Anda di halaman 1dari 13

KONSEP BERFIKIR KRITIS DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM


KEPERAWATAN (CRITICAL THINKING AND
CLINICAL JUDGMENT IN NURSING)
 

NAMA KELOMPOK:

1. SITI RAHAMWATI (2720170056)

2. DELA AVIANTIKA (2720170041)

3. NOVIA AYU SHAPUTRI (2720170051)

4. ANNISA RABIHAN (2720170052)

5. HUSNIA DARAJAH (2720170055)


Definisi Konsep Berpikir Kritis dan Pengambilan
Keputusan Dalam Keperawatan (Critical Thinking and
Clinical Judgment in Nursing)
Pengambilan Keputusan Klinis dalam Praktik Keperawatan Pengambilan
keputusan klinis akan memperlihatkan perbedaan antara perawat dengan staf
teknis, yaitu perawat akan cepat bertindak ketika kondisi pasien menurun
mendeteksi masalahnya dan berinisiatif untuk memperbaikinya. Benner (1984)
berpendapat bahwa pengambilan keputusan klinis sebagai keputusan yang terdiri
atas pemikiran kritis dan penuh pertimbangan, serta penetapan dari ilmu serta
pikiran kritis. Klien tentu akan memiliki keluhan yang berbeda-beda yang
dipengaruhi oleh kesehatan fisik, gaya hidup, budaya, hubungan kekerabatan,
lingkungan tempat tinggal, hingga pengalaman klien itu sendiri.
Tujuan (Goal) dan Hasil Akhir (Outcomes)
Keperawatan
Perawat harus selalu berpikir secara kritis tentang klien dan respons klien
terhadap masalah kesehatan mereka untuk memberikan tingkat perawatan
yang paling efektif dan paling sesuai. Kapan saja terjadi perubahan pada klien,
pengobatan medis, fungsi kehidupan sehari-hari, lingkungan, atau sumber
eksternal, perawat harus berpikir secara kritis untuk membuat penilaian yang
benar. Suatu tanda praktik keperawatan ahli adalah kemampuan untuk tetap
terbuka terhadap perubahan dalam situasi klinis (Carnevali & Thomas, 1993).
Lanjutan ...

Pentingnya bagi perawat untuk belajar berpikir kritis tentang apa yang harus
dikaji, sehingga perawat tidak akan melakukan kesalahan pada saat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien.Tujuannya untuk mengetahui bagaimana
pendekatan berpikir kritis dalam pengkajian. Karena pada berpikir kritis ada
komponen yang sangat penting yang menunjukkan kebiasaan berpikir seseorang
yang bersifat fleksibel. Di mana dalam pengkajian, penting bagi perawat harus
berpikir kritis dalam memproses informasi yang didapatkan dari klien ataupun
keluarga klien.
Expert Thinking (Berfikir Kritis)

Menurut Bandman (1998) berfikir kritis adalah pengujian yang rasional terhadap ide-
ide, pengaruh, asumsi, prinsip-prinsip, argument, kesimpulan-kesimpulan, isu-isu,
pernyataan, keyakinan dan aktivitas. Pengujian ini berdasarkan alasan ilmiah,
pengambilan keputusan, dan kreativitas. Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan
komponen dasar dalam mempertanggung jawabkan profesi dan kualitas perawatan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks, yang berdas arkan pada pikiran
rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah doneminatur umum untuk pengetahuan
yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri.
Lanjutan ...

Perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi untuk mene mukan, menjelaskan
kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan penjelasan,mempertahankan terhadap suatu
tuntutan/tuduhan.
Badman and Badman (1988) terkait dengan konsep berfikir dalam keperawatan :
1. Berhubungan dengan situasi perdebatan
2. Debat tentang isu
3. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
4. Penjelasan yang rasional
Pengembangan Clinical Judgment (Clinical
Reasoning Skills)
Psikologi klinis tidak akan pernah bisa dilepaskan dari assessment dan diagnosa psikologis.
Pada pembahasan kali ini kita akan mengupas bagaimana seorang clinical bisa menjadikan data
pada assessmentnya menjadi sebuah keputusan, keakuratan clinical judgement dan kesan
(impressions), serta bagaimana hasil dari assessment biasanya disampaikan atau
dikomunikasikan sebagai laporan klinis Process and Acuracy. Untuk pembahasan ini akan
dimulai dari hal yang paling mendasar dari clinical judgement yakni interpretasi. Interpretasi
adalah sebuah aktivitas yang sangat penting dalam membangun clinical judgment. Interpretasi
adalah hal yang dapat dilakukan seorang clinician untuk memperkirakan apa yang sedang
terjadi, berandai andai, membuat rancangan kemungkinan dan yang lainnya untuk
mempermudah jalannya diagnosa. Interpretasi klinis ini merupakan hal yang kompleks.
Dimana, setelah clinician mendapatkan data tes psikologis atauoun data dari wawancara seperti
suara, gesture dan mimic, interpretasi juga melibatkan respon dari clinician sendiri. Meliputi
apa yang ia pikirkan tentang si pasien, koginitif clinician hingga karakteristik si clinician sendiri.
Situasi juga berpengaruh dalam clinical judgement ini. Seperti lokasi, apakah pasien berada
di tempat terapi atau di rumah sakit, bagaimana kondisi pasien sebelumnya: apakah
memang tanpa masalah atau sudah bermasalah, banyak sekali yang bisa menjadi landasan
pikiran seorang clinician untuk diinterpretasikan sejalan dengan tujuannya yakni clinician
judgement. The Theoretical Framework (karangka teori) pada sumber yang ada telah
ditegaskan bahwa clinician bukan mencari kebenaran melainkan cara yang ampuh untuk
mengerti pasien sehingga mereka dapat ditolong. Dengan menggunakan beberapa
pendekatan seperti psikoanalasia, behavoris, humanistic dan lainnya para clinician
berusaha menyelesaikan masalah yang dialami pasien. Namun tipe pendekatan memiliki
cara pandangnya tersendiri pula, sehingga interpretasi yang di dapatkan juga akan
berbeda. Cara mengevaluasi interpretasi mereka adalah dengan kembali merujuknya pada
sumber pendekatan dan teori yang digunakan.Banyaknya interpretasi yang hadir dari
observasi, data atau hasil interview juga nantinya bisa membingungkan sehingga kerangka
teori yang paling banyak digunakan nantinya akan mengurangi kebingungan ini.
 
Langkah-Langkah Metode Ilmiah

1. Merumuskan Masalah
2. Meninjau Keputusan
3. Merumuskan Masalah
4. Merencanakan Desain Penelitian
5. Mengumpulkan Data Sesuai Dengan Desain Penelitian
6. Menarik Kesimpulan
Peran Perawat Dalam Riset Keperawatan
1. Peran sebagai perancang dan penghasil riset
Adalah proses identifikasi masalah yang memerlukan studi,kemudian merancang suatu projek yang
akan menjawab pertanyaan dalam penyelidikan. Merancang dan menghasilkan riset memerlukan
keterampilan yang mendasar,kuratifdan pragmatik dalam menentukan ketepatan dan keterkaitan masalah
untuk studi keperawatan.
2. Peran sebagai replikator
Replikasi suatu studi. Replikasi menyangkut pengulangan suatu studi dengan kondisi-kondisi yang
sama dan peserta riset yang serupa dengan penyelidikan awal. Studi replikasi juga bisa menyangkut
penggunaan sempel,tempat waktu yang berbeda,tetapi sesungguhnya sama. Pengulangan studi dalam
kondisi yang berbeda dapat membuat riset dapat digeneralisasi dan menepakan validasi hasil riset.
Lanjutan ...
3. Peran sebagai pengumpul data
Berpasrtisipasi dalam riset sebagai soran pengumpul data berarti
bahwa perawat membantu dalam melaksanakan implementasi riset
yang direncanakan oleh peneliti lain.
Penelitian Dalam Praktik Keperawatan
Penelitian Qualitatif adalah pendekatan yang subjektif dan sistematis digunakan untuk menggambarkan
pengalaman hidup dan memberikan mereka arti. Jenisnya :
1) Phenomenological Research

2) Grounded Theory Research


3) Ethnographical Research
4) Historical Research
Penelitian Quantitatif adalah proses yang sistematis, objektif, dan formal dimana data numerik
digunakan untuk mendapatkan informasi. Jenisnya :
5) Penelitian Deskriptif
6) Penelitian Korelasi
7) Penelitian Quasi-Eksperimental
8) Penelitian Eksperimental

Anda mungkin juga menyukai