Nim : 19142019
suction?
dan kemaluan serta kaki kanan depan, berpakah luas luka bakar?
Jawaban
1. EKG adalah suatu gambaran grafis mengenai gambaran puncak aktifitas elektris dari serabut otot
jantung, berupa kurva tegangan fungsi waktu yang terdiri dari berbagai puncak (Heru, 2008). Sebuah
EKG dapat digunakan untuk mengukur denyut jantung dan mendiagnosis adanya kelainan pada jantung.
Prosedur ekg :
1. Pastikan mesin EKG berfungsi dengan baik dan pastikan standarisasi mesin yang baik :
a. Atur kecepatan kertas 25 mm/menit
b. Atur sinyal standar mesin EKG 1 mv sehingga puncak gelombang yang terbentuk mempunyai tinggi 10
mm/2 kotak besar
2. Buka pakaian yang menutupi dada secara total dan oleskan jelly eletrokonduktif pada lokasi
penempelan sadapan yaitu ekstremitas dan dada
3. Pasang ke empat elektroda ekstremitas tersebut pada pergelangan tangan dan kaki
a. Pergelangan tangan kanan : warna merah
b. Pergelangan tangan kiri : warna kuning
c. Pergelangan kaki kanan : hitam
d. Pergelangan kaki kiri : hijau
6. Beritahu pasien bahwa anda akan memulai perekaman dan instruksikan pasien untuk tetap berbaring
diatas ranjang dan tidank bergerak sampai proses perekaman selesai, yang memerlukan waktu 5-10
menit
a. Perekaman manual:
• Rekam sadapan ekstremitas (I,II,III,AVR,AVL,AVF) dengan mengatur setting mesin sesuai urutan
sadapan tadi
• Untuk merekam sadapan dada (V1 s/d V6) pindahkan elektroda ke posisi berikutnya setelah merekam
setiap sadapan (pastikan mesin sudah diatur untuk merekam sadapan dada)
• Rekam sadapan II panjang
b. Perekaman otomatis
• Pasang sadapan ekstremitas dan dada pada posisinya dan tekan tombol perekaman otomatis
8. Periksa rekaman EKG apakah sudah benar dan lihat ada tidaknya artefak pada hasil rekamannya
11. Bersihkan jelly menggunakan kertas tissue. Bantu pasien memakai baju kembali
c. Sadapan standar harus diberi label dan ditempelkan pada kartu EKG buila memakai rekaman manual
14. Baca dan laporkan hasil EKG yaitu Irama, interval hantaran, aksis jantung, deskripsi kompleks QRS,
deskripsi segmen ST dan gelombang T
2. Bedside monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis pasien seperti
tanda-tanda pasien, berupa detak jantung nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Dimana proses
monitoring tersebut dilakukan secara nyata, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat
itu juga (Lee & Aurora, 2011).
Menurut jevon & Ewents (2013), sistematika prosedur dari pemasangan bedside monitor yaitu:
1. Cuci tangan
2. Mempersiapkan alat
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga pasien dan pasien
5. Mendekatkan alat
7. Menghidupkan monitor dengan menekan tombol ON, patikan alat hidup dan dapat digunakan
8. Mengatur atau set rentang nilai untuk tekanan darah, HR, RR, suhu, set EKG yang ditampilkan pada
lead II, set rentan nilai SpO2, set volume alarm
10. Memasangkan 5 led elektroda ke perekat elektroda untuk nanti dipasangkan ke tubuh depan pasien.
Lalu pasangkan ke tubuh pasien dengan ketentuan:
13. Memasang pulse oksimetri pada ibu jari/ jari telunjuk pasien
14. Lakukan monitoring, catat hasil monitoring pada lembar perkembangan pasien
15. Setelah alat selesai digunakan, matikan dengan menekan tombol ON/OFF
3. Pengertian suction : suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter
penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran
pernafasan bagian atas.
Prosedur :
1. Mencuci tangan
12. Menyalakan mesin suction, masukkan kateter penghisap ke dalam kom berisi aquades/Nacl 0,9 %
13. Memasukkan ujung kateter dengan tangan kanan ke rongga hidung sedalam 6-8 cm
14. Melepaskan jepitan dan penghisap lendir dengan menarik dan memasukkan keteter dengan
perlahan-lahan dengan arah di putar. Lama penghisapan tidak lebih dari 10 detik
15. Memberi kesempatan pasien untuk bernafas santai pada periode antara selesai pengisapan awal
dan dilakukan pengisapan lagi selama 20-50 detik. Total pengisapan kurang lebih selama 5 menit.
16. Mengulangi prosedur sampai jalan nafas bebas dari lendir.
17. Menarik kateter dan bersihkan dengan Nacl 0,9 % dan usap selang kateter dengan kassa
18. Mematikan mesin dan lepaskan kateter dari mesin penghisap
19. Instruksikan pasien bernafas dalam
Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian belakang = 4,5%
Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta punggung = 18%
Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang = 9% dan lengan bawah depan-
belakang = 9%
Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang = 18% dan tungkai bawah depan-
belakang =18%
5. Tangan kanan : 9%
Dada depan: 9%
Kemaluan : 1%
Kaki depan: 9%
Total: 28%
16jam =6720/2=3360