panca indra tanda ada rangsangan dari luar. Halusinasi
adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal ( Pikiran ) dan
rangsangan eksternal ( dunia luar) titik Clan memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa
ada objek atau rangsangan yang nyata

B. Diagnosa Keperawatan

Dari data yang ditemukan muncul masalah keperawatan antara lain: perilaku kekerasan, harga diri
rendah, isolasi sosial, distress spiritual, defisit perawatan diri, defisit pengetahuan, gangguan komunikasi
verbal, kelebihan, anxietas, gangguan interaksi sosial, gangguan persepsi sensorik halusinasi, gangguan
pola tidur, kopling tidak efektif.

C. Rencana Keperawatan

Perencanaan yang diberikan pada kelainan halusinasi adalah BHSP: Bina hubungan saling percaya dan
kelainan memberikan salam terapeutik dengan Memanggil nama klien, menyebut nama perawat,
Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang buat kontrak yang jelas (topik yang
dibicarakan, waktu dan tempat), yakinkan bahwa kerahasiaan klien senantiasa terjaga, tanyakan
harapan terhadap pertemuan, dorong dan beri kesempatan untuk klien mengungkapkan perasaannya,
dengarkan ungkapan klien dengan empati, lakukan pengkajian data (sesuai format askep pengkajian).

Kelayan mampu mengenali halusinasi yang dialaminya dan mengikuti program pengobatan secara
optimal meliputi SP 1 sampai SP4 antara lain Mengidentifikasi jenis halusinasi klien, mengidentifikasi isi
halusinasi klien, mengidentifikasi waktu halusinasi klien, mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
mengidentifikasi yang menimbulkan halusinasi, mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi,
mengajarkan klien menghardik halusinasi, mengajarkan kelainan memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien Melati klien
mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, mengajarkan klien
memasukkan dalam jadul kegiatan harian mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien Melati klien
mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang biasa dilakukan nelayan, mengajarkan
kelahian memasukkan dalam jadwal kegiatan harian, mengevaluasi jadwal kegiatan harian clien,
memberikan pendidikan kesehatan dengan tentang penggunaan obat secara teratur, mengajarkan klien
memasukkan dalam jadul kegiatan harian.

Semua direncanakan sesuai dengan teori, dalam perencanaan ditetapkan prioritas masalah, tujuan,
kriteria hasil dan evaluasi, tujuan yang diterapkan mengacu pada SOAP ( Subjektif, Objektif, Asessment,
Planning) dan kriteria sesuai dengan kondisi klien.

D. Implementasi

Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada Nursing orders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan titik pada masalah halusinasi terdapat empat jenis
SP, yaitu SP1 membantu orientasi realita mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi, membantu
pasien memenuhi kebutuhannya, menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP2
mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki, melatih
kemampuan yang dimiliki, SP3 mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien, SP4 mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, memberi pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur, menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.

E. Evalusi Keperawatan

Evaluasi keperawatan dilakukan setiap hari dari jam 07.00-20.00 WIB dengan melakukan observasi
keadaan klien agar mengetahui perkembangan kelainan setiap hari. Pada tanggal 1 Juni 2023 pasien
datang diantar oleh keluarganya ena sering diam dan menyendiri kadang-kadang berbicara sendiri,
mondar-mandir, tidak bisa tidur saat pengkajian efek pasien datar, kontak mata kurang pasien
mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyuruh pasien melakukan hal yang berbahaya
menyuruh melempar barang-barang dan kabur dari rumah pasien mengatakan suara itu suara laki-laki.

Menurut Deborah 2011 dalam hub dkk 2022 pada tahap ini perawat membandingkan hasil tindakan
yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta menilai Apakah masalah yang
terjadi setelah teratasi seluruhnya, hanya sebagian atau bahkan belum teratasi semuanya. Menurut
Abdul muhit 2015 pada tahap ini perawat melihat perkembangan klien dari strategi pelaksanaan
tindakan keperawatan sptk yang ada pada implementasi keperawatan yang meliputi SP 1 SP2 SP3, SP4
dan SP keluarga.

Anda mungkin juga menyukai