Anda di halaman 1dari 24

MODEL KONSEPTUAL

KEPERAWATAN GERONTIK

Dr. SITI NUR KHOLIFAH, M.Kep, Sp.Kom


DEFINISI

 Model konseptual adalah sisntesis dari


kumpulan konsep dan pernyataan yang
menginterpretasikan konsep menjadi suatu
kesatuan
 Model keperawatan adalah kerangka pikir,
sebagai suatu cara melihat keperawatan
atau satu gambaran tentang lingkup
keperawatan
Model Keperawatan Self Care Dari Dorothea E. Orem

 Model Self Care-Orem berasumsi bahwa semua


orang mempunyai respon yang baik untuk
melakukan perawatan mandiri

Tujuan dari model self care pada lansia adalah


lansia mampu memelihara dan meningkatkan
kemampuan kemandiriannya dalam perawatan diri
sesuai dengan kemampuannya
1. Therapeutic self care demand adalah kegiatan yang harus dilaku-
kan oleh lansia untuk memelihara dan meningkatkan status
kesehatannya. Ada 3 (tiga) komponen :
a. Universal self care requisite
b. Developmental self care requisite
c. Health deviation self care requisite

A. Universal self care requisite


kegiatan memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan lansia.
B. Developmental self care requisite
Terkait dengan perubahan dan perkembangan lansia

Data yang perlu dikaji adalah data demografi terdiri dari usia, jenis
kelamin, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan dan
adanya faktor keturunan; pengetahuan tentang penyakit
C. Health Deviation Self Care
Requisite

merujuk pada kondisi disfungsi pada lansia, upaya pencegahan


dan pencarian bantuan terhadap penyimpangan yang terjadi
2. Self Care Agency

Menggambarkan kemampuan untuk menilai fungsi pemeliharaan diri


yang telah dilakukannya.

3. Self care defisit dan adequate self care actions

masy mampu
Intervensi keperawatan melakukan tindakan perawatan
dibutuhkan diri yang adekuat
4. Nursing System

• kemampuan perawat untuk melakukan pemeliharaan


kesehatan dan kesejahteraan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Wholly compensatory Supportive educative


nursing system nursing system
Partly compensatory
nursing system
Teori Model Keperawatan Transcultural Nursing

Leininger’s Sunrise Model


Sunrise Model
Leininger telah mengembangkan ukuran yang relevan
dengan teori yaitu :

• Care adalah fenomena yang berhubungan dengan


bimbingan, dukungan atau prilaku lain yang berkaitan
atau untuk individu lain/kelompok dengan kebutuhan
untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
• Caring adalah tindakan yang diarahkan untuk
membimbing, mendukung individu lain/kelompok dengan
nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan
kondisi kehidupan manusia.
• Culture adalah berkenaan dengan mempelajari,
membagi dan transmisi nilai, kepercayaan, norma dan
praktek kehidupan dari sebuah kelompok yang dapat
menjadi tuntunan dalam berfikir, mengambil keputusan,
bertindak dan berbahasa.
• Cultural care berkenaan dengan
kemampuan kognitif untuk mengetahui
nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang
mana membimbing, mendukung atau
memberi kesempatan individu lain atau
kelompok untuk mempertahankan
kesehatan, meningkatkan kondisi
kehidupan atau kematian serta
keterbatasan.
• Nilai kultur berkenaan dengan keputusan/kelayakan
yang lebih tinggi atau jalan yang diinginkan untuk
bertindak atau segala sesuatu yang diketahui yang
mana biasanya bertahan dengan kultur pada periode
tertentu.
• Perbedaan kultur dalam keperawatan adalah variasi dari
pengertian pola, nilai atau simbol dari perawatan,
kesehatan atau untuk meningkatkan kondisi manusia,
jalan kehidupan atau untuk kematian.
• Cultural care universality berkenaan dengan hal umum,
merupakan bentuk dari pemahaman terhadap pola, nilai
atau simbol dari perawatan yang mana kultur
mempengaruhi kesehatan atau memperbaiki kondisi
manusia.
• Etnosentris adalah kepercayaan yang
mana satu ide yang dimiliki, kepercayaan
dan prakteknya lebih tinggi untuk kultur
yang lain.
• Cultural imposition berkenaan dengan
kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan
nilai diatas kultur lain karena mereka
percaya bahwa ide mereka lebih tinggi
daripada kelompok lain.
Teori Carol Ann Miller

Functional Consequences Theory


• Teori Functional Consequences Theory

Teori tentang penuaan


Lansia
Keperawatan holistik
Komponen Functional Consequences

1. Faktor risiko
2. Konsekuensi fungsional,
Konsekuensi fungsional positif atau
negative adalah keadaan lansia yang
merupakan efek tindakan, factor risiko
dan perubahan terkait usia lanjut yang
mempengaruhi kualitas hidup
• Konsekuensi fungsional negative apabila lansia
tidak dapat memaksimalkan factor yang ada
maupun terganggu dengan kondisi sehingga
berdampak ketergantungan pada yang lain.
• Konsekuensi fungsional positif apabila lansia
dapat memaksimalkan faktor yang ada
sehingga ketergantungan pada yang lain kecil.
3. Age related changes
Secara fisiologis terjadi proses degenerative.
4. Individu adalah dalam pendekatan holistic
menyatakan lansia sebagai individu kompleks
berfungsi unik sejahrera dipengaruhi oleh
factor internal dan eksternal (Perubahan terkait
usia dan factor risiko).
5. Keperawatan ialah asuhan
keperawatan merupakan aplikasi simultan
seni dan keterampilan berfokus
meminimalkan efek negative perubahan
terkait usia, dan factor risiko serta
meningkatkan hasil kesehatan dan
mendorong pertumbuhan dan
perkembangan individu.
6. Kesehatan adalah kemampuan lansia
berfungsi pada kapasitas maksimal
7. Lingkungan adalah konsep umum
meliputi berbagai aspek manajemen
keperawatan untuk lansia mengalami
ketergantungan, care giver, yang
mempengaruhi kondisi lansia, serta factor
lingkungan primer yaitu hubungan
interpersonal dengan orang lain yang
dekat dengan lansia.
8. Wellness
kondisi sehat mental dna fisik pada
lansia.
Teori Caroll Ann Miller dikembangkan
menjadi dasar pengkajian keperawatan
gerontik.
GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai