KEPERAWATA
N
KRISTIANA PUJP P.,
S.Kp., M.Kes
Definisi Proses
Keperawatan
Menurut Kozier (1991) proses keperawatan adalah suatu metode
pemberi asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional. Sementara
itu, menurut Rosalinda (1986), proses keperawatan adalah metode
pemberian asuhan keperawatan yang sistemtis dan terorganisasi,
yang berfokus pada respons yang unik dari individu terhadap masalah
kesehatan yang aktual dan potensial.
Hal senada juga disampaikan oleh Schultz dan Videbeck. Mereka
berpendapat bahwa proses keperawatan adalah suatu aktivitas yang
dinamis dan berkelanjutan yang meliputi interaksi antara perawat
dengan klien dan proses pemecahan masalah.
Pendapat yang hampir sama juga dinyatakan oleh Yura dan Wals
(1983). Menurut mereka, proses keperawatan adalah suatu metode
yang sistematis dan ilmiah yang digunakan oleh perawat dalam
mencapai atau mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual
yang optimal melalui tahap pengkajian, identifikasi, diagnosis
keperawatan, penentuan rencana perawatan, implementasi tindakan
keperawatan, dan evaluasi.
Definisi Proses
Keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu
metode yang sistematis untuk
mengkaji respons manusia terhadap
masalah-masalah kesehatan dan
membuat rencana keperawatan yang
bertujuan unuk mengatasi masalah-
masalah tersebut. Masalah-masalah
kesehatan dapat berkaitan dengan
klien, keluarga, orang terdekat atau
mayarakat.
manfaat dari proses keperawatan
adalah sebagai berikut
1.Perawat dapat merencanakan asuhan
keperawatan dan membantu
mengembangkannya melalui hubungan
profesional
2.Memberikan kepuasan bagi pasien dan
perawat
3.Memberikan kerangka kerja bagi perawat
dalam melaksanakna asuhan keperawatan
4.Membuat perawat mawas diri dalam
keahlian dan kemampuan merawat pasien
Kerugian Jika Tidak Melakukan
Proses Keperawatan
1. Tidak meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Bila tidak dilakukan proses keperawatan maka semua kebutuhan klien tidak
dapat dipenuhi seutuhnya, tentu akan dapat memperlambat proses
penyembuhan klien dan tidak kepuasan bagi klien akan pelayanan keperawatan
yang diberikan. Dengan demikian, mutu asuhan keperawatan akan menurun.
2. Kurang meningkatnya citra keperawatan dan tenaga keperawatan.
Jalan yang paling tepat untuk meningkatkan citra keperawatan dan profesi
keperawatan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan salah
satunya dengan proses keperawatan. Jika proses keperawatan tidak dilakukan
maka yang seharusnya citra keperawatan meningkat maka tidak akan
meningkat.
3 Kurang meningkatnya rasa solidaritas.
Kesamaan metode praktek keperawatan yang digunakan oleh semua tenaga
keperawatan akan memperkuat persatuan serta menggambarkan otonomi dan
identitas keperawatan. Jika proses keperawatan tidak dilakukan, maka akan
kurang kekuatan persatuan tenaga keperawatan kurang.
4 Kurangnya rasa percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan
5 Kurang terhindar dari mal-praktik
Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan
Definisi Pathway
Pathway merupakan suatu bagan yang
menggambarkan tentang
prosesterjadinya penyakit pada klien
yang memunculkan masalah
keperawatan.
Komponen yang menyusun pathway
yaitu etiologi, manifestasi klinik (tanda
dangejala), dan masalah keperawatan.
Penentuan Diagnosa Keperawatan
Definisi diagnosa keperawatan
Menurut NANDA (The North American Nursing
Diagnosis Association), diagnosis keperawatan
adalah penilaian atau keputusan klinik mengenai
respons klien, keluarga, dan respons komunitas
terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual dan potensial.
Berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,
perawat secara akuntabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga, menurunkan,
membatasi, mencegah, dan mengubah status
kesehatan klien.
Ada tiga komponen penting dalam suatu diagnosis keperawatan yang
disingkat menjadi PES. “P” berarti masalah atau problem kesehatan.
“E” menunjukkan etiologi atau penyebab dari problem. “S”
menggambarkan sekelompok tanda dan gejala, atau sesuatu yang
dikenal sebagai “batasan karakteristik”. Ketiga paduan itu dipadukan
dalam suatu pernyataan dengan menggunakan “yang berhubungan
dengan”.
Problem dapat didefinisikan sebagai respons manusia terhadap
masalah-masalah kesehatan yang aktual atau potensial sesuai dengan
data-data yang didapat dari pengkajian yang dilakukan oleh perawat.
Sedangkan etiologi ditunjukkan melalui pengalaman-pengalaman
individu yang telah lalu, pengaruh genetika, faktor-faktor lingkungan
yang ada saat ini, atau perubahan-perubahan patofisiologis.
Tanda dan gejala menggambarkan sesuatu yang dikatakan oleh klien
dan sesuatu yang diobservasi oleh perawat yang mengidentifikasi
adanya masalah tertentu.
Sementara itu menurut NANDA, ada tiga tipe diagnosis
keperawatan.
Pertama, diagnosis keperawatan aktual, yaitu respons manusia
terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang
didukung oleh sekelompok batasan karakteristik, termasuk
faktor yang berhubngan (etiologi) yang mempunyai kontribusi
terhadap perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.
Kedua, diagnosis keperawatan risiko, yaitu menunjukkan
respons manusia yang dapat timbul pada seseorang atau
kelompok yang rentan dan ditunjang dengan faktor risiko yang
memberi kontibuasi terhadap peningkatan kerentanan.
Ketiga, diagnosis keperawatan kesejahteraan, yaitu
menguraikan respons manusia terhadap tingkat kesehatan
individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan
derajat kesehatan yang lebih tinggi.
Manfaat diagnosis:
Berdasarkan Maslow:
Fisiologis,
Aman dan nyaman,
Cinta dan kasih sayang,
Harga diri,
Aktualisai diri
Implementasi keperawatan
Laksanakan… Melaksanakan…
Kaji… Mengkaji…
Observasi….. Mengobservasi…
Evaluasi keperawatan
Definisi evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah penilaian dengan cara
membandingkan perubahan keadaan pasien
(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria
hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan
dan perbaikan. Dalam evaluasi, perawat
menilai reaksi klien terhadap intervensi yang
telah diberikan dan menetapkan apa yang
menjadi sasaran dari rencana keperawatan
dapat diterima
Evaluasi keperawatan dibedakan menjadi dua,
yaitu :
Evaluasi formatif
Evaluasi dilaksanakan setiap selesai
melaksanakan tindakan keperawatan.Sering
disebut juga evaluasi proses. Evaluasi formatif
biasanya berupa catatan perkembangan pasien
Evaluasi sumatif
Merupakan evaluasi yang berisi rekapan terakhir
secara paripurna dari proseskeperawatan.
Biasanya berbentuk catatan naratif dan
dilakukan saat pasien pulang ataupun pindah.
Tujuan evaluasi keperawatan
Mengakhiri rencana tindakan
keperawatan
Memodifikasi rencana tindakan
keperawatan
Meneruskan rencana tindakan
keperawatan
Proses evaluasi keperawatan
P : Planning
Perencanaan keperawatan yang dilanjutkan, dihentikan,
dimodifikasi atau ditambahkan dari rencana tindakan
keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya