Anda di halaman 1dari 7

SOP PEMASANGAN CARDIAC MONITOR dan DEFIBRILATOR

Dosen Pembimbing :
Dr. Joko Suwito, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :
1. Adella Fransisca (P27820119001)
2. Inka Dwi Oktavia (P27820119020)
3. Lovita Salsabila Balkis (P27820119022)
4. Maftuhah (P27820119023)
5. Regita Putri Pramesti (P27820119037)
6. Yuni Sulistiyo Wardhani (P27820119050)

Tingkat III Reguler A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SOETOMO
SURABAYA
2021/2022
SOP PEMASANGAN CARDIAC MONITOR

Pengertian Pasien monitor/ beside monitor adalah


suatu alat yang digunakan untuk
memonitor fisiologis pasien. Alat ini
biasanya digunakan untuk memonitor
secara continue 4 parameter, yaitu: ECG,
tekanan darah, saturasi oksigen dan
respiratori rate
Tujuan 1. Sebagai acauan dalam pemasangan
bedside monitor.
2. Menilai tanda-tanda vital pasien
Persiapan Alat 1. Monitor dan aksesoris monitor.
2. Handscone.
3. Kassa alcohol
4. bengkok

No Aktivitas Dilakukan Skor


Ya Tidak
1 Berikan penjelasan mengenai
prosedur yang akan dilakukan
2 Perhatikan privasi pasien
3 Posisikan pasien senyaman
mungkin
4 Perawat mencuci tangan
5 Pasang handscone
6 Lepas penutup debu
7 Siapkan aksesoris sesuai
dengan kebutuhan dan
sesuaikan kabel pada
sambungan yang sudah
tersedia
8 Hubungkan alat ke terminal
listrik
9 Beritahu pasien bahwa
tindakan akan dilakukan
10 Hidupkan alat dengan
menekan tombol on/off
11 Set dengan rentang nilai untuk
temperatur TD, nadi, respirasi,
SPO2
12 Bersikan dada pasien yang
akan dipasang elektroda
dengan menggunakan kassa
yang sudah disediakan
13 Pasang elektroda di dinding
dada
 RA : ICS 4 kanan
 LA: ICS 6 kanan bawah.
 RL : ICS 4 kiri
 LL : ICS 6 kiri bawah
14 Hubungkan kabel dengan
elektroda yang ada di dinding
pasien sesuai line yang ada
15 Pasang alat ukur tekanan darah
16 Pasang oksimeter
17 Lakukan monitoring
18 Pantau display terhadap nadi,
respirasi, TD, suhu, SPO2
19 Rapikan pasien
20 Breskan alat
21 Perawat cuci tangan

SOP PEMASANGAN DEFIBRILATOR

PENGERTIAN Suatu tindakan Emergensi untuk mengatasi cardiac arrest / henti


jantungdengan menggunakan kejutan listrik dengan tegangan energi
yang sudah ditentukan
TUJUAN 1. Menghilangkan ancaman kematian karena fibriasi vertikel
2. Mengembalikan irama jantung dan cardic output yangb hilang
karena FV / VT non pulse dan mengembalikan oksigenasi dan
perfusi ke jaringan
PROSEDUR 1. Kaji pasen untuk memastikan bahwa denyut nadi pasen benar-
benar lemah
2. Letakkan defibrilator hingga bantalan dapat dengan mudah
mencapai dada pasen
3. Hubungkan debrilator dengan sumber listrik ( jika defibrilator
menggunakan batterai hanya bila akan digunakan )
4. Tekan tombol power in, dan yakin bahwa indicator cahayanya
on. Hampir sebagian besar unit mempunyai sirkuit sinkronisasi
yang harus dalam keadaan off atau tidak terpasang untuk
menangani fibrilasi ventrikel
5. Olesi seluruh permukaan fibrilator dengan pasta elektroda, tipis
dan merata
6. Tentukan tingkat energi yang tepat pada mesin. Energi yang
digunakan pada upaya defibrilasi pertama harus pada 200 – 300
joule
7. Tekan tombol baik pada mesin atau pada bantalan fibrilasi itu
sendiri
8. Perhatikan jarum pada petunjuk arus samoai menunjukkan
tingkat yang telah ditentukan, dengarkan bila ada tanda atau
alarm yang menunjukkan energi penuh
9. Gosok atau usap dada pasen untuk membersihkan dari
keringat atau larutan lain
10. Pasang bantalan fibrilator pada dada dengan lembut, walaupun
dengan ditekan. Pasang satu bantalan tepat disebelah kirin dan
bagian atas sternum dan di bawah klavikula dan satu bantalan
yang lain diletakkan tepat disebelah kiri dari apeks jantung dan
garis midaksila. Posisi elektroda v1 dan v6 dari EKG 12
sadapan harus terlihat efektif
11. Operator memerintahkan semua personel untuk menjauh dan
melepaskan semua peralatan yang dipegan yang berhubungan
dengan pasen atau tempat tidur. Operator harus melihat untuk
melihat untuk memastikan semua personel telah menjauhi tempat
tidur
12. Gunakan tekanan pada bantalan defibrilator lebih dari 220 poud,
dan secara bergantian tekan tombol pada bantalan defrilator
untuk mengalirkan arus listrik
13. Periksa nadi pasen
14. Kaji pola EKG setelah defibrilasi, lanjutkan dengan melakukan
RJP selama tidak dilakukan defibrilasi
15. Jika fibrilasi ventrikel berlanjut, dengan segera ulangi langkah 6 –
14. Yakinkan bahwa pasta elektroda masih cukup tersedia pada
setiap bantalan defibrillator
16. Jika fibrilasi ventrikel masih terus berlanjut, ulangi langkah 6 –
14 dengan tingkat energi 360 joule
17. Jika defirilasi ke tiga tidak berhasil, lanjutkan RJP dan lakukan
algoritma edvance cardiac life support dengan tepat
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. ICU
HAL- HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA PEMASANGAN DEFIBRILATOR
1. Jika tubuh korban terdapat pacemaker/defibrillator implant, posisikan pada defibrillator
agar tidak secara langsung mengarah ke alat implant tersebut
2. Jangan menyentuh korban ketika defibrillator siap untuk diaktifkan

Anda mungkin juga menyukai