Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASA
N

Setelah kelompok melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien


dengan skizofrenia di ruang Kuantan mulai dari tanggal 31 Agustus 2022,
kelompok menemukan banyak kesamaan antara konsep teoritis dengan studi di
lapangan yang dilakukan. Adapun pembahasan dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, implementasi dan evaluasi dapat dilihat sebagai berikut:

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan
perumusan kebutuhan atau masalah pasien. Data yang dikumpulkan
meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Pengelompokan
data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor predisposisi,
faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan
kemampuan koping yang dimiliki pasien (Direja, 2011).
Dalam pengumpulan data kelompok menggunakan metode
wawancara dengan pasien dan observasi secara langsung kepada pasien
terhadap kemampuan dan perilaku pasien. Data pengkajian yang telah
dikumpulkan tentang identitas pasien, kondisi saat ini, pemeriksaan fisik,
psikososial, status mental, mekanisme koping, lingkungan, analisa data,
pohon masalah, diagnosa keperawatan dan aspek medik. Pada Pagi hari
tanggal 31 Agustus 2022, saat melakukan TTV dan pengkajian pasien
kooperatif, tidak menarik diri dan pertanyaan Ners Muda terjawab dengan
baik. Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan pada usia 48 tahun
mengalami trauma dipukul oleh teman saat ia bekerja.
Kondisi saat ini pasien masih mendengar suara-suara bisikan yang
menyuruhnya untuk marah-marah dan mengamuk namun jarang muncul,
suara yang sering muncul saat ini adalah menyuruh pergi dan terdengar
suara jangkrik pada siang hari. Suara bisikan tersebut merupakan suara
laki-laki, suara bisikan-bisikan sering muncul pada siang hari. Saat Ners
1
Muda melihat obat-obatan pasien terdapat obat Haloperidol, CPZ,
Rispiredone yang merupakan obat mengatasi halusinasi. Ners muda
bertanya terkait obat tersebut bagaimana dengan halusinasi yang dialami
pasien mengatakan bahwa halusinasi yang dia alami hanya timbul saat
tidak rutin mengkonsumsi obat. Data ini sesuai dengan teori yang
dikatakan oleh Maramis (2016) pasien skizofrenia diperkirakan lebih dari
90 % mengalami halusinasi, yaitu gangguan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Obat yang dikonsumsi oleh pasien adalah Haloperidol, CPZ,
Risperidone. Hal ini sesuai dengan teori menurut Kusumawati dan
Hartono (2010), Haloperidol dan Trihexyphenidyl merupakan jenis
antipsikotik yang memiliki mekanisme kerja menahan reseptor dopamine
di dalam otak, berfungsi sebagai penenang, mengurangi insomnia, dan
sangat efektif diberikan untuk mengatasi delusi, halusinasi, ilusi dan
gangguan proses pikir

B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Direja (2013) diagnosa keperawatan adalah masalah
kesehatan aktual dan potensial yang mampu diatasi oleh perawat
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya. Diagnosa pertama, yang
kelompok angkat adalah yaitu Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi
Pendengaran dengan data pasien mengatakan bahwa ada suara bisikan
yang muncul mengistruksikan untuk marah-marah dan mengamuk,
menyuruh untuk pergi dan terdengar suara jangkrik pada siang hari dan
klien mengkonsumsi obat rutin.

C. Intervensi Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN

SP 1

Menghardik halusinasi

1. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien

2. Mengindentifikasi isi halusinasi klien

2
3. Mengindentifikasi waktu halusinasi klien

4. Mengindentifikasi frekuensi halusinasi

5. Mengindentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi klien

6. Mengindentifikasi respon klien terhadap halusinasi klien

7. Mengajarkan klien menghardik halusinasi

8. Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik ke dalam kegiatan


harian.

SP 2

Bercakap-cakap dengan orang lain

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap- cakap


dengan orang lain

3. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

SP 3

Melakukan aktivitas terjadwal

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan


kegiatan

3. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

SP 4

Menggunakan obat secara teratur

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Memberikan Pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara


teratur

3. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

D. Implementasi Keperawatan

3
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan
rencana asuhan keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan
guna membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebelum
melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, perawat perlu
memvalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih sesuai dan
dibutuhkan oleh pasien saat ini (here and now). Perawat juga menilai diri
sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual, dan
teknikal yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan. Perawat juga
menilai kembali apakah tindakan aman bagi klien. Setelah tidak ada
hambatan maka tindakan keperawatan boleh dilaksanakan (Direja, 2011).

E. Evaluasi

Menurut Direja (2011), Evaluasi adalah proses berkelanjutan


untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien. Evaluasi terus
- menerus pada respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan. Evaluasi dibagi menjadi dua, yaitu evaluasi proses atau
formatif yang dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan dan
evaluasi hasil yang dilakukan dengan membandingkan antara respon
klien dan tujuan khusus serta umum yang telah ditentukan.

Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Subjektif,


Objektif, Analisis, Planning (S.O.A.P) diantaranya sebagai berikut :

S : Respons subjektif klien terhadap tinddakan keperawatan yang telah


dilakukan. Dapat diukur dengan menanyakan ”Bagaimana perasaan
bapak setelah latihan menghardik halusinasinya.

O : Respons objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah


dilaksanakan. Dapat diukur dengan mengobservasi perilaku pada saat
Tindakan dilakukan, atau menanyakan kembali apa yang telah diajarkan.

A : Analisis ulang atas data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan


apakah masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang
kontradiksi dengan masalah yang ada. Dapat pula membandingkan hasil
dengan tujuan.

P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada respons

4
klien yang terdiri dari tindak lanjut klien, dan tindak lanjut oleh perawat.

Anda mungkin juga menyukai