Anda di halaman 1dari 5

Manajemen Keperawatan

SOP PEMASANGAN EKG

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

RISKA JAMAL, S.kep 14420192118


MASITA NURUL FADILLAH, S.kep 14420192177
EKANOVYANI, S.kep 1442019117
WULANDARI LADEWAN, S.kep 14420192119
RISNA, S.kep 1442019123
KARINA APRILIA HUSAN, S.kep 14420192176

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
SOP PEMASANGAN EKG

A. Tahap Pre Interaksi


1) Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
2) Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang
selama perekaman
3) Perispan alat
a) Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, sebagai berikut :
1. Satu kabel untuk listrik (power)
2. Satu kabel untuk bumi (ground)
3. Satu kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda
4. Plat elektrode yaitu
5. 4 buah elektrode extremitas dan manset
6. 6 Buah elektrode dada dengan balon penghisap.
7. Jelly elektrode / kapas alkohol
8. Kertas EKG (telah siap pada alat EKG)
9. Kertas tissue
B. Tahap Orientasi
1) Berikan salam, panggil nama pasien dengan namanya
2) Perkenalkan diri, jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
3) Berikan kesempatan untuk bertanya
C. Tahap Kerja
1) Cuci tangan
2) Tutup tirai
3) Hidupkan sistem monitoring komputer pusat
4) Yakinkan bahwa monitor sudah ditancapkan pada kabel ground
5) Hidipkan bedside monitoring
6) Identifikasi apakah sistem 3 atau 5 kabel sudah tersedia
7) Cek apakah ada kabel yang rusak, putus atau ruwet
8) Tancapkan kabel pasien kedalam sistem monitoring’cek apakah kabel lead
sudah ditancapkan pada kabel pasien dengan benar dan aman
Sistem 23 Lead :
– Kabel negatif disambungkan dengan N, -, atau RA
– Kabel postif disambungkan dengan P, +, LL atau LA
– Kabel ground disambugkan dengan kabel bert penolong G, neutral atau
RL
Sistem 5 lead:
– Kabel right Arm disambungkan dengan RA
– Kabel left Arm disambungkan dengan LA
– Kabel left Leg disambungkan dengan LL
– Kabel right leg disambungkan dengan RL
– Kabel chest disambungkan dengan C atau V
9) Hubungkan elektrode pada kabel lead sebelum menempatkan pada pasien
10) Pilih lokasi penempatan elektrode ( sistem 3 lead atau sistem 5 lead)
11) Identifikasi letak angle of louis tentukan intercosta ke 4
12) Bersihkan dan keringkan area yang akan ditempeli elektrode, bila
berambut sebaiknya dicukur
13) Bersihkan kulit yang akan ditempel elektrode dengan alkohol
14) Lepaskan perekat bagian belakang elektrode dan tes kelembapan
perekatnya
15) Pasangkan elektrode pada tempatnya
16) Sambungkan dengan kabel elektrode sesuai posisinya
17) Kurangi penekanan / tarik kabel elektrode
18) Cek gambaran EKG pada layar monitor
19) Cetak hasil rekaman EKG evaluasi hasilnya
20) Set alarm batas atas dan bawah menyesuaikan kondisi pasien dan HR
21) Bereskan alat dan cuci tangan.
D. Dokumentasi
1) Tanggal, jam dan nama terang
2) Respon klien terhadap prosedur
SOP PEMASANGAN DAN
PEMELIHARAAN TENSIMETER AIR RAKSA

A. Tujuan Sebagai pedoman pemakaian dan pemeliharaan tensimeter air raksa


agar alat selalu dalam keadaan siap pakai, tidak mudah rusak, dan
memperpanjang masa pakai alat.
B. RuangLingkup dan Unit yang Terkait Prosedur ini diterapkan untuk
mahasiswa, teknisi/laboran, dan dosen yang terlibat dalam kegiatan praktikum
di laboratorium terpadu Biologi Oral.
C. Standar Mutu yang Terkait
1.
D. Istilah dan Definisi
1. Tensimeter (sphygmomanometer) adalah alat yang digunakan
untukpengukuran secara tidak invasif terhadap tekanan pembuluh
daraharteri.
2. Tabung kaca pengukur berfungsi untuk mengukur air raksa yang dipompa
oleh udara di dalam manset. Di atas tabung kaca pengukur terdapat lubang
pengeluaran udara.
3. Manset berfungsi untuk menampung udara yang dipompa dari pompa
karet dan untuk mendeteksi tekanan darah, dipasang pada lengan pasien.
4. Bulb berfungsi untuk memompa udara ke dalam manset.
5. Valve inlet/ klep masuk, terdapat pada bulb untuk menghisap udara dari
luar.
6. Valve output/ klep keluar, berfungsi untuk mengeluarkan udara dalam
bulb.
7. Valve pembuangan, berfungsi untuk membuang udara dari manset saat
pengukuran.
8. Valve on/off berfungsi untuk membuka atau menutup jalannya air raksa.
9. Tabung air raksa berfungsi untuk menampung air raksa.
10. Stetoskop berfungsi untuk mendengarkan denyut nadi.
E. Urutan Prosedur
Pemakaian Tensimeter
1. Buka valve on/off, air raksa akan menunjuk angka 0 (nol).
2. Pasang manset pada lengan pasien.
3. Tutup Valve pembuangan pada bulb.
4. Pompa bulb dengan menekan bulb beberapa kali sampai air raksa naik
hingga nilai batas atas atau maksimal.
5. Buka valve pembuangan pada bulb secara perlahan sambil mendengarkan
denyut nadi dengan stetoskop.
6. Catat skala yang ditunjukkan pada permukaan air raksa.
7. Setelah selesai melakukan pengukuran, lepaskan manset dan keluarkan
semua udara yang ada dalam manset dengan cara ditekan.
8. Miringkan tensimeter ke kiri dan ke kanan sehingga air raksa masuk ke
dalam tabung air raksadan tidak terlihat pada kaca pengukur.
9. Pindahkan valve on/off pada posisi off.
10. Tutup kotak tensimeter, pastikan tidak ada selang yang terjepit dan kaca
pengukur terkena valve pembuangan.
F. Dokumentasi
1. Tanggal, jam dan nama terang
2. Respon klien terhadap prosedur
G. Pemeliharaan Tensimeter
1. Bersihkan kaca dan bagian-bagian tensimeter dari debu dan kotoran.
2. Bersihkan Valve inlet/ klep masuk menggunakan kapas yang dibasahi
dengan alkohol. Lepas dan bersihkan Filter yang terdapat dalam valve
outlet/ klep keluar.
3. Manset dicuci bila kotor.
4. Pastikan kaca pengukur harus tetap bersih dan mudah dibaca

Anda mungkin juga menyukai