PEMBAHASA
N
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan
perumusan kebutuhan atau masalah pasien. Data yang dikumpulkan
meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Pengelompokan
data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor predisposisi,
faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan
kemampuan koping yang dimiliki pasien (Direja, 2011).
Dalam pengumpulan data kelompok menggunakan metode
wawancara dengan pasien dan observasi secara langsung kepada pasien
terhadap kemampuan dan perilaku pasien. Data pengkajian yang telah
dikumpulkan tentang identitas pasien, kondisi saat ini, pemeriksaan fisik,
psikososial, status mental, mekanisme koping, lingkungan, analisa data,
pohon masalah, diagnosa keperawatan dan aspek medik. Pada Pagi hari
tanggal 31 Agustus 2022, saat melakukan TTV dan pengkajian pasien
kooperatif, tidak menarik diri dan pertanyaan Ners Muda terjawab dengan
baik. Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan pada usia 48 tahun
mengalami trauma dipukul oleh teman saat ia bekerja.
Kondisi saat ini pasien masih mendengar suara-suara bisikan yang
menyuruhnya untuk marah-marah dan mengamuk namun jarang muncul,
suara yang sering muncul saat ini adalah menyuruh pergi dan terdengar
suara jangkrik pada siang hari. Suara bisikan tersebut merupakan suara
laki-laki, suara bisikan-bisikan sering muncul pada siang hari. Saat Ners
1
Muda melihat obat-obatan pasien terdapat obat Haloperidol, CPZ,
Rispiredone yang merupakan obat mengatasi halusinasi. Ners muda
bertanya terkait obat tersebut bagaimana dengan halusinasi yang dialami
pasien mengatakan bahwa halusinasi yang dia alami hanya timbul saat
tidak rutin mengkonsumsi obat. Data ini sesuai dengan teori yang
dikatakan oleh Maramis (2016) pasien skizofrenia diperkirakan lebih dari
90 % mengalami halusinasi, yaitu gangguan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Obat yang dikonsumsi oleh pasien adalah Haloperidol, CPZ,
Risperidone. Hal ini sesuai dengan teori menurut Kusumawati dan
Hartono (2010), Haloperidol dan Trihexyphenidyl merupakan jenis
antipsikotik yang memiliki mekanisme kerja menahan reseptor dopamine
di dalam otak, berfungsi sebagai penenang, mengurangi insomnia, dan
sangat efektif diberikan untuk mengatasi delusi, halusinasi, ilusi dan
gangguan proses pikir
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Direja (2013) diagnosa keperawatan adalah masalah
kesehatan aktual dan potensial yang mampu diatasi oleh perawat
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya. Diagnosa pertama, yang
kelompok angkat adalah yaitu Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi
Pendengaran dengan data pasien mengatakan bahwa ada suara bisikan
yang muncul mengistruksikan untuk marah-marah dan mengamuk,
menyuruh untuk pergi dan terdengar suara jangkrik pada siang hari dan
klien mengkonsumsi obat rutin.
C. Intervensi Keperawatan
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 1
Menghardik halusinasi
2
3. Mengindentifikasi waktu halusinasi klien
SP 2
SP 3
SP 4
D. Implementasi Keperawatan
3
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan
rencana asuhan keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan
guna membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebelum
melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, perawat perlu
memvalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih sesuai dan
dibutuhkan oleh pasien saat ini (here and now). Perawat juga menilai diri
sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual, dan
teknikal yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan. Perawat juga
menilai kembali apakah tindakan aman bagi klien. Setelah tidak ada
hambatan maka tindakan keperawatan boleh dilaksanakan (Direja, 2011).
E. Evaluasi
4
klien yang terdiri dari tindak lanjut klien, dan tindak lanjut oleh perawat.