BEHAVIOR THERAPY
PADA KLIEN HALUSINASI
DAN PERILAKU
KEKERASAN DENGAN
PENDEKATAN MODEL
STRESS ADAPTASI STUART
Anggota Kelompok
Menurut Balitbang (2007), menarik diri adalah suatu sikap di mana individu
menghindari diri dari interaksi dengan orang lain.
2. Respon maladaptif
a. Menarik diri, seorang yang mengalami kesulitan dalam membina
hubungan secara terbuka dengan orang lain.
b. Ketergantungan, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri
sehingga tergantung dengan orang lain
c. Manipulasi, seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu
sehingga dapat tidak dapat membina hubungan social secara mendalam.
B. Tinjauan Keperawatan
Berikut adalah prinsip – prinsip dasar dari CBT berdasarkan kajian yang
diungkapkan oleh Beck (2011):
1. Cognitive-Behavior Therapy didasarkan pada formulasi yang terus
berkembang dari permasalahan konseli dan konseptualisasi kognitif
konseli
2. Cognitive-Behavior Therapy didasarkan pada pemahaman yang sama
antara konselor dan konseli terhadap permasalahan yang dihadapi
konseli
3. Cognitive-Behavior Therapy memerlukan kolaborasi dan partisipasi aktif
4. Cognitive-Behavior Therapy berorientasi pada tujuan dan berfokus pada
permasalahan
5. Cognitive-Behavior Therapy berfokus pada kejadian saat ini
6. Cognitive-Behavior Therapy merupakan edukasi, bertujuan mengajari
konseli untuk menjadi terapis bagi dirinya sendiri, dan 9 menekankan
pada pencegahan
7. Cognitive-Behavior Therapy berlangsung pada waktu yang terbatas
8. Cognitive-Behavior Therapy yang terstruktur
9. Cognitive-Behavior Therapy mengaajari konseli untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan menanggapi pemikiran disfungsional dan keyakinan
mereka
10. Cognitive-Behavuior Therapy menggunakan berbagai teknik untuk
mengubah pemikiran, perasaan, dan tingkah laku
D. HASIL
Asuhan keperawatan pada klien halusinasi baik yang generalis maupun
spesialis bertujuan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol
halusinasinya. Menurut Varcarolis (1990), bahwa kemampuan yang harus
dimiliki klien meliputi 3 aspek yaitu kognitif, psikomotor dan juga
afektif.Kemampuan kognitif meliputi pengetahuan klien dalam hal
mengontrol halusinasinya, sedangkan kemampuan psikomotor merupakan
pelaksanaan cara mengontrol halusinasi dalam keseharian klien.
Hasil penelitian ini menemukan penurunan gejala perilaku kekerasan
dan halusinasi yang lebih besar untuk klien yang mendapatkan daripada yang
tidak mendapatkan CBT. Kemampuan kognitif, afektif dan perilaku klien yang
menerima CBT meningkat secara signifikan. CBT direkomendasikan sebagai
klien keperawatan perilaku kekerasan terapi dan halusinasi. Hasil penelitian
ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trower, et al. (2004)
dalam Dunn dan Birchwood (2009), yang telah membuktikan bahwa dengan
pemberian cognitive behaviour therapy dapat mengurangi kepercayaan
terhadap kekuatan halusinasi dan meningkatkan efektifitas interpersonal.