TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
Data klien halusinasi yang perlu dikaji (Mukhripah Damaiyanti, dkk, 2012)
sebagai berikut:
a. Identitas klien
c. Faktor pretisipasi
d. Faktor predisposisi
f. Aspek psikososial
g. Status mental
i. Mekanisme koping
k. Pengetahuan
l. Aspek medis
Kemudian data yang diperoleh dapat di kelompokkan menjadi dua macam
sebagai berikut:
a. Data objektif adalah data yang dimasukkan secara nyata. Data ini didapatkan
b. Data subjektif adalah data yang disampaikan secar lisan oleh klien dan keluarga.
Data ini diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien dan keluarga.
2. Diagnosis keperawatan
Dapat dilakukan dengan cara diskusi dengan klien tentang isi halusinasi
yang meliputi : apa yang didengar, waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya
halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respons pasien saat
halusinasi muncul.
halusinasi yang muncul. Klien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi
yang muncul atau tidak memperdulikan halusinasinya. Dengan cara tersebut klien
akan mampu mengendalikan diri dan tidak mengikuti halusinasi yang muncul,
Klien harus dilatih untuk menggunakan obat secara teratur sesuai dengan
program, karena gangguan jiwa yang dirawat dirumah sering mengalami putus
4) Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar obat, benar
Saat klien bercakap-cakap dengan orang lain, maka perhatikan pasien dan
dapat menyibukkan klien, sehingga klien tidak mempunyai banyak waktu luang
sendiri yang dapat mencetuskan halusinasi. Sehingga klien harus diajarkan dan
dibantu untuk mengatasi halusinasi dengan cara aktivitas secara teratur dari
bangun pagi sampai tidur malam, tujuh hari dalam seminggu. Tahapan intervensi
meliputi:
dilatih, mulai dari bangun pagi sampai tidur malam, tujuh hari dalam
seminggu.
4. Implementasi
perlu memvalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih sasuai dan
dibutuhkan oleh pasien saat ini. Semua tindakan yang telah dilaksanakan beserta
5. Evaluasi
Evaluasi pada klien halusinasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek
dari tindakan keperawatan pada klien halusinasi. Evaluasi dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu evaluasi proses atau formatif dilakukan selesai melaksanakan tindakan.
Evaluasi hasil atau somatif dilakukan dengan membandingkan respons klien pada
tujuan umum dan tujuan khusus yang telah di tentukan (Ernawati Dalami, dkk
(2009)).
SOAPIER sebagai pola pikir, dimana masing-masing huruf tersebut akan diuraikan
sebagai berikut:
A : Analisa ulang terhadap data subjektif untuk menyimpulkan apakah masalah masih
tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan masalah
yang ada.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respons klien
halusinasi.
klien.
E : Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal penting menilai
1. Pengertian
mempengaruhi emosional dan tingkah laku (Depkes RI, 2015). Gangguan jiwa
skizofrenia sifatnya adalah ganguan yang lebih kronis dan melemahkan dibandingkan
2. Jenis skizofrenia
a. Skizofrenia Paranoid
b. Skizofrenia hebefrenik
1) Ciri-ciri uttamanya adalah percakapan dan perilaku yang kacau, serta afek yang
2) Individu tersebut juga memiliki sikap aneh, menunjukan perilaku menarik diri
3) Awitan biasanya terjadi sebelum usia 25 tahun dan dapat bersifat kronis
4) Perilaku agresif dengan interaksi social dan kontak dengan realitas yang buruk
c. Skizofrenia katatonik